LAPORAN
OLEH:
KELOMPOK 4B
1. ZAITUN
2. BALTAZAR DA COSTA
3. MARGARITHA BAKO
4. MARIA YOSEFINA NONGA
5. NELANSARI TOELLE
6. VIVI WILA DIDA
2018
2
BAB 1
PENDAHULUAN
pelayanan.
cakupan imunisasi.
4
telah mencapai target UCI, dimana paling sedikit 80% bayi di setiap
Angka tersebut juga masih di bawah target UCI tahun 2009 sebesar
lengkap (89.775/70,1%).
angka kematian serta kecacatan pada bayi dan balita (Ditjen Bina
menanggulangi masalah KIPI atau kejadian luar bias (KLB). Karena itu
distribusi vaksin yang merata dan tepat waktu dari Dinas Kesehatan
dan Alat Kesehatan Depkes RI tentunya menjadi suatu hal utama yang
nantinya juga akan terjun dalam dunia kerja dalam bidang kesehatan
Panjang
Panjang.
Pasir Panjang.
masyarakat.
9
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
mati, masih hidup tapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang
terbagi menjadi dua yaitu yang berasal dari virus seperti vaksin
(Hemofilus type B)
selama
Hepatitis B, DPT-Hb -0,5Oc Max ½ jam
DPT, DT, TT, Td -5oc s/d – 10oc Max 1,5-2 jam
selama
o
DPT, DPT-Hb, Beberapa c diatas 14 hari
DT, Td suhu udara luar
(ambient temperatur
< 34oc)
Hepatitis B dan Beberapa oc diatas 30 hari
TT suhu udara luar
(ambient temperatur
< 34oc)
Selama
Polio Beberapa oc diatas 2 hari
suhu udara luar
(ambient
temperatur < 34oc)
Campak dan Beberapa oc diatas 7 hari
BCG suhu udara luar
(ambient
temperatur < 34oc)
langsung.
Suhu Penyimpanan
Vaksin
o o
BCG +2 c s/d +8 c (Puskesmas) 1 Tahun
-15oc s/d-25oc 1 Tahun
(Kabupaten/provinsi)
DPT +2oC s/d +8oC 2 Tahun
HEPATITIS B +2oC s/d +8oC 26 Tahun
TT +2oC s/d +8oC 2 Tahun
DT/Td +2oC s/d +8oC 2 Tahun
POLIO +2oC s/d +8oC 2 Tahun
CAMPAK +2oC s/d +8oC(Puskesmas) 2 Tahun
-15oc s/d-25oc (Kabupaten/ 2 Tahun
provinsi)
DPT-Hb +2oC s/d +8oC 2 Tahun
Pelarut BCG Suhu Kamar 5 Tahun
Pelarut Suhu Kamar 5 Tahun
13
Campak
Catatan :
vaksin pada suhu yang telah ditetapkan, mulai dari tempat produksi
a. Lemari es
tersebut adalah :
Absorbsi
14
pintu ke atas.
lama lama
d. Jumlah vaksin yang d. Jumlah vaksin yang
dapat ditampung ditampung lebih banyak
sedikit e. Penyusunan vaksin agak
e. Susunan vaksin sulit, karena vaksin
menjadi mudah dan tertumpuk dan tidak jelas
vaksin terlihat jelas dilihat dari atas
dari samping ke depan
2. Perawatan Lemari Es
Untuk saat ini, program memakai lemari buka atas karena lebih
a. Jadwal perawatan
1. Harian
kartu suhu.
2. Mingguan
kendor.
3. Bulanan
talk.
dari 2 cm).
c. Penempatan lemari es
es dapat di buka.
adalah ± 15 cm.
dial /muller.
e. Vaccine carrier
S/D + 8 OC.
f. Thermos
g. Cold box
1. Penyimpanan
provinsi satu kali per bulan mak stok maksimal di kabupaten adalah
satu bulan dan stok maksimal adalah tiga bulan, dan bila frekuensi
19
evaporator.
Catatan:
20
Kondisi VVM:
1) Kondisi A
gelap di sekelilingnya.
2) Kondisi B
sekelilingnya.
21
3) Kondisi C
gelap di sekelilingnya.
4) Kondisi D
di sekelilingnya.
A
Segi empat lebih terang dari lingkaran.
kedaluwarsa.
B
Segi empat berubah gelap tapi lebih
lingkaran.
2. Pendistribusian
ketentuan pemakaian coold box dan cool pack , vaccine carier dan
mekanisme diantar oleh level yang lebih atas atau diambil oleh level
a. Pusat ke Provinsi
24
dokumen berupa:
batch vaksin.
batch vaksin
dan DPT-HB.
kabupaten/kota.
dingin berupa:
berupa:
seluruh vaksin.
indikator pembekuan.
3. Pemakaian
Vaksin yang dipakai haruslah vaksin yang aman. Sisa vaksin yang
4. Penggunaan
penting.
pelayanan.
matahari langsung.
bakteri lain.
secukupnya.
baik.
30
lagi.
a. Pencatatan
1. Tingkat desa
KMS.
T2 dosis.
2. Tingkat puskesmas
mengambil vaksin/konsultasi.
b) Pencacatan vaksin
upaya perbaikan:
34
jenisnya.
3. Tingkat Kabupaten
vaksin/konsultasi.
jenisnya.
4. Tingkat Propinsi
36
pusat.
b. Pelaporan
kegiatan BIAS.
format KIPI.
di tempat pelayanan.
3. Alur Pelaporan
RS
DINKES KAB/KOTA PUSTU
PEMERINTAH/SWASTA
39
Alur pengobatan
kerjanya.
4. Waktu laporan
41
puskesmas
antara alain:
gunung.
kesehatan.
lengkap.
pelayanan.
ke lapangan.
sektor terkait:
akan dikunjungi.
47
lain-lain.
kabupaten/kota.
pelayanan imunisasi.
perkotaan.
ibu-ibu).
5. Bila terjadi :
a. Pengendapan vaksin “ tersangkaa beku “
lebih lambat dari contoh “dibekukan”,
vaksindapat digunakan.
b. Pegendapan vaksin “tersangak beku” sama
atau lebih cepat dari pada contoh
“dibekukan” jangan digunakan, vaksin
sudah rusak.
5) Menyiapakn terrmos (Vaccine Cariier)
Masukan kotak dingi cair ( cool pack) kedalam termos
Masukan vaksin dan pelarut kedalam termos dan tutup
rapat-rapat. Selama pelayanan imunissi, tetaplah
menyelipkan botol-botol terbuka ditengah –tenggah bantal
56
c. Konseling
Lingkup konseling :
c. Periksa VVM
Jangan gunakan:
setelah digunakan.
Ingat :
vaksin.
pelayanan vaksin.
carrier).
lagi.
sekali.
memutar-mutar semprit.
campak.
bagian)
rapi
pemilik.
berikutnya.
a. Defenisi KIPI
misalnya:
g) Penyimpanan vaksin
3) Kebetulan
oleh vaksin.
imunisasi.
4) Reaksi suntikan
d. Survailans KIPI
program.
suatu populasi.
80
e. Pelaporan KIPI
(kronologis).
2) Anafilaksis
2) Sepsis
1) Ensefalopati
2) Kejang
3) Meningitis aseptik
4) Trombositopenia
6) Meninggal, dirawat di RS
9) Neuritis brakhial
82
a) Limfadenitis
b) Disseminated BCG-itis
c) Osteitis/Osteomielitis
waktu)
a) Semua kematian
masyarakat).
lebih setelah
penyuntikan
Tetanus Kejang, dapat Rujuk ke RS terdekat
disertai dengan
demam, anak
tetap sadar.
Kelumpuhan/ Lengan Rujuk ke RS terdekat di
kelemahan otot sebelah daerah fisioterapi
yang disuntik
tidak bisa
digerakkan
Terjadi karena
daerah
penyuntikan
salah (bukan
pertengahan
mukulus
deltoid)
3 Faktor penerima/pejamu
Alergi Pembengkaka Suntikan
n bibir dan deksametason 1
tenggorokan, ampul IM/IV
sesak nafas, Jika berlanjut
eritema, pasang infus NaCl
papula, terasa 0,9%
gatal.
Tekanan darah
menurun
Faktor Ketakutan Tenangkan
psikologis Berteriak penderita.
Pingsan Beri minum hangat
Beri
wewangian/alkohol
Setelah sadar beri
minum teh manis
hangat
4 Ko insiden (faktor kebetulan)
Gejala penyakit Tangani penderita
terjadi secara sesuai gejala
kebetulan Cari informasi di
bersamaan sekitar anak apakah
dengan waktu ada kasus lain yang
imunisasi. mirip tetapi anak
Gejala dapat tidak diimunisasi.
87
BAB 3
PEMBAHASAN
88
a. Vaccine carrier
sebanyak 5 buah.
segi empat, besar ataupun kecil yang diisi dengan air yang
89
24 jam. Bila kotak dingin tidak ada, dibuat dalam kantong plastik
d. Thermos
buah.
1. Harian
dua kali sehari tiap pagi dan siang sebelum pulang. Petugas
2. Mingguan
3. Bulanan
(tebal bunga es tidak boleh lebih dari 2 cm) setiap bulannya dan
15 cm.
kontak listrik.
listrik.
c. Vaccine carrier.
carrier.
mengecek apabila ada yang pecah atau rusak. Setelah itu, petugas
s/d 8OC.
evaporator.
evaporator.
yang paten dan aman. Sisa vaksin yang sudah dibawa ke lapangan
bayi, ibu hamil, anak dan balita yang termasuk dalam golongan
Bakunase.
wilayah tersebut.
pada buku pencatatan vaksin apa saja yang akan dilayani oleh
akan dicatat pada buku laporan dan akan dibuang karena tidak
dan yang belum dipakai akan di simpan pada rak lemari es yang
kesehatan ialah apabila bayi atau balita yang diberikan vaksin atau
kepada ibu bayi dan kader apabila selama dua hari atau lebih
BAB IV
98
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
imunisasi dan posyandu yang sudah berjalan dengan baik dan memiliki
4.2 SARAN
99
Tahun 2013. Namun, perlu adanya pengawasan yang lebih ketat lagi agar
DAFTAR PUSTAKA
100
Hadianti, dkk. 2014. Buku Ajar Imunisasi. Jakarta: Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Kesehatan
Prov NTT.
Syamruth, Y. Dkk. 2012. Malaria KIA dan Imunisasi Terpadu. Kupang: IKAPI