Tujuan :
Bisa melaksanakan tugas sebagai bidan berdasarkan
etik dan kode etik profesi
Fungsi Kode Etik
Etika dalam moral ditujukan kepada profesi
Etika secara umum dapat dibedakan atas kelompok
1. Berkaitan dengan sopan santun masyarakat
organisasi tata tertib
2. Berkaitan dengan sikap tindak tanduk orang dalam
menjalankan tugas profesinya
Kode etik pengertian
tujuan
penetapan
Ad:
Pengertian :
Berupa norma yang harus diindahkan dalam melaksanakan tugas
profesinya dalam masyarakat
Norma berisi petunjuk dan larangan untuk menjalankan tugas
profesi, juga menyangkut tingkah laku pergaulan sehari-hari dalam
masyarakat
Tujuan :
Khusus
Untuk kepala anggota atau organisasi
Umum
Untuk menunjang tinggi martabat dan citra profesinya
Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan anggota
Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesinya
Untuk meningkatkan mutu profesinya
Penetapan :
Apabila setiap orang menjalankan suatu profesinya dan
bergabung dalam organisasi profesi; maka secara otomatis
mendapat jaminan untuk menjalankan profesinya yang murni
dan baik, oleh karena itu bila melakukan pelanggaran kode etik
dapat dikenakan sanksi
Definisi Kode Etik :
Kode etik merupakan ciri profesi yang bersumber dari nilai-
nilai internal dan eksternal suatu disiplin ilmu dan merupakan
pernyataan komprehensif suatu profesi yang memberikan
tuntunan bagi anggota dalam melaksanakan pengabdian
profesi
Hukum :
Hukum berhubungan erat dengan moral
Hukum membutuhkan moral
Hukum tidak berarti kalau tidak dijiwai dengan moral
Moral juga berhubungan erat dengan hukum
Moral akan menjadi abstrak tanpa adanya hukum
Hukum Moral
Macam Abortus :
a. Abortus spontaneus
b. Abortus provocatus
Abortus provocatus therapiticua
Abortus provocatus kriminalis
Dasar Hukum Abortus
a) HP Bab XIX tentang kejahatan terhadap nyawa dari :
1. KUHP pasal 299, ayat :
1) Pengguguran hukum 4 th penjara
2) Mengambil keuntungan 4 th + sepertiga
3) Menggugurkan profesi penjara dan cabut haknya
2. KUHP pasal 322 : 2) Penggunaan tertentu atas pengaduan
3. KUHP pasal 346 : Ibu sengaja menggugurkan kandungan 4 th
4. KUHP pasal 347 : Sengaja menggugurkan kematian 15 th
+ Rp. 500.000.000.-
5. KUHP pasal 348 : Sengaja menggugurkan atas persetujuan
pasien 7 th
6. KUHP pasal 349 : Dokter/Bidan/Apoteker membantu
kejahatan cabut haknya
b) Undang-undang Kesehatan No 23 th 1992
1. Pasal 15 ayat 1
Keadaan darurat upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dan
janinnya dapat dilakukan tindakan medis tertentu
2. Pasal 15 ayat 2
Tindakan medis tertentu sebagai yang dimaksud ayat 1 hanya dapat
dilakukan :
a. Indikasi medis
b. Nakes : - keahlian dan kewenangan
- tanggungjawab profesi dan pertimbangan ahli
c. Dengan persetujuan ibu hamil/klien, suami/keluarga
3. Pasal 15 ayat 3 ketentuan lebih lanjut tindakan medis tertentu
sebagaimana ayat 1 dan 2 ditetapkan dengan PP
Catatan !!!
Penjelasan UU tersebut di atas tindakan medis dalam bentuk apapun
Pengguguran kandungan dengan alasan apapun dilarang karena
bertentangan dengan norma :
* hukum * kesusilaan
* agama * kesopanan
Norma keadaan darurat janin yang dikandung dapat diambil tindakan
medis tertentu
Undang-undang tentang Bayi Tabung
Bayi tabung
Upaya jalan pintas mempertemukan sel sperma dan sel telur di
luar tubuh (In uterus fertilization)
Menjadi konsepsi masuk ke rahim (trans embrio)
Status bayi tabung
a. Inseminasi buatan dengan sperma suami
b. Inseminasi buatan dengan sperma donor
c. Inseminasi buatan dengan model titipan