Anda di halaman 1dari 56

SKENARIO 3

BLOK
NeuroPsikitri
SGD 8
Tutor dr. Sriwahyuni Nasution MKT
Our Team

Amalia Fajar (Ketua) 173307010014 Boyke Andreas 173307010068


Tamimi Badzlina Nasition (Sekretaris) 173307010073 Pantaleon Raynard Aditia Kaban 173307010076
Windy Anggriani 173307010044 Pivi Nabila 173307010082
Lola Triana Sari Girsang 173307010039 Sania angelisa F Depari 173307010088
Sakinah 173307010050 Andre Cristian Ginting 173307010108
Dini Umara 173307010052 Jessica Lise Hana 173307010119
Tn. A, 28 tahun, laki–laki, belum
menikah diantar oleh polisi ke RS kerena
mengamuk dan memukul seorang
wanita berusia 60 tahun yg tidak
dikenalnya dijalan. Ketika perawat
menanyakan siapa nama Tn. A
membentak perawat dan berkata “kamu
SKENARIO
tidak tahu siapa saya? Betapa bodohnya.
Tanpa bicara pun semua orang dapat
mengenal siapa saya dan mengetahui
apa yang ada dalam pikiran saya’’
MORE INFO 1
Saat dilakukan wawancara dan pemeriksaan psikiatri, Tn. A sibuk
berbicara dan tertawa sendiri ketika ditanya dengan siapa ia
tertawa, ia mengatakan sambil menjawab pertanyaan dokter ia
mendengarkan juga usilan dari malaikat pembisiknya. Menurut os
malaikat inilah yang menyuruh os memukul wanita dijalan tadi
karena wanita tersebut merupakan suruhan tetangga yang mau
mencelakannya. Tn. A mengatakan bahwa tetangga sebelah
rumahnya sangat cemburu padanya dan bermaksud mencelakakan
dan mengguna-gunainya dengan bantuan jin jahat yang
dimasukkan dalam pikiranya sehingga perbuatan jahat jin
dilakukan dengan bantuan tubuh os.
Gejala apa yang diperlihatkan oleh pasien tersebut?
MORE INFO 2
1 jam kemudian ibu os datang ke rs dan memberi keterangan bahwa os sudah
meunjukan perubahan perilaku sejak kurang lebih 2 bulan yang lalu. Os menjadi
malas keluar rumah, malas mandi, dan malas bertemu siapa saja. Satu bulana
terakhir os mulai bicara sendiri dan marah tanpa sebab. Sebelumnya os dikenal
sebagai anak yang pendiam, tidak punya teman dekat, tidak dekat dengan
saudaranya. Lebih serang menyendiri dan terkesan dingin, kurang peduli terhadap
kritikan maupun pujian. Pada 4 bulan yang lalu os melamar kerja ke suatu
perusahaan, tahap awal berjalan lancar, namun di tahap akhir os gagal dan kelihat
kecewa, tampaknya hal tersebut tidak terlalu di pedulikannya. Namun 3 minggu
kemudian dia mulai mengatakan bahwa sebenarnya ia lulus tahap akhir, tapi karena
tetangganya memfitnah dan melaporkan hal tidak baik, os jadi tidak terima. Tidak ada
riwayat trauma kepala dan zat adiktif.
Hasil pemeriksaan : Status pemeriksaan : Sens: CM, TD: 120/80mmHg, RR :16x/I, Nadi
: 80x/I, T: 37C. Pemeriksaan fisik maupun laboratorium tidak dijumpai kelaina.
Bagaimana pendapat anda mengenai keadaan tersebut dan apa penatalaksaan
lanjutan?
vz
I.Klasifikasi
Istilah
Zat Adiktif : Adalah zat yang tidak termasuk
golongan narkotika maupun psikotropika
namun jika dimakan atau diminum
menimbulkan ketergantungan fisik dan psikis.
II. Identifikasi
Masalah
Mengapa os marah marah
dengan tidak jelas?

Mengapa os
mencelakakan orang lain?

Mengapa os menarik diri


terhadap kesehariannya?
III. Analisa
vz
Masalah
1. Kemunginan os mengalami skizofrenia dimana

ditemui bicara kacau, perilaku kacau, afek datar

atau tidak sesuai.

2. Kemungkinan os mengalami waham dan

halusinasi, dimana os berbicara dan tertawa sendiri.


3. Kemunginan pasien mengalami depresi dengan
symptom negatif dimana ditemui kehilangan minat
untuk aktifitas sehari-hari
IV. Kesimpulan vz
Sementara
Tn. A 28 Thn Dengan keluahan
mengamuk dan memukul seorang
wanita berusia 60 tahun yg tidak
dikenalnya dijalan. Ketika perawat
menanyakan siapa nama Tn. A
membentak perawat dan berkata “kamu
tidak tahu siapa saya? Betapa
bodohnya. Tanpa bicara pun semua
orang dapat mengenal siapa saya.
Kemungkinan os mengalami skizofrenia.
Tn. A, 28

Dengan keluahan mengamuk dan memukul seorang wanita berusia 60 tahun yg tidak dikenalnya dijalan.
Ketika perawat menanyakan siapa nama Tn. A membentak perawat dan berkata “kamu tidak tahu siapa saya?
Betapa bodohnya. Tanpa bicara pun semua orang dapat mengenal siapa saya.

Pada Wawancara & pemeriksaan psikiatri, Tn. A sibuk Alloanamnesa pada ibu bahwa os sudah menunjukan
berbicara dan tertawa sendiri ketika ditanya dengan siapa ia perubahan perilaku sejak kurang lebih 2 bulan yg lalu. Os
tertawa, ia menjawab malaikat pembisiknya. Menurut os menjadi malas keluar rumah, malas mandi, dan malas bertemu
malaikat inilah yang menyuruh memukul wanita dijalan tadi siapa saja. 1 bulana terakhir os mulai bicara sendiri dan marah
karena wanita tersebut suruhan tetangga yang mau tanpa sebab os dikenal sebagai anak yang pendiam. Pada 4
mencelakannya. Tn. A mengatakan bahwa tetangga sebelah bulan yang lalu os melamar kerja dan tidak terima, 3 minggu
rumahnya sangat cemburu padanya dan bermaksud kemudian dia mulai mengatakan bahwa sebenarnya ia lulus
mencelakakan dan mengguna-gunainya dengan jin jahat y tahap akhir, tapi karena tetangganya memfitnah dan
dalam pikiranya sehingga perbuatan jahat jin dilakukan dengan melaporkan hal tidak baik, os jadi tidak terima
bantuan tubuh os.

Skizofrenia Paranoid
V. LEARNING OBJECT
Definisi dan Klasifikasi 05 Klasifikasi
Skizofrenia
01 Gangguan Jiwa menurut
PPDGJ III
06 Diagnosis Banding
Skizofrenia
02 Definisi, Epidemiologi
& Etiologi Diagnosis Multiaksial
07 aksis I-V pada
Skizofrenia
03 Symptom
Positif & Negatif

Fase
08 Penatalaksanaan
Skizofrenia

04 Perjalanan
Skizofrenia
09 Prognosis
Skizofrenia
Definisi dan Klasifikasi
Gangguan Jiwa menurut
PPDGJ III

01
Definisi dan Klasifikasi Gangguan Jiwa Menurut PPDGJ III

Gangguan jiwa menurut pedoman penggolongan


dan diagnosis gangguan jiwa (PPDGJ) III adalah
sindrom pola perilaku seseorang yang secara
khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan
(distress) atau hendaya (impairment) di dalam
satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia,
yaitu fungsi psikologik, perilaku, biologik, dan
gangguan itu tidak hanya terletak di dalam
hubungan antara orang itu tetapi juga
dengan masyarakat (Maslim, 2002; Maramis,
2010).
• Gangguan mental organik dan simtomatik (F00 – F09)
• Gangguan mental dan perilaku akibat zat psikoaktif
(F10 – F19)
Klasifikasi gangguan
• Skizofrenia gangguan skizotipaldan gangguan waham
(F20 – F29) jiwa menurut PPDGJ
• Gangguan suasana perasaan (mood atau afektif) (F30 III
– F39)
• Gangguan neurotic, gangguan somatoform dan
gangguan stress (F40 – F48)
• Sindrom perilaku yang berhubungan dengan
gangguan fisiologis dan faktor fisik (F50 -F59)
• Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa
(F60 – F69)
• Retardasi mental (F70 – F79)
• Gangguan perkembangan psikologis (F80 – F89)
• Gangguan perkembangan psikologis (F80 – F89)
Klasifikasi
• Kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinis
(kode Z)
Skizofrenia
02
Definisi,
Epidemiologi &
Etiologi
DEFINISI SKIZOFRENIA

• Menurut
Menurut PPDGJ-III,
PPDGJ-III, Skizofrenia
Skizofrenia adalah
adalah suatu sindrom
sindrom
dengan variasi
dengan variasi penyebab
penyebab dan perjalanan
perjalanan penyakit
penyakit yang
yang
luas, serta
luas, serta sejumlah
sejumlah akibat
akibat yang
yang tergantung
tergantung pada
pada
perimbangan pengaruh
perimbangan pengaruhgenetik, fisik
genetik, dan
fisik sosial
dan budaya.
sosial budaya.

• Umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental


dan karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek
yang tidak wajar (inappropriate) or tumpul (blunted).
Kesadaran yang jernih (clear conciousness) dan
kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara,
walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang
kemudian
EPIDEMIOLOGI SKIZOFRENIA
• Di amerika serikat, prevalensi skizofrenia sekitar 1
persen, yang berarti kurang lebih 1 dari 100 orang
akan mengalami skizofrenia selama masa hidupnya.
Studi Epidemiologic Catchment Area (ECA) yang
disponsori National Institute of Mental Health (NIMH)
FINDINGS
melaporkan prevalensi seumur hidup sebesar 0,6
sampai 1,9 persen.
• Pada laki-laki biasanya gangguan ini mulai pada usia
lebih muda yaitu 15-25 tahun sedangkan pada
perempuan lebih lambat yaitu sekitar 25-35 tahun.
Insiden skizofrenia lebih tinggi pada laki-laki daripada
perempuan dan lebih besar di daerah urban
dibandingkan daerah rural.
ETIOLOGI SKIZOFRENIA
1. Model Diatesis- Stres
2. Neurobiologi
3. Hipotesis Dopamine
4. Neurotransmiter lainnya
• Serotonin
• Norepinefrin
• Asam amino (GABA)
5. Faktor genetik
6. Faktor psikososial
7. Teori psikoanalitik
8. Teori pembelajaran
03
Symptom Positif &
Negatif
Symptom Positif Symptom Negatif

1. Sangat berlebihnya 1. Berkurangnya ekspresi


fungsi normal Emosi
2. Halusinasi 2. Avolisi
3. Sulit berkonsentrasi 3. Alogia
4. Waham 4. Anhedonia
5. Perilaku disorganisasi 5. Asosialitas
04
Fase Perjalanan
Skizofrenia
• Fase premorbid
• Fase prodromal
• Fase aktif
• Fase residual
05
Klasifikasi
Skizofrenia
TIPE PARANOID

• tegang
• mudah curiga
• berjaga-jaga
• berhati-hati
• terkadang dapat mengendalikan diri
mereka pada situasi sosial
• Penampilan pribadi dan perilaku sosial
berantakan TIPE DISORGANIZED
• Respon emosional tidak tepat (HEBEFRENIK)
• Tawa sering meledak tanpa alasan jelas
• Seringai atau meringis yang tidak lazim
TIPE KATATONIK • Gambaran klinis tipe katatonik: gangguan
nyata fungsi motorik; gangguan ini dapat
mencakup stupor, negativisme, rigiditas,
ekstasi atau berpostur
• Bisa juga didapati stereotipi, manerisme dan
fleksibilitas serea
• TIPE TAK TERDIFERENSIASI
• TIPE RESIDUAL
• BOUFFEE DELIRANTE
• ONEIROID
• PARAFRENIA
• SKIZOFRENIA PSEUDONEUROTIK
• SKIZOFRENIA SIMPLEKS
• SKIZOFRENIA AWITAN DINI
• SKIZOFRENIA AWITAN LAMBAT
06
Diagnosis Banding
Skizofrenia
Penyakit Definisi Etiologi Durasi Gejala
Skizofrenia Merupakan sekelompok Belum ada etiologi Gejalanya harus ada selama - Waham ( waham bizarre)
gangguan psikotik dengan pasti. setidaknya 6 bulan. - Halusinasi
gangguan dasar kepribadian, - Biologi - Bicara Kacau
distorsi proses pikir, waham yang - Biokimia - Perilaku yang sangat kacau
aneh, gangguan persepsi, afek - Genetik katatonik
yang abnormal. - Faktor - Gejala negative, afektif
Lingkungan mendatar,alogia atau
kehilangan minat.

Gangguan Kelainan mental yang rancu Penyebab belum Gejala skizofrenia selama 2 - Periode penyakit tidak
Skizoafektif ditandai dengan adanya diketehui secara minggu tanpa adanya gejala terputus
kombinasi antara gejala pasti afektif, baru kemudian - Trdpt waham atau halusinasi
skinofrenia dan gangguan afektif. diikuti timbulnya gejala sekurang kurangnya 2
gejala gangguan afektif minggu.
- Gangguan tidak disebabkan
afek biologis atau zat
- Gejala skizofrenia dan
gangguan afektif sama sama
menonjol dlm 1 episode
penyakit yang sama
Gangguan Gangguan psikiatrik Penyebab belum diketahui secara Gejala harus ada minimal 3 - Waham tidak bizar
Waham Menetap dimana gejala yang pasti. bulan lamanya - Emosi dan perilaku serasi
utama adalah waham - Riwayat keluarga menderita waham
penyakit yang sama - Halusinasi tidak menonjol
- Ketidakseimbangan
neurotransmitter di otak

Gangguan Gangguan jiwa yg Penyebab belum diketahui secara Onset akut (dalam masa 2 - Distorsi persepsi (halusinasi)
Psikotik Akut ditandai dengan pasti. minggu atau kurang = - Distorsi pikiran (waham)
ketidakmampuan jangka waktu gejala gejala - Agitasi dan perilaku aneh
individu menilai psikotik menjadi nyata dan - Pembicaraan aneh atau
kenyataan yg terjadi. mengganggu beberapa kacau (disoraganisasi)
aspek kehidupan. - Keadaan emosi yang labil
dan ekstrem (iritabel)
07
Diagnosis
Multiaksial aksis I-V
pada Skizofrenia
• Pranatal dan perinatal
DIAGNOSIS SKIZOFRENIA • Masa kanak-kanak awal (samapai usia 3
tahun)
• Masa kanak kanak pertengahan (usia 3-11
tahun)
• Anamnesis • Masa kanak kanak akhir (pubertas hinga
• Data identitas pasien remaja )
• Sebab utama dan keluhan utama • Masa dewasa :
• Riwayat penyakit sekarang • Riwayat pekerjaan
(awitan dan faktor pencetus ) • Riwayat hubungan dan perkawinan
• Riwayat penyakit terdahulu • Riwayat militer
• Psikiatrik • Riwayat pendidikan
• Medis • Agama
• Pemggunnaan alhohol atau zat adiktif • Aktivitas sosial
• Riwayat keluarga • Situasi kehidupan terkini
• Riwayat pribadi (anamnesa) • Riwayat pelanggaran hukum
• Riwayat seksual
• Mimpi dan fantasi
• Nilai nilai
• Pemeriksaan
• Status mental
• Fisik diagnostik
• Kewaspadaan
• -Penampilan terlihat dari
• Orientasi (orang,
postur, pembawaan, pakaian,
tempat, waktu)
kerapian, tampak sehat,
• Konsentrasi
tampak sakit, mudah terlihat
• Ingatan (segera, jangka
sakit, pembawaan tenang,
pendek atau jangka
tampak tua, tampak muda,
panjang )
kusut, kekanak kanakan dan
• Kemampuan berhitung
aneh.
• Dasar pengetahuan
• -gaya bicara
• Penalaran abstrak
• -mood (subyektif dan
• Laboratorium
obyektif)
• Radiologik
• -pikiran (bentuk dan isi )
• Evaluuasi psikologik
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL

Aksis I Gangguan klinis

Kondisi lain yang menjadi focus perhatian


klinis

Aksis II Gangguan kepribadian

Retardasi mental

Aksis III Kondisi medic umum

Aksis IV Masalah psikososial dan lingkungan

Aksis V Penilaian fungsi secara global


AKSIS I

Menurut PPDGJ-III, Skizofrenia adalah suatu sindrom


• F00-f09= gangguan mental organic + simtomatik.
dengan variasi penyebab dan perjalanan penyakit yang
• F10-f19= gangguan mental&perilakuzatpsikoaktif.

luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada
F30-f39= gangguan suasana perasaan(mood).
• perimbangan pengaruh
F40-f48=gangguan genetik,
neurotic, fisik
gangguan dan sosial budaya.
somatoform.
• F50-f59= sindrom perilaku, gangguan fisiologis/fisik.
• F62-f68= perubahan kepribadian non organic,gangguan impuls.
• F80-f89= gangguan perkembangan psikologis.
• F90-f98= gangguan perilaku&emosional onset kanak – remaja.
• F99= gangguan jiwa ytt.
• Z 03.2= tidak ada diagnosis aksis I.
• R 69= diagnosis aksis I tertunda.


F60= gangguan kepribadian khas.
F60.0= gangguan kepribadian paranoid. AKSIS II
• F60.1= gangguan kepribadian schizoid.
• F60.2= gangguan kepribadian dissosial.
• F60.3= gangguan kepribadian emosional tak stabil.
• F60.4= gangguan kepribadian histrionic.
• F60.5= gangguan kepribadian anankastic.
• F60.6= gangguan kepribadian cemas(menghindar).
• F60.7= gangguan kepribadian dependen.
• F60.8= gangguan kepribadian khas lainnya.
• F60.9= gangguan kepribadian ytt.
• F61= gangguan kepribadian campuran dan lainnya.
• F61.0= gangguan kepribadian campuran.
• F61.1= perubahan kepribadian yang bermasalah.
• F70-f79=retardasi mental.
• Z 03.2= tidak ada diagnosis aksis II.
• R 46.8=diagnosis aksis II tertunda.


A00-B99= penyakit infeksi dan parasit tertentu.
C00-D48= neoplasma.
AKSIS III
• E00-G90=penyakit endokrin, nutrisi& metabolic.
• G00-G99=penyakit susunan saraf.
• H00-H59=penyakit mata dan adneksa.
• H60-H95= penyakit telinga&proses mastoid.
• I00-I99= penyakit system sirkulasi.
• J00-J99=penyakit system pernapasan.
• K00-K93= penyakit system pencernaan.
• L00-L99=penyakitkulit&jaringan subkutan.
• M00-M99= penyakitsistem musculoskeletal&jaringan ikat.
• N00-N99= penyakit sistem genitourinaria.
• O00-O99= kehamilan, kelahirananak& masa nifas.
• Q00-Q99=malformasi congenital, deformasi, kel. Kr.
• R00-R99= gejala, tanda&temuan klinis lab. Abn.
• S00-T98= cedera, keracunan&akibat kausa ekst,
• V01-Y98= kausa eksternal dr morb&mortalitas.
• Z00-Z99= factor => status kesehatan&pelayanan kesehatan.
AKSIS IV
• Masalah dengan keluarga.
• Masalah berkaitan dengan lingkungan social.
• Masalah Pendidikan.
• Masalah pekerjaan.
• Masalahperumahan.
• Masalah ekonomi.
• Masalaha akses ke pelayanan kesehatan.
• Masalah berkaitan interaksi dengan
hukum/criminal.
• Masalah psikososisal&lingkungan.
AKSIS V
• 100-91= gejala tidak ada, berfungsi maksimal,tidak ada masalah yang tak tertanggulangi.
• 90-81= gejalaminimal,berfungsi baik,cukup puas, tidak lebih dari masalah harian yang biasa.
• 80-71=gejala sementara&dapat diatasi, disabilitas ringan dalam social, pekerjaan,sekolah.
• 70-61= beberapa gejala ringan&menetap, disabilitas ringan dalam fungsi secara umum masih
baik.
• 60-51= gejala sedang ,disabilitas sedang.
• 50-41= gejala berat ,disabilitas berat.
• 40-31= beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita&komunikasi, disabilitas berat
dalam beberapa fungsi.
• 30-21= disabilitas berat dalam komunikasi&daya nilai, tidak mampu berfungsi hamper semua
bidang.
• 20-11= bahaya mencederai diri/orang lain, disabilitas sangat berat dalam komunikasi&
• Mengurus diri.
• 10-01= seperti diatas persisten&lebih serius.
• 0= informasi tidak adekuat.
08
Penatalaksanaan
Skizofrenia
Terapi Medikamentosa
Fase Terapi Skizofrenia
1. Fase Akut
Episode pertama atau eksaserbasi. Berlangsung 4-8 minggu.
Rentang Dosis Anjuran
Obat Antipsikotika Bentuk Sediaan
(mg/hari)
Antipsikotika Generasi I (APG-I)
Klorpromazin 300 - 1000 tablet (25 mg,100 mg)
Perfenazin 16 - 64 tablet (4 mg)
Trifluoperazin 15 - 50 tablet (1 mg, 5 mg)
tablet (0.5, 1 mg, 1.5 mg, 2 mg, 5 mg) injeksi short acting (5
Haloperidol 5 - 20
mg/mL), tetes (2 mg/5 mL), long acting (50 mg/ml)
Antipsikotika Generasi II (APG-II)
tablet (5 mg, 10 mg, 15 mg), tetes (1 mg/mL), discmelt (10 mg,
Aripriprazol 10 – 30
15 mg), injeksi (9.75 mg/mL)
Klozapin 150 - 600 tablet (25 mg, 100 mg)
Olanzapin 10 – 30 tablet (5 mg, 10 mg), zydis (5 mg, 10 mg), injeksi (10 mg/mL)
tablet IR (25 mg, 100 mg, 200 mg, 300 mg), tablet XR (50 mg,
Quetiapin 300 - 800
300 mg, 400 mg)
tablet ( 1 mg, 2 mg, 3 mg), tetes ( 1 mg/mL), injeksi Long Acting
Risperidon 2–8
(25 mg, 37.5 mg, 50 mg)
Paliperidon 3–9 tablet (3 mg, 6 mg, 9 mg)
1. Obat injeksi :
Olanzapine, dosis 10 mg/injeksi, intramuskulus, dapat diulang setiap 2
jam, dosis maksimum 30mg/hari.
Aripriprazol,Menurut
dosis 9,75 mg/injeksi
PPDGJ-III, (dosis maksimal
Skizofrenia adalah 29,25
suatu mg/hari),
sindrom
intramuskulus.
dengan variasi penyebab dan perjalanan penyakit yang
Haloperidol,luas,
dosisserta
5mg/injeksi,
sejumlah intramuskulus,
akibat yangdapat diulang setiap
tergantung pada
setengahperimbangan
jam, dosis maksimum
pengaruh20mg/hari.
genetik, fisik dan sosial budaya.
Diazepam 10mg/injeksi, intravena/intramuskulus, dosis maksimum
30mg/hari

2. Psikoedukasi
Tujuan Intervensi adalah mengurangi stimulus yang berlebihan, stresor
lingkungan dan peristiwa-peristiwa kehidupan.
• Farmakoterapi
Tujuannya untuk mengontrol, meminimalkan resiko atau
konsekuensi kekambuhan dan mengoptimalkan fungsi dan
proses ksembuhan (recovery). Setelah diperoleh dosis
optimal, dosis tersebut dipertahankan selama lebih kurang 8
2. Fase
– 10 minggu sebelum masuk ke tahap rumatan. Pada fase ini
dapat juga diberikan obat anti psikotika jangka panjang (long
Stabilisasi
acting injectable), setiap 2-4 minggu.
• Psikoedukasi
Farmakoterapi
Dosis mulai diturunkan secara bertahap sampai diperoleh dosis
minimal yang masih mampu mencegah kekambuhan. Bila kondisi
akut, pertama kali, terapi diberikan sampai dua tahun, bila sudah
berjalan kronis dengan beberapa kali kekambuhan, terapi
diberikan sampai lima tahun bahkan seumur hidup.
3. Fase
Psikoedukasi
Tujuannya mempersiapkan pasien kembali pada kehidupan Rumatan
masyarakat. Modalitas rehabilitasi spesifik, misalnya remediasi
kognitif, pelatihan keterampilan sosial dan terapi vokasional, cocok
diterapkan pada fase ini. Pada fase ini pasien dan keluarga juga
diajarkan mengenali dan mengelola gejala prodromal, sehingga
mereka mampu mencegah kekambuhan berikutnya.
Penatalaksaan Efek samping

• Turunkan obat anti psikotika


• Berikan obat anti kolinergik

Nama Generik Dosis (mg/hari) Waktu paruh eliminasi (jam) Target efek samping ekstrapiramidal

Triheksilfenidil 1-15 4 Akatisia, distonia, parkinsonisme

Amantadin 100-300 10-14 Akatisia, parkinsonisme

Propranolol 30-90 3-4 Akatisia

Lorazepam 1-6 12 Akatisia

Difenhidramin 25-50 4-8 Akatisia, distonia, parkinsonisme

Sulfas Atropin 0.5-0.75 12-24 Distonia akut

Kondisi Sindroma Neuroleptik Malignansi (SNM) memerlukan penatalaksanaan segera atau


gawat darurat medik
09
Prognosis
PROGNOSIS
Sejumlah studi telah menunjukkan bahwa
selama periode 5 sampai 10 tahun setelah rawat
inap psikiatrik yang pertama untuk skizofrenia,
hanya sekitar 10 sampai 20 persen pasien yang
dapat dideskripsikan memiliki hasil akhir yang
baik. Klasifikasi
Skizofrenia
Lebih dari 50 persen pasien dapat digambarkan
memiliki hasil. Akhir yang buruk, dengan rawat
inap berulang, eksaserbasi gejala, episode
gangguan mood mayor, dan percobaan bunuh diri.
Meski terdapat gambaran yang kelam ini,
skizofrenia tidak selalu memiliki perjalanan
penyakit yang memburuk dan sejumlah faktor
dikaitkan dengan prognosis baik.
PROGNOSIS BAIK PROGNOSIS BURUK

• Awitan lambat • Awitan muda


• Ada faktor presipitasi yang jelas • Tidak ada faktor presipitasi
• Awitan akut • Awitan insidius
• Riwayat social, seksual, dan pekerjaan pramor • Riwayat social, seksual dan pekerjaan buruk perilaku
bid baik autistic, menarik diri.
• Gejala gangguan mood (terutama gangguan • Lajang cerai, atau menjanda /duda
depresi) • Riwayat keluarga dengan skizofrenia
• Menikah • System pendukung buruk
• Riwayat keluarga dengan gangguan mood • Gejala negative Tanda dan gejala neurologiss riwayat
• System pendukung baik trauma perinatal tanpa remisi dalam 3 tahun
• Gejala positif berulangkali relaps riwayat melakukan tindakat
penyerangan
Tn. A, 28 tahun, laki–laki, belum menikah
diantar oleh polisi ke RS kerena mengamuk
dan memukul seorang wanita berusia 60 tahun
yg tidak dikenalnya dijalan. Ketika perawat
menanyakan siapa nama Tn. A membentak
perawat dan berkata “kamu tidak tahu siapa KESIMPULAN
saya? Betapa bodohnya. Tanpa bicara pun
semua orang dapat mengenal siapa saya. Dari
pemeriksaan dan gejala nya pasien di diagnosa
Skizofrenia Paranoid dengan pengobatan fase
akut anti psikotik generasi I Haloperidol secara
IM 5-10 mg setiap 4-6 jam dan dilanjutkan
dengan Haloperidol oral dengan dosis 5-15
mg/hari
References
• Amir, Nurmati. 2010. Buku Ajar Psikiatri. Badan Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
• Sadock B, Sadock V A. Kaplan & Sadock. 2010 Buku Ajar
Psikiatri Klinis, Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta.
• Dr, dr.Maslim, Rusdi SpKJ,MKes. Diagnosis gangguan
jiwa,PPDGJ-III,3 DSM-5.2013.
• Benjamin J Sadock M.D, Virginia Alcott Sadock M D, Buku Ajar
Psikiatri Klinis Edisi ke-2. Hal 156 & Hal 164.Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
THANKS
Does anyone have any questions?

Anda mungkin juga menyukai