Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN

Ketetapan dalam mengevaluasi kebutuhan dasar neonatus bayi, balita dan


anak pra sekolah
Imunisasi dasar & Imunisasi yang dianjurkan

KELOMPOK 5 :
Siti Nurul Fadillah (22224015)
Rismayanti Ishak (22224029)
Ifa Dzulfiani (22224026)
Desi Umamit (22224023)
Atifa Hikmawati (22224016)

Dosen Pengampu : Hilmiah, S.ST., M.Kes

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GUNUNG SARI MAKASSAR


PRODI D III KEBIDANAN
KATA PENGANTAR

Assalammu`alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang. Atas segala kasih sayang-Nya dan lindungan-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah sebagai salah satu tugas pada mata kuliah
Pengantar Asuhan Kebidanan, Mahasiswa Kebidanan Stikes Gunung Sari, Makassar

Maksud dan tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi nilai
mata kuliah Pengantar Asuhan Kebidanan. Selain itu, penyusun berharap dengan adanya
makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa mengenai hal-hal yang terkait
dengan Ketetapan dalam mengevaluasi kebutuhan dasar neonatus bayi, balita dan anak
pra sekolah Imunisasi dasar & Imunisasi yang dianjurkan.

Kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam makalah ini. Penyusun
berharap makalah ini dapat memberi manfaat dan menambah referensi yang
berkepentingan dengan Pengantar Asuhan Kebidanan.

Wassala`mualaikum Wr. Wb.

Makassar, 23 maret 2023


Pemakalah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Imunisasi

B. Imunisasi Dasar

C. Imunisasi Yang Di Anjurkan

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tujuan imunisasi terutama untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit


yang dapat dicegah dengan imunisasi. Menurut Permenkes RI (2017), program
imunisasi di Indonesia memiliki tujuan umum untuk menurunkan angka kesakitan,
kecacatan, dan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I). Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan, Manfaat
imunisasi tidak hanya dirasakan oleh pemerintah dengan menurunkan angka kesakitan
dan kematian penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, tetapi dapat dirasakan
oleh :

a. Anak, yaitu mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit dan


kemungkinan cacat atau kematian.

b. Keluarga, yaitu menghilangkan kecemasan dan biaya pengobatan bila anak sakit,
mendorong pembentukan keluarga apabila orangtua yakin bahwa anaknya akan
menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.

c. Negara, yaitu memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan
berakal untuk melanjutkan pembangunan negara.
BAB II
PEMBAHASAN
A. IMUNISASI

1. Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan
(Permenkes RI 12, 2017).
2. Tujuan Imunisasi
Tujuan imunisasi terutama untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi. Menurut Permenkes RI (2017), program
imunisasi di Indonesia memiliki tujuan umum untuk menurunkan angka kesakitan,
kecacatan, dan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I). Sedangkan, tujuan khusus dari imunisasi ini diantaranya, tercapainya cakupan
imunisasi dasar lengkap (IDL) pada bayi sesuai target RPJMN (target tahun 2019
yaitu 93%), tercapainya Universal Child Immunization/UCI (prosentase minimal 80%
bayi yang mendapat IDL disuatu desa/kelurahan) di seluruh desa/kelurahan, dan
tercapainya reduksi, eliminasi, dan eradikasi penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi.
3. Manfaat Imunisasi
Manfaat imunisasi tidak hanya dirasakan oleh pemerintah dengan menurunkan
angka kesakitan dan kematian penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, tetapi
dapat dirasakan oleh :
a. Anak, yaitu mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit dan
kemungkinan cacat atau kematian.
b. Keluarga, yaitu menghilangkan kecemasan dan biaya pengobatan bila anak sakit,
mendorong pembentukan keluarga apabila orangtua yakin bahwa anaknya akan
menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.
c. Negara, yaitu memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan
berakal untuk melanjutkan pembangunan negara (Proverawati, 2010 : 5-6).
B. IMUNISASI DASAR
Imunisasi dasar merupakan imunisasi awal yang diberikan kepada bayi sebelum
berusia satu tahun. Pada kondisi ini, diharapkan sistem kekebalan tubuh dapat bekerja
secara optimal. Setiap bayi (usia 0-11 bulan) diwajibkan untuk mendapatkan
imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari 1 dosis Hepatitis B, 1 dosis BCG, 3 dosis
DPT-HB-HiB, 4 dosis polio tetes, dan 1 dosis campak/MR (Kemenkes RI, 2018).
Pengertian Imunisasi Dasar Anak Imunisasi anak adalah pemberian vaksin pada anak
untuk melindungi mereka dari penularan penyakit tertentu. Vaksin terbuat dari kuman
yang sudah melalui proses pelemahan atau bahkan dimatikan. Vaksinasi anak akan
menguatkan sistem kekebalan tubuh sehingga merangsang terbentuknya zat antibodi.
Dengan begini, vaksinasi akan melindungi tubuh anak terhadap infeksi sejumlah
penyakit menular di masa mendatang. Tidak hanya menghindarkan anak dari serangan
penyakit serius, vaksinasi anak juga bisa melindungi masyarakat yang lebih luas. Hal
itu karena imunisasi membantu meminimalkan terjadinya penyebaran penyakit. Di
Indonesia, imunisasi rutin lengkap terdiri dari dua jenis, yaitu imunisasi dasar dan
lanjutan. Jadwal pemberian dua jenis imunisasi tersebut tergantung usia anak.
Imunisasi dasar penting sebagai langkah pencegahan utama anak dari berbagai
penyakit menular, sedangkan imunisasi lanjutan bertujuan untuk menjaga imunitas
anak tetap optimal seiring bertambahnya usia mereka. Selain itu, ada juga imunisasi
ulangan atau booster sebagai penguat kekebalan.
 Jenis Imunisasi Dasar Anak
Berikut jenis vaksinasi anak yang wajib ibu berikan sebagai imunisasi dasar beserta
manfaatnya:
1. Vaksin Hepatitis B
Tujuan pemberian vaksin ini adalah untuk mencegah anak terkena penyakit
hepatitis B yang menyerang organ hati.
2. Vaksin BCG
Tujuannya untuk mencegah penyakit tuberculosis (TBC) yang terkadang dapat
berkembang menjadi meningitis.
3. Vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus)
Ini merupakan vaksin kombinasi yang bisa memberi perlindungan terhadap tiga
penyakit berbahaya tersebut. Difteri adalah infeksi serius pada tenggorokan yang
bisa menyumbat saluran napas dan menyebabkan masalah pernapasan yang parah.
Tetanus adalah penyakit saraf yang bisa menyerang siapa saja dari semua usia,
yang terjadi akibat bakteri penghasil toksin yang mengkontaminasi luka.
Sementara itu, pertusis atau batuk rejan adalah penyakit pernapasan yang bisa
menyebabkan batuk parah pada anak.
4. Vaksin Polio
Mampu mencegah penyakit polio yang sangat menular dan menyebabkan
kelumpuhan permanen.
5. Vaksin Hib
Vaksinasi anak ini penting untuk mencegah infeksi bakteri Haemophilus influenza
tipe b (Hib). Bakteri tersebut merupakan penyebab utama meningitis pada anak-
anak di bawah usia 5 tahun. Selain itu, bakteri tersebut bisa menyebabkan infeksi
di telinga, paru-paru, darah, kulit, maupun persendian.
6. Vaksin MR
Bermanfaat untuk melindungi anak-anak dari penyakit campak dan rubella.
Mengingat sekarang ini ada COVID-19 yang juga bisa menyerang anak-anak,
maka penting bagi orang tua untuk mengetahui Vaksin COVID-19 Anak-Anak.
C. IMUNISASI YANG DIANJURKAN
● Usia 0-6 bulan
Jenis vaksin yang dapat diberikan si Kecil setelah ia lahir (0 bulan) hingga usia 6
bulan adalah vaksin Hepatitis B (HB), Polio, BCG dan DTP.
a. Vaksin HB
Vaksin HB pertama idealnya diberikan segera setelah si Kecil lahir, yakni dalam
waktu kurang dari 12 jam. Sebelumnya, si Kecil perlu diberikan suntikan vitamin K1
lebih dulu.
b. Vaksin Polio
Vaksin polio oral (OPV) diberikan saat lahir, usia 2, 3, 4 dan 18 bulan. Sedangkan
untuk vaksin polio suntik (IPV) diberikan pada usia 2, 4, 6-18 bulan dan 6-8 tahun.
c. Vaksin BCG
Vaksin BCG merupakan salah satu jenis imunisasi yang wajib diberikan pada bayi
karena fungsinya untuk mencegah penyakit tuberkulosis (TBC). Di samping itu,
imunisasi ini penting mengingat Indonesia tercatat sebagai negara ke-3 tertinggi di
dunia untuk penyakit TBC setelah India dan Cina. Pemberian vaksin BCG adalah 2-3
bulan setelah lahir.
d. Vaksin DTP
Imunisasi DTP untuk mencegah penyakit Difteri, Tetanus dan Pertusis diberikan 3
kali saat si Kecil berusia 2, 3 dan 4 bulan, dilanjutkan dengan vaksin ke-4 dan 5 di
usia 5 tahun dan 12 tahun.
● Usia 7-12 bulan
Jenis vaksin yang dapat diberikan si Kecil di usia 7-12 bulan adalah vaksin campak,
MMR/MR.
e. Vaksin Campak
Vaksin campak diberikan saat si Kecil berusia 9 bulan dengan dosis ulangan atau
imunisasi campak kedua di usia 6 tahun. Biasanya, terdapat program Pekan Imunisasi
Nasional (PIN) campak yang ditujukan untuk penguatan (strengthening) di usia
sekolah.
f. Vaksin MMR/MR
Jika si Kecil sudah mendapat vaksin campak di usia 9 bulan, maka permberian vaksin
MMR sebaiknya dilakukan di usia 15 bulan (minimal jeda 6 bulan). Apabila hingga
usia 12 bulan ia belum mendapat vaksin campak, maka dapat diberikan vaksin
MMR/MR.
5 Imunisasi yang dianjurkan untuk Balita
1. Imunisasi Campak
Imunisasi campak diberikan sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit campak
berat, yang dapat menyebabkan pneumonia, diare, dan radang otak (ensefalitis).
Imunisasi ini diberikan sebanyak 3 kali, yaitu saat anak berusia 9 bulan, 18 bulan, dan
6 tahun. Namun, jika sang anak diberikan imunisasi MR/MMR di usia 15 bulan,
pemberian imunisasi campak ulang di usia 18 bulan tidak diperlukan. Hal ini karena
imunisasi tersebut sudah mengandung imunisasi campak. Jangan lupa untuk daftarkan
anak Bunda untuk pemberian imunisasi campak di Imunicare.
2. Imunisasi BCG
Imunisasi BCG bermanfaat untuk melindungi tubuh Si Kecil dari kuman penyebab
penyakit tuberkulosis atau TB. Ini adalah penyakit menular berbahaya yang dapat
menyerang saluran pernapasan, tulang, otot, kulit, kelenjar getah bening, otak, saluran
cerna, dan ginjal. Imunisasi BCG termasuk dalam daftar imunisasi wajib di Indonesia,
karena angka kasus TB masih cukup tinggi di negara ini. Imunisasi BCG hanya
dilakukan 1 kali dan diberikan pada bayi, tepatnya di usia 2 atau 3 bulan. Pemberian
imunisasi BCG adalah melalui suntikan pada kulit bayi. Jangan lupa untuk daftarkan
anak Bunda untuk pemberian imunisasi BCG di Imunicare.
3. Imunisasi DPT-HB-HiB
Sebagai vaksin kombinasi, imunisasi DPT-HB-HiB dapat memberikan
perlindungan dan pencegahan terhadap 6 penyakit sekaligus. Penyakit tersebut adalah
difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus, hepatitis B, pneumonia, dan meningitis (radang
otak). Imunisasi wajib ini diberikan pada sang anak sebanyak 4 kali, dengan jadwal
pemberian berturut-turut pada bayi di usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, dan dosis
pemberian terakhir ketika usia anak 18 bulan. Jangan lupa untuk daftarkan anak
Bunda untuk pemberian imunisasi DPT-HB-HiB di Imunicare.
4. Imunisasi Polio
Polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus, yang
menyerang sistem saraf di otak dan saraf tulang belakang. Pada kasus yang parah,
penyakit ini dapat menyebabkan sesak napas, meningitis, kelumpuhan, hingga
kematian. Nah, imunisasi polio bertujuan untuk mencegah Si Kecil tertular penyakit
tersebut. Di Indonesia, jenis vaksin polio yang umum digunakan adalah vaksin polio
tetes (oral). Namun, vaksin polio juga ada yang tersedia dalam bentuk suntikan.
Vaksin polio tetes diberikan sebanyak 4 kali, yaitu saat bayi baru lahir atau paling
lambat saat usianya 1 bulan. Selanjutnya, vaksin akan diberikan secara berturut-turut
di usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. Sementara itu, vaksin polio suntik diberikan 1
kali, yaitu pada usia 4 bulan. Jangan lupa untuk daftarkan anak Bunda untuk
pemberian imunisasi polio di Imunicare.
5. Imunisasi Hepatitis B
Seperti namanya, imunisasi hepatitis B bertujuan untuk mencegah penyakit
hepatitis B, yaitu infeksi hati yang dapat menimbulkan komplikasi berbahaya, seperti
sirosis dan kanker hati. Imunisasi ini diberikan pada bayi sebanyak 4 kali. Pemberian
pertama dilakukan segera setelah bayi lahir atau paling lambat 12 jam setelah
persalinan. Lalu, vaksin akan kembali diberikan secara berturut-turut pada usia 2, 3,
dan 4 bulan. Jika bayi terlahir dari ibu yang terinfeksi hepatitis B, pemberian
imunisasi hepatitis B pada bayi wajib diberikan dalam waktu paling lambat 12 jam
setelah lahir. Bayi tersebut juga perlu mendapatkan suntikan imunoglobulin hepatitis
B (HBIG), untuk menghasilkan kekebalan tubuh terhadap virus hepatitis B dalam
waktu yang cepat. Jangan lupa untuk daftarkan anak Bunda untuk pemberian
imunisasi hepatitis B di Imunicare.
 Jenis Imunisasi anak usia sekolah yang dicanangkan di Indonesia ini adalah
diphtheria tetanus (DT), campak, dan tetanus diphteria (Td).
Berikut adalah jadwal imunisasi anak usia sekolah dasar yang telah diatur oleh
Kementerian Kesehatan.
Anak kelas 1 SD: diberikan imunisasi campak dengan waktu pelaksanaan
setiap bulan Agustus dan imunisasi DT setiap bulan November.
Kelas 2 SD: diberikan imunisasi Td pada bulan November.
Kelas 5 SD: diberikan imunisasi Td pada bulan November.
Sementara itu, menurut Center for Disease Control and Prevention, berikut jenis
imunisasi anak usia sekolah lainnya yang juga sebaiknya dilakukan. Imunisasi
influenza bisa dilakukan mulai usia 6 bulan hingga seterusnya, termasuk usia sekolah,
yaitu 7 tahun ke atas. Jenis vaksin ini merupakan imunisasi yang aman diberikan pada
semua anak, kecuali yang memiliki kondisi tertentu. Imunisasi Human papillomavirus
sudah bisa diberikan ketika anak berusia 11-12 tahun. Namun, vaksin ini juga bisa
diberikan saat anak mencapai usia 9-10 tahun jika memang kondisi kesehatan anak
memerlukannya sesuai rekomendasi dokter. Imunisasi meningitis untuk anak bisa
diberikan saat berusia 11-12 tahun. Namun, imunisasi ini bisa diberikan pada anak
usia 7-10 tahun dengan kondisi tertentu sesuai rekomendasi dokter.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pengertian Imunisasi Dasar Anak Imunisasi anak adalah pemberian vaksin pada
anak untuk melindungi mereka dari penularan penyakit tertentu. Vaksin terbuat
dari kuman yang sudah melalui proses pelemahan atau bahkan dimatikan.
Vaksinasi anak akan menguatkan sistem kekebalan tubuh sehingga merangsang
terbentuknya zat antibodi. Dengan begini, vaksinasi akan melindungi tubuh anak
terhadap infeksi sejumlah penyakit menular di masa mendatang. Tidak hanya
menghindarkan anak dari serangan penyakit serius, vaksinasi anak juga bisa
melindungi masyarakat yang lebih luas. Hal itu karena imunisasi membantu
meminimalkan terjadinya penyebaran penyakit.
B. SARAN

Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan


seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan,
Tujuan imunisasi terutama untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi. Imunisasi dasar merupakan imunisasi awal
yang diberikan kepada bayi sebelum berusia satu tahun. Pada kondisi ini,
diharapkan sistem kekebalan tubuh dapat bekerja secara optimal.

Anda mungkin juga menyukai