Anda di halaman 1dari 20

SMF ILMU BEDAH

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN

REFERAT
BEDAH THORAKS KARDIO VASKULAR

Nama : Dara Sapaula Hasibuan


Pembimbing : dr. Ivan Joalsen, Sp. BTKV
Coronary Artery Disease
◦ Coronary Artery Disease (CAD) adalah penyakit arteri koroner yang meliputi berbagai
kondisi patologi yang menghambat aliran darah arteri yang mensuplai jantung,
biasanya disebabkan oleh arterosklerosis yang menyebabkan insufisiensi suplai darah
ke miokard
Anatomi
Faktor Resiko
Patofisiologi
Kolesterol yang menimbun di dinding bagian dalam pembuluh darah, dapat
mengakibatkan pembuluh darah mengalami penyempitan dan aliran darahpun
menjadi tersumbat. Akibatnya, fungsi jantung terganggu karena harus bekerja lebih
keras untuk memompa aliran darah. Seiring perjalanan waktu, arteri-arteri koroner makin
sempit dan mengeras. Inilah yang disebut aterosklerosis.
Patofisiologi

◦ Ateroma pada arteri koronaria akan menyebabkan stenosis, yang dapat


mengganggu aliran koroner dan menyebabkan iskemia miokard. Penelitian
menunjukkan bahwa stenosis sebesar 60% atau lebih menyebabkan iskemia miokard,
yang oleh penderita dinyatakan sebagai nyeri yang khas disebut angina pektoris
Manifestasi klinis
◦ Nyeri angina yang khas adalah nyeri retrosternal seperti ditekan, yang sering menjalar
ke arah lengan kiri dan leher kiri hingga ke rahang dan telinga kiri.
◦ mual - muntah atau berkeringat, pingsan
◦ Rasa sesak atau berat seperti tertimpa beban, mencengkeram
◦ Sakit perut yg tdk dpt dijelaskan, sendawa, nyeri ulu hati.
Klasifikasi Penyakit

Terdapat 4 klasifikasi penyakit jantung koroner yaitu :


◦ Asimtomatik (Silent Myocardial Ischemia).
Pada klasifikasi penyakit jantung koroner Asimtomatik (Silent Myocardial Ischemia)
Penderita Silent Myocardial Ischemia tidak pernah mengeluh adanya nyeri dada
(angina) baik saat istirahat maupun beraktivitas. Ketika menjalani EKG akan
menunjukan depresi segmen ST,pemeriksaan fisik dan vital sign dalam batas normal.
◦ Angina Pektoris Stabil
Pada klasifikasi penyakit jantung koroner Angina Pektoris Stabil Terdapat nyeri dada
saat melakukan aktivitas berlangsung selama 1 – 5 menit dan hilang saat istirahat.
Nyeri dada bersifat kronik (>2 bulan). Nyeri terutama di daerah retrosternal, terasa
seperti tertekan benda berat atau terasa panas dan menjalar ke lengan kiri, leher,
maksila, dagu, punggung, dan jarang menjalar pada lengan kanan.
◦ Angina Pektoris tidak Stabil
Pada klasifikasi penyakit jantung koroner Angina Pektoris tidak Stabil Secara
keseluruhan sama dengan penderita angina stabil. Tapi nyeri lebih bersifat
progresif dengan frekuensi yang meningkat dan sering terjadi saat istirahat.
◦ Infark Miokard Akut (IMA)
Pada klasifikasi penyakit jantung koroner Infark Miokard Akut Sering didahului
dada terasa tidak enak (chest discomfort). Nyeri dada seperti tertekan,
teremas, tercekik, berat, tajam dan terasa panas, berlangsung >30 menit
bahkan sampai berjam – jam. Pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak
ketakutan, gelisah, tegang, nadi sering menurun dan elektrokardiografi
menunjukan elevasi dan depresi segmen ST. STEMI dan NSTEMI
Pemeriksaan penunjang
1.Pemeriksaan EKG
2. Pemeriksaan foto thorax
3. Pemeriksaan laboratorium (CK-MB, Troponin-T, Kolesterol)
4. Echokardiografi
5. Karakteristik jantung dengan angiografi
Pencegahan dan Penatalaksanaan
◦ Pencegahan Primer
Meliputi usaha yang dilakukan sebelum timbulnya gejala penyakit
◦ Pencegahan sekunder
Meliputi usaha yang dilakukan untuk mencegah perluasan infark miokard
1. Dengan menerapkan pola hidup sehat
2. Berhenti merokok
3. Menghindari stress
4. Penyakit hipertensi
5. Obesitas
6. Melakukan oahraga secara teratur
Pengobatan

Selain itu terdapat pengobatan konservatif pada penyakit jantung koroner :


◦ Obat penurun kadar kolesterol (statin)
◦ Aspirin
◦ Penghambat reseptor beta
◦ Nitrogliserin
◦ Angiotensin converting enzym (ACE) inhibitors, dan Angiotensin II receptor blockers
(ARBs)
Tindakan Intervensi
◦ Yang dimaksud dengan tindakan intervensi pada penyakit jantung koroner adalah
prosedural angioplasty dan pemasangan stent. Percutaneous transluminal coronary
angioplasty (PTCA) telah berkembang pesat sejak lebih dari 20 tahun lalu. Perkembangan
yang pesat dari tindakan intervensi ini dikarenakan tindakan ini lebih dapat diterima oleh
pasien dibandingkan tindakan pembedahan grafting pembuluh darah jantung (CABG).

◦ Tindakan PTCA atau PCI (Percutaneous coronary intervention) adalah suatu tindakan non-
pembedahan, dimana dokter akan memasukkan sebuah karet yang tipis dan fleksibel
(kateter) dan menempatkan sebuah benda yang disebut “stent” dimana fungsinya adalah
membuka sumbatan aliran pada pembuluh darah jantung tersebut.
Balloon Angioplasty
Pemasangan stent
(PCI)
Pemasangan stent
Operasi bedah pintas koroner (CABG)

CABG
1. Vena Saphena magna
2. Arteri Mamaria interna
3. Arteri Radialis
4. Arteri Gastroepiploica
Indikasi intervensi
1. Prenderita dengan gambaran obstruksi arteri koroner yang jelas pada angiogram
2. Keluhan tidak hilang dengan penanganan konservatif
3. Angina pektoris stabil kronik Kelas III – IV
4. Sindrom koroner akut, termasuk angina tidak stabil dan NSTEMI
Indikasi CABG
◦ Stenosis utama kiri> 50%
◦ Tiga pembuluh darah dengan fraksi ejeksi (EF) <50%
◦ Penyakit tiga pembuluh darah dengan EF> 50% dan iskemia induksi yang signifikan
pada tes stres
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai