PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang penting dan
harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan seseorang
baik secara fisik maupun psikis. Praktek hygine sama dengan meningkatkan status
kesehatan. Dengan implementasi tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota
keluarga untuk melakukan tindakan hygiene dalam lingkungan rumah sakit, perawat
menambah tingkat kesemabuhan pasien. (Perry & Potter, 2005)
Personal hygiene sendiri merupakan suatu tindakan untuk memelihara
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Menurut Depkes (2000) perawatan
diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya
guna mempertahakankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai
dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika
tidak dapat melakukan perawatan diri.
Jika seseorang sakit biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan
karena menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele padahal jika hal
tersebut dibiarkan akan mempengaruhi kesehatan secara umum, oleh karena itu
hendaknya setiap orang selalu berusaha supaya perawatan dirinya dipelihara dan
ditingkatkan untuk meningkatkan status kesehatan. Dengan menjaga kebersihan
maka diharapkan terhindar pula dari risiko infeksi, karena dalam kondisi sakit sistem
imun tubuh cenderung menurun jika tubuh sendiri dalam keadaan kotor maka hal
tersebut dapat menjadi pemicu untuk terserang kuman penyebab penyakit.
Selain dengan menjaga kebersihan dan perawatan diri, pencegahan infeksi
berikutnya dapat dilakukan dengan mencuci tangan Tangan kita dihuni ole sekitar
1000 koloni bakteri normal dan bentuk permukaan kulit tangan yang tidak raa
memungkinkan bakteri patogen juga dapat hidup dan berkembang di kulit tangan.
Tangan merupakan bagian tubuh manusia ang fungsional yang sangant intens
dipergunakan oleh manusia dalam kehidupannya, dalam kontaknya dengan
lingkungan tangan mudah sekali dihinggapi kuman, sehingga merupakan pintu
masuknya kuman ke dalam tubuh manusia seperti mengakibatkan berbagai penyakit
seperti diarem muntaber, ISPA, dan pneumonia. Oleh karena itu adalah penting
Tujuan Khusus
Peserta penyuluhan dapat mengetahui dan mempraktekkan cara memandikan
pasien di tempat tidur
Peserta penyuluhan dapat mengetahui dan mempraktekkan cuci tangan 6 langkah
1.3.2
1.3.3
Bagi Institusi
Memaksimalkan peran civitas akademika institusi dalam melaksanakan
pengabdian masyarakat dalam ruang lingkup kesehatan.
Bagi Pasien dan Keluarga
Diharapkan setelah menerima penyuluhan keluarga dapat mempraktekkan
cara memandikan di tempat tidur dan cuci tangan 6 langkah.
pengalaman
untuk
melaksanakan
promosi
kesehatan
BAB II
dan
Sasaran
: Keluarga
Tempat
Hari, Tanggal
Jam
Alokasi Waktu
: 45 Menit
Pemateri
Tahap
Pembukaan
Kegiatan Penyuluhan
1.
Salam pembuka
2.
Perkenalan
3.
Menyampaikan
Waktu
5 Menit
Penyajian Materi
4.
1.
Kontrak waktu
Menjelaskan
materi
yang
akan
diberikan :
a. Manfaat
Memperhatikan
Menyimak
dan
30 Menit
mengerjakan soal
Mendengarkan
dan
memperhatikan
memandikan
pasien
b. Prosedur
memandikan
pasien di tempat
tidur
c. Prosedur
cuci
tangan 6 langkah
3
Penutup
1.
Memberikan
leaflet
2.
Menyimpulkan
Bertanya
Menerima
Memperhatikan
10 Menit
Menjawab salam
materi
3.
Salam penutup
1.8 Evaluasi
2.8.1 Evaluasi Struktur
a. Materi dan media yang akan dibawakan pada saat penyuluhan telah
dikonsultasikan terlebih dahulu oleh pembimbing klinik dan telah mendapat
persetujuan.
b. Media yang diperlukan untuk penyuluhan sudah tersedia sebelum hari H.
c. Penyuluh telah membuat janji dan menginformasikan waktu pelaksanaan
penyuluhan kepada setiap pihak yang terlibat.
d. Minimal 10 orang keluarga pasien yang di rawat inap di ruang 26I mengikuti
2.8.2
kegiatan penyuluhan.
Evaluasi Proses
Penyuluh :
a. Diharapkan penyuluh mampu menjelaskan materi secara komunikatif dan jelas
b. Diharapkan penyuluh mampu mengajak sasaran untuk memperhatikan dan
mendengarkan penyuluh saat menjelaskan
c. Diharapkan penyuluh mampu menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh
sasaran
Sasaran :
a. Diharapkan sasaran memperhatikan dengan cermat pada saat berlangsungnya
penyuluhan,
b. Diharapkan sasaran aktif bertanya jika ada hal yang tidak dimengerti saat
dijelaskan
2.8.3
BAB III
TINJAUAN TEORI
3.1 Memandikan Pasien
Beberapa pasien mungkin harus dimandikan di tempat tidur. Pasien lain dengan izin
dokter diperbolehkan untuk mandi tub atau mandi shower. Perawatann mandi dengan
air hangat dan sabun yang lembut diberikan untuk menghilangkan kotoran dan keringat,
meningkatan sirkulasi dan memberikan latihan ringan pada pasien (Alimul, 2004). Mandi
parsial atau mandi sebagian di tempat tidur termsuk memandikan hanya bagian badan
yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau bau jika tidak mandi (misalnya
tangan, muka, daerah perineal dan axilla) (Potter, 2006). Kamar pasien tanpa melihat
tempat tidurnya adalah rumah bagi pasien selama ia berada di Rumah sakit. Tempat
tidur yang rapi memberikan keamanan dan kenyamanan yang sangat berperan penting
bagi kesejahteraan pasien
3.2 Tujuan Tindakan memandikan pasien di tempat tidur :
1. Membersihkan badan
2. Memberikan perasaan segar
3. Sebagai pengobatan
4. Mencegah timbulnya luka dan komplikasi pada kulit
5. Mendidik penderita dan keluarga dalam kebersihan perorangan
3.3 Standar Operasional Prosedur
1. Persiapan Alat
a. Satu stel pakaian bersih
b. Waskom mandi 1 buah masing-masing berisi air hangat
c. 2 buah handuk
d. Selimut mandi
e. Tempat bertutup untuk pakaian kotor
f. Pampers
g. Waslap 2 buah, 1 sabun, 1 membasahi dan bilas
h. Sabun mandi dengan tempatnya
i. Sarung tangan
j. Skort
k. Baby Oil
l. Minyak kayu putih
m. Sketsel
n. Kapas Savlon
4. Prosedur memandikan pasien
1. Cuci tangan
2. Pakai skort/ pakaian pelindung
3. Pindahkan selimut dan bantal yang tidak diperlukan dari tempat tidur
4. Berdiri disisi kiri atau kanan pasien
5. Buka pakaian bagian atas kemudian ditutup dengan selimut mandi atau kain
penutup. Pasien dimandikan dengan urutan sebagai berikut :
a. Mencuci muka dengan cara :
1. Bentangkan handuk dibawah kepala, muka, telinga, dan leher dibasahi
dengan waslap lembab
2. Bersihkan wajah pasien dimulai dari wajah, mata, hidung, telinga, leher
3. Bilas dengan air hangat sampai bersih
b. Mencuci lengan dengan cara :
1. Bentangkan handuk dibawah lengan pasien mulai dari sisi yang terjauh
dari perawat dilanjutkan ke sisi terdekat
2. Basahi dan sabuni tangan dan lengan pasien
3. Bilas sampai bersih dan keringkan dengan handuk
4. Olesi tangan dan lengan pasien dengan baby oil dan minyak kayu putih
c. Mencuci dada dan perut dengan cara :
1. Buka pakaian bagian bawah dan selimut atau kain penutup turunkan
sampai perut bagian bawah
2. Letakkan kedua tangan pasien ke atas atau ke samping, bentangkan
handuk pada sisi pasien
3. Basahi dada dan ketiak pasien, sabuni bilas sampai bersih dan
dikeringkan dengan handuk. Olesi dengan baby oil dan minyak kayu putih
mempengaruhi
pemindahan
mikroba
dan
menghambat
pertumbuhan
mikroorganisme yang berada pada kuku, tangan, dan lengan ( Schaffer, 2000)
Mencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun secara bersama-sama seluruh
kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas kemudian dibilas dibawah aliran air
(Larsan, 1995).
Menurut DEPKES 2007,mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis dan
debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir.
Kegagalan untuk melakukan kebersihan dan kesehatan tangan yang tepat dianggap
sebagai sebab utama infeksi nosokomial yang menular di pelayanan kesehatan,
penyebaran mikroorganisme multiresisten dan telah diakui sebagai kontributor yang
penting terhadap timbulnya wabah
1. Tujuan
Mencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar untuk menghindari
masuknya kuman kedalam tubuh. Dimana tindakan ini dilakukan dengan tujuan:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
f.
6.Gosok memutar, kearah belakang dan kearah depan dengan jari-jari tangan
kanan mengunci pada telapak tangan kiri dan sebaliknya.
Mencuci tangan tiap langkahnya 20-30 detik
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Alimul Aziz. 2004. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC
Potter & Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Vol 1. Jakarta: EGC
Wartonah, Tarwoto. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika