Anda di halaman 1dari 34

ANXIETY

DISORDER

Erna Prasetyaningrum,M.Sc.,Apt
Epidemiologi
Prevalensi ansietas di Amerika dalam satu tahun adalah
13,3% yang terjadi pada usia 18 – 54 tahun, 10,6 % diatas
usia 55 tahun.
Ansietas fobia merupakan jenis ansietas yang paling sering
terjadi di Amerika yaitu 8 % pertahun, sedangkan
Generalized anxiety disorder (GAD) sejumlah 2,8 %
biasanya dialami pada usia 20 – 30 tahun.
Panic disorder sejumlah 1,7 % yang biasanya dialami pada
akhir usia 20 tahun.
Kejadian social anxiety disorder (SAD) sejumlah 3,7 % dan
lebih banyak dialami pada pria.
Definisi
Ansietas merupakan suatu gejala yang tidak
menyenangkan,sensasi cemas, takut yang berlebihan,
tidak rasional dan terkadang panik yang bisa berkaitan
dengan gangguan mental
Lanjutan etiologi…
2. Psychiatric diseases
Gejala ansietas sangat umum pada pasien dengan
mood disorders, schizophrenia, delirium, dimensia.
3. Drug induced anxiety
Dua kelas obat utama yang menyebabkan gejala
ansietas adalah stimulan susunan syaraf pusat dan
depresan.
Patogenesis
Noradrenergic model
Pada model ini sistem saraf otonom dari pasien
ansietas hipersensitif dan overreacts pada beberapa
rangsangan. Locus coeruleus mungkin punya suatu
peran pada regulasi ansietas, seperti mengaktivasi
pelepasan norepinephrine (NE) dan stimulasi sistem
saraf simpatik.
Lanjutan Patogenesis…
Benzodiazepine (BZD) receptor model
Reseptor benzodiazepine berikatan dengan γ-
aminobutyric, reseptor tipe A (GABAA) dan chloride
ion channels. GABA adalah inhibitory
neurotransmitter utama pada sistem saraf pusat
(CNS). Gejala ansietas mungkin berhubungan pada
underactivity dari sistem GABA.
Lanjutan patogenesis…
Serotonin model
Gejala GAD bisa mencerminkan transmisi serotonin
berlebihan atau overreaktivitas dari stimulatory 5-HT
pathways.
Peptide theory
Peran dari cholecystokinin (CCK) dan peptide lainnya
masih dalam penelitian
Gejala Klinik
Kecemasan
Ketegangan motorik (Motor Tension)
 Hiperaktivitas otonom
Kewaspadaan kognitif (Vigilance dan scanning)
Gejala somatik yang spesifik
Gejala depresi
Kategori anxiety
Sasaran Terapi & Strategi Terapi
Faktor penyebab timbulnya penyakit : gangguan medis,
gangguan medis, lignkungan, drug induced anxiety.
Gejala dan tanda meliputi : kecemasan, ketegangan
motorik, hiperaktivitas otonom, kewaspadaan kognitif
dan gangguan somatik.
Perubahan fungsi pasien dalam kehidupan keluarga,
masyarakat/sosial, maupun dalam dunia kerja pasien.
Kemungkinan terjadinya komplikasi atau
perkembangan penyakit yang lebih parah.
Kondisi kambuh
Strategi Terapi pada pasien Ansietas:
Mengatasi faktor penyebab timbulnya penyakit.
Mengatasi gejala yang dialami pasien.
Mencegah terjadinya komplikasi atau perkembangan
penyakit yang lebih parah.
Menormalkan fungsi psikososial dan kehidupan
pekerjaan pasien.
Mencegah kondisi kambuh pada pasien ansietas
Tatalaksana
terapi……..
A. Generalized anxiety disorder
Terapi non farmakologi
Pengobatan non farmakologi pada GAD antara lain :
manajemen stress, psikoterapi, meditasi/pemulihan,
konseling jangka pendek.
Pasien GAD yang membutuhkan terapi psikologi
dapat menggunakan terapi tunggal maupun
kombinasi pengobatan antianxietas, untuk mengatasi
rasa takut dan memperbaiki kemampuan berpikir.
B. Panic disorder
Terapi Non-Farmakologis
Pasien harus dididik untuk menghindari substansi
yang dapat mempercepat serangan panik, antara lain
kafein, penyalahgunaan obat, dan stimulan tanpa
resep dokter.

CBT memfokuskan pada koreksi perasaan dan perilaku


mal-adaptif dari pasien yang mulai timbul,
berketerusan, atau memperburuk gejala panik
C. Agoraphobia
Pengobatan terbaik untuk agoraphobia adalah terapi
pemaparan, jenis dari terapi kebiasaan.
Dengan bantuan seorang terapis, penderita mencari
tahu, menghadapinya, dan tinggal dengan apa yang
dia takuti sehingga ansietasnya perlahan-lahan
sembuh karena terbiasanya dengan situasi tersebut
(proses yang disebut habituasi).

Orang dengan agoraphobia yang sangat depresi


mungkin membutuhkan antidepresan
d. Social Anxiety Disorder
TERAPI NON-FARMAKOLOGIS
CBT,
pemaparan terhadap situasi yang ditakuti,
pelatihan ketrampilan sosial,
terapi relaksasi.

Banyak pasien yang merespon terhadap kombinasi terapi


ini.
Pengobatan psikologis biasanya berlangsung beberapa
bulan dan sering dilakukan dalam lingkungan berkelompok
e. Specific Phobia
Terapi pemaparan merupakan sejenis terapi perilaku dimana
penderita secara bertahap dihadapkan kepada benda atau
keadaan yang ditakutinya. Terapi ini merupakan pengobatan
terbaik untuk fobia spesifik.
Obat-obatan tidak terlalu bermanfaat dalam mengatasi fobia
spesifik.
Benzodiazepin bisa diberikan sebagai pengendali fobia jangka
pendek pada penderita yang takut terbang ketika akan
bepergian dengan pesawat terbang.
Psikoterapi dilakukan agar penderita memahami pertentangan
psikis yang mungkin melatarbelakangi terjadinya fobia spesifik.
f. Obsessive Compulsive Disorder
Penatalaksanaan meliputi farmakoterapi dan psikoterapi.
Pengobatan farmakoterapi standar adalah dengan obat
spesifik serotonin seperti klomipramin atau penghambat
reuptake serotonin spesifik (SSRI) seperti fluoksetin.
Bila terapi gagal, terapi dapat diperkuat dengan
menambahkan lithium atau penghambat
monoaminoksidase (MAOI), khususnya fenelzin.
Psikoterapi meliputi terapi perilaku dengan desensitisasi
dan terapi keluarga bila terdapat faktor disharmoni
keluarga yang mempengaruhi timbulnya gangguan
tersebut
g. Posttraumatic Stress Disorder
h. Acute Stress Disorder
Penyembuhan akan terjadi jika penderita dikeluarkan
dari peristiwa traumatik dan diberi dukungan dalam
bentuk pengertian, empati dan kesempatan untuk
menjelaskan apa yang telah terjadi dan reaksi mereka
terhadap kejadian tersebut.
Menjelaskan kejadian yang dialaminya secara
berulang-ulang, kadang membantu beberapa
penderita.
Terimakasih
……..

Anda mungkin juga menyukai