Anda di halaman 1dari 3

Kamis, 16 Februari 2023 11:01 WIB

Imunisasi sebagai Pertahanan Tubuh dan


Pencegahan Penyakit Menular
dr. Niki Rahmawati - RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan baru-baru ini mencanangkan Bulan Imunisasi


Anak Nasional (BIAN) 2022 di halaman Gedung Daerah, Kepulauan Riau pada tanggal 18
Mei 2022. Program ini bertujuan untuk menggenjot cakupan imunisasi rutin anak yang
sempat menurun selama pandemi Covid-19 karena masih terdapat 1,7 juta anak Indonesia
belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Data tersebut berdasarkan Kementerian
Kesehatan dimana data terbanyak di Jawa Barat, disuse Aceh, Sumatera Utara, Riau,
Sumatera Barat dan DKI Jakarta. Selain itu kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan
kesadaran dan pemahaman kepada seluruh masyarakat akan pentingnya pelaksanaan Bulan
Imunisasi Anak Nasional terhadap pencapaian target eliminasi campak-rubela/Congenital
Rubella Syndrome (CRS) pada tahun 2023, mempertahankan Indonesia Bebas Polio dan
mewujudkan Dunia Bebas Polio pada tahun 2026 serta mencegah terjadinya Kejadian Luar
Biasa PD3I lainnya.

Kementerian Kesehatan telah menyusun 3 strategi untuk menggalakkan imunisasi rutin pada
anak guna memberikan perlindungan dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I). Salah satunya menambah 3 jenis imunisasi rutin pada anak yang sebelumnya 11
vaksin menjadi 14 vaksin. Vaksin yang ditambahkan adalah vaksin Rotavirus untuk anti diare
dan vaksin PCV untuk anti pneumonia yang ditargetkan untuk anak, serta vaksin HPV untuk
mencegah kanker serviks yang diberikan untuk anak kelas 5 dan 6 SD untuk mencegah
potensi kanker serviks saat anak menjadi dewasa.

Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara


aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak
akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Di Indonesia, imunisasi rutin lengkap terdiri
dari imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan. Imunisasi dasar diberikan sejak lahir dan
dilanjutkan sesuai jadwal.

Imunisasi dasar diberikan pada bayi sebelum berusia satu tahun, terdiri dari

1. Imunisasi Hepatitis B

Tujuannya untuk mencegah penyakit hepatitis B yang menyerang organ hati yang bisa
berlangsung beberapa minggu, bahkan seumur hidup.

2. Imunisasi BCG

Tujuannya untuk mencegah penyakit tuberculosis (TBC) yang terkadang dapat berkembang
menjadi meningitis.

3. Imunisasi DPT (difteri, pertusis, tetanus)


Ini merupakan vaksin kombinasi yang bisa memberi perlindungan terhadap tiga penyakit
berbahaya tersebut. Difteri adalah infeksi serius pada tenggorokan yang bisa menyumbat
saluran napas dan menyebabkan masalah pernapasan yang parah. Tetanus adalah penyakit
saraf yang bisa menyerang siapa saja dari semua usia, yang disebabkan oleh bakteri penghasil
toksin yang mengkontaminasi luka. Sementara itu, pertusis atau batuk rejan adalah penyakit
pernapasan yang bisa menyebabkan batuk parah pada anak.

4. Imunisasi Polio

Imunisasi ini mampu mencegah penyakit polio yang sangat menular dan menyebabkan
kelumpuhan permanen.

5. Imunisasi Hib

Imunisasi ini mencegah infeksi bakteri Haemophilus influenza tipe b (Hib) yang menjadi
penyebab utama meningitis pada anak-anak di bawah usia 5 tahun.

Selain itu, bakteri tersebut bisa menyebabkan infeksi di telinga, paru-paru, darah, kulit,
maupun persendian.

6. Imunisasi MR

Imunisasi ini bermanfaat untuk melindungi anak-anak dari penyakit campak dan rubella.

Imunisasi lanjutan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menjamin terjaganya tingkat
imunitas pada anak baduta, anak usia sekolah, dan wanita usia subur, yang tediri dari :

1. Imunisasi lanjutan pada anak baduta

Imunisasi lanjutan merupakan ulangan imunisasi dasar untuk mempertahankan tingkat


kekebalan dan untuk memperpanjang masa perlindungan anak yang sudah mendapatkan
imunisasi dasar yaitu dengan diberikan 1 dosis DPT-HB-Hib pada usia 18 bulan dan 1 dosis
campak/MR pada usia 24 bulan. Perlindungan optimal dari pemberian imunisasi lanjutan ini
hanya didapatkan apabila anak tersebut telah mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap

2. Imunisasi anak sekolah

Imunisasi lanjutan yang diberikan pada anak usia SD diberikan pada kegiatan Bulan
Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang diintegrasikan dengan kegiatan UKS. Imunisasi yang
diberikan adalah imunisasi campak, tetanus, dan difteri. Imunisasi ini diberikan pada kelas 1
(campak dan DT), kelas 2 (Td), dan kelas 5 (Td) (Kemenkes RI, 2018).

3. Imunisasi pada wanita usia subur

Imunisasi yang diberikan pada wanita usia subur adalah imunisasi tetanus toksoid difteri (Td)
yang berada pada kelompok usia 15-39 tahun baik itu WUS hamil (ibu hamil) dan tidak
hamil
Manfaat imunisasi tidak hanya dirasakan oleh pemerintah dengan menurunkan angka
kesakitan dan kematian penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, tetapi dapat dirasakan
oleh :

1. Anak, yaitu mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit dan kemungkinan
cacat atau kematian.

2. Keluarga, yaitu menghilangkan kecemasan dan biaya pengobatan bila anak sakit,
mendorong pembentukan keluarga apabila orangtua yakin bahwa anaknya akan menjalani
masa kanak-kanak yang nyaman.

3. Negara, yaitu memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal
untuk melanjutkan pembangunan negara.

Referensi:

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2017. Penyelenggaraan Imunisasi.

Kementerian Kesehatan. 2022. Menkes Resmikan Bulan Imunisasi Anak Nasional Tahap I di
Kepulauan Riau. https://p2p.kemkes.go.id/menkes-resmikan-bulan-imunisasi-anak-nasional-
tahap-i-di-kepulauan-riau/

Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jadwal Imunisasi IDAI 2020.

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2163/imunisasi-sebagai-pertahanan-tubuh-dan-
pencegahan-penyakit-menular

Anda mungkin juga menyukai