Anda di halaman 1dari 7

Antibakteri

PENGERTIAN
Antibakteri terdiri atas antibiotik dan kemoterapi. Antibiotik ialah zat yang dihasilkan oleh mikroba,
terutama fungi, yang dapat menghambat pertumbuhan atau membasmi mikroba jenis lain. Antibiotik juga
dapat dibuat secara sintetis. Kemoterapi ialah zat kimia yang mampu menghambat pertumbuhan atau
membasmi mikroba tetapi tidak berasal dari suatu mikroba atau fungi.

Tabel 1 Pedoman Pemilihan Antibiotik Penyakit Kulit

JENIS INFEKSI PENYEBAB TERSERING PILIHAN ANTIMIKROBA

Yang ditularkan melalui hubungan kelamin

- Uretritis - Neisseria gonorrhoeae - ampisilin/amoksisilin/penisilin G +


(bukan penghasil penisilinase) probenesid, setriakson, tetrasiklin
- Neisseria gonorrhoeae - seftriakson, fluorokuinolon
(penghasil penisilinase)
Chlamydia trachomatis - doksisiklin/tetrasiklin, eritromisin.
- Ureaplasma urealyticum - doksisiklin/tetrasiklin
- Herpes genital - Virus herpes simpleks - asiklovir
- Sifilis - Treponema pallidum - penisilin G prokain, seftriakson
tetrasiklin.
- Ulkus mole - Hemophilus ducreyi - Kotrimoksazol, eritromisin, sefriakson,
tetrasiklin.
Kulit, otot, tulang
- Impetigo, frunkel, - Streptococcus pyogenes, - kloksasilin/eritromisin sefalosforin
selulitis, dll Staphylococcus aureus generasi I
- Gas gangren Clostridium perfringens - penisilin G

- Osteomielitis akut Staphylococcus aureus - kloksasilin

Gigi dan mulut


- Ginggivitis dan - infeksi campuran kuman - penisilin G prokain/penisilin V
abses gigi aerob+anaerob
- Kandidiasis oral - Candida albicans - nistatin
Keterangan:

1. Tabel ini dimaksudkan untuk membantu menentukan pilihan antimikroba untuk sementara. Bila hasil
pemeriksaan mikrobiologik telah didapat maka pilihan antimikroba harus disesuaikan lagi.
2. Kuman penyebab dan kepekaannya terhadap antimikroba dapat bervariasi pada rumah sakit/ tempat
yang berbeda.
3. Yang termasuk dengan aminoglikosida ialah: gentamisin, tobramisin, netilmisin dan amikasin (tidak
termasuk streptomisin dan kanamisin).
4. Yang termasuk dengan sefalosporin generasi I ialah: sefazolin, sefradin, sefaleksin, sefadroksil dll;
generasi II: sefamandol, sefuroksim, dll; generasi III: sefotaksim, sefoperazon, seftriakson, seftazidim,
sefsulodin dll.
5. Yang termasuk dengan fluorokuinolon ialah: siprofloksasin, ofloksasin, pefloksasin, norfloksasin,
fleroksasin, siprofloksasin, levofloksasin, dll. (tidak termasuk asam nalidiksat dan asam pipemidat).

Infeksi Bakteri di Rongga Mulut

Obat antibakteri untuk pengobatan infeksi di rongga mulut sebaiknya digunakan sesuai dengan keperluan.
Antibiotik digunakan bersama tindakan lain yang diperlukan (bukan sebagai pengganti).

Terapi empiris yang tidak didukung oleh bukti yang memadai dari antibakteri untuk gejala demam,
limfadenopati servikal atau pembengkakan pada wajah, yang tidak diketahui pasti penyebabnya akan
dapat menimbulkan kesulitan dalam penegakan diagnosis. Pemeriksaan uji kultur sebaiknya selalu
dilakukan pada kasus infeksi rongga mulut berat.

Infeksi oral yang memerlukan terapi antibakteri adalah pulpitis supuratif akut, abses periodontal atau
periapikal akut, selulitis, oral-antral fistula (dan sinusitis akut), perikoronitis berat, osteitis terlokalisir, acute
necrotising ulcerative gingivitis dan penyakit periodontal kronis yang destruktif. Sebagian besar infeksi oral
dapat diatasi dengan tindakan membersihkan (drainage) atau membuang penyebabnya. Antibiotik hanya
diindikasikan pada tindakan yang tidak dapat sesegera mungkin dilakukan dan penting pada pasien
immunocompromised, diabetes melitus atau Pagets disease. Infeksi tertentu yang jarang terjadi seperti
sialadenitis bakteri, osteomielitis, aktinomikosis, dan infeksi di bagian wajah seperti Ludwigs angina,
memerlukan antibiotik dan perawatan spesialis di rumah sakit.

