Monobaktam merupakan suatua senyawa betalaktam monosiklik dengan inti
dasar berupa cincin tungal asam-3aminobaktarnat, struktur ini berbeda dengan yang sebelumnya. Awalnya merupakan diisolasi dari kuman gluconobacter, acetobacter,chromobacterium namun memiliki aktivitas bakteri yang sangat lemah, lalu dibuat monobaktam sistesis yaitu azetronam yang merupakan derivate monobaktam pertama yang dapat berguna secara klinis Aztreonam adalah antibiotik bakterisida, yang mengganggu sintesis dinding sel bakteri, mekanisme yang serupa dengan penisilin. Ini mengikat secara khusus protein pengikat Penisilin-3 (PBP-3) terjadi perubahan bentuk filamen, pembelahan sel terhambat dan bakteri gram negatif dan menyebabkan lisis dan kematian. Azetronam hanya aktif pada kuman gram negatif aerobik termasuk Haemophilus influenzae dan meningokok sertam gonokok yang menghasilkan betalaktamse. Azetronam tahan terhadapap betalaktamse umumnya kecuali betalaktamse terttentu seperti yang dihasilkan oleh klebsiella oxytoca suatu kuman yang jarang ditemukan. Farmakokinetik azetroam tidak dapat diabsorbsi melalui saluran cerna maka tidak diberikan melalui oral melaikan dengan pemberian Intramuskular atau intravena. Obat didistribusikan di sebagian besar cairan tubuh termasuk tulang, cairan lepuh, empedu, sekresi bronkus dan usus. Konsentrasi di paru-paru, empedu dan cairan peritoneal hampir sama dengan serum. Obat ini melintasi sawar darah otak dan mencapai tingkat terapeutik pada cairan serebrospinal (1,4 mikrogram / ml) (4,5). Aztreonam menembus cairan cerebrospinal (CSF) lebih cepat pada pasien dengan meninges yang meradang . Hal ini juga aktif di berbagai nilai pH, sehingga menjadi tambahan yang berguna dalam pengobatan abses. Ektresi utama melalui filtrat glomerulus dan tubulus ginjal dalam bentuk utuh 70 % dosis yang diberikan Pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal, konsentrasi serum aztreonam lebih tinggi, dan masa paruh diperpanjang waktu eliminasi dapat mencapai 6 jam oleh karena itu perlu penyesuain dosis untuk pasien yang hemodialisa perlu diberikan dosis suplemen. Aztrenoam telah berhasil digunakan dalam pengobatan berbagai infeksi seperti bakteri, infeksi saluran kemih , infeksi panggul dan intra abdomen dan infeksi saluran pernafasan. Karena aktivitas Aztreonam terbatas pada bakteri gram negatif aerobik, obat ini sering digunakan dalam kombinasi dengan obat lain tergantung pada tempat infeksi. ztreonam dalam pengobatan infeksi saluran kemih bagian atas dan bawah (20,21). Efektivitasnya sebanding dengan ephalosporin generasi kedua dan aminoglikosida terhadap patogen gram negatif yang umum. Aztreonam sangat berguna sebagai monoterapi untuk infeksi saluran kemih nosokomial yang resisten terhadap agen lain atau dalam situasi di mana risiko toksisitas dari aminoglikosida tinggi, Aztreogen mencapai konsentrasi urin yang tinggi. Aztreonam terbukti efektif dalam pengobatan bakteriil gram negatif (22). Data dari penelitian acak prospektif terhadap 58 neonatus dengan infeksi yang disebabkan oleh basil gram negatif termasuk Pseudomonas aeruginosa, menyarankan bahwa penggunaan Aztreonam dalam kombinasi dengan ampisilin sama efektifnya dengan standar ampisilin dan rejim amikasi Kombinasi aztreobnam dengan piperacillin dipelajari pada anak-anak dengan neutropenia demam dan disarankan sebagai terapi lini pertama karena mencegah toksisitas terkait aminoglikosida. Infeksi Pernafasan Bawah Aztreonam bila digunakan secara empiris untuk pengobatan infeksi saluran pernapasan bagian bawah harus selalu dikombinasikan dengan agen yang aktif terhadap organisme gram positif dan anaerobik. Ini tidak memiliki aktivitas melawan Mycoplasma, Legionella atau Chlamydia. Oleh karena itu, Aztreonam tidak boleh digunakan jika diduga adanya infeksi ini. Aztreonam dengan mudah menembus sekresi bronkial dan jaringan paru-paru. Pada pneumonia nosokomial, obat ini dapat digunakan dalam kombinasi dengan anti pseudomonal penisilin dan sefalosporin generasi ketiga. Percobaan klinis menunjukkan hal itu seefektif aminoglikosida. infeksi Tulang dan Sendi: Osteomielitis dan radang sendi septik yang disebabkan oleh strain E. coli, Proteus, Klebsiella serratia yang rentan dan bahkan Pseudomonas telah diobati dengan Aztreonam (25). Karena infeksi tulang dan sendi sering memerlukan terapi yang berkepanjangan, Aztreonam adalah alternatif untuk aminoglikosida dalam pengaturan ini. entral Nervous System: Aztreonam telah terbukti dapat menembus meninges yang meradang, dan mencapai tingkat terapeutik pada sistem saraf pusat. Bakterisidal terhadap banyak patogen yang terlibat dalam meningitis gram negatif dengan aktivitas baik melawan N. meningitides. Sistem gastrointestinal Sangat efektif melawan Campylobacter, Salmonella dan Shigella. Dengan meningkatnya shigella dan Salmonella yang resistan terhadap banyak obat, obat ini akan menjadi tambahan yang berguna untuk terapi organisme gastrointestinal. Dalam sebuah penelitian yang membandingkan efikasi, keamanan dan biaya sefiksia, sefriakson dan aztreonam dalam pengobatan septikemia Salmonella typhi yang multidrug pada anak-anak, penulis menyimpulkan bahwa ceftriaxone adalah yang paling efektif biaya pada pasien rawat inap, karena penyembuhan klinis lebih cepat. , dan sefiksim adalah yang paling efektif pada pasien rawat jalan, karena biaya obat. Namun, aztreonam dapat digunakan sebagai terapi lini kedua dalam kasus kegagalan cefriaxone. Ini juga berguna pada otitis media suppuratif kronis pada anak-anak yang sama efektifnya dengan Ceftazidime (30). Ini juga terbukti efektif dalam infeksi perut anaerobik yang disebabkan oleh bakteri Bacteroides fragilis dimana digunakan dengan Clindamycin atau Metronidazole.. Efek Samping pengobatan dengan aztreonam adalh mual, muntah, diare, kram abdomen, gangguan pengecapan, ulkus mulut, ikterus dan hepatitis, gangguan darah (trombositopenia dan netropenia), urtikaria dan ruam, penggunaan jangka panjang tidak diperbolehkan khusunya untuk neonatus. Kontraindikasi alergi terhadap aztrenom wanita hamil, atau menyusui. Dosis diberikan secara injeksi intramuskuler atau injeksi intravena selama 3-5 menit atau infus intravena. 1 g tiap 8 jam atau 2 g tiap 12 jam untuk infeksi berat. Dosis lebih dari 1g hanya diberikan secara intravena. BAYI di atas 1 minggu: 30 mg/kg bb, intravena tiap 8 jam. ANAK di atas 2 tahun atau infeksi berat, 50 mg/kg bb tiap 6- 8 jam, maksimum 8 g per hari. Infeksi saluran kemih, 0,5-1 g tiap 8-12 jam. Gonore dan sistitis, 1 g dosis tunggal. Karbapenem Antibiotik Carbapenem adalah antibiotik beta-laktam spektrum luas yang ampuh. efektif terhadap sejumlah bakteri patogen dari kelompok Gram positif dan Gram negatif berlawanan dengan antibiotik spektrum sempit yang bekerja hanya melawan bakteri Gram positif atau Gram negatif. karbapenem diketahui sangat efektif terhadap Escherichia coli dan Klebsiella pneumoniae walaupun otoritas kesehatan dan komunitas medis telah mengungkapkan kekhawatiran tentang meningkatnya insiden strain resistan Carbapenem. Jika resistensi Carbapenem akan terus menyebar, jenis baru Carbapenems perlu dikembangkan untuk mencegah komplikasi infeksi bakteri yang berpotensi fatal. secara umum, karbapenem memasuki bakteri gram negatif melalui protein membran luar (OMPs), juga dikenal sebagai porins. Setelah mentransversing ruang periplasma, karbapenem "secara permanen" asilasi PBPs. PBP adalah enzim (yaitu transglycolases, transpeptidases, dan carboxypeptidases) yang mengkatalisis pembentukan peptidoglikan di dinding sel bakteri. Carbapenems bertindak sebagai inhibitor berbasis mekanisme dari domain peptidase PBPs dan dapat menghambat peptida cross-linking serta reaksi peptidase lainnya. Faktor kunci kemanjuran karbapenem adalah kemampuan mereka untuk mengikat beberapa PBP berbeda. Carbapenems menunjukkan spektrum antimikroba secara keseluruhan lebih luas secara in vitro daripada kombinasi penisilin, sefalosporin, dan kombinasi laktam / laktamase yang tersedia secara luas . Secara umum, imipenem, panipenem, dan doripenem adalah antibiotik ampuh melawan bakteri Gram positif sedangkan Meropenem, biapenem, ertapenem, dan doripenem sedikit lebih efektif melawan organisme Gram-negatif. Pertimbangan penting di sini adalah sebagai berikut: (i) ertapenem memiliki spektrum yang lebih terbatas, karena tidak aktif seperti imipenem atau meropenem melawan P. aeruginosa ,meropenem tidak sekuat doripenem melawan Acinetobacter baumannii Doripenem memiliki MIC yang lebih rendah daripada imipenem dan mero- penem versus P. aeruginosa dan A. baumannii Sebagai tambahan, doripenem adalah karbapenem yang paling tidak mudah terkena hidrolisis oleh karbapenemase; hidrolisis doripenem adalah 2 sampai 150 kali lipat lebih lambat dari pada imipenem (iv) aplikasi meropenem yang unik adalah bahwa jika dikombinasikan dengan asam klavirat, sangat penting untuk membunuh Mycobacterium tuberculosis, Karbapenem juga dapat dikombinasikan dengan antimikroba lain untuk mengobati infeksi serius. Beberapa kombinasi menunjukkan efek positif, seperti memperluas spektrum atau bekerja secara aditif atau sinergis. semua karbapenem yang tersedia secara klinis memiliki bioavailabilitas oral rendah dan dengan demikian tidak melewati membran gastrointestinal dengan mudah dan harus diberikan secara intravena Seperti halnya laktam lainnya, semua karbapenem ini dieliminasi secara predomali oleh ekskresi ginjal. Carbapenems menunjukkan khasiat pharinogen yang unik dan biasanya digunakan untuk mengobati infeksi bakteri yang terkomplikasi. Karbapenem sering dikombinasikan dengan antibiotik yang menargetkan bakteri Gram positif bila digunakan untuk perawatan empiris pasien dengan infeksi nosokomial serius yang tidak diketahui. Keselamatan dan tolerabilitas. Nefrotoksisitas, neurotoksisitas, dan imunomodulasi telah dilaporkan dengan penggunaan carbapenem, dan karena itu faktor predisposisi harus dipertimbangkan saat memberikan carbapenem. Inipenem yang merupakan turunan tienamisin yang diproduksi oleh streptomyces cattleya,. Aktif terhadap sebagian besar enterobacteriae, sangat aktif terhadap menikok, gonokokus dan h influenzae yang memproduksi betalaktam dan kuman yang resisten terhadap penisilin dan sefalosporin generasi ketiga, tehadap kuman yang anaeron sebanding dengan metronidazole. Indikasi untuk kuman infeksi berat oleh kuman yang sensitif termasuk yang nosokomial. Pada mekanisme kerjanya inipenem oleh enzim dihidropeptidase pada brush border tubuli ginjal dimetabolisme menjadi metabolit yang nefotoksi, perlu dikombinasi oleh silastatin sebagi dehidropeptidase-1 untuk mencegah efek toksik terhadap ginjal dan meningkatkan kadar imipenem dlam urin. Efe ksamping lain adalah mual, muntah, kemerahan dan reaksi lokal pada tempat infus serta sedikit memnyebabkan kejang makana pemberiannya kontraidikasi yang memiliki kejang. Pemeberian 1 g imipenem secara intravena, kadar puncak dicapai pada 2 jam, sedangkan untuk silastatin dicapai pada 1 jam. Karena obat ini diekresi memalui tubili ginjala pada kelainan fungsi ginjal waktu paruh dapat mencapi 3,5 -4 jam dn silastatin mencapi 16 jam, sedangkan pada hemodialisi dapat mencapai 2,5 pada imipenem dan 3,5 silastatin sehingga diperlukan penyesuain dosis dan pemberian dosis suplemen. Meropenem hampir sama dengan imipenem namun kurang memnyebabkan kejang. Sedangkan untuk doripenem hanya digunakan untuk p aeruginosa atau kuman-kuman yang sudah resisten terhadap antibiotik lainnya. Karabapenem yang merupakan yang digunakan sebagai andalan untuk penanganan infeksi yang disebakan oleh strain resisten bakteri. Adanya metallo beta lactamase dianggap berpotensi membahayakan karena enzim ini aktof terhadap antibiotik betalaktamase karbapenem Obat ini akan menyebabkan resisten terhadap berbagai jenis betalaktamase yang diperantarai plasmid maupun kromosom, betalaktamse spectrum luas ini sudah sering diindetifikasi dari bakteri memiliki resistensi tingkat tinggi terhadap beberapa kelas antibiotic sehingga dapat menimbulkan masakah terapi dan menejemen kontrol infeksi.
-laktamase inhibitor adalah derivat dari asam clavulanat (clavulanic acid) dan derivat dari penicillanic acid sulfone dan biasa disebut pula -laktam compounds. Memiliki aktivitas antibakteri yang lemah tetapi merupakan inhibitor yang potent bagi amber class A -laktamase dan dapat melindungi hydrolyzable penicillin dari inaktivasi oleh enzim tersebut. Ada 3 -laktam inhibitor yang dimanfaatkan secara klinis yaitu clavulanic acid, sulbactam dan tazobactam. Ketiganya memiliki perbedaan dalam aspek farmakologi, stabilitas, potency dan aktifitas. -laktamase inhibitor clavulanate pertama kali ditemukan dalam kultur Streptomyces clavugerus. Clavulanat dikombinasi dengan amoxicillin yang tersedia dalam bentuk sediaan oral maupun parenteral. Sedangkan dalam bentuk kombinasi dengan ticarcillin hanya tersedia dalam bentuk sediaan parenteral. Farmakologi Clavulanate diabsorbsi cukup dari saluran pencernaan. Kadar puncak dalam serum 4 ug/ml dalam anak dan dewasa tercapai dalam waktu 40-120 menit setelah pemberian sebanyak 125 mg. Kombinasi clavulanate dengan amoxicillin tidak mengubah secara signifikan parameter farmakologi kedua obat tersebut. Absorpsi clavulanate tidak dipengaruhi pemberian makanan, susu ataupun antasida alumunium hydroxide. Obat ini tidak tahan terhadap asam. Melalui pemberian secara intra vena, clavulanate yang dikombinasi dengan amoxicillin ataupun ticarcillin, clavulanate terdistribusi secara cepat dan menghasilkan kadar puncak 8ug/ml. Sesudah pemberian secara intravena. Waktu paruh di dalam serum adalah sekitar 1 jam. Tidak terjadi akumulasi clavulanate kecuali jika creatinine clerance 10 ml/min. Penyesuaian dosis tergantung pada dosis amoxicillin atau ticarcillin. Clavulanate mengalami degradasi secara in vivo dengan metabolit yang dikeluarkan melalui paru, feces dan urine. Hanya 20-60% yang tak berubah dalam 6 jam setelah pemberian dosis tunggal secara oral. Clavulanate dapat melewati placenta dan dapat ditemukan dalam air susu ibu. Clavulanate tidak dapat memlalui meningen yang tidak mengalami proses inflamasi. Efek samping Tidak ada efek samping yang bermakna dalam penggunaan clavulanate yang dikombinasikan dengan amoxicillin maupun ticarcillin. Insiden reaksi kulit sama besarnya dengan pengunaan penicillin lainnya secara tunggal. Diare merupakan efek samping tersering, terutama jika diberikan dosis oral selama beberapa hari. Dosis clavulanate yang dianjurkan adalah tidak boleh melebihi 125 mg dua atau tiga kali pemberian per hari. Penggunaan klinis Amoxicillin-clavulanate terbukti berguna untuk terapi otitis media pada anak-anak yang disebabkan oleh kuman penghasil -laktamase seperti H. Influenzae dan M. Catarrhalis. Juga dipergunakan untuk pengobatan sinusitis ataupun pneumonia yang disebabkan oleh kuman penghasil -laktamase yang masih susceptible maupun untuk kumannon penghasil -laktamase. Menjadi pilihan utama untuk infeksi streptokokus , S aureus kuman anaerob oral pada luka gigitan oleh manusia atau gigitan hewan. Juga sangat berguna untuk pengobatan polymicrobial infection. Ticarcillin-clavulanate (Timentin) memiliki spektrum pengobatan yang mencakup gram positif selain enterokok dan stafilokok termasuk pula strain resisten obat, P.aeruginosa dan gram positif dan gram negatif anaerob. Terbukti sangat efektif pula untuk mengatasi berbagai macam infeksi, termasuk pula community acquired pneumonia, hospital acquired dan ventilator associated pneumonia. Infeksi ginekologi, infeksi intraabdominal, infeksi kulit dan jaringannya serta osteomyelitis. Pemberian nya melalui intravena secara infus interminten selama 30 menit, pada ISK diberikan dosis tikarsilin/asam klavulanat beruap 3 g/100 mg tiap 6 jamperhari dengan bb 60 kg dan dosis dikurangkan bila < 60 kg, Sulbactam adalah 6-desaminopenicillin sulfone. Sulbactam merupakan - laktamase inhibitor yang memiliki spektrum yang lebih luas dibandingkan clavulanic acid, tapi potensinya tak sekuat clavulanate. Sulbactam dalam bentuk kombinasi dengan ampicillin (Unasyn). Farmakologi Dalam tubuh manusia, sulbactam memiliki farmakokinetik yang serupa dengan ampicillin. Kadar puncak rata-rata setelah pemberian secara i.v 1 gram adalah sebesar 68 ug/ml. Waktu paruh dalam plasma 16 adalah 1 jam. Sulbactam diekskresikan melalui ginjal dengan urinary recovery rate sebesar 70-80%. Ekskresi bilier minimal. Waktu paruh tak banyak berubah kecuali jika creatinine clearance berkurang hingga menjadi 30 ml/min. Waktu paruh menjadi 9,2 jam pada creatinine clearance 5-15 ml/min. Penetrasi melalui meningen yang mengalami inflamasi adalah rendah. Efek samping Hasil uji klinis menunjukkan bahwa kombinasi sulbactam dengan ampicillin memiliki efek terhadap sistem hematologi, ginjal, hati ataupun sistem saraf pusat. Diare bukanlah suatu persoalan setelah pemberian secara intra vena. Terkadang terjadi peningkatan nilai transaminase. Penggunaan klinis Ampicillin-sulbactam memiliki spektrum antibakterial yang serupa dengan amoxicillin-clavulanate. Biasa digunakan untuk mixed bacterial infections seperti pada infeksi intra abdominal. Infeksi dalam bidang obsteri dan ginekologi, infeksi jaringan lunak dan infeksi pada tulang. C. Tazobactam Tazmerupakan penicillanic acid sulfone -laktamase inhibitor dengan struktur yang menyerupai sulbactam. Spektrum yang dimilikinya menyerupai sulbactam namun potensi yang dimiliki menyerupai clavulanaic acid. Tersedia dalam bentuk sediaan parenteral dengan kombinasi hanya dengan piperacillin (Zosyn). Farmakologi Nilai rerata kadar puncak dalam serum dalam 30 menit setelah pemberian 375 mg tazobactam yang dikombinasikan dengan piperacillin adalah 25 ug/ml. Tazobactam terutama diekskresikan melalui ginjal dan penyesuaian dosis perlu dilakukan untuk creatinine 17 clearances 40 ml/min. Kombinasi tazobactam dengan piperacillin akan mengurangi clearance tazobactam tetapi tidak berpengaruh pada piperacillin. Waktu paruh tazobactam dalam 1 jam pada subyek yang sehat dengan fungsi ginjal normal. Meningkat menjadi 3.6njam pada subyek yang memiliki creatinine clearance < 20 ml/min dan menjadi 7 jam pada pasien ginjal stadium akhir. Tazobactam dapat menembus meningen yang mengalami inflamasi. Efek samping Data yang dimiliki masih sangat terbatas. Penggunaan klinik Kombinasi piperacillin- tazobactam memiliki spektrum terapi yang terluas dibandingkan kombinasi antibiotik dengan -laktamase inhibitor lainnya. Terutama digunakan untuk pneumonia, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi intraabdominal, infeksi polymicrobial dan febril neutropenia.