1
Bantuan operasional kesehatan di Puskesmas diarahkan terutama pada 3 (tiga)
komponen yaitu upaya kesehatan prioritas (primer), upaya kesehatan lainnya dan dukungan
manajemen.
Pemanfaatan Dana BOK DAK Non Fisik berdasarkan prioritas kegiatan di UPTD
Puskesmas Tongo dengan masing-masing rincian menu kegiatan sebagai berikut :
2
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) Melakukan kegiatan lapangan untuk melaksanakan
Campak dan DT/TD Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang bertujuan
untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan
kematian dari Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3I)
2 Pemantauan Kasus KIPI
Surveilans KIPI imunisasi rutin lengkap Merupakan kunjungan lapangan untuk memberikan
informasi dan edukasi tentang imunisasi serta
pemantauan pasca pelaksanaan imunisasi. Harapannya
untuk menemukan kasus KIPI melalui pelaporan yang
efektif dan efesien serta dapat mengetahui jenis KIPI
dengan Cepat dan Tepat.
Surveilans KIPI pelaksanaan imunisasi di Merupakan kunjungan lapangan untuk memberikan
sekolah informasi dan edukasi tentang imunisasi serta
pemantauan pasca pelaksanaan imunisasi. Harapannya
untuk menemukan kasus KIPI melalui pelaporan yang
efektif dan efesien serta dapat mengetahui jenis KIPI
dengan Cepat dan Tepat.
Penemuan kasus aktif dan pemantauan
pengobatan penyakit menular, serta
c
Program Pemberian Obat Pencegahan
Masal (POPM)
1 Pemberian Obat Pencegah Masal (POPM)
untuk pencegahan penyakit Filariasis dan
Kecacingan, dan pemantauan minum oralit
dan Zink pada balita diare serta care seeking
Pneumonia
Pemberian Obat Pencegah Masal (POPM) Merupakan Pemberian Obat cacing Massal kepada balita
untuk Pencegahan Penyakit di Posyandu di posyandu. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah
Keluarga terjadinya stunting pada balita serta menurunkan angka
kecacingan pada balita. Dengan minum obat cacing
diharapkan semua balita terbebas dari kecacingan,
mencegah dan menekan kejadian stunting serta tidak
terjadi masalah kesehatan.
Pemberian Obat Pencegah Masal (POPM) Merupakan Pemberian Obat cacing Massal kepada anak
untuk Pencegahan Penyakit di Sekolah pra sekolah (TK/PAUD) dan anak sekolah dasar (kelas I-
(TK,SD/MI) VI). Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah penularan
dan menurunkan angka kecacingan serta sebagai
intervensi stunting pada anak. Dengan minum obat
cacing semua anak sekolah terbebas dari kecacingan dan
tidak terjadi masalah kesehatan.
Pelacakan Kasus Kronis atau Kasus Ikutan Merupakan Kegiatan pelacakan/investigasi kejadian
atau Hasil Reaksi Minum Obat Pada ikutan pasca pemberian obat pencegahan massal (obat
Pemberian Obat Pencegah Masal (POPM) cacing) pada balita di posyandu. Kegiatan ini dilakukan
untuk meninjau bagaimana reaksi sasaran setelah minum
obat cacing. Sehingga jika ada efek samping obat yang
dapat mengganngu kesehatan balita dapat segera
tertangani.
Pemantauan Minum Oralit dan Zinc Pada Merupakan Kegiatan lapangan untuk pengawasan
Balita minum obat ZINK pada anak yang Diare selama 10 hari.
Harapanya dapat mencegah anak kena Diare lagi untuk
dua sampai tiga bulan ke depan.
Care seeking ISPA/Pneumonia Merupakan Kunjungan rumah untuk pemantauan
Kesehatan Balita yang ISPA/Pneumonia serta
memberdayakan Masyarakat tentang pneumona balita.
Harapanya dapat mencegah bayi/balita pneumonia dan
bila terjadi bisa ditangani dengan cepat.
3
Pemeriksaan Massal Kasus Malaria (Mass Merupakan kegiatan lapangan dalam rangka upaya
Blood Survey) pencarian dan penemuan penderita malaria yang
dilakukan melalui survey malaria pada penduduk yang
tidak menujukkan gejala malaria klinis. Harapanya
menemukan dan mengobati secara dini orang yang
terjakit malaria abaik denagn gejala klinis maupun tanpa
gejala klinis sehingga Penularan indigenous tidak ada.
Pelacakan/Penemuan Aktif Malaria Merupakan Kunjungan Rumah dalam rangka
menemukan penderita tersangka malaria secara aktif
melalui kunjungan dari rumah ke rumah. Hal ini
bertujuan untuk menemukan penderita secara dini serta
memberikan pengobatan secepat mungkin dan
meningkatkan kewaspadaan terhadap terjadinya KLB.
Kunjungan rumah tatalaksana kasus follow Merupakan Kegiatan Pengawasan menelan obat (PMO)
up dan pemantauan minum obat TB terhadap penderita TB. Pengawasan dilakukan secara
berkala baik by phone maupun kunjungan rumah
penderita TB setiap bulan. Hal ini bertujuan untuk
memantau agar pasien meminum obat secara teratur dan
tuntas, mengevaluasi efek samping obat, Harapannya
tingkat kesembuhan penderita TB meningkat.
4
Pelacakan kasus kontak TB/Kontak Merupakan kegiatan pelacakan dan investigasi yang
Serumah dan lingkungan ditujukan pada orang-orang yang kontak dengan pasien
TB (Indeks kasus) baik serumah maupun tidak untuk
menemukan terduga TBC. selain itu juga Melakukan
KIE kepada orang yang kontak dengan pasien TB dan
memiliki gejala atau faktor resiko untuk melakukan
pemeriksaan lanjutan ke puskesmas. kegiatan ini
diharapkan semua orang yang kontak dengan pasien TB
dan memiliki gejala dilakukan pemeriksaan guna untuk
menemukan pasien TBC dan TBC Laten. Selain itu juga
dapat meningkatkan capaian kasus terduga TBC.
2 Penemuan kasus aktif TBC, investigasi
kontak TBC, pelacakan kasus mangkir TBC
Penemuan Kasus TB melalui Kegiatan Kegiatan ketuk pintu merupakan kegiatan dari rumah ke
Ketuk Pintu Pada Kelompok beresiko rumah untuk mendata warga yang beresiko terduga TBC,
ataupun yang mengidap penyakit (TBC) paru. Kegiatan
ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai
TBC sekaligus melakukan skrining/pemilahan untuk
menemukan orang yang terduga terkena penyakit TBC
serta merujuk orang tersebut ke fasilitas
kesehatan/puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan.
5
Inpeksi kesehatan lingkungan di Tempat
Pengelolaan Pangan (TPP), Tempat
g
Fasilitas Umum (TFU), Sarana Air
Minum (SAM), dan Fasyankes
1 Inspeksi Kesling di Sarana Tempat dan
Fasilitas Umum, Sarana Tempat
Pengelolaan Pangan, Sarana Air Minum,
Fasyankes
IKL Sarana Air Minum (SAM) Merupakan kunjungan lapangan dalam pengawasan
sarana air yang digunakan masyarakat secara rutin
Harapannya sebagai acuan penerapan langkah-langkah
untuk mengetahui sejauh mana tingkat resiko
pencemaran terhadap air bersih yang digunakan
masyarakat.
IKL Depot Air Minum (DAM) Melakukan kunjungan pada Depot Air Minum (DAM)
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tongo Harapannya
- mencegah terjadinya penularan penyakit dan gangguan
kesehatan yang di sebabkan oleh Air Minum Isi Ulang. -
Depot Air Minum yang sesuai dengan standar kesehatan
dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam melayani
masyarakat
Inpeksi kesehatan lingkungan di Tempat Melakukan kunjungan di Rumah Makan, Jasa
Pengelolaan Pangan (TPP) Boga.Catering, Makanan Jajanan untuk melakukan
pembinaan dan pengawasan. Tujuan dari IKL diharapkan
pengelola mengetahui persyaratan sanitasi tempat
pengolahan pangan , dan mampu menerapkan
persyaratan dan teknik pembersihan atau pemeliharaan di
ruangan pengelolaan Makanan agar terhindar dari resiko
pencemaran
IKL Tempat Ibadah Melakukan kunjungan Tempat Ibadah ( Masjid, Pura )
dan berkoordinasi dengan pengelola/penanggungjawab
guna melakukan observasi dan pemantauan dengan
menggunakan formulir yang tersedia. Harapannya agar
Terwujudnya Tempat Ibadah ( Masjid, Pura ) yang
memenuhi syarat kesehatan bebas dari faktor resiko
penyakit dan kecelakaan terhadap masyarakat di dalam
Tempat Ibadah maupun terhadap masyarakat di sekitar/
diluar Tempat Ibadah tersebut.
