Kementerian Kesehatan telah menyusun 3 strategi untuk menggalakkan imunisasi rutin pada
anak guna memberikan perlindungan dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I). Salah satunya menambah 3 jenis imunisasi rutin pada anak yang sebelumnya 11
vaksin menjadi 14 vaksin. Vaksin yang ditambahkan adalah vaksin Rotavirus untuk anti diare
dan vaksin PCV untuk anti pneumonia yang ditargetkan untuk anak, serta vaksin HPV untuk
mencegah kanker serviks yang diberikan untuk anak kelas 5 dan 6 SD untuk mencegah
potensi kanker serviks saat anak menjadi dewasa.
Imunisasi dasar diberikan pada bayi sebelum berusia satu tahun, terdiri dari
1. Imunisasi Hepatitis B
Tujuannya untuk mencegah penyakit hepatitis B yang menyerang organ hati yang bisa
berlangsung beberapa minggu, bahkan seumur hidup.
2. Imunisasi BCG
Tujuannya untuk mencegah penyakit tuberculosis (TBC) yang terkadang dapat berkembang
menjadi meningitis.
4. Imunisasi Polio
Imunisasi ini mampu mencegah penyakit polio yang sangat menular dan menyebabkan
kelumpuhan permanen.
5. Imunisasi Hib
Imunisasi ini mencegah infeksi bakteri Haemophilus influenza tipe b (Hib) yang menjadi
penyebab utama meningitis pada anak-anak di bawah usia 5 tahun.
Selain itu, bakteri tersebut bisa menyebabkan infeksi di telinga, paru-paru, darah, kulit,
maupun persendian.
6. Imunisasi MR
Imunisasi ini bermanfaat untuk melindungi anak-anak dari penyakit campak dan rubella.
Imunisasi lanjutan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menjamin terjaganya tingkat
imunitas pada anak baduta, anak usia sekolah, dan wanita usia subur, yang tediri dari :
Imunisasi lanjutan yang diberikan pada anak usia SD diberikan pada kegiatan Bulan
Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang diintegrasikan dengan kegiatan UKS. Imunisasi yang
diberikan adalah imunisasi campak, tetanus, dan difteri. Imunisasi ini diberikan pada kelas 1
(campak dan DT), kelas 2 (Td), dan kelas 5 (Td) (Kemenkes RI, 2018).
Imunisasi yang diberikan pada wanita usia subur adalah imunisasi tetanus toksoid difteri (Td)
yang berada pada kelompok usia 15-39 tahun baik itu WUS hamil (ibu hamil) dan tidak
hamil
Manfaat imunisasi tidak hanya dirasakan oleh pemerintah dengan menurunkan angka
kesakitan dan kematian penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, tetapi dapat dirasakan
oleh :
1. Anak, yaitu mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit dan kemungkinan
cacat atau kematian.
2. Keluarga, yaitu menghilangkan kecemasan dan biaya pengobatan bila anak sakit,
mendorong pembentukan keluarga apabila orangtua yakin bahwa anaknya akan menjalani
masa kanak-kanak yang nyaman.
3. Negara, yaitu memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal
untuk melanjutkan pembangunan negara.
Referensi:
Kementerian Kesehatan. 2022. Menkes Resmikan Bulan Imunisasi Anak Nasional Tahap I di
Kepulauan Riau. https://p2p.kemkes.go.id/menkes-resmikan-bulan-imunisasi-anak-nasional-
tahap-i-di-kepulauan-riau/
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2163/imunisasi-sebagai-pertahanan-tubuh-dan-
pencegahan-penyakit-menular