N
OLEH :
MERANDA.M (1602021029)
KHOIRON NISA SIREGAR (1602021023)
NOVITA HARAHAP (1602021038)
EKA YULIANTARI (1602021019)
ADIYATMA QOUBY (1602021007)
DOSEN PENGAMPU
DIAN MAYA SARI SIREGAR, SKM, M.Kes
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas epidemiologi penyakit tidak menular dalam makalah yang berjudul “PD3I
(Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi)” Ini dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.2.Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan imunisasi
2. Bagaimanakah Manfaat Jika Diberikannya Imunisasi
3. Apakah Tujuan Dilaksanakannya Imunisasi Indonesia
4. Siapakah Sasaran dari Imunisasi
5. Apa Sajakah Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
1.3.Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
3
4
Walaupun pada saat ini fasilitas pelayanan untuk vaksinasi ini telah tersedia
di masyarakat, tetapi tidak semua bayi telah dibawa untuk mendapatkan imunisasi
yang lengkap. Imunisasi perlu diulang untuk mempertahankan agar kekebalan
dapat tetap melindungi terhadap paparan bibit penyakit. Beberapa jenis imunisasi
mulai berkurang kemampuannya sesuai pertumbuhan usia anak, sehingga perlu
imunisasi penguatan (booster) dengan cara pemberian imunisasi ulangan.
penderita melalui udara (batuk/bersin) selain itu dapat melalui benda atau
makanan yang terkontaminasi.Pencegahan paling efektif adalah dengan imunisasi
bersamaan dengan tetanus dan pertusis sebanyak tiga kali sejak bayi dua bulan
dengan selang penyuntikan satu-dua bulan.
1) Distribusi
Distribusi yaitu memahami masalah kesehatan/ kejadian penyakit difteri yang
digambarkan menurut karakteristik orang, tempat, dan waktu.
a. Karakteristik orang
Difteri dapat menyerang seluruh lapisan usia tapi paling sering
menyerang anak-anak yang belum diimunisasi. Penderita difteri
umumnya anak-anak, usia di bawah 15 tahun.
b. Karakteristik tempat
Penyakit ini dijumpai pada daerah padat penduduk dengan tingkat
sanitasi rendah. Oleh karena itu, menjaga kebersihan sangatlah
penting, karena berperan dalam menunjang kesehatan kita. Lingkungan
buruk merupakan sumber dari penularan penyakit.
c. Karakteristik waktu
Penyakit difteri dapat menyerang siapa saja dan kapan saja tanpa
mengenal waktu. Apabila kuman telah masuk ke dalam tubuh dan
tubuh kita tidak mempunyai sistem kekebalan tubuh maka pada saat itu
kuman akan berkembang biak dan berpotensi untuk terjangkit penyakit
difteri.
2) Frekuensi
Dimana upaya mengkuantifikasi yang ada pada kejadian populasi dan
mengukur besarnya kejadian penyakit difteri tersebut. Data kementerian
10
1. Tahap prepatogenesis
Tahapan dimana terjadi interaksi anatara host, agent, dan
lingkungan. pada keadaan ini penyakit belum teridentifikasi karena sistem
imun masih kuat sehingga kondisinya dinyatakan masih sehat. Difteri
disebabkan oleh kuman corynebacterium dipheteria, suatu bakteri gram
positif yang berbentuk polimorf, tidak bergerak dan tidak membentuk
spora. Gejalah utama dari penyakit difteri yaitu adanya bentukan
pseudomembran yang merupakan hasil kerja dari kuman ini.
Pseudomembran sendiri merupakan lapisan tipis berwarna putih ke abu-
abuan yang timbul terutama di daerah mukos hidung, mulut, sampai
tenggorokan.
Setelah terhirup corynebacterium dipheteria melekat ke mukosa
saluran pernapas atas dan mengeluarkan suatu eksotoksin kuat yang
menyebabkan nekrosis epitel mukosa disertai edukasi fibrinopurulrn pekat
yang membentuk pseudomembran superfisial abu-abu putih yang klasik
untuk difteri (robbins, 2004)
Sumber penularan penyakit difteri ini adalah manusia, baik sebagai
penderita maupun sebagai carier, cara penularannya yaitu melalui kontak
dengan penderita pada masa inkubasi atau kontak dengan carier. Caranya
melalui pernafasan atau droplet infection dan difteri kulit yang mencemari
tanah sekitarnya.
2. Tahap patogenesis
a. Subklinis atau inkubasi
Tahap inkubasi merupakan tenggang waktu antara masuknya bibit
penyakit ke dalam tubuh manusia sampai timbulnya gejalah penyakit.
Masa inkubasi penyakit difteri ini 2-5 hari, masa penularan penderita 2-4
minggu sedangkan masa penularan carier bisa sampai 6 bulan.
b. Tahap klinis
Pada tahap ini timbul Gejalah demam tinggi, mual, muntah, sakit waktu
menelan dan terdapat pseudomembran putih ke abu-abuan di faring, laring
12
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
secara aktif terhadap suatu antigen,sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen
yang serupa tidak terjadi penyakit. Imunisasi yang dilakukan terhadap seorang
berdampak kepada anak lainnya karena terjadi tingkat imunitas imun yang
satu penyebab kematian bayi dan balita. Salah satu faktor yang menyebabkan
adalah cakupan imunisasi dasar lengkap yang rendah. Adapun penyakit yang
status ekonomi dan tingkat pengetahuan ibu. Status ekonomi dan pengetahuan
tentang imunisasi akan mempengaruhi bayinya dengan tepat sesuai jadwal yang
3.2 Saran
imunisasi dasar yang berarti bahwa semakin baik pengetahuan ibu tentang
17
18
18