Anda di halaman 1dari 1

Salah satu hambatan dalam pelaksanaan informed choice adalah hambatan dalam meberdayakan

perempuan misalnya karena sangat kurang informasi yang diperoleh dari bidan dan ada prasangka
bahwa perempuan sendiri engan mengambil tanggung jawab dalam membuat keputusan yang sulit
menyangkut kehamilan dan persalinannya. Terkadang bidan tidak memberikan informasi yang lengkap
maupun membuat keputusan bersama dengan kliennya. Hal ini bertentangan dengan aspek hokum dan
sikap profesionalisme bidan.

Informed consent merupakan persetujuan yang diberikan oleh pasien ataupun walinya terhadap bidan
untuk melakukan suatu tindakankebidanan kepada pasien setelah memperoleh informasi lengkap dan
dipahami mengenai tindakan yang akan dilakukan.

Informed consent harus dilakukan oleh bidan setiap kali akan melakukan tindakan. Informed consent
berarti pernyataan kesediaan atau persetujuan setelah mendapat informasi yang cukup dan jelas
sehingga pasien ataupun walinya yang berhak sudah cukup mengerti akan segala akibat dari tindakan
yang akan dilakukan terhadpnya sebelum ia mengambil keputusan. Hak informasi ini sifatnya mutlak,
baik diminta maupun tidak dimnta oleh pasien harus diberikan oleh bidan, dengan mempertahankan
kondisi dan kemampuan pasien.

Pada kenyataannya pelaksanan Informed consent cukup sulit. Masih sering ditemukan bebeapa
masalah yang sering dihadapi oleh bidan seperti:

a. Pengertian kemapuan secara hokum dari orang yang akan menjalani tindakan, serta siapa yang
berhak menandatangani surat persetujuan dimana harus ditentukan peraturan mengenai batas
usia, kesadaran, kondisi mental dan sebagainya. Apakah orang yang dalam keadaan sakit maupun
secara hokum menyatakan persetujuan. Sebagai contoh, sejauh mana ibu in partu yang sedang
merasa kesakitan maupun menetapkan pilihan atau berkosentrasi terhadap penjelasan yang
diberikan oleh bidan.
b. Masalah wali yang sah. Timbul apabila pasien tidak mampu secara hokum untuk menyatakan
persetujuannya.
c. Masalah informasi yang diberikan yaitu seberapa jauh informasi dianggap telah dijelaskan dengan
cukup jelas, tetapi tidak juga terlalu terinci sehingga dianggap menakut-nakuti.
d. Dalam meberikan persetujuan, apakah diperlukan saksi. Apabila diperlukan, apakah saksi tersebut
perlu menandatangani formulir yang ada. Bagaimana menentukan saksi.
e. Dalam keadaan darurat, misalnya kasus perdarahan

Anda mungkin juga menyukai