Anda di halaman 1dari 8

JENIS CAIRAN DAN JENIS VENFLON

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah LABORATORIUM

Disusun Oleh :

Desy Aprilia Zaini ( NIM. 19037140014)


Helin Dwi Chandra ( NIM. 19037140020)
Clara Yuanita Hutahaean ( NIM. 19037140013)
Siti Maisaroh (NIM. 19037140051)
Lion Guntur Prasetyo ( NIM. 19037140027)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BONDOWOSO
2021
MACAM - MACAM CAIRAN INFUS DAN FUNGSINYA

1. Cairan Hipotonik
Adalah cairan infus yang osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan serum
(konsentrasi ion Na+ lebih rendah dibandingkan serum), sehingga larut dalam
serum, dan menurunkan osmolaritas serum. Maka cairan “ditarik” dari dalam
pembuluh darah keluar ke jaringan sekitarnya (prinsip cairan berpindah dari
osmolaritas rendah ke osmolaritas tinggi), sampai akhirnya mengisi sel-sel yang
dituju. Digunakan pada keadaan sel “mengalami” dehidrasi, misalnya pada pasien
cuci darah (dialisis) dalam terapi diuretik, juga pada pasien hiperglikemia (kadar
gula darah tinggi) dengan ketoasidosis diabetik.
2. Cairan Isotonik
Osmolaritas (tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum (bagian cair
dari komponen darah), sehingga terus berada di dalam pembuluh darah.
Bermanfaat pada pasien yang mengalami hipovolemi (kekurangan cairan tubuh,
sehingga tekanan darah terus menurun). Memiliki risiko terjadinya overload
(kelebihan cairan), khususnya pada penyakit gagal jantung kongestif dan
hipertensi.
3. Cairan hipertonik:
Osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan serum, sehingga “menarik” cairan
dan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah. Mampu
menstabilkan tekanan darah, meningkatkan produksi urin, dan mengurangi edema
(bengkak). Penggunaannya kontradiktif dengan cairan hipotonik.

CAIRAN INTRAVENA DIKLASIFIKASIKAN MENJADI KRISTALOID


& KOLOID

1. Cairan Kristaloid
merupakan larutan dimana molekul organik kecil dan inorganik dilarutkan dalam
air. Larutan ini ada yang bersifat isotonik, hipotonik, maupun hipertonik.
Cairan isotonik : (misalnya cairan salin normal dan ringer laktat) 
Cairan Hipertonik (misalnya NaCl 3%). Kristaloid dapat pula dibagi menjadi
cairan buffered misalnya Ringer laktat, asetat, dan maleat atau
cairan nonbuffered yakni cairan salin normal.

2. Cairan koloid
Terbagi atas cairan hipoonkotik seperti gelatin, albumin 4% atau 5% dan
hiperonkotik seperti dekstran, hydroxyethyl starches (HES), dan albumin 20%
atau 25%. 

MACAM - MACAM CAIRAN INFUS

1. ASERING

Indikasi : Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi: gastroenteritis


akut, demam berdarah dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi
berat, trauma.
2. KA-EN 1B

Indikasi : Sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien belum diketahui, misal
pada kasus emergensi (dehidrasi karena asupan oral tidak memadai, demam), < 24
jam pasca operasi, Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian secara IV.
Kecepatan sebaiknya 300-500 ml/jam (dewasa) dan 50-100 ml/jam pada anak-
anak, Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak diberikan lebih dari 100
ml/jam
3. KA-EN 3A & KA-EN 3B
Indikasi : Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan
elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada
keadaan asupan oral terbatas, Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam),
Mensuplai kalium sebesar 10 mEq/L untuk KA-EN 3A, Mensuplai kalium sebesar
20 mEq/L untuk KA-EN 3B.
4. KA-EN MG3

Indikasi : Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan
elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada
keadaan asupan oral terbatas, Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam),
Mensuplai kalium 20 mEq/L, Rumatan untuk kasus dimana suplemen NPC
dibutuhkan 400 kcal/L.
5. KA-EN 4A

Indikasi : Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak, Tanpa
kandungan kalium, sehingga dapat diberikan pada pasien dengan berbagai kadar
konsentrasi kalium serum normal, Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik.
6. KA-EN 4B

Indikasi : Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak usia kurang 3
tahun, Mensuplai 8 mEq/L kalium pada pasien sehingga meminimalkan risiko
hipokalemia, Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik.
7. OTSU-RL

Indikasi : Resusitasi, Suplai ion bikarbonat, Asidosis metabolik.


8. MARTOS-10

Indikasi : Suplai air dan karbohidrat secara parenteral pada penderita diabetik,
Keadaan kritis lain yang membutuhkan nutrisi eksogen seperti tumor, infeksi
berat, stres berat dan defisiensi protein, Dosis: 0,3 gr/kg BB/jam, Mengandung
400 kcal/L.
9. AMIPAREN

Indikasi : Stres metabolik berat, Luka bakar, Infeksi berat, Kwasiokor, Pasca
operasi, Total Parenteral Nutrition, Dosis dewasa 100 ml selama 60 menit.
10. AMINOVEL-600

Indikasi : Nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI, Penderita GI yang


dipuasakan, Kebutuhan metabolik yang meningkat (misal luka bakar, trauma dan
pasca operasi), Stres metabolik sedang, Dosis dewasa 500 ml selama 4-6 jam (20-
30 tpm)
11. PAN-AMIN G

Indikasi : Suplai asam amino pada hiponatremia dan stres metabolik ringan,
Nitrisi dini pasca operasi, Tifoid
MACAM-MACAM BENTUK, UKURAN DAN KEGUNAAN ABOCATH

Menurut Darmawan (2008), definisi infus adalah salah satu cara atau
bagian dari sebuah pengobatan untuk memasukkan obat atau vitamin kedalam
tubuh pasien melalui pembuluh darah. Untuk melakukan prosedur tindakan
pemasangan infus, salah satu alat dan bahan yang wajib digunakan yaitu jarum
infus atau dalam dunia medis biasa disebut abocath. Pemilihan jenis serta
ukuran Abocath teramat sangat menentukan mengenai tingkat keberhasilan dalam
melakukan pemasangan infus terhadap pasien, karena tergantung dari pemilihan
ukuran, bentuk serta fungsi  yang harus sesuai dengan ukuran vena pasien, selain
dari kondisi pasien serta kemampuan pemasang abocath itu sendiri tentunya.

1. Ukuran 14G

 kode warna ORANYE

 diperuntukan bagi pasien dengan kondisi massive trauma.

2. Ukuran 16G

 kode warna ABU-ABU

 diperuntukan bagi pasien anak dengan usia di atas 8 tahun dan dewasa, pasien
dengan trauma, pasien dengan indikasi bedah mayor, serta dengan kondisi pasien
yang diperlukan terapi sejumlah besar cairan infus perlu diberikan kepada pasien,
sehingga pemasangan jarum infus ukuran 16 umumnya digunakan pada vena
besar.
3. Ukuran 18G

 kode warna HIJAU

 diperuntukan bagi pasien anak dengan usia 1 – 8 tahun serta anak di atas usia 8
tahun dan dewasa, biasanya dipergunakan untuk melakukan tindakan pemberian
cairan darah, komponen darah serta cairan kental lainnya. Pemasangan jarum
infus ukuran 18 pada vena besar.

4. Ukuran 20G

 kode warna PINK

 diperuntukan bagi pasien anak dengan usia 1 – 8 tahun serta anak di atas usia 8
tahun dan dewasa. Sering digunakan untuk menginfus darah, komponen darah
serta cairan infus kental lainnya.

5. Ukuran 22G

 kode warna BIRU

 diperuntukan bagi pasien anak dengan usia 1 – 8 tahun serta dewasa usia lanjut.
Jarum infus ukuran 22 dapat dipergunakan untuk menginfus sebagian besar cairan
infus dan relatif lebih mudah untuk melakukan  insersi ke vena yg kecil, tipis dan
rapuh. Kecepatan tetesan pada penggunaan jarum infus ukuran 22 harus
dipertahankan pada tetesan  lambat.

6. Ukuran 24G

 kode warna KUNING

 diperuntukan bagi pasien dengan usia di bawah 1 tahun (nenonatus, bayi, anak)
dan dewasa usia lanjut. Jarum infus ukuran 24 dapat dipergunakan untuk
menginfus sebagian besar cairan infus dan relatif sangat mudah untuk melakukan 
insersi ke vena yang sangat kecil, tipis dan rapuh. Kecepatan tetesan pada
penggunaan jarum infus ukuran 24 harus dipertahankan pada tetesan lambat atau
biasa disebut micro drip.

7. Ukuran 26G

 kode warna VIOLET

 diperuntukan bagi pasien dengan usia di bawah 1 tahun (nenonatus, bayi, anak)
dan dewasa usia lanjut. Jarum infus ukuran 26 dapat dipergunakan untuk
menginfus sebagian besar cairan infus dan relatif sangat mudah untuk melakukan 
insersi ke vena yang sangat kecil, tipis dan rapuh namun jarum infus ukuran 26 ini
sangat jarang digunakan karena para tenaga medis biasanya cukup menggunakan
jarum infus ukuran 24. Kecepatan tetesan pada penggunaan jarum infus ukuran 26
harus dipertahankan pada tetesan yang sangat lambat atau biasa disebut micro
drip.

8.

warna ukuran jarum infus serta perbandingan besaran dan diameter


masing-masing jarum

Anda mungkin juga menyukai