Anda di halaman 1dari 3

RESUME STUDI KASUS 1 DIABETES MELITUS

Oleh:

Irma Imroatus S. (14670023)

Elsy Afidayati (14670024)

Saidah Fitriyah (14670025)

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG


STUDI KASUS:

Seorang pasien perempuan berusia 57 tahun menderita DM hiperglikemia dengan


kadar glukosa 420 mg/dl. Riwayat penyakit hipertensi 170/110 mmHg. Riwayat
pengobatan glukodex 2 kali sehari, untuk hipertensi diltiazem 30 mg 3 kali sehari,
captopril 25 mg 3 kali sehari, dan aspirin 100 mg 1 kali sehari

Penyelesaian menggunakan metode SOAP

Subject:

Pasien perempuan, 57 tahun.

Object:

Menderita DM hiperglikemia, kadar glukosa 420 mg/dl.

Riwayat hipertensi 170/110 mmHg

Riwayat pengobatan: - glukodex 2 kali sehari

- diltiazem 30 mg 3 kali sehari

- captopril 25 mg 3 kali sehari

- aspirin 100 mg 1 kali sehari

Assesment:

-Kadar glukosa pasien tidak kunjung normal diperkirakan karena penggunaan


antihiperglikemia oral yang kurang tepat, dikarenakan glukodex digunakan untuk
pasien dengan DM tipe 2. Sedangkan yang diderita pasien adalah DM hiperglikemia.

-Penggunaan captopril dan aspirin secara bersamaan dapat menimbulkan interaksi


yang merugikan berupa penyempitan pembuluh darah dan berkurangnya efektivitas
captopril.

-Penggunaan diltiazem dirasa kurang perlu karena penggunaan captopril sebagai ACE
Inhibitor dan lini pertama dalam pengobatan hipertensi dirasa cukup.
Plan:

- Glukodex diganti dengan golongan tiazolidindion yaitu pioglitazon dan


rosiglitazone 30 mg dengan dosis 1 kali sehari
- Penggunaan captopril diminum 1 jam sebelum makan pagi, siang dan malam.
Sedangkan aspirin diminum sesudah makan siang untuk menghindari reaksi
antar obat.
- Penggunaan diltiazem sebaiknya dihentikan karena tekanan darah tinggi
pasien dapat dimungkinkan karena komplikasi dari DM yang diderita pasien,
sehingga penggunaan diltiazem yang bekerja sebagai kalsium channel blocker
dirasa kurang perlu.

Anda mungkin juga menyukai