Anda di halaman 1dari 18

CARA PENGGUNAAN

OBAT LUAR INFUS

Disusun oleh:
Jihan Adilah
Yeyen Ade Triyana
Yudha Prawira Putra

Tingkat 2 B
Pengertian infus
Infus adalah adalah pemasukan suatu cairan atau obat ke
dalam tubuh melalui rute intravena dengan laju konstan selama periode
waktu tertentu. Infus dilakukan untuk seorang pasien yang
membutuhkan obat sangat cepat atau membutuhkan pemberian obat
secara pelan tetapi terus menerus. Pemberian obat atau cairan ke dalam
tubuh melalui mulut akan memasuki proses pencernaan terlebih dahulu
sehingga tidak dengan cepat diserap oleh tubuh. Saat proses pencernaan
juga dimungkinkan ada enzim pencernaan yang akan mengubah atau
memecah obat yang diminum sehingga akan kurang efektif dan lebih
baik jika langsung masuk ke dalam aliran darah melalui infus. Infus
dilakukan dengan cara memasukkan sebuah jarum kecil ke alirah
pembuluh darah. Biasanya jarum di tanam di dekat siku, pergelangan
tangan, atau di bagian punggung tangan pasien. Sel pada bagian tangan,
infus juga dapat dipasang pada bagian kaki.
TUJUAN PEMBERIAN TERAPI
CAIRAN/INFUS
Tujuan Pemberian Terapi Intravena (Infus)
1) Memberikan atau menggantikan cairan tubuh yang
mengandung air, elektrolit, vitamin, protein, lemak,
dan kalori
2) Memperbaiki keseimbangan asam-basa
3) Memperbaiki volume komponen-komponen darah
4) Memberikan jalan masuk untuk pemberian obat-
obatan kedalam tubuh
5) Memonitor tekanan vena sentral (CVP)
6) Memberikan nutrisi pada saat system pencernaan
diistirahatkan
MACAM-MACAM CAIRAN INFUS
Berdasarkan kelompoknya adalah sebagai
berikut:
 Cairan Kristaloid
 Cairan Koloid
 Cairan Khusus
Cairan Kristaloid
Cairan dengan berat molekul rendah (< 8000
Dalton) dengan atau tanpa glukosa, mempunyai
tekanan onkotik rendah, sehingga cepat terdistribusi ke
seluruh ruang ekstraseluler, dan mengandung
elektrolit: Ringer lactate, Ringer’s solution, NaCl
0,9%, Tidak mengandung elektrolit: Dekstrosa 5%.
Cairan ini rata-rata memiliki tingkat osmolaritas yang
lebih rendah dengan osmolaritas plasma. Contoh
cairan tersebut adalah
1. Normal Saline
2. Ringer Laktat (RL)
3. Dekstrosa
4. Ringer Asetat (RA)
Cairan Koloid
Cairan dengan berat molekul tinggi ( > 8000 Dalton ),
merupakan larutan yang terdiri dari molekul-molekul besar yang sulit
menembus membran kapiler, digunakan untuk mengganti cairan
intravaskuler. Umumnya pemberian lebih kecil, onsetnya lambat,
durasinya lebih panjang, efek samping lebih banyak, dan lebih mahal.
Mekanisme secara umum memiliki sifat seperti protein
plasma sehingga cenderung tidak keluar dari membran kapiler dan
tetap berada dalam pembuluh darah, bersifat hipertonik dan dapat
menarik cairan dari pembuluh darah. Oleh karena itu penggunaannya
membutuhkan volume yang sama dengan jumlah volume plasma yang
hilang. Digunakan untuk menjaga dan meningkatkan tekanan osmose
plasma.Contohnya adalah
1. Albumin
2. HES (Hydroxyetyl Starches)
3. Dextran
4. Gelatin
Cairan Khusus
Cairan ini dipergunakan untuk indikasi khusus atau koreksi.
Adapun macam-macamnya adalah sebagai berikut :
1. MANNITOL
2. ASERING
3. KA-EN 1B
4. KA-EN 3A & KA-EN 3B
5. KA-EN MG3
6. KA-EN 4A
7. KA-EN 4B
8. Otsu-NS
9. MARTOS-10
10. AMINOVEL-600
11. PAN-AMIN G
12. TUTOFUSIN OPS
CARA PEMAKAIAN INFUS
Dalam pemakaian infus perlu dipersiapkan terlebih dahulu
bahan-bahan dan alat-alatnya, meliputi : Standar infuse, Set infuse,
Cairan sesuai program medic, Jarum infuse dengan ukuran yang sesuai,
Pengalas Torniket, Kapas alcohol, Plester, Gunting, Kasa steril, Betadine,
Sarung tangan.
Setelah itu dilanjutkan dengan tahap pemasangan infus, yang
terdiri dari :
 Cuci tangan Hubungkan cairan dan infus set dengan memasukkan ke
bagian karet atau akses selang ke botol infuse.
 Isi cairan ke dalam set infus dengan menekan ruang tetesan hingga
terisi sebagian dan buka klem slang hingga cairan memenuhi selang
dan udara selang keluar.
 Letakkan pangalas di bawah tempat ( vena ) yang akan dilakukan
penginfusan.
 Lakukan pembendungan dengan torniker ( karet pembendung ) 10-12
cm di atas tempat penusukan dan anjurkan pasien untuk
menggenggam dengan gerakan sirkular ( bila sadar ).
 Gunakan sarung tangan steril.
 Disinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas alcohol.
 Lakukan penusukan pada vena dengan meletakkan ibu jari di
bagian bawah vena dan posisi jarum mengarah ke atas.
 Perhatikan keluarnya darah melalui jarum, maka tarik keluar
bagian dalam (jarum) sambil meneruskan tusukan ke dalam
vena.
 Setelah jarum infus bagian dalam dilepaskan atau
dikeluarkan, tahan bagian atas vena dengan menekan
menggunakan jari tangan agar darah tidak keluar.
 Kemudian bagian infus dihubungkan atau disambungkan
dengan selang infuse.
 Buka pengatur tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan dosis
yang diberikan.
 Lakukan fiksasi dengan kasa steril. Tuliskan tanggal dan
waktu pemasangan infus serta catat ukuran jarum Lepaskan
sarung tangan dan cuci tangan.
CONTOH INFUS

1. ASERING
Indikasi : Dehidrasi pada keadaan : gastroenteritis akut, demam
berdarah dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat,
trauma.
Komposisi : Setiap liter asering terkandung didalamnya :
 Na 130 MEq
 Cl 109 MEq
 K 4 MEq
 Ca 3 MEq
 Asetat (garam) 28 MEq
2. KA-EN 1B

Indikasi :
 Sebagai larutan awal apabila status elektrolit pasien belum diketahui,
misalnya ditemukan pada kasus darurat (dehidrasi lantaran asupan oral
tidak memadai, demam).
 Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian dengan cara IV.
Kecepatan sebaiknya 300-500 ml/jam (dewasa) & 50-100 ml/jam pada
anak-anak
 < 24 jam pasca operasi
 Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak diberikan lebih
dari 100 ml/jam
3. KA-EN 3A dan KA-EN 3B

Indikasi :
 Mensuplai kalium sebesar 20 MEq/L untuk KA-EN 3B
 Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan
harian air & elektrolit dengan kandungan kalium cukup
untuk mengganti ekskresi harian, pada kondisi asupan
oral terbatas
 Mensuplai kalium sebesar 10 MEq/L untuk KA-EN 3A
 Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)
4. KA-EN MG3

Indikasi :
 Rumatan untuk kasus di mana suplemen NPC dibutuhkan 400
Kcal/L
 Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air &
elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi
harian, pada kondisi asupan oral terbatas
 Mensuplai kalium 20 MEq/L
 Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)
5. KA-EN 4A

Indikasi :
 Adalah larutan infus rumatan untuk bayi & anak
 Tidak Dengan kandungan kalium, maka dapat diberikan
kepada pasien dengan berbagai kadar konsentrasi kalium
serum normal
 Tepat digunakan buat dehidrasi hipertonik
6. AMINOVEL-600

Indikasi :
 Nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI
 Penderita GI yg dipuasakan
 Kebutuhan metabolik yg meningkat (misal luka bakar,
trauma & pasca operasi)
 Dosis dewasa 500 ml selama 4-6 jam (20-30 tpm)
 Stres metabolik sedang/ringan
7. Ringer Laktat (RL)
Manfaat cairan Ringer Laktat :
Kandungan kaliumnya
bermanfaat untuk konduksi
saraf dan otak, mengganti
cairan hilang karena dehidrasi,
syok hipovolemik dan
kandungan natriumnya
menentukan tekanan osmotik
pada pasien.
8. DEXTRAN
Manfaat dextran, membantu
menambah plasma ketika pasien mengalami
trauma, syok, iskemia celebral, vaskuler
perifer dan iskemia miokard. Selain itu,
cairan dextran memberi efek anti trombus
yakni dapat menurunkan viskositas darah
dan mencegah agregasi platelet.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai