FAKULTAS KEBIDANAN
1
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEBIDANAN DENGAN INFUS JAGA IBU BERSALIN
1. Pengertian
Infus adalah pemberian sejumlah cairan kedalam tubuh melalui sebuah jarum ke
dalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk menggantikan cairan/zat-zat
mekanan dari tubuh. Pemasangan infus dilaukkan pada pasien yang memerlukan
masukan cairan melalui intravena yang mengalami pengeluaran cairan/nutrisi
yang berat, dehidrasi, dan syok.
2
3. INDIKASI PEMASANGAN INFUS
Pemberian cairan melalui infus dengan memasukkan ke dalam vena (pembuluh darah
pasien) diantaranya :
3
5. PEMBAGIAN CAIRAN INFUS BERDASARKAN KELOMPOKNYA
1. Asering
Indikasi : dehidrasi pada kondisi gastrointestinal akut, demam berdarah dengue,
luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat. Keunggulan : Asetat di metabolism
di otot dan maasih dapat ditolerir pada pasien yang mengalami gangguan hati,
pada pemberian sebelum operasi sear, mengatasi asidosis laktat lebih baik
daripada RL pada neonates dan mempunyai efek vasodilator.
2. KA-EN1B
Indikasi : sebagai larutan awal pasien belum diketahui, misalnya pada kasus
emergency.
3. KA-EN3A Dan KA-EN 3B
Indikasi : sebagai larutan untuk memnuhi kebutuhan air dan elektrolit dengan
kandungan kalium cukup untuk menggantikan ekskresi harian, pada keadaan
asupan oral terbatas.
4. KA-EN MGE
Indikasi : untuk kasus dimana suplemen NCP dibutuhkan 400 kcal/L
5. KA-EN 4A
Indikasi : larutan infus untuk bayi dan ank-anak, tepat digunakan untuk dehidrasi
hipertonik.
6. KA-EN 4B
Indikasi : larutan infus untuk bayi dan anak-anak usia kurang 3 tahun digunakan
untuk dehidrasi hipertonik
7. Otsu-NS
Indikasi : untuk resusitasi kehilangan Na>Cl
8. Otsu –RL
Indikasi : resusitasi, asidosis metabolic, suplai ion bikarbonat
9. Martos 10
Indikasi : suplai air dan karbohidrat secara parenteral pada penderita diabetic.
4
10. Amiparen
Indikasi : stress metabolic berat, luka bakar, infeksi berat, kwasiokor.
11. Aminovel-600
Indikasi : nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI, penderita GI yang
dipuasakan.
12. Pan-amin G
Indikasi : suplai asam amino pada hiponatremia dan stress netabolik ringan,
tifoid, nutrisi dini pasca operasi.
1. Ukuran 16
Penggunaan : dewasa, bedah mayor, trauma, apabila sejumlah besar cairan perlu
diinfuskan Pertimbangan perawat : sakit saat insersi, butuh vena besar.
2. Ukuran 18
Penggunaan : anak dan dewasa, untuk darah, komponen darah dan infus kental
lainnya Pertimbangan perawat : sakit saat insersi butuh vena besar.
3. Ukuran 20
Penggunaan : anak dan dewasa, sesuai untuk kebanyakan cairan infus, darah,
komponen darah dan infus kental lainnya.
4. Ukuran 22
Penggunaan : bayi, anak dan dewasa (terutama usia lanjut), cocok untuk
sebagian besar cairan infus. Pertimbangan perawat : lebih mudah menginsersi ke
vena yang kecil, tipis dan rapuh, sulit insersi melalui kulit yagn keras.
5. Ukuran 24, 26
Penggunaan : neonates, bayi, ank, dewasa (terutama usia lanjut), sesuai untuk
sebagian cairan infus tetapi kecepatan tetesannya lebih lambat. Pertimbangan
perawat : untuk vena yang sangat kecil, sulit insersi melalui kulit keras.
5
8. PROSEDUR PEMASANGAN INFUS
6
keluar. Kemudian bagian infus dihubungkan/disambungkan dengan selang
infuse.
▪ Buka pengatur tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan dosis yang
diberikan.
▪ Lakukan fiksasi dengan kasa steril
▪ Tuliskan tanggal dan waktu pemasangan infus serta catat ukuran jarum
▪ Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
1. Pada anak/paediatrik
Karena vena klien sangat rapuh hindari tempat-tempat yang mudah
digerakkan/digeser dan gunakan alt pelindung sesuai kebutuhan.
2. Pada lansia
Pada lansia sedapat mengkin gunakan kateter/jarum dengan ukuran paling kecil
(24- 26). Ukuran kecil mengurangi trauma pada vena dan memungkinkan aliran
kecil mengurangi trauma pada vena dan memungkinnkan aliran darah lebih
lancer.
3. Kestabilan vena menjadi hilang dan vena akan bergeser dari jarum.
4. Penggunaan sudut 5-15o saat memasukkan jarum.
7
11. BEBERAPA KOMPLIKASI YANG DAPAT TERJADI PADA
PEMASANGAN INFUS
8
DAFTAR PUSTAKA
9
10