LEPTOSPIROSIS
Oleh :
Hans Pangestu Simarmata 203307020012
Amalia Fajar 203307020013
Nursahitri 203307020014
Al Annisa Fadhila Ainy 203307020055
Elza Fahliza Ismar 203307020079
Pembimbing :
dr. Dewi Murni Sartika, Sp. PD
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam RSU Royal Prima Medan 2021
Defenisi Leptospirosis
02
Leptospirosis mengenai paling kurang 160 spesies mamalia.
Tikus merupakan vektor yang utama
05 VENUS MARS
Mercury is the Venus has a beautiful Despite being red,
smallest planet name Mars is a cold place
Ordo : Spirochaeta
Family : Trepanometaceae
Bentuk : Benang spiral panjang 5-15µm lebar 0,1-
0,2µm
07 Ujung : Seperti kait, lentur, tipis, fleksibel
Gerak : Aktif, berputar sepanjang sumbunya, maju,
mundur, melengkung.
o L. Ichterohaemorrhagiae – Tikus
o L. Canicola – Anjing
o L. Pomona – Sapi dan Babi
o Leptospira di Indonesia terutama disebarkan oleh tikus yang melepaskan bakteri
melalui urin ke lingkungan. Reservoir yang tahan terhadap infeksi ini adalah
tikus got (rattus novegicus) kebun/ladaleleng (rattus exulans).
10
MERCURY VENUS
It’s the closest planet to the Venus has a beautiful name
Sun and the smallest one in and is the second planet from
the Solar System the Sun
Cara Penularan
1. Penularan Langsung :
• Melalui darah, Urin atau cairan tubuh lain yang mengandung kuman Leptospira masuk
kedalam tubuh pejamu
• Dari hewan ke manusia merupakan penyakit akibat pekerjaan, terjadi pada orang yang
merawat hewan atau menangani organ tubuh hewan misalnya pekerja potong hewan, atau
seseorang yang tertular dari hewan peliharaanya
11 • Dari manusia ke manusia meskipun jarang dapat terjadi melalui hubungan seksual pada masa
konvalesen atau dari ibu penderita Leptospirosis ke janin melalui sawar plasenta dan air susu
ibu
• Terjadi melalui genangan air, sungai, danau, selokan saluran air dan lumpur yang tercemar
urin hewan.
Patofisiologi
12
Manifestasi Klinis
2 Sindrom Klinis
13
Leptospirosis ringan atau non-ikterik 85-90%
● Flu-like atau demam akut
● Sebagian besar kasus di salah-diagnosis sbg penyakit demam lain
● Pasien mungkin tidak berobat
Fever
14 Myalgia
Headache
Meningitis
Uveitis Jaundice
Abdominal Rash Hemorrhage
Important pain Renal failure
Clinical Vomiting Myocarditis
Findings Conjunctival
suffusion
Leptospires
Present
Blood Blood
CSF CSF
Urine Urine
Feigin et al. 1975
15
Diagnosa
• Identitas
• Keluhan : Demam(> 39 0C), Sakit kepala tiba-tiba , malaise,
muntah, batuk dengan atau tanpa darah , diare.
• Riwayat kontak dengan lingkungan yang terkontaminasiI
Anamnesa Leptospira.
• Vital Sign
• Inspeksi : Congjungtival suffusion, Ikterik, Rash.
16 • Palpasi : Nyeri Otot( M. Gastrocnemicus),Nyeri Abdomen
Pemeriksaan dan Epistaxis .
FISIK
Pemeriksaan Penunjang
1. Isolasi Organisme
2. Pemeriksaan PCR
Metode PCR sensitive dan spesifik.
Positif : awal perjalanan penyakit dan dapat mendeteksi
DNA. Metode ini spesifik genus tapi tidak spesifik
serovar.
Pemeriksaan Penunjang
3. Serologi
1. Kasus Suspect
dengan / atau
26 Minimal 3 dari kriteria laboratorium dibawah ini:
1. proteinuria, piuria, hematuria
2. lekositosis dg relatif neutrofilia (>80%), limfopenia
3. trombosit < 100.000 sel/mm
4. bilirubin > 2mg%; peningkatan ringan SGPT/SGOT
peningkatan amilase atau CPK
influenza
Ampicilin
31
PENCEGAHAN
32
Pengobatan Suportif
leptospirosis ringan, (simptomatik)
sedang-berat
Komplikasi
Weil’s Disease atau leptospirosis berat, yang ditandai dengan munculnya
gejala berikut (setelah 4-9 hari):
33 1. Gagal ginjal akut :
Terjadinya gagal ginjal aku pada leptospirosis melalui 3 mekanisme
Invasi atau nefrotoksik langsung dari leptospira
Reaksi immunologi
Reaksi non spesifik terhadap infeksi seperti
infeksi yang lain Iskemia ginjal
2. Perdarahan paru
3. Failure liver
4. Syok
5. Miokarditis
6. Ensefalopati
Prognosis
● Keadaan umum
● Usia Mempengaruhi prognosis, kematian dapat terjadi sebagai
34 ● Virulensi Leptospira komplikasi faktor pemberat
● Kekebalan Tubuh
● Ada/tidaknya penyerta (Ikterus)
Jika tidak ada ikterus, penyakit jarang fatal. Pada kasus dengan ikterus, angka kematian 5 % pada umur
di bawah 30 tahun, dan pada usia lanjut menjadi 30-40 % Faktor-faktor sebagai indikator prognosis
mortalitas, yaitu : Leptospirosis yang terjadi pada masa kehamilan menyebabkan mortalitas janin yang
tinggi.
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik