Anda di halaman 1dari 9

FARMAKOLOGI

UMMI KURNIA AYU LESTARI


13 01 01 109
S1.B
Golongan Antibakteri
A. Sulfonamida B. Quinolon
Sulfonamida merupakan kelompok kemoterapi dengan Merupakan antibakteri berspektrum luas yang bersifat
rumus dasar : H2N-C6H4-SO2NH R bakterisid dan memiliki efek samping yang sedikit.
Golongan obat Sulfonamida : Golongan obat Quinolon :
Berdasarkan efek yang dihasilkan sulfonamide dibagi 1. Asam nalidiksat
menjadi 2, yaitu : • Indikasi : efektif untuk infeksi saluran kemih.
 Efek sistemis 2. Ofloksasin
1. Kotrimoksazol • Indikasi : infeksi saluran kemih, saluran nafas bawah,
Kotrimoksazol merupakan kombinasi antara gonorrhoe.
trimetroprim dan sulfametoksazol dengan 3. Siprofloksasin
perbandingan 1:5 • Indikasi : infeksi saluran kemih, saluran cerna (termasuk
2. Trisulfa thypus abdominalis) dan gonorrhoe.
Indikasi : infeksi oleh kuman gram positif dan negative 4. Norfloksasin
yang peka terhadap obat ini misalnya infeksi saluran
• Indikasi: efektif untuk saluran kemih.
nafas dan saluran pencernaan.
 Efek lokal
Mekanisme kerja quinolon :
3. Sulfacetamid
Adalah golongan sulfonamide yang digunakan dalam  Bekerja dengan menghambat enzim DNA
salep dan tetes mata. topoisomerase 1V ( bakteri gram positif ) dan DNA
girase ( bakteri gram negatif )
Mekanisme kerja sulfonamida :
 Menghambat secara kompetitif enzim dihidopteroat
sintetase sehingga menghambat pembentukan asam
folat.
 Bersifat bakteriostatik
Golongan Antibiotik

A. Golongan beta laktam 2. Golongan Sefaslosporin


Mekanisme kerja golongan beta laktam Dihasilkan oleh: Cephalosporinum acremonium
 Menghambat tahap akhir proses pembentukan Golongan obat Sefaslosporin :
peptidoglikan (mneghambat kerja enzim transpeptidase
)  Sefaklor
 Berikatan dengan protein-protein tertentu (PBP) yag  Sefadroksil
berperan dalam pembelahan dan pembentukan sel  Sefotaksim
bakteri  Seftazidim
 Seftriakson
 Sefuroksim
1. Golongan Penisilin
Dihasilkan oleh : Penisilium notatum (generasi ke 1 )  Sefaleksin
Penisilium chrysogenum (generasi ke 2)  Sefradin
Derivat (turunan) Penisilin :  Sefazolin

 Penisilin spektrum sempit 3. Golongan carbapenem


1. Benzil penisilin= Penisilin G Mekanisme kerja :
2. Penisilin V= Fenoksimetil penisilin
Sama seperti beta laktam lainnya.
3. Penisilin tahan penisilinase

Golongan beta laktam :


 Penisilin spektrum luas
1. Ampisilin
1.Imipenem
2. Amoksilin 2. Ertapenem
3. Meropenem
B. Golongan Aminoglikosida C. Golongan Tetrasiklin
Dihasilkan oleh : Streptomyces griseus Dihasilkan oleh :
Golongan obat Aminoglikosida Streptomyces aureofaciens (Klortetrasiklin)
1. Streptomisin Streptomyces rimosus (Oksitetrasiklin)
Dihasilkan oleh : Streptomyces griseus Golongan obat Tetrasiklin
2. Neomicin 1. Klortetrasiklin
Dihasilkan oleh : Streptomyces fradiae 2. Oksitetrasiklin
3. Kanamisin 3. Doksisiklin
Dihasilkan oleh : Streptomyces kanamyceticus 4. Minoksiklin
4. Gentamisin Mekanisme kerja tertasiklin:
Dihasilkan oleh : Mycromonospora purpurea  Menghambat sintesa protein dengan cara
5. Framisetin berikatan dengan sub unit robosom 30s
Dihasilkan oleh : Streptomyces decaris dan menghambat ikatan tRNA pada
lokasi A .
 Bersifat bakteriostatik
Mekanisme kerja aminoglikosida :
 Berikatan dengan sub unit ribosom 30s
D. Golongan Kloramfenikol
 Menganggu proses pembacaan kode pada
mRNA • Dihasilkan oleh : Streptomyces venezuelae
 Bersifatt bakterisid meski berkerja Mekanisme kerja kloramfenikol :
menghambat sintesa protein bakteri  Mengahambat sintesa protein dengan
cara berikatan dengan sub unit ribosom
50s yang mencegah ikatan antara peptidil
transferase dengan asam aminonya
sehingga tak terbentuk ikatan peptida.
E. Golongan Makrolida
• Golongan obat Makrolida
1. Eritromisin
Dihasilkan oleh : Streptomyces erythreus
2. Spiramisin
• Mekanisme kerja : menghambat sintesa protein
dengan cara berikatan dengan unit ribosom 50s.
3. Roxythromycin
4. Azitrhromycin
Mekanisme kerja dari makrolida :
 Menghambat sintesa protein dengan cara
berikatan dengan sub unit ribosom 50s yang
menghambat proses translokasi peptida.

F. Golongan Rifampisin dan Asam Fusidat


1. Rifampisin
Dihasilkan oleh : Streptomyces mediterranei
2. Asam Fusidat
Dihasilkan oleh : Fusidum coccineum
Golongan Antivirus

Golongan obat Antivirus


1. Asiklovir, Gansiklovir, Valasiklovir dan Pensiklovir 4. Rabavirin
indikasi
Indikasi
:Infeksi HCV ( penggunaan
: Infeksi HSV ( Herpes simplex virus )
monoterapi / kombinasi dengan IFN-a )
:Infeksi varicella zoozter (cacar)
Mekanisme kerja :
Mekanisme kerja : Merubah cadangan nukleotida selular,
 Secara selektif berinteraksi dengan protein herpes simplek virus menghambat sintesa Mrna virus, menghambat
(HSV) yaitu timidin kinase dan DNA polimerase. sintesa asam nukleat , meningkatkan mutagenesis
 Asiklovir mengalami fosforilasi denganm bantuan timidin kinase letal virus.
virus menjadi asilovir trifosfat.
 Asiklover trifosfot berkompetisis dengan dGTP untuk masuk
kerantai DNA yang sedang dibentuk sehingga menyebabkan
terminasi rantai dan pembentukan komplek tak aktif denagn DNA
polimerase.
Klasifikasi virus
2. Amantadine, Rimantadine Menurut Baltimore :
Indikasi Virus tipe 1: DNA utas ganda
: Profilaksis infeksi virus influenza A (kondisi pandemik atau Virus tipe 2: DNA utas tunggal
influenza nosokomial) Virus tipe 3: RNA utas ganda
Mekanisme kerja : Virus tipe 4: RNA utas tunggal(+)
 Menghambat tahapan awal proses replikasi yaitu pada proses Virus tipe 5: RNA utas tunggal (-)
pelepasan selubug dan tahapan perakitan virus baru yaitu pada
Virus tipe 6: RNA utas tunggal (+) dengan DNA
protein trans membran (M2) virus.
3. Interferon
perantara
Indikasi Virus tipe 7: DNA utas ganda dengan RNA
: Infeksi HCV ( virus hepatitis C ) kronis Infeksi HBV( virus hepatitis perantara
B) kronis Kanker
Mekanisme kerja:
 Menghambat proses trankripsi, menghambat proses translasi,
Golongan Antijamur
Adalah obat-obat yang digunakan untuk menghilangkan infeksi yang E. Flusitosin
disebabkan oleh jamur. Indikasi : kriptokokosis, kandidasis,kromoblastomikosis
Mekanisme kerja :
• Golongan obat Antijamur  Flusitosin berpermeasi ke dalam sel jamur dan
1. Anti Jamur Sistemik mengalami deaminasi menjadi 5-fluorourasil dan
A. Amfoterisin melalui serangkaian reaksi membentuk5 –FdUMP yang
Dihasilkan oleh :Streptomyces nodosus menghambat enzim timidilat sintese yang berperan
Indikasi :Candida esophagus, mucormikosis, aspergilosis, pada sintesa DNA.
histoplasmosis, fusoriosis F. Caspofungin
Mekanisme kerja : Indikasi : Kandidiasis esophageal dan
 Berinteraksi dengan ergosterol pada membran sel jamur sehingga
aspergilosis
membentuk lubang yang mengakibatkan keluarnya komponen
intrasel yang esensial . Mekanisme kerja :
B. Griseofulvin  Menghambat pembentukan ß (1,3) D-glukan dalam
Dihasilkan oleh :Penisillium griseofulvinum dinding sel jamur candida.
Indikai : Infeksi dermatofitosis, kulit kepala, rambut dan kuku 2. Anti Jamur Topical
bila terapi topical gagal Golongan imidiazol dan triazol
Mekanisme kerja : ( klotrimazol, ekonazol, mikonazol, butokonazol,
 Bekerja dengan cara berinterksi dengan mikrotubula sehingga oksikonazol , sertakonazol dan sulkonazol)
menghambat mitosis jamur A. Clotrimazol
C. Itrakonazol Indikasi : Eksim, tinea versicolor, tinea pedis, tinea
Indikasi : Kandidiasis oral ,histoplasmosis, aspergilosis, korporis,
sporortrikosis. B. Mikonazol
Mekanisme kerja : Indikasi : Terapi topical tinea pedis, kandidiasis
 Memiliki spectrum dan sifat-sifat yang sama dengan kulit
ketokenazol,merupakan obat pilihan utama untuk infeksi jamur
C. Nistatin
menggantikan ketokenazol.
D. Terbinafin Dihasilkan oleh : Streptomyces moursei
Indikasi : Onikomikosis pada kuku dan eksim Indikasi : Kandidiasis ( stomatitis, sariawan pada
Mekanisme kerja : mulut )
 Menghambat enzim squalane epoksidase dan sintesa ergosterol. Mekanisme kerja : sama dengan amphotericin B
Golongan Antikanker
• Golongan antikanker 2. ANTIMETABOLIT
1. SENYAWA PENGALKILASI 1. Analog asam folat
1. Nitrogen mustar : metotrexat, pemetrexed
: mekloretamin, siklofosfamid, ifosfamid, 2. Analog pirimidin
melfalan, klorambusil : fluorourasil, capecitabine, gemcitabine
2. Etilenimina & metilmelamin 3. Analog purin dan inhibitor purin
:altretamin, thiotepa : merkaptopurin, pentostatin, cladribine,
3. Turunan metilhidrazin fludarabine
: prokarbazin
Mekanisme kerja :
4. Alkil sulfonat
1. metotreksat
: busulfan
: mengganggu kerja enzim dihidrofolat
5. Nitroso urea reduktase yang berperan dalam sintesa asam
: karmustin, streptozocin folat yang dibutuhkan untuk pembentukan
6. Triazene DNA
: dakarbazin 2. Analog pirimidin
6. Senyawa komplek platinum : berkompetisi dengan pirimid sebagai subtrat
: cisplatin, karboplatin& oxaliplatin pada
Mekanisme kerja : enzim timidilat sintase yang berperan dalam
 Menambahkan gugus alkil pada DNA sehingga pembentukan DNA
menyebabkan terganggunya fungsi DNA 3. Analog purin
 Merangsang kematian sel pada sel-sel yang cepat : menghambat tahapan awal sintesa purin
berproliferasi yang dibutuhkan dalam pembentukan DNA.
3. ANTIKANKER ALAM DAN SEMISINTETIS
1. Alkaloid vinca 4. HORMON DAN ANTAGONIS HORMAN
: vinkristin, vinblastin, vinorelbin 1. Adrenocortical suppresant
: mitotan, aminoglutetimid
2. Taxan
2. Adrenokortikosteroid
: paclitaxel, docetaxel
: prednison
3. Epipodopilotoksin
3. Progestin
: etoposida, tenoposida : hidroksiprogesteron kaproat, medroksi progesteron
4. Camptothecin asetat,megestrol asetat
: topotecan, irinotecan 4. Estrogen
5. Antibiotik : dietilbestrol, etinil estradiol
: dactinomycin, daunorubicin, doxorubicin Mekanisme kerja :
Mekanisme kerja :  Mempengaruhi kadar hormon yang berperan dalam proliferasi sel
sehingga hormon tersebut tidak seimbang
1. Alkaloid vinca
5. GOLONGAN LAINNYA
: berikatan secara spesifik dengan β tubulin pada microtubula
1. Urea tersubstitusi
sehingga menghambat duplikasi kromosom pada fase metafase
: menghambat enzim ribonukleosida difosfat reduktase yang
yang mencetus apoptosis mengkatalisa reaksi perubahan ribonukleotida menjadi
2. Taxan deoksiribonukleotida (fase S)
: berikatan secara spesifik dengan β tubulin pada microtubula 2. Senyawa pendiferensiasi
sehingga menghambat duplikasi kromosom pada fase metafase : mengganggu proses transkipsi yang menyebabkan gangguan
sehingga menghambat proses pembelahan sel yang mencetus diferensiasi sel
apoptosis 3. Inhibitor protein kinase
3. Epipodopilotoksin : menghambat kerja enzim protein kinase yang menyebabkan
: membentuk komplek dengan enzim DNA topoisomerase hambatan pada proses proliferasi sel
sehingga menyebabkan rusaknya rantai DNA 4. Inhibitor proteosom
4. Camptothecin : menghambat proteasom yang menyebabkan dicetusnya kematian
sel
: menghambat kerja enzim DNA Topoisomerase yang berperan
5.Pemodifikasi respon biologi
dalam membentuk struktur DNA
: meningkatkan respon imun tubuh terhadap sel kanker
5. Antibiotik
6.Antibodi
: membentuk komplek dengan DNA sehingga menghambat : berikatan dengan sel kanker (yang mengekspresikan antigen)
proses transkripsi DNA sehingga mencetus proses imun

Anda mungkin juga menyukai