Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH

FARMAKOTERAPI TERAPAN

KONTRASEPSI ORAL

Dosen pengampu: Yance Anas, M.Sc., Apt.

Disusun Oleh:

Sri Hartini (175020010)

Rochman Putra Perdana (175020035)

Dodid Richard Tumani (175020061)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS WAHID HASYIM
SEMARANG
2017
KASUS
Seorang perempuan, usia 28 tahun, menikah dan memiliki 1 orang anak usia 2 tahun, datang
ke apotek ingin membeli pil KB kombinasi yang berisi Ethylestradiol 0,03 mg dan
Levonelgestrel 0,15 mg. Pasien mengatakan kepada apoteker bahwa sebelumnya belum
pernah menggunakan alat KB apapun. Pasien saat ini sedang menstruasi, dimulai semenjak
hari senin (tanggal 9 Oktober 2017), dua hari yang lalu. Apoteker menyerahkan pil KB
tersebut kepada pasien dan memberikan layanan informasi obat.

Pertanyaan/Tugas Mahasiswa:
1. Sebutkan jenis dan macam-macam alat kontrasepsi, serta jelaskan mekanisme aksi alat
kontrasepsi tersebut dalam mencegah terjadinya kehamilan.
2. Apakah pil KB tersebut boleh diberikan tanpa resep dokter? Jelaskan jawaban yang anda
berikan !
3. Lakukanlah komunikasi dengan perempuan tersebut pada saat dia datang ke apotek
(Sesuaikan dengan setting kasus di atas)
4. Tentukan pil manakah yang harus diminum pasien pada hari ini? Jelaskan jawaban yang
anda berikan !
5. Serahkanlah pil KB yang ingin dibeli perempuan tersebut dan berikanlah informasi obat!
6. Jelaskan mekanisme aksi zat aktif yang terdapat dalam pil KB tersebut dalam mencegah
terjadinya kehamilan!
7. Perempuan tersebut bertanya kepada apoteker, apakah dia bisa melakukan hubungan
suami istri dengan aman setelah menstruasi berhenti dan meminum pil KB tersebut mulai
malam ini dengan teratur. Apakah informasi yang tepat diberikan kepada perempuan
tersebut? jelaskan jawaban yang anda berikan!
1. Sebutkan jenis dan macam-macam alat kontrasepsi, serta jelaskan mekanisme aksi alat
kontrasepsi tersebut dalam mencegah terjadinya kehamilan.
Jawab :
Kontrasepsi adalah pencegahan kehamilan setelah berhubungan seksual dengan
menghambat sperma mencapai ovum matang (metode yang mencegah ovulasi) atau
dengan mencegah ovum yang dibuahi tertanam pada endometrium (mekanisme yang
menyebabkan lingkungan uterus yang tidak cocok)
Macam-macam alat kontrasepsi:
a. Metode Kontrasepsi Hormonal
1) Kontrasepsi pil
2) Kontrasepsi Suntik
3) Kontrasepsi implant
b. Metode Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Metode kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu AKDR yang
mengandung hormon sintetik (sintetik progesteron) dan yang tidak mengandung
hormon (Handayani, 2010). AKDR yang mengandung hormon Progesterone atau
Leuonorgestrel yaitu Progestasert (Alza-T dengan daya kerja 1 tahun, LNG-20
mengandung Leuonorgestrel (Hartanto, 2002)
c. Metode Kontrasepsi Sederhana
Metode kontrasepsi sederhana terdiri dari 2 yaitu metode kontrasepsi
sederhana tanpa alat dan metode kontrasepsi dengan alat. Metode kontrasepsi tanpa
alat antara lain : Metode Amenorhoe Laktasi (MAL), Couitus Interuptus Metode
Kalender, Metode Lendir Serviks, Metode Suhu Basal Badan, dan Simptotermal
yaitu perpaduan antara suhu basal dan lendir servik. Sedangkan metode kontrasepsi
sederhana dengan alat yaitu kondom, diafragma, cup serviks dan spermisida
(Handayani, 2010).
d. Metode Kontrasepsi Mantap
KONTAP sering dikenal dengan tubektomi karena prinsip metode ini adalah
memotong atau mengikat saluran tuba/tuba falopii sehingga mencegah pertemuan
antara ovum dan sperma. Sedangkan MOP sering dikenal dengan nama vasektomi,
vasektomi yaitu memotong atau mengikat saluran vas deferens sehingga cairan sperma
tidak dapat keluar atau ejakulasi (Handayani, 2010).
2. Apakah pil KB tersebut boleh diberikan tanpa resep dokter? Jelaskan jawaban yang anda
berikan !
Tidak boleh, karena sesuai dengan SK Menteri Kesehatan nomor :
347/Menkes/SK/VII/1990 Tentang Obat Wajib Apotik No 1, bahwa untuk pembelian
obat oral Kontrasepsi pada siklus pertama harus sesuai dengan resep dokter
3. Lakukanlah komunikasi dengan perempuan tersebut pada saat dia datang ke apotek
(Sesuaikan dengan setting kasus di atas)
Pasien : Permisi. Assalamualaikum….
Apoteker : Waalaikum Salam.. Saya Rochman apoteker di Apotek
Sampangan Indah, ada yang bisa saya bantu ibu?
Pasien : Saya mau membeli pil KB.
Apoteker : Pil KB merek apa bu? Apakah ibu punya resep?
Pasien : Maaf mas, saya lupa. Ini ada resepnya.