IKL Sekolah Melakukan kunjungan ke sekolah dan berkoordinasi
dengan pengelola/penanggungjawab guna melakukan
observasi dan pemantauan dengan menggunakan
formulir yang tersedia . Harapannya agar Terwujudnya
Sekolah yang memenuhi syarat kesehatan bebas dari
faktor resiko penyakit dan kecelakaan terhadap
siswa/siswi di dalam Sekolah maupun terhadap
masyarakat di sekitar/ diluar sekolah tersebut.
2 Pengambilan sampel untuk surveilans
kualitas air minum di tingkat rumah tangga
(SKAMRT)
Pengambilan Sampel Air Minum Merupakan kunjungan lapangan ke tiap desa dalam
melakukan pengambilan sampel untuk surveilans
kualitas air minum ditingkat rumah tangga (SKAMRT).
Harapannya agar meningkatnya kesadaran , kemauan,
dan kemampuan dalam mengamankan kualitas air untuk
berbagai kebutuhan dan kehidupan masyarakat.
Penyelidikan dan respon kasus atau
h Kejadian Luar Biasa (KLB)
1 Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan
Epidemiologi (PE)/ Pelacakan Kontak
Penyakit Berpotensi KLB/Wabah dan
Penyakit Infeksi Emerging
Verifikasi Sinyal dan Respon Cepat Sistem Merupakan kunjungan lapangan untuk mengamati angka
Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR). penyakit menular yang berpotensi menjadi wabah dan
KLB tiap minggunya. Harapannya untuk mencegah
terjadinya wabah dan KLB Penyakit diwilayah kerja
6
Puskesmas.
7
4 Pemberdayaan kader masyarakat melalui
pemicuan untuk implementasi seluruh pilar
STBM
B. PENERIMA MANFAAT
PENERIMA
NO NAMA KEGIATAN JUMLAH
MANFAAT
3 Upaya deteksi dini, preventif dan respons penyakit
Deteksi/penemuan dini/skrining faktor risiko
a dan penyakit tidak menular prioritas di
masyarakat
1 Deteksi/penemuan dini/skrining faktor risiko dan
Penyakit Tidak Menular prioritas di masyarakat
Pelaksanaan kegiatan Posbindu PTM di 4583 Orang (Usia produktif)
Posyandu
Kunjungan Rumah Penderita Hipertensi 352 Orang (Penderita HT)
Kunjungan Rumah Penderita Diabetes Melitus 68 Orang (Penderita DM)
Pelaksanaan Posbindu di Institusi 250 Orang (Usia produktif)
2 Pelaksanaan Follow Up Layanan Quitline
Terintegrasi dengan Layanan UBM di FKTP
b Pelayanan Imunisasi
1 Pelayanan Imunisasi (imunisasi bayi, baduta,
WUS, antigen baru, BIAS, sweeping, DOFU,
Catch up, ORI, BLF, crash program, imunisasi
tambahan lainnya, skrining status imunisasi) di
Posyandu/ Sekolah/ Pos Imunisasi Lainnya
Pelayanan Imunisasi Dasar Lengkap dan 145 Orang (Bayi, Balita)
imunisasi Lanjutan di Posyandu Keluarga
Pelayanan Imunisasi TT (WUSPUS) di pos 145 Orang (Bayi, Balita)
pelayanan imunisasi termasuk sweeping
Pelayanan imunisasi di sekolah BIAS CAMPAK 385 Orang (Anak Sekolah)
dan DT/TD
2 Pemantauan Kasus KIPI
Surveilans KIPI imunisasi rutin lengkap 145 Orang (Bayi, Balita)
Pemeriksaan Massal Kasus Malaria (Mass Blood 3868 Orang (warga endemis)
Survey)
Pelacakan/Penemuan Aktif Malaria 40 Orang (orang dengan
malaria)
10
3 Pemberdayaan kader masyarakat terlibat dalam
pelaksanaan imunisasi dan surveilans PD3I
4 Pemberdayaan kader masyarakat melalui
pemicuan untuk implementasi seluruh pilar
STBM
Pelaksanaan pencegahan dan pengendalian
j
keong dan hewan penular Schistosomiasis
1 Pelaksanaan pencegahan dan pengendalian
keong dan hewan penular Schistosomiasis
(Surveilans, penyemprotan, pemberian obat
masal)
OUTPUT
Rincian Metode
NO Tahap Pelaksanaan
Menu/Komponen Pelaksanaan
Satuan Volume
b Pelayanan Imunisasi
1 Pelayanan Imunisasi Dokumen 245 Swakelola 1. Persiapan Administrasi
(imunisasi bayi, baduta, Laporan 2. Pelaksanaan Kegiatan
WUS, antigen baru, 3. Waktu Pelaksanaan (Januari
BIAS, sweeping, DOFU, s.d Desember)
Catch up, ORI, BLF, 4.Pembuatan Laporan Akhir
crash program, imunisasi
tambahan lainnya,
skrining status imunisasi)
di Posyandu/ Sekolah/
Pos Imunisasi Lainnya
2 Pemantauan Kasus KIPI Dokumen 60 Swakelola 1. Persiapan Administrasi
Laporan 2. Pelaksanaan Kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan (Januari
s.d Desember)
4.Pembuatan Laporan Akhir
Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan penyakit menular, serta Program
c
Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM)
1 Pemberian Obat Dokumen 245 Swakelola 1. Persiapan Administrasi
Pencegah Masal (POPM) Laporan 2. Pelaksanaan Kegiatan
untuk pencegahan 3. Waktu Pelaksanaan (Januari
penyakit Filariasis dan s.d Desember)
Kecacingan, dan 4.Pembuatan Laporan Akhir
pemantauan minum
oralit dan Zink pada
balita diare serta care
seeking Pneumonia
11
3 Penemuan kasus Dokumen 9 Swakelola 1. Persiapan Administrasi
hepatitis B (HBsAg Laporan 2. Pelaksanaan Kegiatan
reaktif) pada bayi usia 9- 3. Waktu Pelaksanaan (Januari
12 bulan di masyarakat s.d Desember)
dan pemantauan ibu 4.Pembuatan Laporan Akhir
hamil reaktif HbsAg
4 Intensifikasi penemuan Dokumen 28 Swakelola 1. Persiapan Administrasi
kasus Kusta Frambusia Laporan 2. Pelaksanaan Kegiatan
serta tatalaksana kontak 3. Waktu Pelaksanaan (Januari
kasus Kusta Frambusia s.d Desember)
4.Pembuatan Laporan Akhir
Survei vector (DBD, Malaria dan Leptosprirosis) dan pengendalian vector (pengasapan/fogging,
f
penyemprotan dinding rumah (IRS), larvasidasi DBD/Malaria dan PSN)
1 Survei Vektor Malaria, Dokumen 20 Swakelola 1. Persiapan Administrasi
DBD dan Reservoar Laporan 2. Pelaksanaan Kegiatan
Leptospirosis 3. Waktu Pelaksanaan (Januari
s.d Desember)
4.Pembuatan Laporan Akhir
Inpeksi kesehatan lingkungan di Tempat Pengelolaan Pangan (TPP), Tempat Fasilitas Umum
g
(TFU), Sarana Air Minum (SAM), dan Fasyankes
1 Inspeksi Kesling di Dokumen 96 Swakelola 1. Persiapan Administrasi
Sarana Tempat dan Laporan 2. Pelaksanaan Kegiatan
Fasilitas Umum, Sarana 3. Waktu Pelaksanaan (Januari
Tempat Pengelolaan s.d Desember)
Pangan, Sarana Air 4.Pembuatan Laporan Akhir
Minum, Fasyankes
12
2 Pemberdayaan kader Dokumen 38 Swakelola 1. Persiapan Administrasi
masyarakat terlibat Laporan 2. Pelaksanaan Kegiatan
dalam pelaksanaan 3. Waktu Pelaksanaan (Januari
deteksi dini faktor risiko s.d Desember)
penyakit tidak menular 4.Pembuatan Laporan Akhir
3 Pemberdayaan kader Dokumen 14 Swakelola 1. Persiapan Administrasi
masyarakat melalui Laporan 2. Pelaksanaan Kegiatan
pemicuan untuk 3. Waktu Pelaksanaan (Januari
implementasi seluruh s.d Desember)
pilar STBM 4.Pembuatan Laporan Akhir
TOTAL Rp 59,240,000
Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Tongo,
13