Oleh :
Lutfiaturrahmah ( 19037140029 )
UNIVERSITAS BONDOWOSO
2020
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
haturkan, yang mana atas limpahan rahmat, taufiq, serta hidayahnya kepada
kami, sehingga kami bisa merasakan nikmatnya iman dan islam. Sholawat
serta salam semoga tetap tercurahkan kapada Nabi Muhammad SAW, penutup
dari seluruh nabi dan rasul utusan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
manfaat yang cukup besar bagi penulis maupun bagi pembaca. Kami
menyadari Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan hanyalah orang
biasa yang tidak lepas dari yang namanya salah. Maka penulis
selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan diridhoi oleh Allah
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB 1 .....................................................................................................................................4
1.1.Definisi .............................................................................................................................. 4
1.2.Etiologi .............................................................................................................................. 5
1.3.Manifestasi Klinis.............................................................................................................. 6
1.4 Patofisiologi....................................................................................................................... 7
1.6 Penatalaksanaan................................................................................................................. 8
1.9 Pencegahan.........................................................................................................................9
1.10 WOC............................................................................................................................. 10
BAB II .................................................................................................................................. 12
3.1.Kesimpulan...................................................................................................................... 23
LANDASAN TEORI
1.1. Definisi
Sindrom nefrotik merupakan tanda patognomonik dari penyakit glomerular.
Sindrom nefrotik adalah suatu sindrom klinis yang terdiri dari proteinuria (dewasa
≥3,5 g/hari ; anak-anak ≥40mg/h per m2), hipoalbuminemia <3,5 g/dl, edema,
terdapat fungsi ginjal seperti di atas, tetapi pada banyak keadaan, gagal ginjal progresif
keadaan umum pasien. Beberapa kasus dari sindrom nefrotik merupakan self-limited,
dan beberapa kasus lainnya berespon baik dengan pengobatan spesifik. Berdasarkan
sensitif steroid (SNSS) dan resisten steroid (SNRS)1. Prognosis pada SNRS kurang
baik. Seseorang dengan SNRS progress menjadi penyakit ginjal kronis dalam
kurun waktu 5 tahun7. Berdasarkan Studi Internasional Penyakit Ginjal pada Anak-
anak menunjukkan bahwa kasus SNRS terjadi pada 70% Glomerulosklerosis fokal
MCD3,8,9. Namun demikian, sindrom nefrotik tetap merupakan suatu kondisi kronik.
Tidak semua pasien dengan proteinuria ≥3,5 g/24 jam akan memiliki
semua
4
karakteristik sindrom nefrotik, beberapa memiliki konsentrasi serum albumin
1.2. Etiologi
Berdasarkan etiologinya, nefrotik syndrome dibagi menjadi tiga, yaitu
1) Kongenital
- Galloway-Mowat syndrome
2) Primer
5
- Sindrom Nefrotik Kelainan Minimal (SNKM)
3) Sekunder
Glomerulonephritis
Tanda dan gejala yang muncul pada sindroma nefrotik adalah: kenaikan berat
6
1.4 Patofisiologi
hilangnya protein plasma dan kemudian akan terjadinya proteinuria. Kelanjutan dari
aliran darah ke renal, ginjal akan melakukan kompensasi dengan merangsang produksi
renin angiotensin dan peningkatan sekresi antideuretik hormone (ADH) dan sekresi
aldosteron yang kemudian menjadi retensi natrium dan air. Dengan retensi natrium dan
air, akan menyebabkan edema. Terjadi peningkatan cholesterol dan Triglicerida serum
albumin atau penurunan onkotik plasma. Adanya hiperlipidemia juga akibat dari
meningkatnya produksi lipoprotein dalam hati yang timbul oleh karena kompensasi
hilangnya protein dan lemak akan banyak dalam urin (lipiduria). Menurunya respon
1.5 Komplikasi
Komplikasi mayor dari sindrom nefrotik adalah infeksi. Anak dengan sindrom
nefrotik yang relaps mempunyai kerentanan yang lebih tinggi untuk menderita infeksi
7
urin, kecacatan sel yang dimediasi imunitas, terapi imuosupresif, malnutrisi, dan edema
atau ascites. Spontaneus bacterial peritonitis adalah infeksi yang biasa terjadi,
walaupun sepsis, pneumonia, selulitis, dan infeksi traktus urinarius mungkin terjadi.
peritonitis, bakteri gram negatif seperti Escherichia coli, mungkin juga ditemukan
sebagai penyebab.
1.6 Penatalaksanaan
mencakup :
3. Pengurangan edema
ketidakseimbangan elektrolit)
8
6. Pemberian antibiotik (penisilin oral profilaktik atau agens lain)
1. Uji Urine
b. Uji dipstick urine : hasil positif untuk protein dan darah c. Berat
2. Uji darah
b. Kadar kolesterol serum : meningkat (dapat mencapai 450 sampai 1000 mg/dl)
1.000.000/ul)
perorangan
3. Uji diagnostik
9
1.8 Tanda dan Gejala
Gejala utama sindrom nefrotik adalah penumpukan cairan dalam tubuh atau
edema. Edema terjadi akibat rendahnya protein dalam darah, sehingga menyebabkan
cairan dari dalam pembuluh darah bocor keluar dan menumpuk di jaringan tubuh.
Pada anak-anak, edema yang disebabkan sindrom nefrotik dapat diamati dari
pembengkakan di wajah. Sedangkan pada orang dewasa, edema dapat diamati dari
Diare.
Mual.
1.9 Pencegahan
Satu-satunya cara untuk mencegah sindrom Nefrotik dengan mengontrol penyakit
1
0
1.10 WOC (PATHWAY)
Nefrotik Sindrom
Glomerulunefritis
Proteinuria
MK : Intoleran
aktivitas
11
BAB II
2.1 PENGKAJIAN
A. Identitas klien:
1. Umur: lebih banyak pada anak-anak terutama pada usia pra-sekolah (3-6 th). Ini
dikarenakan adanya gangguan pada sistem imunitas tubuh dan kelainan genetik
sejak lahir.
2. Jenis kelamin: anak laki-laki lebih sering terjadi dibandingkan anak perempuan
dengan rasio 2:1. Ini dikarenakan pada fase umur anak 3-6 tahun terjadi
Karena anak-anak pada masa ini juga sering bermain dan kebersihan tangan
kurang terjaga. Hal ini nantinya juga dapat memicu terjadinya infeksi.
Agama
Suku/bangsa
Status
Pendidikan
Pekerjaan
dengan klien.
C. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama: kaki edema, wajah sembab, kelemahan fisik, perut membesar
(adanya acites).
berikut:
Kaji onset keluhan bengkak pada wajah atau kaki apakah disertai dengan
Apakah ada riwayat dirawat dengan penyakit diabetes melitus dan penyakit
13
Penting juga dikaji tentang riwayat pemakaian obat-obatan masa lalu dan
D. Kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual
Pola persepsi diri dan konsep diri : putus asa, rendah diri
E. Pemeriksaan Fisik
Biasanya tidak didapatkan adanya hgangguan pola nafas dan jalan nafas
walau secara frekuensi mengalami peningkatan terutama pada fase akut. Pada
fase lanjut sering didapatkan adanya gangguan pola nafas dan jalan nafas yang
b) B2 (Blood)
c) B3 (Brain)
d) B4 (Bladder)
e) B5 (Bowel)
f) B6 (Bone)
15
Didapatkan adanya kelemahan fisik secara umum, efek sekunder dari edema
F.Pengkajian Diagnostik
membran glomerulus.
1. Kelebihan volume cairan b.d Kelebihan asupan cairan d.d Perubahan berat jenis urin
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kuruang dari kebutuhan b.d Asupan diet kurang d.d
integritas kulit
16
2.3. INTERVENSI
17
normal. menetap atau
memburuk
4. Menjelaskan
indikator kelebihan
cairan.
Monitor cairan .
1. Monitor asupan
dan pengeluaran
2. Berikan cairan
dengan tepat
3. Pastikan bahwa
semua IV dan
asupan enteral
berjalan dengan
benar, terutama
jika tidak diatur
oleh pompa infus
4. Konsultasikan ke
dokter jika
pengeluaran urin
kurang dari
0.5ml/kg/jam atau
asupan cairan
orang dewasa
kurang dari 2000
dalam 24 jam
18
1. Status nutrisi. ( 628) [adanya] alergi
atau intoleransi
2. Status nutrisi :
makanan yang
makanan dan cairan.
dimiliki pasien.
(630)
2. Beri obat-obatan
3. Status nutrisi :
ssebelum makan
asupan nutrisi.(631)
(misalnya.,
Kriteria Hasil : penghilang rasa
sakit, antiemetik),
1. Adanya peningkatan
jika diperlukan
berat badan sesuai
dengan tujuan. 3. Anjurkan pasien
untuk duduk pada
2. Berat badan ideal
posisi tegak di
sesuai dengan tinggi
kursi, jika
badan.
memungkinkan
3. Mampu
4. Monitor kalori dan
mengidentifikasi
asupan makanan
kebutuhan nutrisi.
19
2. Konservasi energi. okupasi dan
terapis
3. Tolerasi terhadap rekreasional dalam
aktivitas. perencanaan dan
Kriteria hasil : pemantauan
program aktivitas,
1. Dapat jika memang
berpartisipasi diperlukan
dalam aktivitas
fisik tanpa disertai 2. Bantu klien untuk
peningkatan memilih aktivotas
tekanan darah, nadi dan pencapaian
dan RR. tujuan melalui
aktivitas yang
2. Mampu melakukan konsisten dengan
aktivitas sehari- kemampuan fisik ,
hari (ADLs) secara fisiologis dan
mandiri . sosial.
7. Status respirasi :
pertukaran gas dan
ventilasi adekuat.
tindakan keperawatan
20
selama 3 x 24 jam Halaman : 127
1. Monitor proses
Integrias Jaringan :
penyembuhan
Kulit dan Membran
di daerah
Mukosa
sayatan
Kriteria hasil :
2. Berikan salep
1. Suhu kulit antiseptik
21
abnormal 4. Arahkan
pasien cara
merawat luka
insisi selama
mandi
22
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan data dari penelitian maka dapat disimpulkan bahwa
adalah bahwa interaksi itu adalah kegiatan yang berlangsung antara satu dengan
lainnya, baik antara orang dengan orang maupun antara orang dengan sesuatu benda,
seperti komputer, mobil, tumbuhtumbuhan, maupun hewan. Tentu saja pengertian ini
akan sangat berbeda bila dikaitkan dengan organisasi, keluarga, bangsa, ataupun
negara. Ke dalam interaksi yang tersebut terakhir ini biasanya disebut dengan interaksi
sosial. Bonner menyebutkan bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua
atau lebih individu, yang dapat mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan
3.2 Saran
Dalam kehidupan manusia di dunia ini tidak akan lepas dari kehidupan
menyadari bahwa kita hidup tidak mungkin sendirian.Untuk itu marilah kita
menjadi warga masyarakat yang baik dengan berinteraksi antar individu dengan
23
individu lain, antar individu dengan kelompok,bahkan kelompok dengan
24
DAFTAR PUSTAKA
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/download/1282/pdf
http://eprints.undip.ac.id/44647/3/Bab_2_-_Bab_II_Tinjauan_Pustaka.pdf
http://repository.unisba.ac.id/bitstream/handle/123456789/8313/kharisma_mak_tinjau
an_penyakit_sindroma_nefrotik_2017_sv.pdf?sequence=1&isAllowed=y
25
Lampiran
26
Lampiran
27
Lampiran
28
Lampiran
29
Lampiran
30
Lampiran
31