dr. XXXXX. Sp.OG


Spesialis Kebidanan dan Kandungan
SIP : 007/DKK/DS.580/12.42/X/2013

Alamat : Praktek:
Jl. Menoreh Raya 15 Senin – Sabtu
Telp : 8364750 Jam 17.00-20.00
Semarang
Semarang, 9 Oktober 2017

R/ Ethylestradiol 0,03 mg

Levonelgestrel 0,15 mg
S 1 dd 1 no. 1 strip
PARAF

Pro : Ny Sri
Umur : 28 tahun
Alamat : Jl. Solo-semarang No 94

Apoteker : Maaf bu, kalau boleh tahu apakah sebelumnya ibu sudah pernah
menggunakan pil KB ?
Pasien : Belum pernah mas..ini baru pertama kali.
Apoteker : Apakah ibu sedang menyusui?
Pasien : Tidak mas
Apoteker : Apakah ibu sedang mengkonsumsi obat lain?
Pasien : Tidak mas. Tapi saya sedang menstruasi dari kemaren.
Apoteker : Oh, gitu ya bu. Tunggu sebentar ya bu, obatnya saya siapkan dulu.
Pasien : Iya mas, silahkan..
4. Tentukan pil manakah yang harus diminum pasien pada hari ini? Jelaskan jawaban yang
anda berikan !
Pil yang harus diminum pasien hari ini adalah pil yang warna putih yang berisi placebo,
yang tidak mengandung zat aktif.

5. Serahkanlah pil KB yang ingin dibeli perempuan tersebut dan berikanlah informasi obat!
Apoteker : Resep atas nama Ny.Sri…
Pasien : iya mas.
Apoteker : ini ibu obatnya diminum 1 kali sehari setelah makan atau
menjelang tidur malam. Obatnya ada 2 warna bu, Ini yang putih di
minum saat ibu menstruasi (Pil placebo yang tidak mengandung
hormone aktif) sedangkan yang kuning diminum saat tidak
menstruasi. Jika pil yang warna putih sudah habis tetapi ibu masih
menstruasi, untuk hari seterusnya tidak perlu minum pil KB dulu
sampai menstruasinya selesai ya bu..
Pasien : Oh gitu ya mas..
Apoteker : Iya. Apakah ibu sudah mengerti?
Pasien : Sudah mas.
Apoteker : Kalo ibu sudah mengerti, mohon maaf boleh ibu jelaskan kembali
yang sudah saya jelaskan tadi.
Pasien : Kalau yang warna putih ini saya minum ketika menstruasi,
sedangkan yang warna kuning ini diminum setelah menstruasi.
Jika pil yang warna putih sudah habis tetapi saya masih
menstruasi, untuk hari seterusnya tidak perlu minum pil KB dulu
sampai menstruasi selesai. Obatnya diminum 1 kali sehari setelah
makan atau sebelum tidur malam dan diminum pada waktu yang
sama. Benar begitu mas ?
Apoteker : Iya benar bu. Apakah masih ada yang ingin ditanyakan lagi ?
Pasien : Tidak ada mas. Terima kasih atas informasinya ya mas.
Apoteker : Baik bu sama-sama
6. Jelaskan mekanisme aksi zat aktif yang terdapat dalam pil KB tersebut dalam mencegah
terjadinya kehamilan!

Ethylestradiol atau estrogen menekan follicle stimulating hormone (FSH) dan mencegah
perkembangan folikel dominan. Estrogen juga menstabilisasi bagian dasar endometrium
dan memperkuat kerja progestin.
Levonelgestrel atau progesteron menekan peningkatan Luteinizing hormone (LH)
sehingga mencegah ovulasi. Progestin juga menyebabkan penebalan mucus leher rahim
dan atrofi endometrium.

7. Perempuan tersebut bertanya kepada apoteker, apakah dia bisa melakukan hubungan
suami istri dengan aman setelah menstruasi berhenti dan meminum pil KB tersebut
mulai malam ini dengan teratur. Apakah informasi yang tepat diberikan kepada
perempuan tersebut? jelaskan jawaban yang anda berikan!

(Pasien kembali lagi ke apotek)


Pasien : Oh iya mas ada yang lupa saya tanyakan.
Apoteker : Iya bu silahkan mau bertanya tentang apa ?
Pasien : Apakah saya bisa melakukan hubungan suami istri dengan aman
setelah menstruasi berhenti ?
Apoteker : Bisa bu, tetapi alangkah baiknya pada saat ingin melakukan
hubungan suami istri, ibu tetap meminum pil KB tersebut
sedangkan suami ibu menggunakan alat kontrasepsi cadangan
seperti kondom.
Pasien : Oh gitu ya mas
Apoteker : Iya bu, apakah ada lagi yang ingin ditanyakan ?
Pasien : Sudah mas, saya sudah paham. Terima kasih atas informasinya ya
mas.
Apoteker : Baik bu sama-sama
PERTANYAAN

1. Apakah ada arti dari penomoran yang tercantum dalam strip Pil KB tersebut? (Mas Panji
Rohman).
Jawab: Arti dari penomoran pada strip Pil KB yaitu nomor 1 sampai 10 lebih
mengandung estrogen, untuk nomor 11 sampai 20 mengandung progestreron, sedangkan
no 21 sampai 28 berisi placebo yang dikonsumsi ketika menstruasi dimana pil placebo
ini hanya berfungsi sebagai pengingat (Dodit Richard).
2. Jika ada seorang pasien yang sedang mengkomsumsi Pil KB pasien tersebut memiliki
penyakit penyerta dimana pasien memerlukan antibiotic sebagai pengobatan penyakit
pasien tersebut. Bagaimana langkah yang kita ambil? Dan apakah antibiotic tersebut
dapat mempengaruhi efektivitas kerja dari Pil KB tersebut? (Mas Ilham).
Jawab: Iya dapat mempengaruhi efektivitas dari pil KB tersebut, maka sebaiknya ketika
kita meminum obat antibiotic sebaiknya kita mengganti oral kontrasepsi (Pil KB)
tersebut dengan kontrasepsi non hormonal seperti kondom atau spermisid (tissue KB) dll
karena antibiotic tersebut dapat mempengaruhi metabolisme Etinil Estradiol sehingga
merangsang pembentukan enzim sitokrom P450 yang dapat meningkatkan proses
metabolisme Etinil Estradiol menjadi senyawa yang tidak aktif yang menyebabkan
berkurangnya konsentrasi Pil KB dalam tubuh dan menyebabkan efeknya berkurang
sehingga pil KB tersebut tidak akan bekerja secara efektif dan dapat menyebabkan
kehamilan. Contoh dari antibiotic tersebut diantaranya yaitu rifampisin untuk
pengobatan Tuberkolosa. (Sri Hartini).
3. Jika ada seorang pasien lupa meminum pil KB sebanyak 2 pil apa yang harus dilakukan
pasien tersebut? (Mb Dian Widya).
Jawab: Yang harus dilakukan pasien tersebut yaitu minum 2 pil yang terlupa segera
setelah teringat, dan hari berikutnya minum 2 pil lagi dan selanjutnya minum pil sesuai
jadwal. Batasan lupa minum pil KB maksimal 10 jam, jika lebih dari itu maka langsung
minum 2 pil. Contoh jika pasien terlupa minum pil pada hari kamis dan jum’at maka
pada hari sabtu saat teringat, dianjurkan untuk segera minum 2 pil jatah hari kamis dan
jum’at. Pada hari minggu sesuai jadwal minum 2 pil jatah hari sabtu dan minggu. Hari
senin dan seterusnya minum pil seperti biasa. Jika pasien melakukan hubungan seksual
dalam waktu 7 hari setelah terlupa minum pil, jangan lupa menggunakan kondom
(Rochman Putra).
DAFTAR PUSTAKA

Adnyana, I. K., Andrajati, R., Setiadi, A.P., Sigit, J. I., Sukandar, E. Y. 2008 . ISO
Farmakoterapi. PT. ISFI Penerbitan : Jakarta

Handayani, Sri. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka
Rihama

Hartanto, Hanafi. 2004, Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, PUSTAKA SINAR


HARAPAN, Jakarta

Menkes RI. 1990. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 347/MenKes/SK/VlI/1990 tentang


Obat Wajib Apotek No. 1. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia

www.medscape.com

www.MIMS.com

Anda mungkin juga menyukai