DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BANGKO BARAT
Jln. Bangko-Kerinci. Km 12 Desa Pulau Rengas kec. Bangko Barat Kode Pos
37315 Tlp/HP : 0822-4672-1053 Email :Pkmbangkobarat12@gmail.com
BAB 1
PENGERTIAN
TUJUAN
Keberadaan informed consent sangat penting karena mengandung ide
moral , seperti tanggung jawab (autonomi tidak terlepas dari tanggung jawab )
Jika individu memilih untuk melakukan sesuatu , ia hanya bertanggung jawab
terhadap pilihannya dan tidak bisa menyalahkan konsekuensi yang akan
terjadi . ide moral lain adalah pembaruan . tanpa autonomi , tidak ada
pembaruan dan jika tidak ada pembaruan, masyarakat tidak akan maju.
Sehingga tujuan dari informed consent adalah agar pasien mendapat
informasi yang cukup untuk dapat mengambil keputusan atas terapi yang
akan dilaksanakan. Informed consent juga beratimengambil keputusan
bersama. Hak pasien untuk menentukan nasibnya dapat terpenuhi dengan
sempurna apabila pasien telah menerima semua informasi yang ia perlukan
sehingga ia dapat mengambil keputusan yang tepat. Kecuali dapat dibuat
apabila informasi yang diberikan dapat menyebabkan guncangan psikis pada
pasien.
Inforned consent mempunyai peran dan manfaat yang sangat
penyelenggaraan praktik, yaitu:
1. Membantu kelancaran tindakan medis , melalui informed consent ,
secara tidak langsung terjalin kerjasama antara tenaga medis dan
klien sehingga memperlancar tindakan yang akan dilakukan .
keadaan ini dapat meningkatkan efisiensi waktu dalam upaya
tindakan kedaruratan.
2. Mengurangi efek samping dan komplikasi yang mungkin terjadi .
tindakan medis yang tepat dan segera , akan menurunkan resiko
terjadinya efek samping dan komplikasi.
3. Mempercepat proses pemulihan dan penyembuhan
penyakit ,karena pasien memiliki pemahaman yang cukup terhadap
tindakan yang dilakukan.
4. Meningkatkan mutu pelayanan. Peningkatan mutu di tunjang oleh
tindakan yang lancar , efek samping dan komplikasi yang minim,
dan proses pemulihan yang cepat.
5. Melindungi tenaga medis dari kemungkinan tuntutan hukum. Jika
tindakan medis menimbulkan masalah ,tenaga medis memiliki bukti
tertulis tentang persetujuan pasien
BAB II
BAB VII
BILA TERJADI PENOLAKAN INFORMED CONSENT
Dalam pelaksanaan tidak selamanya pasien atau keluarga setuju
dengan tindakan medic yang akan dilakukan dokter. Dalam situasi demikian
kalangan dokter maupun tenaga kesehatan lainnya harus memahami bahwa
pasien atau keluarga mempunyai hak menolak usul tindakan yang akan
dilakukan. Tidak ada hak dokter yang dapat memaksa pasien mengikuti
anjuran , walaupun dokter menganggap penolakan bisa berakibat gawat atau
kematian pada pasien.
Bila dokter gagal dalam meyakinkan pasien pada alternatif tindakan
yang diperlukan , maka untuk keamanan dikemudian hari , sebaiknya dokter
atau rumah sakit meminta pasien atau keluarga menandatangani surat
penolakan terhadap anjuran tindakan medis yang diperlukan .
Ditetapkan di, Bangko Barat
ASWADI, AMK
PENATA/IIIc