Klasifikasi antibakteri:

NO. Golongan Antibiotik Contoh Obat


1. Penisilin Benzilpenisilin dan Benzilpenisilin (Penisilin
fenoksimetilpenisilin G),
Fenoksimetilpenisilin
(Penisilin V)
Penisilin tahan Flukoksasilin,
penisilinase Kloksasillin
Penisilin spektrum luas Amoksisilin, Ampisilin,
Bakampisilin, Co
Amoksiklav
(Amoksisilin-Asam
Klavulanat),
Pivampisilin,
Sultamisilin
Penisilin anti Piperasilin,
pseudomonas Piperasilin+Tazobaktam,
Sulbenisilin, Tikarsilin,
Tikarsilin+Asam
Klavulanat
Mesilinam Pivmesilinam
2. Sefalosporin dan antibiotik Sefalosporin Sefadroxil, Sefaklor,
beta-laktam lainnya Sefaleksin,
Sefamandol, Sefazolin,
Sefditoren Pivoksil,
Sefepin Hidroklorida,
Sefetamet, Sefiksim,
Sefodizim,
Sefoperazon,
Sulperazon,
Sefotaksim, Sefotiam,
Sefpirom,
Sefpodoksim,
Sefprozil, Sefradin,
Sefsulodin, Seftazidim,
Seftibuten,
Seftizoksim,
Seftriakson,
Sefuroksim, Sefalotin
Antibiotik Beta- Aztreonam,
Laktam Lain Doripenem,
Ertapenem, Imipenem,
Meropenem
3. Tetrasilkin Demeklosiklin,
Doksisiklin, Minoskilin,
Oksitetrasiklin,
Tetrasiklin, Tigesiklin
4. Aminoglikosida Amikasin, Gentamisin,
Kanamisin, Neomisin,
Netilmisin, Tobramisin,
5. Makrolida Azitromisin,
Eritromisin,
Klaritromisin,
Roksitromisin,
Spiramisin
6. Kuinolon Asam Nalidiksat,
Fleroksasin,
Levofloksasin,
Moksifloksasin,
Norfloksasin,
Ofloksasin,
Perfloksasin
Siprofloksasin,
Sparfloksasin, Asam
Pipemidat
7. Sulfonamid dan Kotrimoksazol,
trimethoprim Sulfadiazin, Sulfadimin,
Sulfasalazin,
Trimetoprim
8. Antibiotik lain Kloramfenikol Kloramfenikol,
Tiamfenikol
Klindamisin KLindamisin,
Linkomisin
Vankomisin dan Vankomisin
Teikoplanin
Spektinomisin Spektinomisin
Polimiksin Kolistin
Linezolid Linezolid

ANTIBAKTERI TOPIKAL
Antibakteri topikal digunakan untuk jerawat dengan tingkat keparahan ringan sampai sedang. Sediaan
topikal eritromisin, tetrasiklin, dan klindamisin tampak cukup berguna untuk kebanyakan pasien dengan
jerawat yang lebih ringan. Obat-obat ini dapat menimbulkan iritasi kulit yang ringan tetapi jarang
menimbulkan sensitisasi.

Resistensi silang, terutama antara eritromisin dan klindamisin merupakan masalah yang makin besar.
Untuk menghindarkan ini:

Sedapat mungkin gunakan antiakne non-antibiotika (seperti benzoil peroksida).


Hindarkan pengobatan bersama dengan antibiotik oral yang berbeda dengan antibiotik topikal.
Bila suatu antibiotik efektif, gunakan untuk pengobatan ulang.
Pengobatan jangan diteruskan lebih dari yang dibutuhkan (umumnya, pengobatan dengan sediaan
topikal dilanjutkan paling tidak sampai dengan 6 bulan).

Monografi:

ANTIBIOTIK
Indikasi: akne vulgaris.

Peringatan: beberapa produsen mengatakan sediaan beralkohol tidak sesuai untuk digunakan dengan
benzoil peroksida.
LAMA PERAWATAN. Lama pengobatan biasanya maksimum 10-12 minggu untuk mengurangi masalah
resistensi antibiotik (tetapi kurun terapi dapat diulangi setelah beberapa minggu).

KLINDAMISIN
ERITROMISIN
ERITROMISIN + TRETIONIN
Indikasi: mengobati akne vulgaris bentuk moderate dengan papul, pustul dan bentuk non inflamasi
dengan komedo.
Peringatan:
hanya untuk pemakaian luar. Hindarkan kontak dengan mata, hidung, mulut dan membran mukosa
lainnya; tidak digunakan untuk tujuan lain, hanya untuk pengobatan yang telah ditentukan; jangan gunakan
preparat jerawat lainnya kecuali atas petunjuk dokter; konsultasikan dengan dokter bila terjadi reaksi
samping; jika timbul efek samping, misalnya rasa terbakar, segera hentikan pengobatan dan konsultasikan
dengan dokter; tidak direkomendasikan pada wanita hamil dan menyusui; hindari paparan sinar matahari
atau sinar ultraviolet selama pengobatan obat lain.

Interaksi:
produk topikal yang mengandung alkohol seperti aftershave lotion, astringents, kosmetik atau sabun yang
mempunyai sifat mengeringkan; minoksidil, topikal; obat-obat yang menyebabkan fotosensitif seperti
fluorokuinolon, fenotiazin, sulfonamid, tiazid diuretik; produk topikal lain yang mengandung peeling
seperti benzoil peroksida, resorsinol, asam salisilat dan sulfur; antibiotika golongan makrolida karena dapat
terjadi resistensi silang.

Kontraindikasi: hipersensitif.
Efek Samping: pedih/rasa terbakar, eritema, hipopigmentasi, gatal, kulit terkelupas, kulit kering.
Penggunaan: digunakan pada tempat berjerawat 1 kali sehari setelah wajah dibersihkan dengan seksama.

Antibakteri Yang Hanya Digunakan Topikal


Monografi:

FRAMISETIN SULFAT
Indikasi: infeksi kulit bakteria.

Efek Samping: sensitisasi; daerah yang luas, lihat di bawah.


DAERAH YANG LUAS. Bila daerah yang diobati luas, ototoksisitas mungkin merupakan suatu bahaya,
khususnya pada anak, pada pasien lansia, dan pada pasien dengan kerusakan ginjal.

MUPIROSIN
Indikasi: infeksi bakteri pada kulit (lihat juga keterangan di atas).

Efek Samping: reaksi lokal seperti urtikaria, pruritus, rasa terbakar, kemerahan.

Dosis: oleskan sampai 3 kali sehari selama 10 hari; tidak direkomendasikan untuk bayi di bawah satu
tahun.

Nama dagang: Bactoderm, Bactroban, Mertus, Mupicor, Mupiderm, Muprin, Pibaksin, Pirotop.

NEOMISIN SULFAT
Indikasi: infeksi kulit bakteria.

Peringatan: daerah yang luas, lihat di bawah.


DAERAH YANG LUAS. Bila daerah kulit yang akan diobati luas, ototoksisitas dapat merupakan suatu
bahaya, khususnya pada anak, pada pasien lanjut usia, dan pada pasien dengan kerusakan ginjal.

Kontraindikasi: neonatus

Efek Samping: sensitisasi (lihat juga keterangan di atas).

PERAK SULFADIAZIN (SILVER SULPHADIAZINE)


Indikasi:

profilaksis dan pengobatan infeksi pada luka bakar; sebagai pengobatan tambahan jangka pendek infeksi
pada leg ulcer dan pressure sores; sebagai pengobatan tambahan pada profilaksis karena infeksi di tempat
skin graft donor dan abrasi ekstensif; untuk perawatan konservatif luka ujung jari.
Peringatan:

kerusakan hati dan ginjal; defisiensi G6PD; kehamilan dan menyusui (hindarkan pada kehamilan lambat
dan neonatal- lihat juga Lampiran 4) dapat menginaktivasi enzymatic debriding agents karenanya
penggunaan bersamaan mungkin tidak tepat; untuk jumlah besar lihat juga interaksi DAERAH YANG LUAS.
Kadar plasma sulfadiazin dapat mendekati level terapeutik dengan efek samping dan interaksi seperti pada
sulfonamida (lihat 5.1.8) bila daerah yang akan diobati luas. Berhubung dengan dihubungkannya
sulfonamida dengan kelainan darah dan kulit yang hebat pengobatan harus segera dihentikan bila kelainan
darah atau gatal-gatal timbul-tetapi leukopenia yang timbul 2-3 hari setelah pengobatan luka bakar
dikatakan sebagai self-limiting dan perak sulfadiazin tidak perlu dihentikan bila hitung jenis darah
dimonitor secara hati-hati untuk memastikan kembali ke normal dalam beberapa hari. Argyria dapat pula
timbul bila daerah kulit yang akan diobati luas (atau bila aplikasi diperpanjang).

Interaksi: lihat lampiran 1 (Sulfonamid).

Kontraindikasi: kehamilan dan menyusui, sensitivitas terhadap sulfonamida; tidak direkomendasi untuk
neonatus.

Efek Samping: reaksi alergi termasuk rasa terbakar, gatal dan ruam; argyria dilaporkan menyusul
penggunaan yang lama; leukopenia dilaporkan (awasi kadar darah).

Penggunaan:

Pada luka bakar oleskan tiap hari dengan aplikator steril atau oleskan lebih sering bila luka luas dan ada
eksudasi; pada ulkus tungkai tiap hari (atau tiap 48 jam - tidak dianjurkan untuk leg ulcer atau pressure
ulcers yang sangat eksudatif); pada luka ujung jari oleskan tiap 2 - 3 hari - untuk penjelasan lihat
keterangan pada produk.

Nama dagang: Burnazin, Vorzelin.

POLIMIKSIN
Indikasi: infeksi kulit bakterial.

Peringatan: DAERAH YANG LUAS. Bila daerah kulit yang akan diobati luas, ototoksisitas mungkin
berbahaya, khususnya pada anak, pasien lanjut usia, pasien dengan kerusakan ginjal.

Efek Samping: sensitisasi, (lihat juga keterangan di atas).

Keterangan: (Termasuk Kolistin Sulfat Dan Polimiksin B Sulfat).

Nama dagang: Antibakteri Doen, Bacitracin-Polymyxin B, Liposin.

RETAPAMULIN
Indikasi: pengobatan jangka pendek infeksi kulit superficial impetigo dan infeksi sekunder (luka, lecet dan
luka jahitan).

Peringatan:

hanya untuk pemakaian luar, hindari kontak dengan mata, mulut, dan membran mukosa, tidak untuk
pengobatan abses, jika terjadi iritasi dan bertambah parah hentikan pemakaian dan konsultasikan ke
dokter, penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kepekaan terhadap mikroorganisme termasuk
jamur.
Interaksi: penggunaan bersama obat topikal lainnya, penggunaan ketokonazol oral dan anak usia 9 bulan
2 tahun yang menggunakan penghambat CYP3A4 dapat meningkatkan konsentrasi plasma retapamulin.

Kontraindikasi: hipersensitivitas, kontak dengan mata dan membran mukosa.

Efek Samping: iritasi.

Penggunaan: dioleskan tipis dan merata pada kulit yang diobati dua kali sehari selama lima hari.
Jika tidak terlihat respon klinis dalam waktu 3-4 hari harus dievaluasi ulang.

Antibakteri Yang Juga Digunakan Sistemik


Natrium fusidat merupakan antibakteri spektrum sempit digunakan untuk infeksi stafilokokus. Manfaat
penggunaan natrium fusidat dapat dilihat pada keterangan Antibakteri. Metronidazol oral digunakan
untuk mengatasi luka yang terinfeksi bakteria anaerobik. Angular cellulitis. Salep natrium fusidat
digunakan untuk mengatasi fisura angular cellilitis jika disebabkan infeksi stafilokokus.

Monografi:

Penggunaan: oleskan 3-4 kali sehari.


ASAM FUSIDAT
Indikasi: infeksi kulit stafilokokus. METRONIDAZOL
Peringatan: lihat keterangan di atas; hindarkan Indikasi: papula yang meradang, pustul dan
kontak dengan mata. eritema pada jerawat rosasea.

Efek Samping: reaksi hipersensitivitas lokal Peringatan: hindarkan paparan kuat sinar
jarang. matahari kuat atau cahaya UV.

Penggunaan: oleskan 3 - 4 kali sehari. Efek Samping: iritasi kulit lokal.


Penggunaan: kekambuhan radang akut jerawat
rosasea, oleskan tipis dua kali sehari untuk 8-9
minggu; hindarkan kontak dengan mata.

GENTAMISIN TETRASIKLIN
Indikasi: infeksi kulit bakteria. HIDROKLORIDA
Peringatan: daerah yang luas, lihat di bawah.
Indikasi: infeksi kulit bakterial.
DAERAH YANG LUAS. Bila daerah kulit yang akan
diobati besar ototoksisitas dapat merupakan Efek Samping: reaksi hipersensitif lokal
bahaya, khususnya pada anak, pada pasien
lanjut usia, dan pada pasien dengan kerusakan Penggunaan: oleskan 1-3 kali sehari
ginjal. Nama dagang: Bufatetra, Enpicotryn,
Efek Samping: sensitisasi (lihat juga keterangan Terikortin, Tetrar
di atas).

Anda mungkin juga menyukai