18 September 2020
3
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi
4
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Sarana Pelayanan
Kefarmasian
5
Pemberian Sanksi Penghentian Sementara Kegiatan
6
Pertimbangan Pengenaan Sanksi Administratif
7
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI BIDANG DISTRIBUSI &
1 PELAYANAN OBAT NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA & PREKURSOR
IMPOR PENYALURAN PENYERAHAN
• UU NO 7 TAHUN 1997 TENTANG PENGESAHAN UNITED NATIONS CONVENTION AGAINST ILLICIT TRAFFIC NARCOTIC DRUGS
AND PSYCHOTROPIC SUBSTANCE, 1988 (KONVENSI PBB TENTANG PEMBERNTASAN PEREDARAN GELAP NARKOTIK DAN
PSIKOTROPIKA)
• UU NO 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN
• PP NO 72 TAHUN 1998 TENTANG PENGAMANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN
• PP NO 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN
• PP NOMOR 44 TAHUN 2010 TENTANG PREKURSOR
• PP NO 40 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UU NO 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA
PERMENKES NO 3 TAHUN 2015 TENTANG PEREDARAN, PENYIMPANAN, PEMUSNAHAN DAN PELAPORAN NARKOTIKA,
PSIKOTROPIKA DAN PREKURSOR FARMASI
PERMENKES NO 26 TAHUN 2014 PERMENKES NO 1148 TAHUN • PERMENKES NO 167 TAHUN 1972 TENTANG
TENTANG RENCANA KEBUTUHAN 2011 TENTANG PEDAGANG PEDAGANG ECERAN OBAT KEPMENKES NO 1331
Peraturan Pelaksanaan
Pengawasan Pemasukan Bahan Obat Tata Cara Sertifikasi Cara Distribusi Obat
Dan Makanan Ke Dalam Wilayah Yang Baik
Indonesia Per BPOM No 14 Tahun
2020
3. Per BPOM No 30 Tahun 2017 Tentang
Pengawasan Pemasukan Obat Dan
Makanan Ke Dalam Wilayah Indonesia
Per BPOM No 15 Tahun 2020
1. Per BPOM No 14 Tahun 2019 tentang Penarikan Dan Pemusnahan Obat Yang Tidak
Memenuhi Standar Dan/atau Persyaratan Keamanan, Khasiat, Mutu, Dan Label
2. Per BPOM No 8 Tahun 2020 tentang Pengawasan Obat Dan Makanan Yang Diedarkan Secara
Daring
3. Per BPOM No 33 Tahun 2018 tentang Penerapan 2d Barcode Dalam Pengawasan Obat Dan
Makanan
Per BPOM No 5 Tahun 2020 tentang Integrasi Pelayanan Perizinan Berusaha Secara Elektronik
Sektor Obat Dan Makanan
Per BPOM No 10 Tahun 2019 tentang Pedoman Pengelolaan Obat-obat Tertentu Yang Sering Disalahgunakan
PENGAWASAN DISTRIBUSI DAN PELAYANAN OBAT,
2 NARKOTIKA,PSIKOTROPIKA & PREKURSOR SECARA KOMPREHENSIF
PENYALURAN
IMPOR HASIL PENYALURAN PENYERAHAN PENGGUNAAN
PRODUKSI
APT/RS/PKM/TO
IMPORTIR INDUSTRI PBF/IFP DOKTER
LAPAS/RUTAN/KLINIK
PENGAWASAN FASILITAS DISTRIBUSI DAN PELAYANAN
2 KEFARMASIAN
PERATURAN,
Penjaminan Mutu, Khasiat
FASILITAS PENGAWASAN
Sarana yang PEDOMAN Upaya pemastian
Peredaran Obat Perlu tersedianya
diawasi : implementasi yang PEDOMAN
dan/atau Bahan pedoman dalam
1. PBF Obat, merupakan tegas dan tetap TINDAK
penetapan tindak
2. IFP highly regulated mengedepankan LANJUT
lanjut hasil
& mempengaruhi pembinaan PENGAWASAN
3.Apotek pengawasan dan
keberhasilan terhadap hal-hal (PerBPOM 19
4. Rumah Sakit transparansi
yang perlu
5. Puskesmas terapi pasien dalam Tahun 2020)
sehingga standar dilakukan perbaikan
pelaksanaan
6. Klinik wajib dipenuhi dengan Kolaborasi
tindak lanjut hasil
7. Toko Obat oleh pelaku usaha bersama lintas
pengawasan
sektor
OBJEK TINGKAT UPAYA ACUAN
PENGAWASAN KEPATUHAN PENJAMINAN PELAKSANAAN
6
2 KATEGORI TEMUAN
FASILITAS DISTRIBUSI DAN PELAYANAN KEFARMASIAN
MINOR (Ringan)
tidak menyebabkan penurunan mutu Obat dan/atau Bahan Obat;
tidak menyebabkan potensi penyimpangan peredaran Obat dan/atau Bahan Obat dari
m dan/atau ke fasilitas atau pihak yang tidak memiliki kewenangan; dan/atau
bukan temuan sistemik;
MAJOR (Sedang)
menyebabkan potensi penurunan mutu Obat dan/atau Bahan Obat;
menyebabkan potensi penyimpangan Peredaran Obat dan/atau Bahan Obat dari dan/atau
M ke fasilitas atau pihak yang tidak memiliki kewenangan; dan/atau
temuan sistemik yang mengakibatkan Pengelolaan obat menjadi tidak konsisten terhadap
ketentuan, standar dan persyaratan.
KRITIKAL (Berat)
menyebabkan penurunan mutu Obat dan/atau Bahan Obat;
menunjukkan terjadinya penyimpangan Peredaran Obat dan/atau Bahan Obat dari/ke
C fasilitas atau pihak yang tidak memiliki kewenangan;
melakukan kegiatan Pengelolaan Obat dan/atau Bahan Obat tanpa kewenangan;
menunjukkan adanya Pengelolaan Obat ilegal termasuk palsu;
bersifat kecurangan, pemalsuan produk atau data. 7
2 KATEGORI TEMUAN
FASILITAS DISTRIBUSI DAN PELAYANAN KEFARMASIAN
TEMUAN
SISTEMIK
8
2 KATEGORI TEMUAN
FASILITAS DISTRIBUSI DAN PELAYANAN KEFARMASIAN
Tingkat
keparahan/dampak
Tingkat
intensitas/frekuensi-
TEMUAN RISIKO /keberulangan suatu
pelanggaran
Peringatan
• terdapat Temuan mayor (sedang);
• terdapat Temuan minor (ringan) yang sama dalam 2 (dua) kali inspeksi berturut-turut;
dan/atau
• tidak ada perbaikan sesuai pembinaan teknis.
Peringatan Keras
• terdapat Temuan mayor (sedang) yang menggambarkan situasi adanya hubungan sistemik
antar Temuan;
• terdapat Temuan mayor (sedang) yang sama dalam 2 (dua) kali inspeksi berturut-turut;
dan/atau
• tidak ada laporan perbaikan terhadap surat peringatan.
TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN
4
FASILITAS PELAYANAN KEFARMASIAN
SANKSI ADMINISTRATIF:
Penghentian Sementara Kegiatan
• terdapat Temuan kritis (berat) yang mengakibatkan produk yang tidak memenuhi syarat
beredar;
• terdapat Temuan mayor (sedang) yang merupakan Temuan Sistemik yang sama dalam 2
(dua) kali inspeksi berturut-turut;
• ditemukan adanya penerimaan, penyimpanan dan/atau penyerahan Obat dan/atau Bahan
Obat ilegal termasuk palsu; dan/atau
• ditemukan hal-hal selain sebagaimana dimaksud pada angka 1) sampai dengan angka 3) yang
berdasarkan Manajemen Risiko menyebabkan penyimpangan Obat dan/atau Bahan Obat
dari/kepada pihak/sarana ilegal.
Rekomendasi Pencabutan izin
• Fasilitas berubah fungsi dan tidak ada aktifitas pelayanan kefarmasian pada alamat seperti
yang tertuang dalam izin;
• tidak aktif dalam pendistribusian Obat dan/atau Bahan Obat dalam kurun waktu 1 (satu)
tahun;
• melakukan kegiatan selama menjalani sanksi penghentian sementara kegiatan;
• telah mendapatkan 3 (tiga) kali berturut-turut penghentian sementara kegiatan; dan/atau
• terbukti melakukan tindak pidana di bidang Obat dan/atau Bahan Obat.
Pemberian Sanksi Penghentian Sementara
5
Kegiatan (PSK)
18