dan
INFEKSI
William Adisurya Prasetyo
by. williamadisuryaprasetyo
outline
Penggolongan Antibiotik Infeksi Parasit
( Malaria – Cacing )
Infeksi Saluran Pernafasan Atas
( AOM – Faringitis – Sinusitis) Infeksi Saluran Kemih
( Cystitis – Pyelonefritis )
Infeksi Saluran Pernafasan Bawah
(Pneumonia – TBC – TB MDR ) Infeksi Menular Seksual
( Sifilis – Gonorrhea – Chlamydia –
Infeksi Saluran Pencernaan Trichomoniasis – Herpes Genital –
( Peptic Ulcer – H. Pylori – Diare ) Candidiasis )
by. williamadisuryaprasetyo
Inhibisi Sintesis DNA
1.Fluoroquinolon : 2.Quinolon 3.Metroimidazole
• Ciprofloxacin • Ofloxacin • Asam Nalidixat • Metronidazole
• Norfloxacin • Moxifloxacin • Asam Pipemidat
• Levofloxacin • Gemifloxacin
Inhibisi Sintesis RNA Inhibisi Sintesis Asam Mikolat Inhibisi Sintesis Asam Folat
Rifampicin Isoniazide Cotrimoxazole
Trimetoprime + Sulfametoxazole
TMP + SMZ
1:5
Single Strength : 80 mg + 400 mg
Double Strength : 160 mg + 800 mg
by. williamadisuryaprasetyo
Apakah yang dimaksud dengan Alergi Tipe 1 ?
Apakah efek samping khas dari antibiotik golongan Aminoglikosida?
Apakah efek samping khas dari antibiotik golongan Tetrasiklin?
Apakah efek samping khas dari antibiotik golongan Kloramfenikol?
Apakah efek samping khas dari antibiotik golongan Fluoroquinolon?
Apakah efek samping khas dari antibiotik golongan Cotrimoxazole?
Dari semua antibiotik yang telah dibahas, manakah antibiotik yang
di-kontraindikasi-kan untuk ibu hamil?
by. williamadisuryaprasetyo
by. williamadisuryaprasetyo
Infeksi Saluran Pernafasan Atas
3 penyakit yang dibahas, yaitu : Akut Otitis Media, Faringitis, dan Sinusitis
Guideline Terapi dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu : Terapi untuk Pasien Baru dan Terapi untuk Pasien
Gagal / Kambuh
Terapi untuk Pasien Baru :
Jenis Infeksi First Line Alergi Tipe 1 Alergi Penicillin
AOM
Amoxycilin Makrolida / Clindamycin Sefalosporin :
FARINGITIS Cefixime, Cefdinir,
Anak : Cefuroxime, atau
Amoxy-clav
SINUSITIS Levofloxacin / (Clindamycin + Cefixime) Ceftriaxone
Dws : Doxycyclin
Dws : Doxycyclin / Levofloxacin
Terapi untuk Pasien Gagal / Kambuh :
Jenis Infeksi First Line Alergi Tipe 1 Alergi Penicillin
AOM
Amoxy-clav Makrolida / Clindamycin
FARINGITIS Sefalosporin :
Amoxy-clav DT Cefixime, Cefdinir,
Anak :
Dws : Cefuroxime, atau
Levofloxacin / (Clindamycin + Cefixime)
SINUSITIS Fluoroquinolon / Ceftriaxone
(Clindamycin +
Dws : Doxycyclin / Levofloxacin
Cefixime)
Infeksi Saluran Pernafasan Bawah
COMMUNITY ACQUIRED PNEUMONIA
RAWAT JALAN RAWAT INAP
Sebelumnya Sehat (Baru Pertama Kali) NON ICU ICU
Komorbid
Lansia Non Pseudomonas Pseudomonas
by. williamadisuryaprasetyo
Keterangan :
• R (Rifampisin) – 10mg / kgBB
ES : Urine merah, Gang. GI, Flu like Syndrome,
Gang. Fungsi Hati, Anemia Hemolitik
• H (INH / Isoniazid) – 5 sampai 10mg / kgBB
ES : Neuropati Perifer, Gang. Fungsi Hati, Kejang
• Z (PZA / Pyrazinamide) – 20mg sampai 30mg / kgBB
ES : Gang. Fungsi Hati, Gout Arthritis, Gang. GI.
• E (Ethambutol) – 15mg sampai 20mg / kgBB
ES : Gang. Penglihatan (Buta warna Merah dan Hijau).
• S (Streptomycin) – 15mg / kgBB
ES : Ototoksik – Gang. Pendengaran dan Keseimbangan, Nefrotoksik
by. williamadisuryaprasetyo
TB MDR – Multi Drugs Resistance • Gol. 4 (obat Bakteriostatik lini kedua) :
• Gol. 1 (obat lini pertama) : – Etionamid (Eto) – Terizidon (Trd)
– Rifampisin (R) – Ethambutol (E) – Protionamid (Pto) – Para Amino
– Isoniazid (H) – Streptomisin (S) Salisilat (PAS)
– Pyrazinamide (Z) – Sikloserin (Cs)
• Gol. 2 (obat suntik lini kedua) : • Gol. 5 (obat yang belum diketahui
– Kanamisin (Km) – Capreomisin (Cm) efikasinya) :
– Amikasin (Am) – Clofamizin (Cfz) – Clarithromycin (Clr)
• Gol. 3 (Fluoroquinolon) : – Linezolide (Lzd) – Imipenem (Ipm)
– Levofloxacin (Lfx) – Moxifloxacin (Mfx) – Amoxy-clav (Amx/Clv))
by. williamadisuryaprasetyo
by. williamadisuryaprasetyo
Terduga TB
TCM
by. williamadisuryaprasetyo
Infeksi Saluran Kemih
INFEKSI SALURAN KENCING BAWAH (Cystitis Non Komplikata)
Gejala : – Disuria (nyeri berkemih) – Nocturia (berkemih di malam)
– Hematuria (darah dalam urine) – ↑ frekuensi berkemih
– Nyeri Suprapubic – Urgency (sulit menahan kencing)
Regimen :
Wanita : Fosfomycin atau Nitrofurantoin
Kehamilan : Penisilin, Sefalosporin, Fosfomycin, atau Nitrofurantoin
(cat : Nitrofuranoin tidak boleh pada pasien dengan defisiensi G6PD –
Hemolisis)
Pria : TMP – SMZ atau Fluoroquinolon
Anak : TMP – SMZ, Sefalosporin, Amoxycilin, Amoxy-Clav.
Tidak dapat diberikan Sefalosporin gen. 3 – tinggi resistensi.
Jangan berikan Loop Diuretik + Sefaloporin = Nefrotoksik !!
Penyesuaian dosis apabila GFR < 20ml/menit.
by. williamadisuryaprasetyo
INFEKSI SALURAN KENCING ATAS (Pyelonefritis Non Komplikata)
Gejala : – Demam (> 38,3 C) – Mual / Muntah
– Malaise – Nyeri panggul parah
Regimen :
Fluoroquinolon, Cotrimoxazole, atau Sefalosporin (Intravena)
Jangan berikan Nitrofurantoin atau Fosfomycin karena tidak mencapai tingkat
jaringan ginjal !!
Apabila terdapat kasus MDR, berikan (Imipenem + Cilastastin) atau Meropenem.
by. williamadisuryaprasetyo
Infeksi Saluran Pencernaan
PEPTIC ULCER
• Peptic Ulcer induced by NSAID
PPI
• GERD
PPI (2 – 8 minggu)
• Helicobacter Pylori
Regimen :
Kombinasi 3 obat
PPI + Clarithromycin + (Amoxycillin / Metronidazole)
Kombinasi 4 obat
PPI + Bismuth Subsalisilat + Metronidazole + Tetrasiklin
by. williamadisuryaprasetyo
DIARE
Mikroorganisme Pilihan Antibiotik
Penyebab Anak Dewasa
1st : Doxycyclin, Cotrimoxazole
Vibrio cholerae Azithromycin, 2nd : Ciprofloxacin, Azithromycin, Ceftriaxone
Erythromycin
Campilobacter Ciprofloxacin , Azithromycin
by. williamadisuryaprasetyo
HIV/AIDS
Regimen Terapi : Kombinasi 2 NRTI + 1 NNRTI
NRTI NRTI NNRTI
Tenofovir (TDF) Lamivudine (3TC) Nevirapine (NVP)
Zidovudine (AZT) Emtricitabine (FTC) Efavirenz (EFV)
Stavudine (d4T) Dolutegravir (DTG)
Lamivudine (3TC)
Zidovudine (AZT) Efavirenz
Catatan :
1. Jangan berikan TDF apabila :
Creatinine Clearance < 50 mL/min
Pasien dengan DM lama
HT tidak terkontrol
Gagal Ginjal
2. Jangan berikan AZT apabila nilai Hemoglobin (Hb) < 10 gr/dL
3. Profilaksis bayi lahir dari ibu (+) :
Zidovudine selama 6 minggu.
Pemberian pertama max diberikan 6 jam setelah kelahiran.
by. williamadisuryaprasetyo
Infeksi Jamur Superfisial
Tatalaksana : gunakan antijamur topikal, bila terdapat inflamasi / peradangan kulit dapat
ditambahkan steroid topikal.
Pilihan pertama antijamur adalah sediaan topikal. Apabila infeksi jamur terjadi di kulit
kepala (daerah berambut) atau kuku, maka harus diberikan antijamur oral (sistemik).
Infeksi Tinea : Sediaan topikal dari : Terapi Sistemik : Sediaan oral dari :
Clotrimazole Fluconazole
Ketoconazole Griseofulvine
Myconazole Itraconazole
Nistatin Ketoconazole
Terbinafine Terbinafine
by. williamadisuryaprasetyo
Seorang pasien, laki-laki, usia 53 tahun, dirawat di suatu rumah sakit dengan
diagnosa diare infeksi. Gejala yang dirasakan pasien adalah tidak dapat minum
sendiri dan feses seperi air cucian beras. Hasil uji kultur pada feses ditemukan
bakteri V. cholerae. Dokter dan apoteker berdiskusi untuk menentukan antibiotik
lini pertama yang akan diberikan pada pasien. Apakah antibiotik yang tepat di
rekomendasikan?
Amoxcicillin 500 mg Cefixime 100 mg
Ciprofloksasin 500 mg Azythromicyn 1 g
Doxycyclin 300 mg
Seorang pasien, perempuan, usia 24 tahun, didiagnosa dokter mengalami dysentri
dan selanjutnya dirawat di suatu rumah sakit. Hasil kultur menunjukkan bahwa
penyebab infeksi adalah Shigella Spp. Riwayat pengobatan sebelumnya
menunjukkan bahwa pasien alergi terhadap antibiotik golongan Sulfa dan
fluroquinolon. Dokter berkonsultasi dengan apoteker untuk pemilihan
antibiotiknya. Apakah antibiotik yang tepat direkomendasikan?
Cefadroksil TMP-SMZ
Norfloksasin Siprofloksasin
Azithromisin by. williamadisuryaprasetyo
Seorang pasien, laki-laki, usia 40 tahun didiagnosa dokter di suatu rumah sakit mengalami
diare infeksi. Pasien mengalami diare dengan frekuensi 8 kali sehari, disertai demam sejak
satu hari yang lalu, dan nyeri abdomen. Hasil culture bakteri menyimpulkan bahwa pasien
terinfeksi bakteri Clostridium deficille dan dokter meminta rekomendasi antibiotik yang
tepat untuk pengobatan pasien. Apaka antibiotik yang tepat diberikan untuk pasien
tersebut?
Ciprofloxacine Kotrimoxazole
Metronidazole Tetracycline
Amoxicillin
Seorang pasien, perempuan, usia 30 tahun, penderita diare infeksi, mendapatkan resep
dokter sebagai berikut:
R/ Cotrimoxazole tab no. X – S. 2 d d tab I
R/ Oralit no. X – S. uc
Apoteker menanyakan beberapa informasi kepada pasien untuk menghindari DRP’s pada
pasien. Apakah informasi yang relevan ditanyakan kepada pasien untuk mencegah DRP’s
pada pasien tersebut?
Apakah sedang menggunakan pil KB?
Apakah sedang hamil?
Apakah sedang menyusui?
Apakah sedang menggunakan obat hormonal?
Apakah ada riwayat alergi terhadap obat golongan penisilin? by. williamadisuryaprasetyo
Seorang pasien, perempuan, usia 28 tahun, hamil trimester pertama, dirawat di
suatu rumah sakit karena positif terinfeksi malaria (RDT+). Dokter dan apoteker
berdikusi untuk menetapkan pengobatan untuk pasien tersebut. Apakah obat
yang tepat direkomendasikan untuk mengobati pasien tersebut?
Amodiakuin dan Artesunat Kina dan Clindamycin
Artesunat dan Primakuin Dihidroartemisin + Piperaquin
Primakuin dan Amodiakuin
Seorang pasien, laki-laki, usia 50 tahun, didiagnosa mengalami HIV/AIDS dengan
coinfeksi TBC. Saat ini Hasil laboratorium menunjukan jumlah CD4 250 Sel/mm3.
Dokter meminta saran apoteker terkait dengan pilihan obat untuk pasien. Apakah
anti-HIV yang tepat disarankan kepada dokter untuk pasien tersebut?
AZT + 3TC + NVP AZT + NVP + TDF
AZT + 3TC + EFV TDF + NVP + FTC
TDF + AZT + EFV
by. williamadisuryaprasetyo
Seorang pasien, perempuan, usia 31 tahun, menikah, penderita HIV AIDS selama 2
tahun, berkonsultasi ke dokter di suatu rumah sakit untuk pengobatan
penyakitnya. Saat ini, pasien tengah hamil usia 3 minggu. Dokter meminta
pendapat apoteker mengenai kombinasi ARV yang akan digunakan untuk pasien
ini. Apakah ARV yang tepat untuk rekomendasikan kepada dokter untuk
pengobatan pasien tersebut?
AZT + 3TC + NVP ZDV + NVP + TDF
AZT + 3TC+ EFV TDF + NVP + FTC
TDF + AZT + EFV
Seorang apoteker di suatu rumah sakit melakukan skrining resep untuk seorang pasien
(perempuan, usia 24 tahun, ibu hamil usia 10 minggu, penderita infeksi saluran
kemih/cystitis). Obat yang tertulis dalam resep adalah asam mefenamat 500 mg (3 kali
sehari bila sakit) dan ciproflokasin 500 mg (2 kali sehari selama 3 hari). Apoteker
menemukan adanya permasalahan klinis untuk resep pasien tersebut. Apakah
permasalahan yang dimaksud oleh apoteker tersebut?
Asam mefenamat tidak diperlukan
Frekuensi asam mefenamat terlalu sering
Penggunaan siprofloksasin tidak tepat obat
Dosis siprofloksasin terlalu besar
Durasi pemakaian siproflokasasin terlalu pendek
by. williamadisuryaprasetyo
Seorang laki-laki berumur 57 tahun datang ke poliklinik setelah 2 bulan pasien
mendapatkan terapi TB dengan obat: isoniazid, rifampisin, pirazinamid, etambutol,
dan vitamin B6. Pasien mengalami peningkatan nilai enzim ALT dan AST. Obat
apa yang menyebabkan efek samping tersebut?
Isoniazid
Rifampisin
Pirazinamid
Etambutol
Vitamin B6
Seorang bayi laki-laki berumur 2 bulan, dibawa ke dokter karena demam selama 3
hari (39oC) terutama pada malam hari, tidak ingin menyusu / minum dan rewel.
Hasil diagnosa dari dokter pasien tersebut terkena infeksi Salmonella thypii
didukung kultur positif. Apakah obat yang dikontraindikasikan?
Sefotaksim Ampisilin
Metronidazole Eritromisin
Kloramfenikol
by. williamadisuryaprasetyo
Pasien datang ke apotek menanyakan mengenai obat yang digunakannya yaitu
kirm miikonazol. Pasien menceritakan bahwa obat tersebut ampuh mengobati
infeksi jamur yang ada diselangkangan dan di badannya. Pasien juga mengatakan
bahwa ia hanya menggunakannya beberapa hari saja. Apa yang sebaiknya
dikatakan sebagai apoteker mengenai masalah tersebut:
Menggunakan obat tersebut hingga 3 hari
Menggunakan obat tersebut hingga 10 hari
Mengkombinasikan obat tersebut dengan obat antijamur lainnya
Mengganti obat tersebut dengan obat antijamur lainnya, seperti asambenzoat-
asam salisilat
Mengganti obat tersebut dengan obat antijamur lain seperti tolnaftat
by. williamadisuryaprasetyo
T
H
A
N
K
S'