Anda di halaman 1dari 23

HUBUNGAN

STANDAR PRAKTEK KEBIDANAN


DENGAN
HUKUM PERUNDANG-UNDANGAN
Oleh :
Hj.Siti Mardiyah,S.STM.
MKes
Definisi Bidan
• Saat ini
Seorang Bidan adalah seseorang yang diakui secara tetap
memiliki program pendidikan kebidanan; & sebagaimana
mestinya diakui di negara tempat tinggalnya telah
berhasil/sukses memiliki kelengkapan studi yang telah
ditetapkan dalam bidang kebidanan dan telah memperoleh
kualifikasi yang dibutuhkan/diwajibkan untuk
didaftarkan /terdaftar dan/secara resmi dilisensi untuk
melakukan praktek kebidanan

• Baru
Seorang Bidan adalah seseorang yang telah berhasil/sukses
menyelesaikan pendidikan bidan dan telah memperoleh
kualifikasi yang dibutuhkan untuk didaftarkan diberikan
sertifikat dan/secara resmi diberi lisensi untuk melakukan
praktek kebidanan
Pokok Bahasan dan Sub Bahasan

• Mengidentifikasi aspek legal dan legislasi dalam


pelayanan dan praktek kebidanan :
– Aspek legal pelayanan kebidanan
– Legislasi, registrasi, lisensi praktek kebidanan
– Otonomi dalam pelayanan kebidanan
Aspek Legal Pelayanan Kebidanan
A. Latar belakang sistem legislasi tenaga Bidan Indonesia
1) UUD 1945  (Amanat dan Pesan)
o Upaya Pembangunan Nasional  di segala bidang
Kepentingan
Guna Keselamatan
Kebahagiaan
Kesejahteraan seluruh rakyat
Indonesia

Terarah
Secara Terpadu
Berkesinambungan
2) UU No 23 th 1992 tentang kesehatan
Kesadaran
Tujuan Kemauan
Kemampuan hidup sehat
Setiap warga negara
Indonesia

Promotif
Meningkatkan Preventif Globalisasi
SDM berkualitas Kuratif
Rehabilitatif

Masa : - Janin
- Kelahiran
- Bayi
- Pertukem, balita
3) Bidan  menyiapkan SDM : meningkat

Pelayanan Bidan kesehatan wanita  remaja
repro Catin
Hamil
Persalinan
Nifas
Perdarahan interval
Klimakterium
Menopause
Pertukem balita
Anak pra sekolah
4) Visi pembangunan kesehatan

Indonesia Sehat 2010  kesehatan yang optimal

Strategi Paradigma sehat
Profesionalisme
JPKM
Desentralisasi

Legitimasi Hak otonomi


kewenangan
Bidan MandiriProfesional

Berpikir logis Sistematis

- Standar profesi
- Etika profesi
B. Otonomi Bidan dalam pelayan kebidanan
• Akuntabilitas dalam praktek kebidanan
 penting (profesi)

Keselamatan jiwa manusia

• Tanggung jawab
• Tanggung gugat
(accountability)

• Accountability diperkuat  satu landasan hukum yang


mengatur batas-batas wewenang profesi bersangkutan
Dasar-dasar dalam Otonomi Pelayanan Kebidanan
1. Kepmenkes 900/Menkes/SK/VII/2002 (Registrasi
dan Praktek Kebidanan)
2. Standar pelayanan kebidanan
3. UU Kes no 23 th 1992  kesehatan
4. PP no 32/th 1996  tenaga kesehatan
5. Kepmenkes 1277/Menkes/SK/XI/2001  organisasi
dan tata kerja Depkes
6. UU no 22/1999  otonomi daerah
7. UU no 13 th 2003  ketenaga kerjaan
8. UU tentang :
• Aborsi
• Bayi tabung
• transplantasi
Praktek Kebidanan

Inti kegiatan Bidan

Upaya kesehatan yang terus menerus

Harus ditingkatkan :
1. Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan
2. Perkembangan Iptek kebidanan
3. Akreditasi
4. Sertifikasi
5. Registrasi
6. Uji kompetensi
7. Lisensi
Legislasi Pelayanan Kebidanan

1. Menjamin perlindungan pada


masyarakat Peran pengguna jasa profesi dan profesi
sendiri
2. Pemberian pelayanan profesional

1. Mandiri
Bidan 2. Meningkatkan kompetensi
profesional 3. Berdasarkan evidence based
4. Penggunaan bbg sumber
informasi
Pasien/masyarakat Aman
Berkualitas
Pelayanan/pengguna jasa Perlindungan

Sumber ketidakpuasan
1. Pelayanan yang kurang aman
2. Sikap petugas kurang baik
3. Komunikasi yang kurang
4. Kesalahan prosedur
5. Sarana kurang baik
6. - Tidak ada penjelasan/bimbingan
- Kurang informasi/pendidikan kesehatan
Proses pembuatan Undang-undang
Legislasi
Penyempurnaan hukum yang sudah ada

Melalui :
 Sertifikat (pengaturan kompetensi)
 Registrasi (pengaturan kewenangan)
 Lisensi (pengaturanpenyelenggaraan
kewenangan

Tujuan  Perlindungan :
 Mempertahankan kualitas pelayanan
 Memberikan kewenangan
 Menjamin perlindungan hukum
 Meningkatkan profesionalisme
Modal Dasar Praktek Bidan
Ibu, bayi, keluarga

Pengalaman Pendidikan
Pendidikan Bidan berkelanjutan

Kebutuhan Tujuan Kepuasan


Praktek
Analisa Bidan Praktek
Masa
Bidan
Depan

Faktor lingkungan
Praktek Bidan
Serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
Bidan kepada pasien (individu, keluarga dan masyarakat) sesuai
dengan kewenangan dan kemampuannya

1. Sertifikasi :
Dokumen penguasaan kompetensi tertentu melalui kegiatan
pendidikan formal maupun non formal (pendidikan berkelanjutan)

 Lembaga pendidikan non formal :


 Organisasi profesi Akreditasi profesi
 RS
 LSM bidang kesehatan Sertifikat yang terakreditasi 
standar nasional
 Lembaga pendidikan formal :
 Ijazah yang diperoleh  ujian nasional

Sertifikasi pengusaan kompetensi tertentu


Dua Bentuk Kelulusan :
1) Ijazah
merupakan dokumentasi penguasaan :
• Kompetensi tertentu
• Kekuatan hukum
• Sesuai peraturan perundang-undangan
• Pendidikan formal

2) Sertifikat
Dokumen penguasaan kompetensi tertentu, diperoleh :
• Pendidikan formal
• Pendidikan berkelanjutan
• Lembaga pendidikan non formal yang
terakreditasi oleh profesi kesehatan
 Tujuan Umum Sertifikasi :
1) Melindungi masyarakat pengguna jasa profesi
2) Meningkatkan mutu pelayanan
3) Pemerataan dan perluasan jangkauan pelayanan

 Tujuan Khusus Sertifikasi :


1) Menyatakan kemampuan
• Pengetahuan
• Ketrampilan
• Perilaku (kompetensi) tenaga profesional
2) Menetapkan kualifikasi dan lingkup kompetensi
3) Menyatakan pengetahuan, ketrampilan dan perilaku
(kompetensi/pendidikan tambahan tenaga profesi)
4) Menetapkan kualifikasi, tingkat dan lingkup
pendidikan tenaga profesi
5) Memenuhi syarat untuk mendapat nomor registrasi
2. Registrasi
Sebuah proses dimana seorang tenaga profesi harus
mendaftarkan dirinya pada suatu badan tertentu secara
periodik, guna mendapat kewenangan dan hal untuk
melakukan tindakan profesionalisnya setelah memenuhi
syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh badan
tersebut

 Registrasi Bidan :
Pendaftaran, pendokumentasian dan pengakuan
terhadap Bidan, setelah dinyatakan memenuhi minimal
kompetensi inti atau standar penampilan minimal yang
ditetapkan sehingga secara fisik dan mental mampu
melaksanakan praktek profesinya
 Tujuan Umum Registrasi :
1) Melindungi masyarakat dari mutu pelayanan
profesi

 Tujuan Khusus Registrasi :


1) Meningkatkan kemampuan tenaga profesi dan
mengadopsi keinginan Iptek yang berkembang
pesat
2) Meningkatkan mekanisme yang obyektif dan
komprehensif dalam penyelesaian kasus mal
praktek
3) Mendata jumlah dan kategori melakukan praktek
Aplikasi Proses Registrasi dalam Praktek Kebidanan

• Bidan baru lulus


• Kep. DK. Prop (Institusi pendidikan berada)
(1 bulan  ijazah Bidan)
• Kepmenkes no 900/Menkes/SK/VII/2002 :
 Foto copy ijazah Bidan
 Foto copy transkrip nilai akademik
 Surat keterangan sehat dari dokter
 Pas foto (2 lbr)

SIB  5 th

SIPB (lisensi praktek kebidanan)


• SIB tidak berlaku :
 Dicabut atas dasar peraturan perundang-undangan
 Habis masa berlaku
 Tidak daftar ulang
 Atas pengunduran diri
3. Lisensi

• Proses administrasi yang dilakukan oleh Pemerintah


atau yang berwenang berupa surat ijin, praktek yang
diberikan kepada tenaga profesi yang telah teregistrasi
untuk pelayanan mandiri

• Tujuan Umum Lisensi :


1) Melindungi masyarakat dari pemayanan profesi

• Tujuan Khusus Lisensi :


1) Memberikan kejelasan batas wewenang
2) Menetapkan sarana dan prasarana
Aplikasi Lisensi dalam Praktek kebidanan

SIPB  Depkes RI  Bidan praktek

D. Kes. Kab/Kota setempat

Syarat :
• Foto copy SIB
• Foto copy ijazah Bidan
• Surat persetujuan atasan
• Surat keterangan sehat dari dokter
• Rekomendasi dari organisasi profesi
 Kompetensi
 Kode etik
 Kesanggupan praktek Bidan
• Pas foto

 Uji kompetensi uji coba


- Jawa Tengah
- Jogjakarta
- Jawa Timur
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai