Anda di halaman 1dari 17

DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN

DIABETES MELITUS TIPE 2


dr. Zulfahmi Zulfa, M.Ked (PD), SpPD
Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara
2018
Anda melihat seorang Laki laki ( tampak belakang ), berumur 45 tahun dengan obesitas.
Hasil pemeriksaan laboratorium pemeriksaan kesehatan rutin menunjukkan nilai glukosa
puasa pasien adalah 146 mg/dl
Anda melihat seorang laki laki berumur 45 tahun dengan obesitas. Hasil pemeriksaan
laboratorium pemeriksaan kesehatan rutin menunjukkan nilai glukosa puasa adalah 146
mg/dl. Pasien tidak memiliki keluhan

Penanganan terbaik apa yang diberikan pada pasien selanjutnya?


A. Menganjurkan merubah gaya hidup dan melakukan pemeriksaan ulang kadar

glukosa darah dan HbA1c beberapa minggu setelahnya

B. Mulai pengobatan dengan Metformin

C. Mulai pengobatan dengan Sulfonilurea

D. Mulai pengobatan dengan DPP-4 Inhibitor


Skrining DM Tipe 2

- Skrining Guidelines PERKENI 2015

• Obesitas
• Aktifitas fisik kurang
• Pertimbangkan Skrining pada pasien dengan riwayat keluarga memiliki
penyakit DM, Riwayat Diabetes gestasional atau Polycistic ovary syndrome
• Riwayat prediabetes
• Riwayat penyakit kardiovaskular

- Usia >45 Tahun tanpa faktor resiko diatas


Prevelensi DM Tipe 2

WHO memprediksi kenaikan jumlah


penyandang DM di Indonesia dari 8,4
juta pada tahun 2000 menjadi sekitar
21,3 juta pada tahun 2030
Diabetes Melitus Tipe 2 - Diagnosis

Kadar Glukosa puasa lebih pemeriksaan glukosa Kadar HbA1c >6.5% dengan
dari 126 mg/dl atau sewaktu >200 dengan metode yang terstandarisasi
terdapat kandungan gejala klasik
glukosa pada urin
Evaluasi pada pasien dengan DM tipe 2

Pemeriksaan Retina pada saat diagnosis dan setidaknya setahun sekali

HbA1c setiap 3-6 bulan sekali

Pemeriksaan kaki diabetes setahun sekali

Pemeriksaan Lipid darah sedikitnya sekali setahun

Mikroalbumin urin/ rasio kreatinin pada saat diagnosis dan sekali setahun

Pemeriksaan fungsi ginjal sedikitnya setiap 6 bulan


Evaluasi awal terhadap pasien ini menunjukkan nilai HbA1c adalah 8.2%
Evaluasi awal terhadap pasien ini menunjukkan nilai HbA1c adalah 8.2%

Disamping merubah gaya hidup, pengobatan terbaik yang dapat diberikan


kepada pasien ini adalah :

A. Glipizide

B. Liraglutide

C. Basal insulin saat malam hari

✔ D. Metformin

American association Diabetes 2018


Perkeni 2015
Pengobatan Diabetes Melitus tipe 2 – Selalu mulai dengan dengan gaya hidup

Penatalaksaan Aktifitas fisik dapat Pengaturan pola makan


multidisiplin dapat mengurangi nilai HbA1c dari ahli gizi atau
menurunkan berat sebanyak 0.5-1% edukator diabetes yang
badan sampai 9%; bersertifikasi
Mengurangi
penggunaan obat DM
dan obat HTN
Penatalaksanaan DM Tipe 2

Metformin merupakan first line


Sulfoniluera
agent

Resiko rendah hipoglikemia Murah

Dapat menurunkan berat badan Efektif HbA1c dapat turun 1%

Saat ini dapat digunakan pada Resiko Hipoglikemia; menambah


eGFR 30 ml/min per 1.73 m2 berat badan
Penatalaksanaan DM Tipe 2

Dipeptidyl peptidase-4 inhibitor Thiazolidinedione

Resiko rendah hipoglikemia Peningkatan BB dan edema


Efek samping yang sedikit
Hindari pada pasien dengan
Dapat digunakan pada moderate riwayat ca bladder, osteoporosis
renal dysfunction

Perbaikan HbA1c lebih rendah – Perbaikan HbA1c hingga 1 %


0.5 % sampai – 0.9 %
Penatalaksanaan DM Tipe 2

Glucagon-like peptide-1 receptor Sodium-glucose cotransporter 2


agonist inhibitor
Preparat yang tersedia hanya Injeksi Menghambat reuptake glukosa di ginjal

Warning: Pankreatitis! Hindari jika Dapat meningkatkan resiko UTI dan


eGFR < 30 ml/min/ 1.73 m2 genital fungal infection

Berat badan dapat turun hingga 4 Berat badan dapat turun hingga 4 Kg ;
Kg menurunkan Tekanan darah
Perbaikan HbA1c 1 – 1.5 % Perbaikan HbA1c 0.5 – 0.9 %
Kapan memulai Insulin

Kondisi
Perioperatif
Gagal dengan
kombinasi OHO
Penurunan berat dosis optimal
badan yang cepat

HbA1c diatas 9% dengan Krisis hiperglikemia


kondisi dekompensasi dan Hiperglikemia
metabolik yang disertai
ketosis Stres berat (infeksi
sistemik, operasi
Kontraindikasi/ besar, infark
Alergi terhadap miokard akut,
Kehamilan dengan
OHO stroke)
DM
Insulin pada DM Tipe 2

• Terdapat berbagai Jenis sesuai dengan kondisi pasien


• Biasanya dimulai dengan pemberian insulin basal dengan
dosis 6 -10 unit
• Pengecekan glukosa darah dapat lebih sering dilakukan –
dapat mengidentifikasi kapan gula darah naik
• Dapat mengikuti gaya hidup pasien
• Lanjutkan metformin, tetapi hentikan penggunaan
sulfoniluera saat insulin prandial diberikan
Target Glukosa pada DM Tipe 2

Hipoglikemia merupakan masalah yang serius, Terutama pada pasien geriatri

Goal Kadar gula darah

Puasa: 80-130 mg/dl Postprandial: <180 mg/dl

Standars of medical care in diabetes, ADA 2018


TERIMA
KASIH
dan
APA ADA
PERTANYAAN ?

Anda mungkin juga menyukai