Anda di halaman 1dari 22

CERDIK SEMATA

(CERDIK HARI INI SEHAT MASA TUA)

UPTD PUSKESMAS MALAUSMA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN MAJALENGKA

Sasa Winarsih S,Km

UPT PUSKESMAS MALAUSMA


DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAJALENGKA
2022

1
Abstract
Abstract Posyandu Ceria solely (smart today is healthy for old age) is posbindu
management by involving the participation of the community, namely health cadres
who have previously been equipped with the knowledge and skills to be able to
apply and teach the general public regarding GERMAS and PHBS, as a
countermeasure for promotive and preventive efforts against PTM Elderly. as well
as As an effort to improve health status to optimize the quality of healthy life
for the elderly.

Abstrak

Abstrak Posyandu Ceria semata ( cerdik hari ini sehat masa tua) adalah pengelolaan
posbindu dengan melibatkan peran serta masyarakat yaitu kader kesehatan yang
sebelumnya telah dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan untuk dapat
menerapkan dan mengajarkan kemasyarakatan umum terkait GERMAS dan PHBS,
sebagai penanggulangan upaya promotif dan preventif terhadap PTM Lansia. serta
Sebagai upaya peningkatan derajat kesehatan optimalisasi kualitas hidup
sehat bagi Lansia.

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah dan
rahmatNya, penulis mampu menyusun makalah yang berjudul
“Pentingnya metode promosi kesehatan yang tepat dalam pemberdayaan
sasaran promosi kesehatan rumah sakit”. Makalah ini disusun sebagai
salah satu syarat mengikuti kegiatan tenaga kesehatan teladan.
Segala aktivitas promosi kesehatan memiliki tujuan memberikan
informasi bagi masyarakat terkait segala hal yang bertujuan pada
peningkatan kualitas kesehatan, hal tersebut merupakan bagian dari
pemberdayaan masyarakat. Dalam memberikan informasi kesehatan
harus disesuaikan antara sasaran dengan teknik atau metode pemberian
promosi kesehatan agar proses pemberdayaan menjadi optimal, sehingga
tujuan dari promosi kesehatan dapat dicapai.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak penyusunan makalah ini akan mengalami kesulitan. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. H. Agus Susanto, S.Sos., M.Si sebagai kepala dinas kesehatan kab.
Majalengka

2. dr. Hj. Erni Harleni MARS, sebagai Direktur RSUD Majelengka.

3. Tika Apriliantini, S.Gz sebagai ketua tim promosi kesehatan dinas


kesehatan kab. Majalengka.

4. Seluruh staf Instalasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)


RSUD Majalengka yang telah membantu dalam merealisasikan
semua kegiatan.

5. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian


makalah ini.

Majalengka, April 2023


Penulis

3
DAFTAR ISI

Abstrak ............................................................................................................ i
Kta Pengantar................................................................................................. ii
Daftar Isi ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................. 3
BAB IITINJUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 4
B. Kerangka Pikir ................................................................................... 5
BAB III KEGIATAN
A. Perencanaan ...................................................................................... 6
1. Input ............................................................................................ 6
2. Proses .......................................................................................... 7
3. Output ......................................................................................... 10
4. Outcome ...................................................................................... 10
BAB IV PEMBAHASAN
A. Inovasi kegiatan ................................................................................ 12
B. Kontribusi Kegiatan Ke Program Transformasi Sistem Kesehatan .. 12
C. Masalah Atau Keterbatasan Yang Dialami ........................................ 12
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 13
B. Saran .................................................................................................... 13
DAFTAR PPUSTAKA
LAMPIRAN

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM)
merupakan wujud peran serta masyarakat yang bersifat promotif dan preventif
dalam kegiatan deteksi dini, monitoring dan tindak lanjut dini faktor risiko PTM
secara mandiri dan berkesinambungan. Kegiatan ini dikembangkan sebagai bentuk
kewaspadaan diniterhadap penyakit PTM, mengingat hampir semua faktor risiko
PTM tidak memberikan gejala pada yang mengalaminya (Kemenkes RI, 2014)
Kegiatan deteksi dini dan monitoring faktor risiko PTM meliputi kebiasaan
merokok, kurang aktifitas fisik, kurang konsumsi sayur dan buah, konsumsi
alkohol, pengukuran indeks massa tubuh (IMT), lingkar perut, pemeriksaan gula
darah sewaktu, kolesterol, pemeriksaan klinis payudara maupun IVA Test. Jika
pada anamnesa pertama, pengukuran dan pemeriksaan hasilnya tidak sesuai dengan
kriteria dalam batasan normal, maka ditindak lanjuti berupa pembinaan secara
terpadu melalui penyuluhan kelompok atau konseling perseorangan, selanjutnya
dirujuk ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) (Kemenkes RI, 2014)
Dari data Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
dengan 12 indikatornya. Ada beberapa indikator indeks keluarga sehat (IKS)
Puskesmas Malausma yang capaiannya terendah, salah satunya adalah penderita
PTM hipertensi yang berobat teratur hanya mencapai 440 orang dari 2724 penderita
hipertensi yang terdata (16,15%). Untuk meningkatkan capaian penderita hipertensi
yang berobat teratur dan mencegah komplikasi menahun dari penyakit hipertensi.
Salah satu inovasi yang dilakukan adalah pelaksanaan Pos Pembinaan Terpadu
Penyakit Tidak Menular- lanjut usia (Posbindu PTM-Lansia) Plus “CERDIK hari
ini Sehat Masa Tua” (Ceria Semata).
Keunggulan dari Posbindu Ceria Semata ini adalah mengajak dan membina
masyarakat untuk membudayakan gaya hidup sehat “beraktifitas fisik / berolahraga
senam” sebelum pelaksanaan Posbindu. Dimana beraktifitas fisik termasuk
kegiatan dalam berperilaku CERDIK, yaitu:

1
1. Cek kesehatan secara berkala
2. Enyahkan asap rokok
3. Rutin beraktifitas fisik
4. Diet sehat dengan gizi seimbang
5. Istirahat yang cukup
6. Kelola stress dengan baik.

B. RUMUSAN MASALAH
Disamping itu tujuan utama kegiatan Posbindu Ceria Semata ini adalah
untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini
faktor risiko PTM, sehingga dapat terselenggaranya penanganan dan pemantauan
faktor risiko PTM oleh masyarakat (Kemenkes RI, 2014). Dengan kegiatan inovasi
ini juga untuk mencapai visi Puskesmas Malausma “Mewujudkan Puskesmas Siaga
Berkualitas Menuju Masyarakat Sehat Mandiri” yang dilaksanakan melalui misi-
misinya, yaitu :
1. Memberdayakan masyarakat untuk menuju kemandirian dalam bidang
kesehatan.
2. Menggali potensi masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
3. Menjalin komunikasi dan koordinasi dengan lintas sektor.
Salah satu strategi pengendalian PTM yang efisien dan efektif adalah
pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat. Kader kesehatan diberikan
fasilitas dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor risiko
PTM dengan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan deteksi dini,
monitoring faktor risiko PTM serta melaksanakan senam sehat bersama penderita
PTM dan masyarakat lainnya.
Kegiatan Posbindu PTM-Lansia ala Puskesmas Malausma ini dinamai
Posbindu “Ceria Semata”. Posbindu Ceria Semata merupakan gabungan dari
pelaksanaan kegiatan program PTM, Lansia, Kesehatan olahraga (Kesorga),
Promosi kesehatan (Promkes) dan Puskesmas keliling (Pusling). Kegiatan ini juga
wujud peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan olahraga bersama, deteksi
dini dan monitoring faktor risiko PTM serta tindak lanjutnya yang dilaksanakan

2
secara terpadu, rutin, dan periodik. Kegiatan Posbindu ceria semata ini diharapkan
dapat meningkatkan capaian PIS-PK indikator penderita hipertensi yang berobat
secara teratur dan sikap mawas diri masyarakat terhadap faktor risiko PTM
sehingga peningkatan kasus PTM dan komplikasinya dapat dicegah. Sikap mawas
diri ini ditunjukan dengan adanya perubahan perilaku masyarakat yang lebih sehat
dan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan, tidak hanya pada saat sakit,
melainkan juga pada keadaan sehat. Dalam menyelenggarakan Posbindu PTM
diperlukan suatu pedoman yang dapat menjadi panduan bagi penyelenggaraan
kegiatan bagi para pemangku kepentingan serta pelaksana di lapangan.

C. Tujuan
Inovasi Posbindu ceria semata mempunyai tujuan utama, yakni
terlaksananya
pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM berbasis peran serta masyarakat
secara terpadu, rutin dan periodik. Hal ini menjadi prioritas karena melihat hasil
pendataan PIS-PK tahun 2018, jumlah penderita PTM hipertensi di wilayah kerja
UPT Puskesmas Malausma mencapai 2724 orang sedangkan penderita hipertensi
yang berobat teratur hanya mencapai 440 orang (16,15%). Dengan adanya kegiatan
Posbindu yang rutin di setiap desa, dan adanya fasilitas kesehatan yang lebih dekat
ini diharapkan akan dimanfaatkan oleh penderita hipertensi untuk memeriksakan
kesehatannya secara rutin sehingga akan meningkatkan capaian PIS-PK terutama
indikator penderita hipertensi yang berobat teratur. Dengan adanya kegiatan
olahraga senam bersama sebelum kegiatan Posbindu ceria semata, diharapkan akan
menjadi daya tarik masyarakat untuk melaksanakan aktifitas fisik teratur sebagai
salah satu perilaku hidup gerakan masyarakat hidup sehat (Germas). Sehingga
dapatmeningkatkan kebugaran fisik dan mencegah komplikasi menahun dari
penyakit hipertensi itu sendiri.

BAB II
TINJUAN PUSTAKA

3
A. Tinjauan Pustaka
Puskesmas Siaga Berkualitas Menuju Masyarakat Sehat Mandiri
Puskesmas Siaga adalah bentuk pengembangan dari Pos Binaan Terpadu
(POSBINDU) dimana di dalamnya terdapat kegiatan yang mendukung kemandirian
yang melibatkan para kader kesehatan yang telah dibekali dengan pengetahuan dan
keterampilan terhadap penangulangan PMT dengan melakukan GERMAS dan
PHBS.
Cek kesehatan pada lansia,
Faktor yang mempengaruhi keteraturan cek kesehatan lansia

B. Kerangka Pikir
Kegiatan Posbindu PTM-dan Lansia melibatkan SDM dari masyarakat itu
sendiri dengan memberdayakan kader yang sebelumnya telah diberikan pelatihan
dan keterampilan untuk dapat mendeteksi dini dan menanggulagi PMT serta untuk
mensejahterakan kesehatan Lansia (membuat lansia Produktif).Kegiatan yang
dapat menanggulangi PMT dan Membuat Lansia Produktif, diantaranya: aktifitas
Fisik,……………., ………….,

Faktor atau kegiatan yang Peran Promosi Hasil:


dapat menanggulangi PMT kesehatan
- Promotif
dan kesehatan Lansia:
Pelatihan Kader: - Preventip
- Aktifitas fisik Peningkatan - Pencapaian derajat
- ………………….. pengetahuan dan kesehatan yang
- ………………….. keterampilan optimal
- ………………………

Bagan 2.1 Kerangka piker

Bentuk bagan yang menunjukan masalah di bagian kanan (dependen), faktor yang
mempengaruhi dimana salah satunya bisa dipecahkan dengan promkes edukasi
dll.
Sebelum bagan ada uraian dulu yang mengarahkan ke bagan 1 paragraf saja

4
BAB III

KEGIATAN

5
A. Perencanaan
(Uraikan langkah perencanaan: analisis situasi, perumusan masalah, perumusan
tujuan umum dan khusus, pemilihan dan penentuan kegiatan, penentuan sumber
daya, pelaku potensial, rencana pelaksanaan kegiatan, integrasi kegiatan-biaya)
➢ Pelaksanaan (Uraikan tahapan pelaksanaan:
➢ Pemantauan dan evaluasi kegiatan
➢ Hasil kegiatan

1. Input
Inovasi Posbindu ceria semata ini membutuhkan sumber daya manusia, keuangan
maupun prasarana lainnya. Adapun tenaga Kesehatan yang dimilki oleh Puskesmas
Malausma, antara lain : dokter 2 orang, perawat 22 orang, bidan 29 orang, Promkes
1orang dan apoteker 1 orang. Dibantu oleh 55 orang tenaga kader kesehatan di 11
Posbindu di 11 desa wilayah kerja UPT Puskesmas Malausma.

Adapun Sarana Kesehatan yang tersedia, yaitu:

• RR Posbindu PTM
I. Register PTM :ada
II. Format Laporan Bulanan :ada
• PTM Kit :11 set
• Lansia kit :1 set
• Kendaraan :2 (Roda 4),4 ( Roda 2)
• Jumlah Desa :11 Desa
• Jumlah Posbindu PTM :11 Buah
• Jumlah Polindes/Pustu :11 Buah

Kegiatan pokok dari program inovasi Posbindu ceria semata ini, adalah kunjungan
ke Posbindu PTM-Lansia di sebelas desa dengan jarak yang berjauhan dan
dilanjutkan dengan kunjungan rumah ke semua sasaran sesuai data base PIS-PK
sebagai langkah intervensi lanjut terutama keluarga yang mempunyai risiko
kesehatan.

6
Rinciankegiatan Pelaksanaan kegiatan inovasi ceria semata, yaitu :
1. Analisismasalah

2. Membuat rencanakegiatan

3. Melakukan sosialisasi dengan lintasprogram dan lintas sektor


4. Melakukanadvokasi
5. Melakukan kegiatanPosbindu ceria semata meliputi kegiatan olahraga senam
bersama, penyuluhan, screening PTM, konseling, pengobatan di Puskesmas
keliling (Pusling) dan kunjungan rumah
6. Melakukan pencatatan & pelaporan
Kegiatan inovasi ini dilaksanakan lintas program, melibatkan bebagai program
kesehatan Puskesmas, antara lain PTM, Lansia, Kesjaor, Perkesmas, Promkes,
Kesling, apoteker dan Pusling. Melibatkan juga lintas sektor dari kecamatan, desa
maupun kader kesehatan yang turut serta aktif dalam kegiatan inovasi.
Untuk sarana dan prasarananya memanfaatkan yang ada di Puskesmas, seperti
PTM/Lansia kit berikut register PTM/Lansia yang didapatkan programmer terkait
dari dinas kesehatan kabupaten Majalengka.
Adapun untuk pembiayaan kegiatan inovasi ceria semata ini dibiayai oleh
BOK/JKN, termasuk biaya perjalanan dinas dan alat habis pakai lainnya (obat, stik
laboratorium sederhana,dll)

2. Proses

Cara Melakukan Kegiatan Inovasi Ceria Semata:

Prosedur / Langkah- 1. Melakukan koordinasi dengan desa & kader kesehatan


Langkah untuk pelaksanaan Posbindu ceria semata
2. Meja 1 (Pendaftaran)
Registrasi Pasien sesuai KTP atau identitas lain,pemberian
nomor kode/urut yang sama, melakukan wawancara
tentang riwayat penyakit sendiri serta melakukan
pemeriksaan tekanan darah sebelum beraktifitas fisik

7
3. Melakukan aktifitas fisik bersama bagi peserta dengan
tanda vital dalam batas normal selama 30-45 menit sesuai
kondisi kebugaran fisik peserta
4. Meja 2
Melakukan penyuluhan kesehatan tentang 12 indikator
program PIS-PK
5. Wawancara,tanyakan tentang riwayat penyakit sendiri dan
keluarga, tentang prilaku hidup bersih dan sehat,kebiasaan
makan buah dan sayur dan lain-lain.
6. Meja 3
Pengukuran ,Berat Badan,Tinggi Badan,Lingkar Perut,IMT
oleh kader
7. Meja 4
Pemeriksaan tekanan darah dan laboratorium sederhana
(gula darah, kolesterol, asam urat)
8. Meja 5
Identifikasi faktor risiko, konseling/edukasi, tindak lanjut
dan pemberian obat
9. Kunjungan rumah ke rumah sasaran PIS-PK terutama
penderita PTM sesuai data base
10. Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan

2. Evaluasi Kegiatan Inovasi Ceria Semata pada trimester I Tahun 2022 :

Target
No per Realisasi Trimester I Masalah Yang
Indikator
tahun (%) dihadapi
(%)
1. Pelayanan Kesehatan :
a. Deteksi dini faktor 100% Belum tercapai Kurangnya
risiko PTM pada usia Realisasi trimester I pengetahuan
produktif ≥ 15 tahun baru mencapai 19,14% masyarakat
tentang
manfaatnya

8
deteksi dini faktor
risiko PTM dan
kurangnya peran
serta aktif kader
untuk
menggerakan
masyarakat untuk
b. Pelayanan pada 100% Belum tercapai kontak ke fasilitas
penderita Hipertensi Realisasi trimester I kesehatan.
baru mencapai 15,49%
Kurangnya
pengetahuan
masyarakat
tentang
Kunjungan rumah 100% Belum tercapai pentingnya
Realisasi trimester I berobat teratur
baru mencapai 5% bagi penderita
hipertensi

Kurangnya
2.
koordinasi lintas
Entry PIS-PK intervensi 100% Belum tercapai program,
lajut Realisasi trimester I penanggung
baru mencapai 1,15% jawab daerah
binaan (Pj.
Darbin) dan lintas
sektor

Belum efektifnya
3. sosialisasi entry
PIS-PK intervensi
lanjut

Kegiatan inovasi Posbindu ceria semata ini, membutuhkan kerjasama serta


koordinasi yang baik dari berbagai pihak, lintas program maupun lintas sektor.
Dalam kegiatannya banyak mendapatkan hambatan Kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang manfaatnya deteksi dini faktor risiko PTM dan kurangnya peran
serta aktif kader untuk menggerakan masyarakat untuk kontak ke fasilitas
kesehatan, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya berobat teratur

9
bagi penderita hipertensi,kurangnya koordinasi lintas program, penanggung jawab
daerah binaan (Pj. Darbin) dan lintas sektor dan belum efektifnya sosialisasi entry
PIS-PK intervensi lanjut.

3. Output

Dengan kegiatan inovasi ceria semata, pada trimester I Tahun 2022 ini, tenaga
kesehatan Puskesmas Malausma sudah melaksanakan kegiatan PIS-PK intervensi
lanjut Puskesmas nganjang ka imah ke 649 KK yang tersebar di sebelas desa dari
sasaran sejumlah 13.002 KK.

Kegiatan inovasi ini menjadi angin segar terutama untuk keluarga yang mempunyai
anggota keluarga penderita PTM,seperti hipertensi dan kencing manis yang
diharuskan untuk memeriksakan kesehatan dan minum obat secara teratur.

4. Outcome

Kegiatan inovasi ceria semata ini juga disambut baik oleh masyarakat,karena
memberikan dampak positif untuk melakukan deteksi dini risiko PTM dan
beraktifitas fisik/berolahraga bersama, dengan fasilitas kesehatan yang menjadi
lebih dekat bila dibandingkan harus ke Puskesmas induk yang jaraknya jauh, medan
yang berat dan kendala lainnya seperti biaya serta alat transportasi.

Deteksi dini faktor risiko PTM pada usia produktif ≥ 15 tahun sampai Trimester I
Tahun 2022 secara kuantitas dan kualitas berhasil menemukan penderita PTM
(DM-HT) kasus baru. Diantara penderita DM-HT kasus baru ini ada yang disertai
dengan keluhan maupun tanpa keluhan klinis.

Dengan pemberian penyuluhan kesehatan di Posbindu dan kunjungan rumah,


diharapkan kedepannya penderita PTM khususnya penderita hipertensi dan
masyarakat, biasa melaksanakan perilaku hidup sehat “CERDIK” :

1. Cek kesehatan secara rutin


2. Enyahkan asap rokok
3. Rajin beraktiftas fisik/berolahraga

10
4. Diet gizi seimbang
5. Istirahat cukup
6. Kelola stress dengan baik

Masyarakat pun akan merasakan manfaatnya, antara lain kebugaran fisik


masyarakat akan meningkat dan komplikasi menahun akibat PTM pun dapat
dicegah sehingga di fase kehidupan lanjut usia masih ceria, sehat, bugar dan
produktif.

BAB IV

11
PEMBAHASAN

A. Inovasi kegiatan
Penekanan ada perubahan dalam upaya pencegahan maupun promotive
kesehatan … apa perubahan yang terjadi pada kelompok masyarakat sebagai
sasaran, bagaimana proses terjadi menunjukan inovasi dalam pemberdayaan /
kemitraan / advokasi ???

B. Kontribusi Kegiatan Ke Program Transformasi Sistem Kesehatan


di sebelah mana kontribusinya
lihat edukasi kesehatan sebagai upaya promotive.

C. Masalah Atau Keterbatasan Yang Dialami


Inovasi ceria semata merupakan modifikasi Posbindu PTM-Lansia yang sudah
ada di puskesmas Malausma. Kegiatannya melibatkan berbagai pihak lintas
program maupun lintas sektor, sehingga dalam pelaksanaannya pasti ada pro dan
kontra serta hambatan.
Koordinasi yang baik dengan lintas program dan lintas sektor diharapkan
mengurangi masalah yang ada dalam pelaksanan inovasi ini.
Jadwal Posbindu ceria semata dilaksanakan secara tepat waktu, kunjungan ke
rumah sebagai intervensi lanjut pun sesuai dengan kontrak waktu dengan
keluarga sasaran PIS-PK.
Evaluasi kegiatan ini dilaksanakan oleh lintas program setiap bulan dan lintas
sektor setiap Trimester dan rapat koordinasi ditingkat kecamatan.

BAB V

12
PENUTUP

A. Kesimpulan
Aktivitas pemberdayaan promosi Kesehatan pada hakikatnya ialah suatu
kegiatan atau usaha dalam memberikan informasi kesehatan kepada sasaran
promosi kesehatan atau masyarakat. Dan suatu kegiatan pemberdayaan tercapai
apabila sasaran dapat meningkat pengetahuannya dan terjadi perubahan prilaku
kesehatan yang lebih baik. Namun dalam memberdayakan masyarakat berupa
pemberian informasi tentunya harus memperhatikan pentinganya penggunaan
metode. Metode harus berbeda antara sasaran massa, kelompok atau sasaran
individual.
Banyak metode untuk menyampaikan informasi dalam pelaksanaan promosi
kesehatan. Pemilihan metode dalam pelaksanaan promosi kesehatan harus
dipertimbangkan secara cermat dengan memperhatikan materi atau informasi yang
akan disampaikan, keadaan penerima informasi (termasuk sosial budaya) atau
sasaran, dan hal-hal lain yang merupakan lingkungan komunikasi seperti ruang dan
waktu. Masing-masing metode memiliki keunggulan dan kelemahan, sehingga
penggunaan gabungan beberapa metode sering dilakukan untuk mamaksimalkan
hasil. Pemberdayaan dapat dilakukan dengan melihat metode: ceramah dan tanya
jawab, dialog, diskusi, seminar, kampanye, dan lain-lain.

B. Saran
1. Pentingnya melakukan pengkajian secara menyeluruh agar dapat
menentukan metode yang tepat dalam melakukan pemberdayaan.
2. Penggunaan gabungan metode dalam melakukan pemberdayaan
dimungkinkan agar tercapainya tujuan dari pemberian informasi

13
3. Penggunaan media (sarana dan prasarana) untuk mendukung penggunaan
metode dalam proses pemberdayaan promosi kesehatan.
4. Menciptakan metode dan media yang lebih menarik dan kreatif sehingga
sasaran promosi kesehatan lebih tertarik untuk mengkuti proses
pemberdayaan.
5. Petugas promosi kesehatan senantiasa meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dalam melakukan pemberian informasi atau penyuluhan,
misalnya pelatihan Public Speaking, Pelatihan komunikasi efektif, pelatihan
pengembangan media, dan lain sebagainya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo, Soekidjo, 2012. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. PT RINIKA


CIPTA. Jakarta
Decy Situngkir, 2020. Promosi kesehatan https://kemendikbud.go.id diakses
tanggal 3 April 2023
Noerul Ikmar, 2022. Mengenal Peran dan Fungsi PKRS
https://yankes.kemenkes.go.id diakses tanggal 3 April 2023
Wakidul Kohar, 2017. Masyarakat Sehat dan Mandiri dan Berkeadilan
https://sumbarprov.go.ig diakses tanggal 3 April 2023
_________, 2018. Peraturan menteri kesehatan Penyelenggaran PKRS
https://promkes.kemkes.go.id/ diakses tanggal 3 April 2023
_________, 2016. Promosi Kesehatan https://promkes.kemkes.go.id/
diakses tanggal 3 April 2023

15
LAMPIRAN

16
17
18

Anda mungkin juga menyukai