Anda di halaman 1dari 17

GAGAL JANTUNG

Pembimbing : dr. Hascaryo N, Sp. PD


INSYIRAH P
1620221215
Definisi
• Suatu sindrom klinis akibat kelainan struktur atau fungsi
jantung yang ditandai dengan
1. Gejala gagal jantung : sesak napas atau lelah bila beraktivitas;
pada kondisi berat dapat muncul saat istirahat
2. Tanda-tanda retensi cairan, seperti kongestif paru atau
bengkak pergelangan kaki
3. Bukti objektif kelainan struktur atau fungsi jantung saat
istirahat
Klasifikasi dan Terminologi
• Berdasarkan presentasinya
1. Gagal jantung akut : timbulnya sesak napas secara cepat (<24
jam) akibat kelainan fungsi jantung, gangguan fungsi sistolik
atau diastolik atau irama jantung, kelebihan beban awal
(preload), kelebihan beban akhir (afterload), atau
kontraktilitas  mengancam jiwa
2. Gagal jantung menahun (kronik) : sindrom klinis yang
kompleks akibat kelainan struktural atau fungsional yang
mengganggu pemompaan jantung atau dalam pengisian
jantung.
Klasifikasi dan Terminologi
• Berdasarkan nilai fraksi ejeksi
1. Heart failure-reduced ejection fraction (HF-REF) : ada tanda
gejala gagal jantung yang disertai penurunan nilai fraksi
ejeksi ventrikel.
2. Heart failure-preserved ejection fraction : ada tanda gejala
gagal jantung, namun nilai fraksi ejeksi normal atau menurun
sedikit. Tidak ada dilatasi ventrikel kiri. Kondisi ini biasanya
 hipertrofi ventrikel kiri atau atrium kiri dan/atau disfungsi
diastolik
Etiologi Gagal Jantung
Heart Failure Reduced Ejection Heart failure-preserved ejection Kondisi High Output
(<40%) fraction (HR-PEF) (>40-50%)
Penyakit arteri koroner : Hipertrofi patologi : primer Kelainan metabolik : tirokositosis,
infark/iskemi miokard (kardiomiopati hipertrofi), sekunder kelainan nutrisi (beri-beri)
(hipertensi)
Overload tekanan kronis : Penuaan Kebutuhan aliran darah yang
hipertensi, obstruksi katup berlebihan : shunt arteriovena
sistemik, anemia kronis
Overload volume kronis : Fibrosis Jantung
Katup regurgitasi, shunt
intrakardiak, shunt ekstrakardiak
Kardiomiopati dilatasi non iskemik : Peny. Jantung Pulmonal : kor
Genetis, peny. infiltratif pulmonal, vaskular pulmonal
Kerusakan akibat toksin: Kardiomiopati retriktif : infiltratif (
Peny. Metabolik, viral amioloidosis, sarkoloidosis)
Penyakit Chagas : kelainan ritme Kelaianan endomikardial
dan frekuensi jantung, bradiaritmia
kronis, takiaritmia kronis
Patofisiologi
• Iskemik, hipertensi, infeksi  penurunan kapasitas pompa
jantung kompensasi mekanisme neurohormonal (sistem saraf
adrenergik, sis renin angiotensin-aldosteron, sis sitokin
kerusakan sekunder  fibrosis dan apoptosis miokardium 
aritmia
Manifestasi Klinis
Kondisi Klinis Keterangan
Acute decompansated heart failure (ADHF) Dapat baru (de novo) atau dekompensasi
dari gagal jantung kronis
Hipertensive acute heart failure TD tinggi dan fungsi ventrikel yang masih
baik, apabila ada gambaran edema paru
akut
Edema paru sesak napas hebat, ronkhi basah kasar di
basal paru, otopneu, saturasi O2 < 90 %
Syok Kardiogenik Hipoperfusi jaringan (TD S< 90 mmHg,
prod urin 0.5 cc/KgBB/jam, N > 60x) tanpa
ada kongesti organ/paru
High output failure Curah jantung tinggi, laju nadi cepat,
akral hangat, kongesti paru, kadang-
kadang TD turun.
Klasifikasi Gagal Jantung
• Klasifikasi Berdasarkan NYHA
Derajat Keterangan
NYHA I (-) gejala atau keterbatasan dalam aktivitas
fisik sehari-hari, misalnya berjalan, naik tangga
NYHA II Gejala ringan (sesak napas ringan dan/atau
angina), terdapat keterbatasan fisik sehari-hari
biasa
NYHA III Terdapat keterbatasan aktivitas fisik sehari-
hari akibat gejala gagal jantung pada tingkat
yang lebih ringan (sesak dalam berjalan 20-
100m), pasien hanya merasa nyaman jika
beristirahat
NYHA IV Terdapat keterbatasan aktivitas yang berat,
gejala muncul saat istirahat
Diagnosis
• Anamnesis  Kriteria Framingham
Kriteria Mayor Kriteria Minor
Paroxsysmal noctural dyspnea Edema ekstremitas
Distensi vena-vena leher Batuk malam
Peningkatan vena jugularis Sesak pada aktivitas
Ronkhi Hepatomegali
Kardiomegali Efusi pleura
Gallop bunyi jantung III Kapasitas vital berkurang 1/3 dan
normal
Reflux hepatojugular positif Takikardia > 120 x/mnt
• Mayor atau minor penurunan BB≥ 4.5 kg dalam 5 hari terapi
Diagnosis
• Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium rutin : Darah tepi, elektrolit, BUN, kreatinin,
enzim hepar, urinalisi, GDS, displidemia, kelainan tiroid
2. EKG : ritme ada/tidaknya hipertrofi ventrikel kiri, serat
ada/tidaknya infark.
3. Rontgent : bentuk jantung, vaskularisasi paru. Kelainan lain
spt HT pulmonal, edema interstisial, edema paru
4. Px fungsi ventrikel kiri ; ekokardiogram 2-D/Doppler untuk
menilai ukuran dan fungsi ventrikel, kondisi katup
5. Pemeriksaan biomarka : BNP (brain natriuretic peptida)
Prinsip tatalaksana
• Terapi jangka pendek

Warm and Dry Cold and Dry

Warm and Wet Cold and Wet


• Profil 1 : menunjukkan hemodinamik normal. Gejala
kardiopulmonal dapat muncul karena kelainan parenkim paru
atau iskemik miokard yang transien
• Profil 2 dan 3 : gambaran edema paru akut. Membutuhkan
terapi diuretik dan atau vasodilator ditambah inotropik
• Profil 4 : kondisi deplesi cairan. Misalnya dilatasi ventrikel kiri
dan regurgitasi katup mitral. Membutuhkan terapi ekspansi
cairan. Terapi lain : diuretik, vasodilator, inotropik
Terapi jangka panjang
• Semua pasien gagal jantung sistol/diastol membutuhkan terapi
ACEI, ARB, antagonist beta, bila tidak ada komplikasi seperti
kelainan ginjal berat
• NYHA III-IV bila tidak membaik dengan ACEI, ARB, antagonist
beta dan dipertimbangkan dengan antagonis aldosteron 
spironolakton
• Untuk menghilangkan edema  diuretik regular rendah
• Fraksi ejeksi <30 % antikoagulan untuk mencegah emboli dan
digitalis untuk atrial fibrilasi
• PJK  simvastatin dan aspirin jangka panjang
Dosis awal (mg) Dosis Target (mg)

ACE Inhibitor
Captopril 6.25 3x/hari 50 3x/sehari
Enalapril 2.5 2x/hari 10-20 2x/hari
Lisinopril 2.5-5.0 1x/hari 20-35x 1x/hari
Ramipril 2.5 1x/hari 5 2x/hari
Trandolapril 0.5 1x/hari 4 1x/hari
Beta Antagonist
Bisoprolol 1.25 1x/hari 10 x/hari
Carvedilol 3.125 2x/hari 25-50 2x/hari
Metoprolol succinate 12.5/25 1x/hari 200 x/hari
Nebivolol 1.25 1x/hari 10x/hari
ARB
Candesartan 4 atau 8 1x/hari 32 x/hari
Valsartan 40 2x/hari 160x/hari
Losartan 50 1x/hari 150 x/hari
Antagonis aldosterone
Elerenone 25 1x/hari 50 x/hari
Spironolaktone 25 1x/hari 25-50 x/hari
Diuretik Kuat
Furosemid 20-40 40-240
Bumetanide 0.5-1.0 1-5
Torasemide 5-10 10-20
Tiazid
Benzoflumethiazide 2.5 2.5-10
Hydrovhlorothiazide 2.5 12.5-100
Metolazone 2.5 2.5-10
Indapamide 2.5 2.5-5
Diuretik hemat Kalium +ACEi/ARB -ACEi/ARB +ACEi/ARB -ACEi/ARB
Spironolaktone 12.5-25 50 50 100-200
Amiloride 2.5 5 5-10 10-20
Triamterene 2.5 50 100 200
Obat yang harus dihindarkan NYHA II-
IV
• Gol tiazolidinedio (glitazon)
• Gol CCB kecuali amlodipin dan felodipin
• OAINS dan penghambat COX 2  retensi Na dan air
memperburuk fungsi ginjal dan GJ
• ARB dgn ACE dan Antagonis aldosteron memperburuk F.
ginjal dan hiperkalemia
Intervensi gaya hidup
• Diet rendah garam 2 g/hari pada GJ ringan, 1 g/hari pada GJ
berat
• Konsumsi cairan 1.5 L/hari GJ ringan, 1 L/hari GJ berat
• Berhenti merokok dan alkohol
• Aktivitas fisik 3-5x/minggu selama 20-30 menit
• Istirahat tirah baring pada gagal jantung akut, berat, dan
eksaserbasi akut

Anda mungkin juga menyukai