Anda di halaman 1dari 12

Karina Dewi Susanti

40120067
Soal
• Tuan K umur 69 tahun TB 177, BB 75 Kg masuk RS dengan keluhan mual
muntah selama 3 hari. Pasien mengaku memiliki riwayat diabetes
militus selama 8 thn dan sampai saat ini masih mengkonsumsi obat
glikazid 1-1-0 dan metformin 850 3 kali sehari. Hasil Lab saat masuk RS,
diketahui gula sewaktu 350 mg/dl, Natrium 128 mEq,L, Kalium 2,9
mEq/L, keratin 1,5 mg/dl, BUN 23 mg/dl, Leukosit 9000/mm3. Hasil
observasi tanda vital tekanan darah 130/90 mmHg.Suhu 36,7, Pasien
mengaku rajin olah raga dan patuh terhadap diet.
Karakteristik Pasien
• Umur 69 tahun
• TB 177
• DM 8 Tahun
Subjek
• Mual muntah,
Objek

• GDS : 350 mg/dl


• Natrium : 128 mEq/L
• Kalium : 2,9 mEq/L
• Keratin :1,5 mg/dl
• BUN :23 mg/dl
• Leukosit : 9000/mm3.
• TD : 130/90 mmHg.Suhu 36,7
• CrCl : 49,30 ml/min
ASSESMENT

lem Guide Line Terapi Frek/ Rute Analisa DRP


is Dose
st 3a Evaluasi dan terapi Penangan - - Pengunaan obat
Komplikasi keluhan pasien Antidiabetes golongan Biguainde perlu disesuaikan
dosisnya
DRP : tidak tepat dosis
rglikemia Metformine adalah Metformin 3x850 Oral Penggunaan Metformin 850 mg 3 kali sehari atau setara
first line terapi , mg 2550 mg per hari tidak sesuai dengan dosis yang
dan dapat Glicazide Oral ditentukan untuk pasien GGK ST3a yaitu 1500 mg/hari,
ditambahkan 1-1-0 perlu pengurangan dosis. (Metformin-Newsletter-Juli-
glicazide sebagai 2016final)
terapi kombinasi DRP : tidak tepat dosis

Penggunaan glicazide pada pagi dan siang tidak tepat ,


obat harusnya diminum pagi dan sore
DRP : tidak tepat waktu pemberian
natrium Penberian cairan - - - Pasien mengalami Hiponatrium
infus mengandung DRP : indikasi ada, tidak terdapat pengobatan
natrium
Domperidone - - - Penggunaan domperidone cocok untuk gagal ginjal
tablet jangka dengan gejala mual muntah dan untuk efek samping
pendek penggunaan obat diabetes golongan sulfulonurea dan
biguanide. (Hudson, 2002)
DRP : Efek samping penggunaan Obat Diabetes
Metformin dan Glicazid
kalsemia Pemberian - - - Pasien mengalami rendah kalium.
Plan
• Menurunkan dosis metformin menjadi 500 mg 3x1 tablet sehari atau dosis
total 1500 mg perhari untuk mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut. Pada
pasien CKD st 3a dosis yang di sarankan adalah 1500 mg/ hari
(Practiceupdate.com : Adjusted-dose Metformin Appears Safe in Patients With
Type 2 Diabetes and Chronic Kidney Disease stage 3 or 4)
• Menetapkan dosis untuk glicazid yaitu 40 mg sekali pemakaian dalam 2 dosis
terbagi pagi dan sore ( 40-0-40).(medicines.org.uk: Glicazide tablets 80mg BP)
• Mengubah waktu pemberian glicazid yaitu pagi dan sore diminum bersama
makan untuk mencegah GIT (gejala mual muntah rasa tidak nyaman pada
lambung). (healthnavigator.org.nz/med : Gliclazide)
• Meminum metformin 3x1 sehari bersama dengan makan agar mengurangi
efek pada lambung (mual, muntah ,perih rasa tidak nyaman pada lambung)
• Menyarankan pada dokter untuk bisa menambah pemakaian domperidone tablet 3x1
30 menit sebelum makan selama 3 – 4 hari sampai gejala menghilang dapat
dihentikan.(Hudson 2002)
• Memberi infus nacl 0,9 % 500 ml untuk mencegah kekurangan natrium dan elektrolit
lebih parah sbelum memberi CaCo3. (Pionas.pom.go.id)
• Memberi terapi CaCo3 3x1 sesudah makan untuk mencegah asidosis lactat.
(Pubmed.ncbi.nlm.nih.gov :Treatment of lactic acidosis)
• Penurunan dosis dilakukan sampai gejala mual muntah membaik, selanjutnya dapat
dipertimbangkan lagi untuk menyesuaikan dosis. Karena ketika memiliki diabetes tipe
2 dengan gejala mual muntah kadar gula glukosa akan sulit untuk dikontrol sehingga
kita perlu menterapi dulu keluhan pasien, baru selanjutnya di lanjutkan terapi.
(healthnavigator.org.nz: Diabetes sick day plan for people with type 2 diabetes)
Lanjutan Plan
Menyarankan pasien untuk mengkonsumsi air yang cukup untuk
mencegah dehidrasi
Menyarankan pasien untuk makan makanan bergizi dan tidak makan
makanan pedas, berminyak dan bersantan.
Menyarankan pasien untuk pola hidup sehat dan olahraga teratur.
Mekanisme kerja Paracetamol
• Paracetamol bekerja dengan mengurangi produksi prostaglandin
• dengan mengganggu enzim cyclooksigenase (COX). Parasetamol
• menghambat kerja COX pada sistem syaraf pusat yang tidak efektif
dan
• sel edothelial dan bukan pada sel kekebalan dengan peroksida tinggi.
• Kemampuan menghambat kerja enzim COX yang dihasilkan otak inilah
• yang membuat paracetamol dapat mengurangi rasa sakit kepala dan
• dapat menurunkan demam.
Mekanisme kerja Paracetamol
• Mekanisme aksi utama dari parasetamol adalah hambatan terhadap
enzim siklooksigenase (COX, cyclooxygenase), dan penelitian terbaru
menunjukkan bahwa obat ini lebih selektif menghambat COX-2.
Meskipun mempunyai aktivitas antipiretik dan analgesik, tetapi
aktivitas antiinflamasinya sangat lemah karena dibatasi beberapa
faktor, salah satunya adalah tingginya kadar peroksida dapat lokasi
inflamasi. 
Mekanisme kerja Ibuprofen
• Ibu profen bekerja dengan cara menghambat enzim cyclooxygenase-1 dan 2
(COX-1 dan COX-2) sehingga menurunkan produksi prostaglandin (PGE2) dan
prostasiklin (PGI2) yang merupakan mediator inflamasi sehingga
mengakibatkan terjadinya vasokonstriksi.
• Secara umum kerja ibuprofen sebagai antiinflamasi, analgesik dan antipiretik
adalah dengan cara inhibisi pada jalur produksi prostanoids, seperti
prostaglandin E2 (PGE2) dan prostaglandin I2 (PGI2), yang bertanggungjawab
dalam mencetuskan rasa nyeri, inflamasi dan demam. Ibuprofen menghambat
aktivitas enzim siklooksigenase I dan II, sehingga terjadi reduksi pembentukan
prekursor prostaglandin dan tromboksan. Selanjutnya, akan terjadi
penurunan dari sintesis prostaglandin, oleh enzim sintase prostaglandin.

Anda mungkin juga menyukai