1. Pengertian Imunisasi
suatu proses yang membuat seseorang menjadi kebal terhadap suatu penyakit.
Imunisasi juga digunakan untuk mencegah penularan penyakit dari orang ke orang.
memasukkan sesuatu kedalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang
Menurut Hidayat (2018) dalam Senja, dkk (2020), Imunisasi merupakan salah
satu upaya pencegahan terhadap penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh yang
dilaksanakan sesuai dengan standar tertentu. Melalui vaksin, sistem kekebalan tubuh
seorang anak diaktifkan untuk menghasilkan antibodi. Imunisasi juga dapat diartikan
sebagai salah satu usaha untuk memberikan kekebalan pada bayi serta anak dengan
cara memasukkan vaksin, yaitu suatu bahan yang dipakai untuk merangsang
pembentukan zat anti kedalam tubuh, agar tubuh dapat mencegah penyakit tertentu.
berarti kebal (menurut kamus besar Bahasa Indonesia), maka takala seseorang di
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringgan
(Rahma 2021).
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh dengan memasukkan vaksin
yakni virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, dibunuh, atau bagian-bagian dari
bakteri (virus) tersebut telah dimodifikasi ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat
anti bodi untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Imunisasi terhadap suatu
penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit tertentu
saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya
(Mastiningsih 2018).
2. Jenis Imunisasi
a. Imunisasi wajib
wajib terdiri atas Imunisasi rutin, Imunisasi tambahan, dan Imunisasi khusus
menerus sesuai jadwal. Imunisasi rutin terdiri atas Imunisasi dasar dan
Imunisasi lanjutan.
(1) Hepatitis B;
(2) Poliomyelitis;
(3) Tuberculosis;
(4) Difteri;
(5) Pertussis;
(6) Tetanus;
(8) Campak.
(1) Anak usia bawah dua tahun (Baduta); terdiri atas imunisasi terhadap
serta campak.
(2) Anak usia sekolah dasar; terdiri atas imunisasi tehadap penyakit
kesehatan sekolah.
(3) Wanita Usia Subur (WUS); terdiri atas imunisasi terhadap penyakit
2) Imunisasi Tambahan
tambahan adalah:
a) Backlog fighting
UCI.
b) Cahs program
(3) Desa yang selama tiga tahun berturut-turut tidak mencapai UCI.
Cash program bisa dilakukan untuk satu atau lebih jenis imunisasi,
negara dalam waktu yang singkat. PIN bertujuan untuk memutuskan mata
rantai penyebaran suatu penyakit (misalnya polio). Imunisasi yang
sebelumnya.
d) Sub PIN
virus campak pada anak usia sekolah dasar. Kegiatan ini dilakukan dengan
pemberian imunisasi campak secara serentak pada anak sekolah dasar dari
kelas satu hingga kelas enam SD atau yang sederajat, serta anak usia 6-12
Immunization/ORI)
3) Imunisasi Khusus
kejadian luar biasa. Jenis Imunisasi khusus, yaitu antara lain terdiri atas
adalah :
demam kuning kepada orang yang akan menuju negara endemis damam
b. Imunisasi pilihan
Menurut Rahma (2021), Imunisasi pilihan hanya dapat dilakukan oleh dokter atau
3) Influenza;
5) Gondongan (mumps);
7) Demam tifoid;
8) Hepatitis A;
menurunkan angka mortalitas, dan kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD31). PD31 terdiri dari 7 penyakit, yaitu Tuberkulosis, Campak,
a. Tercapainya cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada bayi sesuai dengan
c. Tercapainya target Imunisasi lanjutan pada anak dibawah umur 2 tahun, pada
d. Tercapainya reduksi, eliminasi, dan eradikasi penyakit yang dapat dicegah dengan
Imunisasi.