Anda di halaman 1dari 18

TUGAS FTS PADAT

Preformulasi Dan Formula Sediaan Tablet

Kelompok 8
Susi suyanti F201801154
Dian saputri F201801153
Aswar Zainal F201801155
Nurlifana F202801157
Nanang Yulianti F201801159
An’nisa Julisdianty Pradiana F201801160

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


STIKES MANDALA WALUYA
KENDARI
2020
A. FORMULA ASLI
R/ Codein Hcl
1) DESKRIPSI UMUM ZAT AKTIF
 Kodein merupakan salah satu jenis alkaloid yang berasal dari opium dan
digunakan sebagai obat batuk, obat anti-diare dan obat nyeri yang
diperkuat melalui kombinasi parasetamol atau asetosal (Wijaya DKK,
2014).
 Kodein merupakan obat antitusif kuat yangsering digunakan pada praktek
medis sehari - hari. Sekitar 10% kodein dimetilasi di hepar menjadi
morfin. Hal ini membuat kodein efektif sebagai analgesik oral. Jika
diberikan im efek analgesia 120 mg kodein setara dengan 10 mg morfin
( Angkejaya, 2018).
 Kodein merupakan obat analgesik golongan opiat yang biasa digunakan
untuk penghilang rasa nyeri dari sedang hingga berat. Sebagai langkah
kedua untuk obat analgesik opiat lemah dan narkotik, kodein merupakan
obat yang paling banyak digunakan dikalangan praktisi kesehatan
( Mayangsari, dan Tina, 2016)
 Kodein merupakan alkaloid yang diperoleh dari opium atau disiapkan dari
proses metilasi dari morfin. Kodein dapat ditemukan pada penggunaan
heroin ilegal, yang mana heroin ilegal biasanya mengandung 3-
asetilkodein. Selanjutnya di dalam tubuh asetilkodein akan dimetabolisme
menjadi kodein (Flanagan et al., 2007),

2) ALASAN ZAT TAMBAHAN DAN DEFINISI BENTUK SEDIAAN


Kodein (metilmorfin) diabsorpsi baik secara oral, tetapi mempunyai
afinitas sangat rendah terhadap reseptor opioid. Sekitar 10% obat mengalami
demetilasi dalam hati menjadi morfin, yang bertanggung jawab atas efek
analgesik kodein. Efek samping (kostipasi, muntah, sedasi) membatasi dosis ke
kadar yang menghasilkan analgesia yang jauh lebih ringan daripada morfin.
Kodein juga digunakan sebagai obat antitusif dan antidiare (Neal dkk.,2006).
Farmakokinetik
Farmakokinetik Kodein dan garamnya diserap dari saluran
pencernaan. Penyerapan rektal kodein fosfat telah dilaporkan. Konsumsi kodein
fosfat menghasilkan konsentrasi plasma-kodein puncak dalam waktu sekitar satu
jam. Kodein dimetabolisme oleh demetilasi O- dan N dalam hati menjadi
morfin, norkodein, dan metabolit lainnya termasuk normorfin dan hidrokodon.
Metabolisme menjadi morfin dimediasi oleh sitoenz P450 isoenzim CYP2D6,
yang menunjukkan polimorfisme genetik. Kodein dan metabolitnya
diekskresikan hampir seluruhnya oleh ginjal, terutama sebagai konjugat dengan
asam glukuronat. Waktu paruh plasma telah dilaporkan antara 3 dan 4 jam
setelah dosis oral atau intramuskuler. Kodein melewati plasenta dan
didistribusikan ke dalam ASI.
Farmakodinamik
kodein merupakan antagonis resptor μ sehingga menyebabkan efek
analgesia.

3) NOMOR REGISTRASI DAN NOMOR BATCH


a) No.registrasi : DNL 20220016 10A1
Ket:
DNL Obat yang jadi dengan nama dagang /paten golongan obat
keras produk dalam negri.
20 Obat tersebut di daftarkan tahun 2020
220 Pabrik obat tersebut adalah urutan ke 220 yang terdaftar di
indonesia
016 Obat jadi yang ke 16 yang di setujui dari pabrik obat
10 Tablet
A Menunjukan kekuatan sediaan obatjadi yang pertama yang di
setujui
1 Kemasan utama

b) No.batch : A052010
Ket:
A Tahun pengemasan
0 Tahun produksi
52 Kode produk
010 Urutan obat jadi

4) PENGEMBANGAN FORMULA
a) Rancangan Formula
Nama Produk : Codeight ®
Jumlah Produk : 1000 tablet
Tanggal Formulasi : 18 oktober 2020
Tanggal Produksi : 25 oktober 2020
No. Reg : DNL 202201610A1
No. Batch : A052010
Komposisi :
Codein Hcl 30 mg
Magnesium Stearate 5%
Polivinilpirolidon 10%
Talk 10%
Avicell PH102 5%
Laktosa Anhidrat Ad 100%
b) Master Formula
Diproduksi Tanggal Tanggal Di Buat Oleh Di Setujui Oleh
Oleh Formulasi Produksi
Pt. Kym Nur Hatidjah Awaliyah H.,
Farma
18 oktober 2020 25 oktober 2020 S.Farm., M.Farm.
Kendari-
Indonesia

Kode Bahan Nama Bahan Kegunaan Perdosis Perbatch


01-CH Codein Hcl Zat aktif 30 mg
Magnesium Lubrikan 5%
02-MS
Stearat
03-PVP Polivinilpirolido Bahan Pengikat 10%
n
04-Tk Talk Antideren dan 10%
Glidan
05-MC Avicel PH 102 Bahan 5%
penghancur
06-LA Laktosa Anhidrat Bahan Pengisi Ad 100%
1. Uraian Zat Tambahan
1. PVP ( Povidon) (Ditjen POM, 1979: 510)
Nama Resmi : POVINYL PIROLIDON
Nama Lain : Povinil Pirolidon, Povidon
Rumus Molekul : (C6H9NO)n
Rumus Struktur :

Pemerian :Serbuk sangat halus, berwarna putih sampai krem,


tidak
atau hampir tidak berbau, higroskopik.
Kelarutan :Larut dalam asam, kloroform, etanol, keton,
methanol,dan air. Praktis tidak larutt dalam eter,
hidrokarbon, dan minyak
Inkompatibilitas :Ditambahkan thimerosol akan membentuk senyawa
kompleks. Kompatibel terhadap gerak organik alami,
resin sintetik dan senyawa lainnya. Akan terbentuk
senyawa sulfathiazole, sodium salisilat, asam salisilat,
fenol barbital dan komponen lainnya.
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup baik, sejuk (15-25oC), dan
kering.
Kegunaan : Sebagai pengikat / binder

2. Magnesium Stearat (Rowe, 2009: 404)


Nama Resmi : MAGNESII STEARAS
Nama Lain : Magnesium Stearate, Magnessi stearas, Mg Stearat,
Magnesium Octadecanote, Octadecanoic Acid
Magnesium Salt
Rumus Molekul : C36H70MgO4
Berat Molekul : 591, 24 g/mol
Rumus Struktur :

Pemerian :Serbuk sangat halus, putih terang, mengendap, jika


disentuh terasa halus tanpa ada butiran kasar, memiliki
bbau hampir mirip dengan asam stearate dan rasa yang
khas. Serbuk berminyak yang mudah lengket pada kulit
Kelarutan :Praktis tidak larut dalam etanol, etanol (95%), eter, dan
air, sedikit larut pada benzene panas, etanol panas.
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup rapat dan baik, sejuk dan kering.
Kegunaan : Sebagai lubrikan

3. Talk (Ditjen POM, 1979 : 591)


Nama Resmi : TALKUM
Nama Lain : Talk
Rumus Molekul : Mg3Si4O10(OH)2
Berat Molekul : 379,259 g/mol
Pemerian :Serbuk hablur, sangat licin, mudah melengket pada
kulit, bebas dari butiran, warna putih atau warna
kelabu.
Kelarutan : Tidak larut dalam hampir semua pelarut
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan baik
Kegunaan : Sebagai zat tambahan
4. Avicel Ph 102 ( microcrystaline celulose ) (Rowe. 2009. Hal : 129)
Nama Resmi : MICROCRYSTALINE CELULOSE
Rumus Struktur

Pemerian :Serbuk kristalin dengan partikel berpori ; berwarna


putih ; tidak berbau ; dan tidak berasa
Kelarutan :Praktis tidak larut dalam air, larutan asam dan
sebagian besar pelarut organik
Luas permukaan :1,21 – 1,30 m2/g (avicel PH 102)
Bobot jenis :0,337 g/cm3 (baik), 0,478 g/cm3 (tapped), 1,512 –
1,668 g/cm3 (true)
Stabilitas :Material higroskopis yang stabil. Disimpan di wadah
tertutup rapat pada tempat yang sejuk dan kering
5. Laktosa Anhidrat
Nama Resmi : O-b-D-galactopyranosyl-(1→4)-b-D-glucopyranose
Nama Lain : Anhydrous Lactose NF 60M; Lactopress Anhydrous;
Saccharum lactosum.
Rumus Molekul : C12H22O11
Berat Molekul : 342,30
Rumus Struktur :

Pemerian :Laktosa berwarna putih hingga partikel kristal putih


atau serbuk. Nama yang berbeda dari laktosa anhidrat
yang tersedia di pasaran yang mengandung laktosa
anhidrat b- dan anhidrat a- laktosa. Anhidrat laktosa
biasanya mengandung 70-80% anhidrat b-laktosa dan
alactose anhidrat 20-30%
Penyimpanan :Anhidrat laktosa harus disimpan dalam wadah tertutup
rapat dan baik, sejuk dan kering.
Kegunaan :Sebagai zat tambahan

c) Alasan Penambahan Eksipien


1. Magnesium Stearat
Magnesium stearate sering digunakan sebagai pengencer dalam
pembuatan tablet medis,kapsul dan bubuk. Dalam hal ini,zat ini juga
berguna, sebagai pelumas, mencegah bahan menempel ke peralatan
pabrik selama kompresi bubuk kimia menjadi tablet padat
(Praja,2015). Magnesium stearate umumnya digunakan sebagai
lubricant dengan konsentrasi antara 0,25%-5% (Rowe, 2009).
2. Polivinilpirolidin (PVP)
Penggunaan PVP sebagai bahan pengikat menghasilkan tablet
yang tidak keras, waktu disintegrasinya cepat sehingga cepat
terdisolusi dalam cairan tubuh, terabsorpsi, setelah itu terdistribusi ke
seluruh tubuh serta sirkulasi sistemik dan memberikan efek terapi.
Penggunaan PVP konsentrasi 5% menghasilkan granul dengan daya
kompresi yang baik (Putra,dkk.,2019). Polivinil pirolidon (PVP) atau
pirolidon umumnya digunakan sebagai bahan pengikat tablet
(Soedirman,dkk., 2009). Polivinilpirolidon (PVP) merupakan bahan
pengikat sintetik yang banyak digunakan untuk pembuatan tablet. PVP
sebagai bahan pengikat granulasi basah digunkan pada konsentrasi
0,5-5% ( Fatmawati, dkk., 2015).
3. Talk
Penggunaan talk sebagai bahan pelican memiliki berapa
keuntungan,seperti harganya murah dan mudah didapat,tidak
diabsorbsi secara sistemiksehingga tergolong tidak beracun,dapat
berfungsi sekaligus sebagai bahan pelincir,anti lekat dan bahan
pelican,sehingga efeknya sebagai pelican sehingga efeknya sebagai
bahan pelican dapat optimal, serta talk dapat mncegah timbulnya noda
gelap pada tablet karena talk dapat terdistribusi lebih homogeny
sehingga tablet yang dihasilkan akan memiliki penampilan fisik yang
baik (Voight,1995). Talk yang berfungsi sebagai antiadherent dan
glidant bertujuan agar granul tidak menempel pada dinding pencetak
tablet dan memiliki daya alir yang baik. Diharapkan dari granul yang
dapat mengalir dengan baik maka dapat dijamin distribusi bobot tablet
yang konstan sebagai gambaran bahwa distribusi zat aktif pada tiap
tablet dapat homogen ( Cahyani dkk, 2015).

4. Avicel 102
Avicel 102 merupakan bahan penghancur yang sangat baik
(Oprastowo, dkk., 2011). Sebagai bahan penghancur, Avicel cukup
baik untuk digunakan karena bahan ini merupakan tipe ikata hidrogen
dimana ikatan tersebut segera lepas oleh adanya air (Sa’adah, dkk.,
2016). Avicel umumnya digunakan sebagai disintegran yang baik
dengan konsentrasi 5-15% (Rowe,2009).
5. Laktosa Anhidrat
Laktosa adalah bahan pengisi yang digunakan dalam formulasi
ini. laktosa juga dapat digunakan sebagai bahan pengikat (Rowe dkk.,
2009). Penggunaan laktosa sebagai bahan pengisi karena bersifat
inert (tidak bereaksi) hampir pada semua bahan obat. Laktosa stabil
secara kimia, fisika, dan mikrobiologis. Umumnya formula dengan
laktosa sebagai bahan pengisi menunjukkan laju pelepasan obat yang
baik. Selain itu, harga laktosa lebih murah daripada banyak bahan
pengisi lainnya (Syamsul dan Supomo., 2014). Umumnya formula
dengan laktosa sebagai bahan pengisi menunjukkan laju pelepasan
obat yang baik. Selain itu, harga laktosa lebih dan gizi yang cukup
tinggi (Dalimarta, 2000).
d) Perhitungan Dan Penimbangan
 Perhitungan
Tiap 300 mg tablet Codeight ® mengandung:
Codeine 30 mg
Magnesium Stearate 5%
Polivinilpirolidon 10%
Talk 10%
Avicell PH 102 5%
Laktosa Anhidrat Ad 100%

 Perdosis
 Codeine 30 mg x 1 = 30 mg
 Magnesium Stearate 5% X 300 mg = 15 mg
 Polivinilpirolidon 10% X 300 mg = 30 mg
 Talk 10% X 300 mg = 30 mg
 Avicell PH 102 5% X 300 mg = 15 mg
 Laktosa Anhidrat Ad 100%
300 mg – 120 mg = 180 mg
 Perbatch
 Codeine 30 mg x 1000 = 30000 mg = 30 gram
 Magnesium Stearate 15 mg X 1000= 15000 mg = 15gram
 Polivinilpirolidon 30 mg X 1000 = 30000 mg = 30 gram
 Talk 10% X 1000= 30000 mg = 10 gram
 Avicell PH 102 15 mg X 1000= 15000 mg = 15 gram
 Laktosa Anhidrat Ad 100%
180 mg X 1000 = 180000 mg = 180
gram
e) Prosedur Pembuatan Tablet
1. Metode Pembuatan
a) Metode granulasi basah.
Metode ini merupakan metode pembuatan yang paling banyak
digunakan dalam memproduksi tablet kompresi. Langkah- langkah
yang diperlukan dalam pembuatan tablet dengan dengan metode ini
dapat dibagi sebagai berikut: menimbang dan mencampur bahan-
bahan, pembuatan granulasi basah, pengayakan granul basah,
pengeringan, pengayakan granul kering, pencampuran bahan pelicin
dan bahan penghancur, pembuatan tablet dengan kompresi ( Hano,
dkk, 2015).
Metode granulasi basah merupakan metode pembuatan tablet
yang dapat memperbaiki sifat alir masa cetak, dan dapat menghasilkan
tablet yang tidak rapuh. Keuntungan dari metode ini antara lain
menaikkan kohesifitas dan kompresibilitas serbuk, distribusi yang baik
dan keseragaman kandungan bagi zat aktif dosis kecil, serta mencegah
pemisahan komponen campuran selama proses produksi berlangsung
( Suhery, dkk, 2016).

b) Metode Pembuatan
Metode yang digunakan yaitu granulasi basah, tahapnya yaitu:
1. Ditimbang zat aktif (codein) dan eksipien akan digunakan.
2. Dicampur Codein dan pengisinya (laktosa anhidrat)
3. Ditambahkan larutan pengikat (PVP) secara hati-hati hingga
terbentuk massa yang basah.
4. Diayak dengan pengayak no. 14 hingga membentuk granul
5. Dikeringkan dalam lemari pengering atau oven pada suhu 40-600C
sampai diperoleh granul yang kering
6. Diayak lagi granul yang kering dengan ayakan no.18 dengan
tujuan diperoleh ukuran granul yang optimum
7. Ditambahkan bahan penghancur (Avicel 102), bahan pelincir
(talk) dan pelicin (Mg Stearat)
8. Dilakukan penabletan dengan mesin pencetak tablet Angel Punch
( Sunarti,dkk., 2009)
KEMASAN DAN BROSUR
Codeight ® Codeight ®

Komposisi : Composition :
Tiap 300 mg tablet mengandung: Every 300 mg tablet contains:
Codein Hcl ……………………...30 mg Codein Hcl ………………….......30 mg
Indikasi : Indications :
Untuk mengobati dan meredakan nyeri ringan
sampai sedang, meringankan gejala batuk. To treat and relieve mild to moderate pain, relieve
Dosis : cough symptoms.
Dosage:
Dosis Codein Hcl untuk mengatasi nyeri adalah 30-
The dose of Codein Hcl to treat pain is 30-60 mg, 3-4
60 mg, 3-4 kali sehari. Dosis maksimal per hari
times a day. The maximum dose per day is 240 mg.
adalah 240 mg. Contraindications:
Kontraindikasi : Avoid acute depression of breath, acute alcoholism, if
Hindari pada depresi nafas akut, Alkoholisme akut, there is a risk of paralytic ileus, not recommended for
Bila terdapat resiko ileus paralitik, tidak dianjurkan acute abdomen, avoid increased cranial pressure.
pada akut abdomen, Hindari pada peningkatan
tekanan cranial. Cautions :
Perhatian :
Patients with hypovolemia, cardiovascular disease
Pasien dengan hipovolemia, penyakit kardiovaskular (including acute myocardial infarction / heart attack),
(termasuk infark miokard akut/serangan jantung), circulatory shock, adrenal insufficiency, Addison's
syok peredaran darah, insufisiensi adrenal, penyakit disease, biliary tract dysfunction, acute pancreatitis,
Addison, disfungsi saluran empedu, pankreatitis delirium tremens, prostatic hyperplasia, urinary
akut, tremens delirium, hiperplasia prostat, striktur stricture, toxic psychosis, myasthenia gravis, health
urin, psikosis toksik, miastenia gravis, kondisi conditions mental disorders (eg depression, anxiety,
kesehatan mental (misalnya depresi, kecemasan, post-traumatic stress disorder), seizures, thyroid
gangguan stres pasca-trauma), kejang, disfungsi dysfunction, history of drug abuse or acute alcoholism,
tiroid, riwayat penyalahgunaan obat-obatan atau obesity. Severe hepatic and renal impairment.
alkoholisme akut, obesitas. Ggn hati dan ginjal Pregnancy and breastfeeding.
berat. Kehamilan dan menyusui.
Side Effects :
Efek samping :
Nausea, vomiting, constipation, drowsiness. Larger
Mual, muntah, konstipasi, rasa mengantuk. Dosis doses cause respiratory depression, hypotension and
lebih besar menyebabkan depresi napas, hipotensi muscle stiffness; Other side effects include difficulty
dan kekakuan otot; efek samping lain termasuk sulit urinating, biliary or ureteral spasm, dry mouth,
kencing, spasme bilier atau ureter, mulut kering, sweating, headache, hot flushes, vertigo, bradycardia,
berkeringat, sakit kepala, muka memerah, vertigo, palpitations, postural hypotension, skin rashes,
bradikardia, palpitasi, hipotensi postural, ruam kulit, urticaria, and pruritus; overdose.
urtikaria, dan pruritus; overdosis.
Storage:
Penyimpanan : Store in a cool, dry place.
Simpan di tempat sejuk dan kering.

No.registrasi: DTL 2025500123A1


No.registrasi: DTL 2025500123A1 No.batch: 601001

No.batch: 601001
KOMPOSISI : No. Reg : DNL 2022000310A1
Tiap tablet mengandung :
Codeine Hcl 30 mg No. Batch :
INDIKASI, KONTRAINDIKASI, EFEK SAMPING, DOSIS, Exp. Date : Mei 2023
DAN PERHATIAN
Lihat pada brosur terlampir.
Simpan pada suhu di bawah 30⁰C, terlindung dari cahaya
CODEIGHT ®
10 Strip @ 10 tablet 10 Strip @ 10 tablet

CODEIGHT 30 mg
®Codein Hcl 30 mg

Harus dengan resep dokter

Composition :
Every 300 mg tablet contains:
Codeine Hcl 30 mg
INDICATION, CONTRAINDICATION, ADVERSE REACTION, DOSAGE,
AND PRECAUTION
Please see enclosed brochure

Harus dengan resep dokter


CODEIGHT ®
10 Strip @ 10 tablet

30 mg 30 mg Codein Hcl

CODEIGHT
® 10 Stip @ 10 tablet
No. Reg : DNL 2022000310A1 No. Reg : DNL 2022000310A1
No. Batch : No. Batch :
Exp. Date : Mei 2023
CODEIGHT
Diproduksi oleh
PT. KYM FARMA
Tiap 300 mg ®
tablet mengandung:
Exp. Date : Mei 2023

Codein Hcl…30 mg
KENDARI-INDONESIA
Tablets Dosis :
Dosis Codein Hcl untuk mengatasi
nyeri adalah 30-60 mg, 3-4 kali
sehari. Dosis maksimal per hari
adalah 240 mg.
Perhatian :
Pasien dengan hipovolemia, penyakit
kardiovaskular (termasuk infark
miokard akut/serangan jantung), syok
peredaran darah, insufisiensi adrenal,
penyakit Addison, disfungsi saluran
empedu, pankreatitis akut, tremens
CODEIGHT ® CODEIGHT ® CODEIGHT ® CODEIGHT
delirium, hiperplasia prostat, striktur
®
urin, psikosis toksik, miastenia gravis,
kondisi kesehatan mental
DAFTAR PUSTAKA

Angkejaya, O.W., 2018, Opioid, Molucca Medica, vol.11 No.11.


Bahrudin, M., 2017, Patofisiologi Nyeri (Pain), Jurnal Ilmu kesehatan Dan
Kedokteran Keluarga, vol. 13 No. 1
Cahyani, I.M., Dyan, w., dan Yustisia, D.A., 2015, Optimasi Formula Tablet Kulit
Buah Manggs Sebagai Obat Diare, Media Farmasi Indonesia, vol. 10 No. 1
Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III. Departemen Kesehatan Repoblik
Indonesia : Jakarta.
Flanagan, R. J., A. Taylor, I. D. Watson, R. Whelpton. 2007. Fundamentals of
Analytical Toxicology. John Wiley and Sons Ltd: West Sussex.
Hano, L.N., Paulina, Y., dan Hamidah, S.S., 2015, Formulasi Tablet Klorfeniramin
Maleat Dengan Bahan Pengikat getah Kulit Buah Pisang Goroho (Musa
acuminafe L) Menggunakan Metode Granulasi Basah, Pharmacon Jurnal
Ilmiah Farmasi, vol. 4 No. 3.
Mayangsari, A., dan Tina, R., 2016, Polimorfisme CYP2D6 dan Pengaruhnya
Terhadap Metabolisme Kodein : Review, Farmaka, vol. 14 No.4.
Neal.J.M.,2006, At a Glance Famrakologi Medis Edisi Kelima, Erlangga medical
series
Okprastowo, R., Agus, S., dan Suparman, 2011, Optimasi penggunaan Spray Dried
Lactosa dan Avicel pH 102 Sebagai Filler-Binder Tablet Aspirin, Pharmacy,
vol. 8 No. 3.
Praja.D.I., 2015, Zat Aditif Makanan, Garudhawacana : Yogyakarta
Rowe, R.C. et Al, 2006, Handbook Of Pharmaceutical Excipient, 5th Ed, The
Pharmaceutical Pres, London.
Rowe, R.C. et Al, 2009, Handbook Of Pharmaceutical Excipient, 6th Ed, The
Pharmaceutical Pres, London.
Sa’adah, H., Supomo, dan Mira S.H. 2016. Formulasi Granul Ekstrak Daun Kersen
Menggunakan Aerosil dan Avicel. Media Sains Vol. 9 (1).
Sovia.E., dan Euis.R.Y.,2019, Farmakologi Kedokteran Gigi Praktis, Deepublish:
Sleman.
Suhery, W.N., Armon, F., dan Buddy, G., 2016, Perbandingan Metode Granulasi
Basah dan Kempa Langsung Terhadap Sifat Fisik dan Waktu Hancur Orally
Disintegrating Tablets (ODTs) Piroksikam, jurnal Sains Farmasi dan Klinis,
vol. 2 No. 2.
Wijaya, S.M., Lisdiana, dan Ning, S., 2014, Pemberian Ekstrak Benalu Mangga
Terhadap Perubahan Histologis Hepar Tikus Yang Diinduksi Kodein, Journal
Of Biology & Biology Education, vol.6 No.2.

Anda mungkin juga menyukai