Anda di halaman 1dari 16

MASALAH-MASALAH ETIK

MORAL DAN DILEMA DALAM


PRAKTEK BIDAN

OLEH :
HJ .Siti Mardiyah,S.ST, M.MKes
MASALAH-MASALAH ETIK MORAL DAN
DILEMA DALAM PRAKTEK KEBIDANAN
 ETIK
 Penting dalam kebidanan
 Bidan merupakan profesi yg.bertanggung jawab trhdp.
kptsn. Yg dibuat klien bidan bertanggung jawab
moral.

 Praktek kebidanan dengan baik:


 Pengetahuan klinik betul betul kompeten
 Pengetahuan yg. up to date
 Pemahaman issu etik dalam pelayanan kebidanan
 Bidan profesional {THE GROUND OF
PROFESIONAL ETHICS, 1994} :

 Menerapkan etika dalam praktik kebidanan


 Memahami peran sebagai bidan

 Meningkatkan tanggung jawab kpd. Klien

 Memfasilitasi pilihan klien

 Meningkatkan etika menerapkan strategi praktik

kebidanan
INFORMED CHOICE

Oleh:
Hj. Siti Mardiyah, S.ST
INFORMED CHOICE

 Pengertian:
Membuat pilihan setelah mendapatkan penjelasan tentang
alternatif asuhan yang akan dialami.
*Menurut kode etik bidan internasional th.1993.
> Menghormati hak informed choice ibu
> Meningkatkan penerimaan ibu tentang
pilihannya:
 Resiko
Manfaat
Keuntungan
Kemungkinan hasil dari pilihannya
 Pilihan [choice] berbeda dg persetujuan
[concent]
* Choice
 Penting dr.sudut pandang klien sebagai
penerima jasa
 Aspek otonomi pribadi menentukan pilihan
sendiri

*Concent
 Penting dari sudut pandang bidan
 Berkaitan dengan aspek hukum dengan
otoritas semua prosedur
*Menghindari Konflik:
1. Memberi informasi lengkap,jujur tidak bias tatap muka
2. Nakes {bidan} selalu menggunakan hak dan tanggung
jawab
3. Pemegang kebijakan pelayanan kesehatan perlu :
 Merencanakan
 Mengembangkan sumber daya
 Memonetor perkembangan protokol [JUKNIS]
tingkat daerah, propinsi, untuk semua kelompok
tenaga pemberi peleyanan
4. Menjaga fokus asuhan pada ibu dan EVEDENCE
BASED.
5. Tidak perlu takut akan konflik  ingat selalu sistem
asuhan !!!
*Pilihan Pada Pelayanan Kebidanan :
1. Gaya bentuk pemeriksaan ANC, lab / screning antenatal
2. Tempat melahirkan {rumah,RS,polindes, dll}
3. Pendampingan waktu melahirkan
4. Klisma Dan cukur pubis.
5. Masuk kamar bersalin awal persalinan
6. Metode monetor DJJ
7. Percepatan persalinan /augmentasi
8. Diet dlm proses persalinan
9. Mobilisasi dalam proses persalinan
10. Pemakaian obat penghilang rasa sakit
11. Pemecahan ketuban secara rutin
12. Posisi saat melahirkan
13. Episiotomi
14. Penolong persalinan
15. Keterlibatan suami [ikut pemotongan tl. pst.]
16. Cara memberikan minuman bayi
17. Metode pengontrolan kesuburan
*Semua tersebut diatas:
 Demi kepentingan klien
 Klien bertanggung jawab atas pilihannya
 Bidan memberi informasi yg. Jujur
 Bidan memberi pelayanan yg. Aman

*Apabila ada pertentangan maka pertimbangkan :


 Keamanan klien
 Keamanan janin
 Keamanan bidan

Hal tersebut diatas merupakan suatu prioritas


Bila terjadi konflik harus diadakan Negosiasi !!!
INFORMED CONSENT

Oleh :
Hj. Siti Mardiyah, S.ST
Informed Consent
 Informed consent tindakan medis (Permenkes 583/1989)

 Informed consent tindakan kebidanan (Permenkes)

 Pengertian Informed Consent :


 Persetujuan sepenuhnya yang diberikan oleh klien/pasien

atau walinya (bagi bayi, anak dibawah umur, klien tidak


sadar) kepada bidan untuk melakukan tindakan sesuai
kebutuhan
 Informed consent :
 Suatu proses  bukan suatu formulir
 Suatu dialog antara bidan dengan pasien/walinya yang
didasari keterbukaan akal dan pikiran yang sehat
dengan suatu upacara birokratisasi (penanda tanganan
suatu formulir)
 Merupakan suatu jaminan/bukti persetujuan dari pihak
pasien/walinya

 Informed consent sebagai pencegah konflik etik (4 butir) :


1. Informed consent
2. Negosiasi
3. Persuasi
4. Komite etik
Add. Informed consent butir paling penting

Gagal  3 butir selanjutnya baru


dipakai secara
berurutan

 Dalam informed consent terdapat dua dimensi :


a) Dimensi yang menyangkut hukum :
o Perlindungan bagi pasien terhadap bidan yang
memaksakan kehendak
o Perlindungan bagi bidan terhadap pasien atau
keluarga
Proses informed consent :
 Keterbukaan informasi dari bidan/wali
 Informasi harus dimengerti pasien/wali
 Memberikan kesempatan kepada pasien untuk
melakukan pilihan yang terbaik sebelum
memberikan persetujuan (tanda tangan pada
formulir)

b) Dimensi yang menyangkut etik


 Menghargai kemandirian otonomi pasien
 Tidak melakukan intervensi melainkan membantu
pasien bila dibutuhkan
 Bidan menggali keinginan pasien yang baik yang
dirasakan secara subyektif maupun sebagai hasil
pemikiran yang rasional
Add. Dari uraian di atas :
 Jelas informed consent mencakup segi hukum maupun etik

 Merupakan/berperanan pencegahan konflik etik sangat besar

 Namun demikian bukan berarti informed consent dapat


mengatasi permasalahan  dilihat apa yang terjadi
 Oleh karena itu, bidan dituntut selalu berbuat yang terbaik
untuk pasien sesuai kondisi dan kemampuan/wewenang

Anda mungkin juga menyukai