Beberapa rekomendasi dari AAP mengenai diagnosis dan penatalaksanaan ISK pada bayi dan anak usia
2-24 bulan dengan demam adalah:
Diagnosis infeksi saluran kemih ditegakkan dari spesimen urin dengan piuria dan 50.000
koloni organisme uropatogen/mL atau lebih.
Untuk memfasilitasi diagnosis dan terapi ISK rekuren, sebaiknya dilakukan pemantauan
setelah 7-14 hari terapi anti-mikroba.
Untuk mendiagnosis abnormalitas anatomi, dilakukan pemeriksaan USG pada ginjal dan
kandung kemih.
Karena evidence dari 6 studi terbaru tidak mendukung penggunaan profilaksis anti-mikroba
untuk mencegah ISK rekuren dengan demam pada bayi tanpa vesicoureteral reflux (VUR)
atau VUR grade 1-4, voiding cystourethrography (VCUG) tidak direkomendasikan secara
rutin setelah ISK yang pertama.
VCUG direkomendasikan bila USG ginjal dan kandung kemih menunjukkan adanya
hidronefrosis, jaringan parut, atau VUR high-grade, atau obstruksi uropati atau keadaan
klinik yang atipikal atau kompleks.
Bayi dan anak dengan ISK rekuren dan demam sebaiknya dilakukan VCUG.
ISK yang akut diberikan terapi anti-mikroba untuk mengeliminasi infeksi, mencegah komplikasi, dan
mengurangi kemungkinan kerusakan ginjal. Anti-mikroba diberikan selama 7-14 hari.
Antibiotik oral yang diberikan menurut AAP antara lain:
Antibiotik Dosis
Selain itu, antibiotik parenteral yang diberikan menurut AAP antara lain:
Antibiotik Dosis
Panduan yang baru ini diharapkan bermanfaat dalam diagnosis dan penatalaksanaan ISK pada bayi dan
anak usia 2-24 bulan dengan demam. (HLI)
Referensi:
1. AAP issues guideline for UTI management in children. Available
from:http://www.medscape.com/viewarticle/748775
2. Urinary tract infection: clinical practice guideline for the diagnosis and management of the initial UTI in
febrile infants and children 2 to 24 months. Pediatrics 2011;128(3):595-610.