KELOMPOK 2 :
IKA ARIESTIKA S.Kep
IYAN ELFA MAULANA S.Kep
CINTYA ANDHI PRATAMA S.Kep
RIKO BAHTIAR S.Kep
SITI UMAYAH S.Kep
Setelah mengetahui cara menghitung tetesan infus, penting juga bagi kita untuk
mengenali jenis cairan infus itu sendiri. Berdasarkan kegunaannya, jenis cairan
infus sendiri dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu cairan pemeliharaan, cairan
pengganti, cairan khusus, dan cairan nutrisi.
1. Cairan pemeliharaan
Cairan infus ini biasanya diberikan untuk pasien yang tidak bisa memenuhi
kebutuhan elektrolit, tapi belum berada pada tahap kritis atau kronis.Tujuan
pemberian cairan ini adalah menyediakan cukup cairan dan elektrolit untuk
memenuhi insensible losses (500-1000 mL), mempertahankan status normal
tubuh, dan memungkinkan ekskresi ginjal dari produk-produk limbah (500-1500
mL).Jenis cairan infus yang dapat digunakan adalah NaCl 0,9%, glukosa 5%,
glukosa salin, dan ringer laktat atau asetat. Pemberian cairan infus ini tetap harus
dengan rekomendasi dokter atau tenaga kesehatan yang kompeten.
2. Cairan pengganti
Cairan infus ini diberikan kepada pasien dengan kekurangan elektrolit serta
permasalahan redistribusi cairan internal.
Cairan ini biasanya diperlukan pasien yang mengalami masalah saluran
pencernaan (ileostomy, fistula, drainase nasogastrium, dan drainase bedah) atau
saluran kencing (misalnya saat pemulihan dari gagal ginjal akut).
3. Cairan Khusus
Yang dimaksud cairan khusus adalah kristaloid semisal natrium bikarbonat 7,5% atau
kalsium glukonas. Tujuan pemberian cairan infus ini adalah meredakan gangguan
keseimbangan elektrolit yang terjadi pada tubuh.
4. Cairan nutrisi
Ketika pasien tidak mau makan, tidak boleh makan, atau tidak dapat makan
melalui mulut, cairan infus berisi nutrisi inilah yang akan dimasukkan ke dalam
tubuh. Cairan nutrisi ini diberikan jika pasien mengalami: