PENGAMBILAN KEPUTUSAN, INFORM CONSENT KELOMPOK 9 ANIS NOVIA ANGGARI (221560412049) INDAH PURNAMA SARI (221560412058) SITI HINDUN (221560412083) PENGERTIAN : REFLEKSI dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau kegiatan untuk mengetahui serta memahami apa yang terjadi sebelumnya, belum terjadi, dihasilkan apa yang belum dihasilkan, atau apa yang belum tuntas dari suatu upaya atau tindakan yang telah dilakukan. (Tahir, 2011: 93). TUGAS DAN PRINSIP DALAM REFLEKSI KEBIDANAN Adapun tugas dan prinsip bidan dalam praktik kebidanan Ketika melakukan tugasnya yaitu : a. Cintai yang anda lakukan , lakukan yang anda cintai ( love your do,do your love) Lanjutan... b. Jangan membuat kesalahan (don’t make mistake) dalam memberikan asuhan usahakan tidak ada kesalahan. Untuk itu bidan harus terus belajar dan meningkatkan ketrampilan. c. Orentasi pada pelanggan (customer oriented) Apapun yang dilakukan harus tetap berfokus pada pelanggan. d. Tingkatkan mutu pelayanan (improved your service quality) Bidan harus terus menerus meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada kliennya. Dalam member pelayanan, jangan pernah merasa puas. e. Lakukan yang terbaik (do the best) Jangan pernah memandang klien/pelanggan sebagai individu yang ‘tidak penting’ atau mengklasifikasikan pelayanan yang anda berikan kepada pelanggan dengan memandang status ekonomi, kondisi fisik, dan lain-lain. f. Bekerja dengan takut akan tuhan (work with reverence for the Lord). Sebagai bangsa indonesia yang hidup majemuk dan beragama, bidan harus menghormati setiap kliennya sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Bidan juga harus percaya segala yang dilakukan dipertanggungjawabkan kepada Sang pencipta g. Berterima kasih kepada setiap masalah (say thanks to the problem). Bidan dalam menjalankan tugas, baik secara individual (mandiri) sebagai manajer maupun dalam kelompok (rumah sakit, puskesmas, di desa) tentu saja menghadapi dan melihat banyak masalah pada proses pelaksanaan pelayanan kebidanan. • PATIENT SAFETY adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi assesment resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (Bantu, 2014). • Menurut WHO (2005), terdapat 5 tantangan utama pada patient safety yaitu : 1. Blood safety (darah yg aman) 2. Injection practices and immunization ( proses injeksi dan imunisasi) 3. Water basic sanitation and waste management( air yang bersih dan aman serta kebersihannya) dan (manajemen sampah) 4. Clinical procedures safety ( keamanan prosedur klinis) 5. Hand hygiene ( kebersihan tangan) PENGAMBILAN KEPUTUSAN adalah upaya seseorang mengambil pilihan yang dianggap tepat, efektif dan efisien. Berikut pendapat para ahli tentang pengambilan keputusan : 1. schermerhorn Pengambilan keputusan menurut Schermerho upaya seseorang mengambil pilihan yang dianggap tepat, efektif dan efisien.rn adalah kebijakan seseorang yang menghadapi permasalahan dan berusaha mengambil peluang dari masalah tersebut. 2. Negulacua dan Doval berdasarkan hasil penelitian mereka, ternyata para manajer besar yang tidak memiliki informasi dan data yang cukup, mereka tetap membuat keputusan berdasarkan alternatif terbaik berdasarkan pada penilaian risiko dan hasil yang efektif. 3. Heidari dan Ebrahimi Menurut Heidari dan Ebrahimi pengambilan keputusan seseorang memiliki hubungan antara kemampuan berfikir kritis dan keterampilan seseorang dalam membuat keputusan. 4. Virlics Berbeda dengan pendapat Virlics yang mengartikan bahwa pengambilan keputusan seseorang dipengaruhi oleh suasana hati. Misalnya orang yang sedang dalam mood baik, akan lebih baik saat membuat keputusan daripada orang yang sedang mood jelek. Tujuan pengambilan keputusan • Tujuan bersifat tunggal Tujuan pengambilan keputusan berdasarkan sifat tunggal mengacu pada pengambilan keputusan yang dilakukan karena hanya ada satu permasalahan saja. • Tujuan bersifat ganda Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda adalah pengambilan keputusan yang didasari karena terjadi lebih dari satu masalah. INFORM CONSENT
Menurut John M. Echols dalam kasus Inggris-Indonesia (2003), Informed berarti
telah diberitahukan, telah disampaikan, telah diinformasikan. Sedangkan consent berarti persetujuan yang diberikan kepada seseorang untuk berbuat sesuatu. Menurut Jusuf Hanafiah (1999). Inform consent adalah persetujuan yang diberikan pasien kepada dokter setelah diberi penjelasan. Inform consent mempunyai 2 dimensi yaitu : * Dimensi hukum merupakan perlindungan pasien terhadap bidan yang berprilaku memaksakan kehendak * Dimensi etik mengandung nilai-nilai Syarat inform consent Menurut KUHP pasal 1320 tentang syarat sahnya perjanjian atau inform consent adalah : Adanya kata sepakat → Sepakat dari pihak tanpa paksaan, tipuan maupun kekeliruan. Dalam hal perjanjian antara bidan dan pasien, kata sepakat harus diperoleh dari pihak bidan dan pasien setelah terlebih dahulu bidan memberikan informasi kepada pasien sejelas-jelasnya. Kecakapan → Kecakapan disini artinya bahwa seseorang memiliki kecakapan memberikan persetujuan, jika orang itu mampu melakukan tindakan hukum, dewasa dan tidak gila. Apabila pasien seorang anak, maka yang berhak memberikan persetujuan adalah orang tuanya. Jelas dan terperinci → Obyek dalam persetujuan antara bidan dan pasien harus disebutkan dengan jelas dan terinci. Misalnya dalam persetujuan harus ditulis dengan jelas identitas pasien meliputi: nama, jenis kelamin, alamat, suami atau wali. Kemudian yang terpenting harus dilampirkan identitas yang memberikan persetujuan. Suatu sebab yang halal → Maksudnya adalah isi persetujuan tidak boleh bertentangan dengan undang-undang, tata tertib, kesusilaan, norma dan hukum sebagai contoh tindakan abortus provocatus pada seorang pasien oleh bidan, meskipun dengan persetujuan si pasien, dan persetujuan telah disepakati kedua belah pihak, tetapi dianggap tidak sah sehingga dapat dibatalkan demi hukum. Lanjutan…. Inform consent tidak meniadakan atau mencegah diadakannya tuntutan dimuka pengadilan atau membebaskan rumah sakit atau rumah bersalin atau bidan terhadap tanggung jawabnya apabila terdapat kelalaian. Ia hanya dapat dipergunakan sebagai bukti tertulis akan adanya izin atau persetujuan dari pasien terhadap tindakan yang dilakukan. Formulir yang ditandatangani pasien atau wali pada umumnya berbunyi segala akibat dari tindakan akan menjadi tanggung jawab pasien sendiri dan tidak menjadi tanggung jawab bidan atau rumah bersalin. Rumusan tersebut secara hokum tidak mempunyai kekuatan hokum, mengingat seseorang tidak dapat membebaskan diri dari tanggung jawabnya atas kesalahan yang belum dibuat (Heni, 2011). Manfaat inform consent : Membantu kelancaran tindakan medis. Melalui informed consent, secara tidak langsung terjalin kerja sama antara bidan dan klien sehingga memperlancar tindakan yang akan dilakukan. Keadaan ini dapat meningkatkan efisiensi waktu dalam upaya tindakan kedaruratan . Mengurangi efek samping dan komplikasi yang mungkin terjadi. Tindakan bidan yang tepat dan segera, akan menurunkan risiko terjadinya efek samping dan komplikasi. Mempercepat proses pemulihan dan penyembuhan penyakit, karena si ibu memiliki pemahaman yang cukup terhadap tindakan yang dilakukan. Meningkatkan mutu pelayanan → Peningkatan mutu ditunjang oleh tindakan yang lancar, efek samping dan komplikasi yang minim, dan proses pemulihan yang cepat. Melindungi bidan dari kemungkinan tuntutan hukum. Penjelasan yang akan disampaikan harus berkisar pada lima hal yang pokok yaitu: Penjelasan tentang tujuan tindakan medik yang akan dilakukan (purpose of medical procedures). Penjelasan tentang tata cara tindakan yang akan dilakukan (contemplated medical procedures). Penjelasan tentang resiko yang mungkin/akan dihadapi (risk inherent such medical procedures). Penjelasan tentang tindakan medik alternative dan resiko dari masing- masing tindakan (alternative medical procedures and risk). Penjelasan tentang prognosis apabila tindakan tersebut dilakukan/tidak dilakukan (prognosis with and without medical procedures).
Terima kasih atas penjelasan dan contohnya. Saya mengerti bahwa informed consent sangat penting dalam dunia medis untuk melindungi hak pasien dan menjamin keselamatan mereka
Pengambilan keputusan dalam 4 langkah: Strategi dan langkah operasional untuk pengambilan keputusan dan pilihan yang efektif dalam konteks yang tidak pasti
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu