Anda di halaman 1dari 4

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mual Muntah yang berlebihan merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang

mempengaruhi status kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin, dimana kejadian ini dapat

dideteksi dan dicegah pada masa kehamilan, mual muntah merupakan gangguan yang paling

sering dijumpai pada kehamilan trimester I (Syamsyudidin Syahril dalam Kadir, 2019).

Sebanyak 90% ibu mengalami mual (nausea) selama kehamilan dan sekitar setengahnya

mengalami muntah(emesis gravidarum) (Hamilton, 2010).Meski istilahnya disebut Morning

sickness tapi kenyataan yang sebenarnya tidak hanya terjadi pada pagi hari saja, bahkan rasa

mual tesebut terjadi sepanjang hari.

Hiperemesis Gravidarum adalah muntah berlebihan selama masa hamil karena intensitasnya

melebihi muntah normal dan berlangsung selama kehamilan trimester pertama(Rukiyah &

Yulianti 2010). Kejadian hiperemesis gravidarum lebih sering dialami oleh primigravida

daripada multigravida, hal ini berhubungan dengan tingkat stres dan usia ibu saat mengalami

kehamilan pertama, Ibu primigravida belum mampu beradaptasi terhadap hormon estrogen

dan khorionik gonadotropin. Peningkatan hormon ini membuat kadar asam lambung

meningkat, hingga munculah keluhan rasa mual (Maulana, 2010). Pada umumnya wanita

dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual muntah yang berat

dapat berlangsung sampai 4 bulan (Jannah, 2012)

Hyperemesis gravidarum dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain perubahan

hormone, psikologis, dan gaya hidup. Mengkonsumsi makanan seimbang, cukup bergerak

dan cukup istirahat dapat mengurangi rasa mual (Suririnah, 2010). Sebagian besar emesis

gravidarum saat hamil dapat diatasi dengan berobat jalan, serta pemberian obat penenang
dan anti muntah. Dalam beberapa kasus ada ibu hamil yang tidak dapat mengatasi mual

muntah yang berkelanjutan mengakibatkan kegiatan sehari-hari menjadi terganggu dan

menyebabkan kekurangan cairan, ibu sulit makan, bahkan ada yang setiap kali makanan

masuk langsung dimuntahkan. Kondisi ini membuat ibu hamil kekurangan nutrisi yang akan

berdampak pada janin. Kurang gisi pada janin yang terjadi pada masa gestasi akan

menyebabkan pertumbuhan fetus disproportionate (Hananto, 2019).

Hasil penelitian yang dilakukan Anita (2016) pendidikan kesehatan dilakukan untuk

meningkatkan pengetahuan ibu hamil biasanya melalui penyuluhan atau konseling/edukasi

disaat pemeriksaan kehamilan sehingga perlu adanya inovasi dalam pendidikan kesehatan.

Inovasi yang dilakukan adalah menggunakan booklet.

Berdasarkan hasil penelitian Irawati dkk (2019) menyebutkan pendidikan kesehatan

dengan media booklet lebih efektif dan dapat berpengaruh terhadap pengetahuan dan sikap

tentang kesehatan reproduksi. Penelitian yang dilakukan oleh Noerma Shovie Rizqiea dan

Anita Istiningtyas (2019) menyatakan adanya pengaruh pemberian booklet terhadap

perubahan pengetahuan dan keterampilan Ibu dalam memberikan ASI eksklusif. Penelitian

lain yang dilakukan oleh Astriani wijayanti (2015) menyatakan bahwa media booklet dapat

meningkatkan pengetahuan tentang anemia gizi besi.Sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Fatimah dan Musfiroh (2017), booklet dapat meningkatkan keterampilan

SADARI (periksa payudara sendiri) pada wanita usia subur karena salah satu kelebihan

booklet yaitu dapat dipelajari setiap saat. Berdasarkan hasil penelitian Rafika Cyntia Putri

(2019) menyatakan bahwa penyuluhan dengan booklet dapat meningkatkan pengetahuan

dan sikap ibu hamil tentang ASI eksklusif. Penelitan dari Ma’munah (2015) Edukasi pasien

merupakan salah satu pilar penting untuk mengoptimalkan terapi. Jika edukasi dapat
dijalankan secara efektif, dapat meningkatkan kepatuhan dan pengelolaan diri sendiri oleh

pasien terhadap penyakitnya. Ada pengaruh pemberian booklet terhadap peningkatan

pengetahuan, sikap, dan dukungan suami terhadap ASI eksklusif pada ibu hamil trimester III

(Safitri D F dkk.,2018)

Menurut teori kesehatan H.L Blum, kesehatan sangat erat hubungannya dengan faktor

keturunan, lingkungan, pelayanan kesehatan dan perilaku. Perilaku menjadi faktor utama

masalah kesehatan sebagai akibat masih rendahnya pengetahuan kesehatan. Promosi

kesehatan merupakan bagian dari program pemerintah yang memiliki tujuan utama adalah

memberikan informasi yang pada tingkatan lebih lanjut dapat memicu kesadaran masyarakat

mengenai program atau gerakan yang tengah dicanangkan oleh pemerintah.Promosi

kesehatan oleh Kementerian Kesehatan dilakukan melalui berbagai media publikasi ataupun

media cetak seperti dalam bentuk benner, backdrop, brosur, buku, flyer, infografis, kalender

kesehatan, laporan, materi, leaflet dan booklet.

Berdasarkan survey awal yang dilakukan, dilakukan wawancara terhadap petugas di

bagian promosi kesehatan Propinsi Sulawesi Utara, upaya promosi kesehatan yang

dilakukan kepada masyarakat sudah menggunakan media leflet, lembar bolak balik, poster

booklet, meski belum semua program kesehatan melakukan edukasi menggunakn media

Booklet. Pada kenyataannya penggunaan booklet sering di gunakan pada promkes program

gizi, imunisasi dan PHBS. Sementara pada program KIA belum menggunakan Booklet.

Begitupula di Puskesmas Papusungan Kecamatan Lembeh Selatan, promosi kesehatan yang

dilakukan belum ada penelitian yang menggunakan media booklet dalam kegiatan promosi

kesehatan.
Oleh sebab itu perlu dilakukan literature reviewyang bertujuan untuk menjelaskan pengaruh

Pemanfaatan Booklet Dalam Meningkatkan Pemahaman Ibu Hamil Trimester I Pada

Primigravida Tentang Hyperemesis Gravidarum’

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruhPemanfaatan Booklet Dalam Meningkatkan Pemahaman Ibu Hamil

Trimester I Pada Primigravida Tentang Hiperemesis Gravidarum’

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk menjelaskan pengaruh Pemanfaatan Booklet Dalam Meningkatkan Pemahaman

Ibu Hamil Trimester I Pada Primigravida Tentang Hiperemesis Gravidarum

1.4 Manfaat Penelitian

1. 4. 1 Manfaat Teoritis

Dapat mengembangkan pengetahuan dan wawasan dalam bidang penelitian tentang

Pemanfaatan Booklet Dalam Meningkatkan Pemahaman Ibu Hamil Trimester I Pada

Primigravida Tentang Hyperemesis Gravidarum.

1. 4.2 Manfaat Praktis

Dapat diajadikan referensi untuk para peneliti lain dan petugas kesehatan untuk

mengatasi kurangnya pengetahuan Ibu hamil mengenai hyperemesis Gravidarum.

Anda mungkin juga menyukai