Anda di halaman 1dari 2

Hirarki Regulasi Farmasi

UNDANG – UNDANG 45

UNDANG – UNDANG (PERPU)

PERATURAN PEMERINTAH (PP)

Pepres KepPres Inpres KepMentri Permenkes Kep Jagung

Perda

Peraturan BPOM

Implementasi :

1.Undang – undang :

1. UU 36 2014 tentang Tenaga Kesehatan


2. UU 36 2009 tentang Kesehatan
3. UU 35 2009 tentang Narkotika
4. UU 5 1997 tentang Psikotropika

2.PP ( Peraturan Pemerintah ) :

1. PP 46 2014 tentang system informasi Kesehatan


2. PP 40 2013 tentang Pekerjaan kefarmasian
3. PP 72 1998 tentang pengamanan persediaan farmasi dan alkes
4. PP 44 2010 tentang prekusor
5. PP 51 2009 tentang pekerjaan kefarmasian

3.Perpres (Peraturan presiden ) :

1. Perpres 12 2013 tentang Jaminan Kesehatan


2. Perpres 72 2012 tentang system Kesehatan nasional

4.Kepres (Keputusan Presiden) :

1. Kepres 6 2007 tentang pelaksanaan paten obat retroviral

5.Permenkes :

1.Permenkes 73 tahun 2016 tentang Standar pelayanan kefarmasian di apotek

2. Permenkes no 9 tahun 2017 tentang Apotek


3. Permenkes 2 tahun 2017 Perubahan penggolongan Narkotik

3. Permenkes no 26 tahun 2018 tentang pelayanan perizinan berusaha terintregasi secara

elektronik sector Kesehatan

4. Permenkes no 31 2016 tentang regristasi, izin praktek

5. Permenkes 98 2015 tentang harga eceran obat tertinggi

6. Kepmenkes Mentri Kesehatan :

1. Kepmenkes HK. 02.02/ Menkes / 525/2015/ Harga eceran tertinggi obat generic

2. Kepmenkes HK. 02. 02 / Menkes/ 141/ 2015 Komite nasional penyuluhan daftar obat esensial

Nasional.

3.Kepmenkes 312/menkes/SK/IX/2013 Daftar obat essensial nasional

7. Peraturan BPOM

a. Peraturan BPOM no 6 2020 Pedoman tehnik cara distribusi obat yang baik.

b. Peraturan BPOM no 10 tahun 2020 tentang Pedoman pengelolaan obat obat tertentu yang
sering disalah gunakan.

c. Peraturan BPOM no 15 tahun 2020 tentang Pengawasan Pemasukan Obat dan makanan ke

wilayah Indonesia.

d. Peraturan BPOM no 4 tahun 2018 tentang pengawasan pengelolaan obat, bahan obat,
narkotika, psikotropika dan prekusor farmasi di fasilitas pelayanan kefarmasian.

2. Perbedaan Konseling dan pemberian informasi :


a. Konseling : Proses interaktif antara pasien atau keluarga dan apoteker untuk
meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan kepatuhan sehingga terjadi
perubahan perilaku dalam penggunaan obat dan penyelesaian masalah pasien. Terjadi
komunikasi 2 arah, terjadi sesi tanya jawab, sehingga pasien dapat memahami, bisa
melakukan dan melakukan perubahan life style.

Informasi pemberian obat :


a. Kegiatan penyediaan dan memberikan informasi obat, rekomendasi obat yang
independent, akurat, komprehensif, terkini oleh apoteker kepada pasien, masyarakay
maupun pihak yang memerlukan. Komunikasi bisa satu arah. Penerima informasi tidak
harus melakukan atau melaksanakan informasi yang didapat.

Anda mungkin juga menyukai