Anda di halaman 1dari 20

BAB VII

KERAHASIAAN INFORMASI KLIEN INFORMED CHOICE DAN INFORMED CONSENT

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 4 YAITU:

 NENENG CHINTIA DEVI 221050032


 NISA GUSTIANI PRITAMI 221050033
 PAINAH 221050034
 PUZIARSYAH 221050035
 RIA SARI 221050036
 RIZKA NOVITA MONY 221050037
 ROMAULINA 221050038
 ROSIATI MULYANA 221050039
 SAWITRI 221050040
 SITI HABIBAH 221050041

Dosen Pengampu : Mus Mundiroh,SST,M.Kes


Mata Kuliah : Manajemen dan Kepemimpinan
APA ITU INFORMED CONSENT…??
• Pengertian Informed consent adalah Informed
concent berasal dari dua kata, yaitu informed (telah
mendapatpenjelasan/keterangan/informasi) dan
concent (memberikan persetujuan/mengizinkan. 
• Menurut Veronika Komalawati pengertian informed
concent adalah suatu kesepakatan atau persetujuan
pasien atas upaya medis yang akan dilakukan dokter
terhadap dirinya setelah pasien mendapatkan
informasi dari dokter mengenai upaya medis yang
dapat dilakukan untuk menolong dirinya disertai
informasi mengenai segala resiko yang mungkin
terjadi.
Dalam Permenkes no 585 tahun 1989 ( pasal 1), Informed
concent ditafsirkan sebagai persetujuan tindakan medis
adalah persetujuan yang diberikan pasien atau keluarganya
atas dasar penjelasan mengenai tindakan medik yang
dilakukan terhadap pasien tersebut.

• Dasar Hukum Informed Consent • Peraturan tersebut


“informed consent” secara yuridis menyebutkan bahwa setiap
formal, ditandai dengan tindakan medik harus ada
munculnya pernyataan Ikatan persetujuan dari pasien yang
Dokter Indonesia (IDI) tentang diatur dalam Pasal 2 ayat (1)
“informed consent” melalui SK Permenkes No.585 Tahun
PB-IDI No. 319/PB/A.4/88 pada
1989, yang berbunyi “semua
tahun 1988. Kemudian dipertegas
lagi dengan PerMenKes No. 585 tindakan medik yang akan
tahun 1989 tentang “Persetujuan dilakukan terhadap pasien
Tindakan Medik atau Informed harus mendapat persetujuan”.
Consent”.
• Pengaturan informed consent terdapat dalam Permenkes
No.585 Tahun 1989 juga diperkuat dengan adanya Undang-
Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran
yang terdapat pada Pasal 45 ayat (1) sampai (6).
• Bentuk Informed Consent
1.Implied consent yaitu persetujuan yang dinyatakan tidak
langsung. Contohnya: saat bidan akan mengukur tekanan
darah ibu, ia hanya mendekati si ibu dengan membawa
sfingmomanometer tanpa mengatakan apapun dan si ibu
langsung menggulung lengan bajunya.
2.Express Consent yaitu persetujuan yang dinyatakan dalam
bentuk tulisan atau secara verbal. Contoh, persetujuan
untuk pelaksanaan sesar
Tujuan dan Manfaat Informed Consent

• Tujuan
1. Memberikan perlindungan kepada pasien terhadap
tindakan petugas kesehatan yang sebenarnya tidak
diperlukan dan secara medik tidak ada dasar
pembenarannya yang dilakukan tanpa
sepengetahuan pasiennya.
2. Memberi perlindungan hukum kepada petugas
kesehatan terhadap suatu kegagalan dan bersifat
negatif, karena prosedur medik modern bukan tanpa
resiko, dan pada setiap tindakan medik ada melekat
suatu resiko ( Permenkes No.
290/Menkes/Per/III/2008 Pasal 3 ).
Apa Saja Manfaat Informed Consent?
1. Membantu kelancaran tindakan medis.
2. Mengurangi efek samping dan komplikasi yang
mungkin terjadi.
3. Mempercepat proses pemulihan dan penyembuhan
penyakit
4. Meningkatkan mutu pelayanan.
5. Melindungi bidan dari kemungkinan tuntutan hukum.
Ada tiga element yang membentuk
Informed Consent,yaitu :

• Threeshold elements : Elemen ini


sebenarnya tidak tepat dianggap sebagai
elemen. Kompeten disini diartikan sebagai
kapasitas untuk membuat keputusan medis.
• Information elements : Elemen ini terdiri
dari dua bagian yaitu,  disclosure
(pengungkapan) dan
understanding (pemahaman). 
•  Consent elements yang dibagi menjadi dua
bagian yaitu, voluntariness (kesukarelaan)
dan authorization (persetujuan).
Dalam hal ini, seberapa ”baik” informasi
harus diberikan kepada pasien, dapat dilihat
dari 3 standar, yaitu :
1) Standar Praktik Profesi yaitu Bahwa kewajiban
memberikan informasi dan kriteria ke-adekuat-an
informasi ditentukan bagaimana biasanya dilakukan
dalam komunitas tenaga medis.
2) Standar Subyektif yaitu Bahwa keputusan harus
didasarkan atas nilai-nilai yang dianut oleh pasien
secara pribadi, sehingga informasi yang diberikan harus
memadai untuk pasien tersebut dalam membuat
keputusan.
3) Standar pada reasonable person yaitu Standar ini
merupakan hasil kompromi dari kedua standar
sebelumnya, yaitu dianggap cukup apabila informasi
yang diberikan telah memenuhi kebutuhan umumnya
orang awam.
Etik Dalam Informed
Consent

• Langkah-langkah pencegahan
masalah etik, dalam pencegahan
konflik etik dikenal ada 4, yang
urutannya adalah sebagai berikut:
1. Informed concent
2. Negosiasi
3. Persuasi
4. Komite etik
Ada dua dimensi dalam proses
informed concent :

 Dimensi yang menyangkut hukum


informed concent merupakan perlindungan bagi
pasien terhadap bidan yang berperilaku memaksakan
kehendak, dimana proses informed concent sudah
memuat :
1. Keterbukaan informasi dari bidan kepada pasien
2. Informasi tersebut harus dimengerti pasien
3. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk
memberikan kesempatan yang baik
Dimensi yang meyangkut etik
Dari proses informed concent terkandung nilai etik sebagai
berikut:
1. Menghargai kemandirian/otonomi pasien
2. Tidak melakukan intervensi melainkan membantu
pasien bila dibutuhkan/diminta sesuai dengan
informasi yang telah dibutuhkan
3. Bidan menggali keinginan pasien baik yang dirasakan
secara subjektif maupun sebagai hasil pemikiran yang
rasional
• Pada tahap pertama bidan dengan pasien
dihubungkan dengan suatu dialog, forum
informasi (informed), kemudian terjadi pilihan
(choice) dan pengambilan keputusan.
Terdapat 2 keluaran pengambilan keputusan:
1. Menyetujui sehingga menandatangani form
persetujuan.
2. Menolak dengan menandatangani form
penolakan.
Sehingga baik persetujuan maupun penolakan
sebaiknya dituangkan dalam bentuk tertulis, jika
terjadi permasalahan, maka secara hukum bidan
mempunyai kekuatan hukum
Pelaksanaan informed consent cukup sulit terbukti
masih ditemukan beberapa masalah yang dihadapi oleh
pihak bidan atau rumah sakit atau rumah bersalin,yaitu:
1) Pengertian kemampuan secara hukum dari orang yang
akan menjalani tindakan
2) Masalah wali yang sah
3) Masalah informasi yang diberikan yaitu seberap jauh
informasi dianggap telah dijelaskan dengan cukup
jelas,
4) Dalam memberikan persetujuan, apakah diperlukan
sanksi, apabila diperlukan apakah sanksi tersebut perlu
menandatangani formulir yang ada
5) Dalam keadaan darurat, misalnya kasus perdarahan
pada ibu hamil, dan keluarganya belum dapat
dihubungi, dalam keadaan seperti ini siapakah yang
berhak memberikan persetujuan, sementara pasien
perlu segera ditolong.
Apa Itu Informed Choice..??

• Informed Choice berarti membuat pilihan


setelah mendapatkan penjelasan tentang
alternatif asuhan yang akan dialaminya, pilihan
(choice) harus dibedakan dari persetujuan
(concent).
• Persetujuan penting dari sudut pandang bidan,
karena itu berkaitan dengan aspek hukum yang
memberikan otoritas untuk semua prosedur
yang dilakukan oleh bidan. Sedangkan pilihan
(choice) lebih penting dari sudut pandang
wanita (pasien) sebagai konsumen penerima
jasa asuhan kebidanan.
Tujuan Informed Choice yaitu:

• Tujuannya adalah untuk mendorong wanita


memilih asuhannya. Peran bidan tidak hanya
membuat asuhan dalam manajemen asuhan
kebidanan tetapi juga menjamin bahwa hak
wanita untuk memilih asuhan dan keinginannya
terpenuhi. Hal ini sejalan dengan kode etik
internasional bidan yang dinyatakan oleh ICM
1993, bahwa bidan harus menghormati hak
wanita setelah mendapatkan penjelasan dan
mendorong wanita untuk menerima tanggung
jawab untuk hasil dari pilihannya.
Bentuk Pilihan (Choice) Pada Asuhan Kebidanan
Ada beberapa jenis pelayanan kebidanan yang dapat dipilih
oleh pasien antara lain :

1. Gaya,bentuk peemriksaan Anc 9. Mobilisasi selama proses


dan Laboratorium persalinan.
2. Tempat bersalin dan kelas 10. Pemakaian obat pengurang rasa
sakit.
perawatan di RS
11. Pemecahan ketuban secara rutin.
3. Masuk kamar bersalin pada
12. Posisi ketika bersalin
tahap awal persalinan
13. Episiotomi.
4. Pendampingan waktu bersalin 14. Penolong persalinan.
5. Clisma dan cukur daerah 15. Keterlibatan suami waktu bersalin,
pubis. misalnya pemotongan tali pusat.
6. Metode monitor denyut 16. Cara memberikan minuman bayi.
jantung janin. 17. Metode pengontrolan kesuburan
7. Percepatan persalinan
8. Diet selama proses persalinan
Perbedaan Pilihan (Choice)
Dengan Persetujuan (Consent)

1. Persetujuan atau consent penting dari sudut


pandang bidan, karena berkaitan dengan aspek
hukum yang memberikan otoritas untuk semua
prosedur yang akan dilakukan bidan.
2. Pilihan atau choice penting dari sudut pandang
klien sebagai penerima jasa asuhan kebidanan,
yang memberikan gambaran pemahaman masalah
yang sesungguhnya dan merupakan aspek otonomi
pribadi menentukan pilihannya sendiri.
3. Choice berarti ada alternatif lain, ada lebih dari
satu pilihan dan klien mengerti perbedaannya
sehinggga dia dapat menentukan mana yang
disukai atau sesuai dengan kebutuhannya.      
Kesimpulan

• Informed Consent adalah persetujuan tindakan


kebidanan atau kedokteran yang diberikan oleh
pasien atau keluarga terdekatnya setelah
mendapatkan penjelasan secara lengkap mengenai
tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien
tersebut. Informed Choice adalah membuat pilihan
setelah mendapatkan penjelasan tentang alternatif
asuhan yang akan dialaminya, pilihan (choice).
Persetujuan (consent) penting dari sudut pandang
bidan, karena berkaitan dengan aspek hukum yang
memberikan otoritas untuk semua prosedur yang
dilakukan oleh bidan. Pilihan (choice) lebih penting
dari sudut pandang wanita (pasien) sebagai
konsumen penerima jasa asuhan kebidanan.
Saran

• Sebelum melakukan tindakan medis,


bidan dan klien harus membuat
dan/atau menyetujui informed
consent dan informed choice agar
dapat menanggulangi masalah secara
proporsional dan mencegah apa yang
dinamakan malpraktek di bidang
kebidanan.

Anda mungkin juga menyukai