Anda di halaman 1dari 3

1.

Definisi mual
Mual adalah kecenderungan untuk muntah atau sebagai perasaan di
tenggorokan atau daerah epigastrium yang memperingatkan seorang
individu bahwa muntah akan segera terjadi. Mual sering disertai dengan
peningkatan aktivitas sistem saraf parasimpatis termasuk diaphoresis, air
liur, bradikardia, pucat dan penurunan tingkat pernapasan. Muntah
didefinisikan sebagai ejeksi atau pengeluaran isi lambung melalui mulut,
seringkali membutuhkan dorongan yang kuat (Dipiro et al., 2015).

2. Terapi pemberian obat nausea


Tujuan terapi mual muntah adalah mencegah mual muntah terjadi. Terapi
nonfarmakologi dapat dilakukan dengan menghilangkan penyebab
psikologis jika mual muntah diinduksi faktor psikologi.Terapi dengan obat
obat antiemetik meliputi:
 Antasida
Obat ini digunakan untuk mual muntah ringan yang terkait kelebihan
asam lambung dengan cara menetralkan asam lambung. Efek samping
yang mungkin terjadi adalah konstipasi/sembelit akibat kandungan
alumunium hidroksida maupun garamkalsium, serta diare osmotik
karena adanya magnesium hidroksida. Efek samping ini tidak selalu
terjadi.
Dosis 15-30 ml setiap 4 jam jika perlu
 Antagonis reseptor histamine
Sesuai namanya, golongan obat ini bekerja dengan mengantagonis atau
menghambat reseptor histamin yang terlibat dalam patofisiologi
muntah. Obat obat golongan ini meliputi ranitidin 75 mg, simetidin
200 mg, nizatidin75 mg, dan famotidin10 mg dengan dosis masing
masing 2x sehari jika perlu saja. Obat ini diberikan jika mual muntah
terkait dengan adanya heartburn atau seperti rasa panas terbakar di
dada.
 Antihistamin-Antikolinergik
Agen ini meliputi siklizin, dimenhidrinat, difenhidramin,
meklizin,hidroksizin, scopolamin, dan trimethobenzamid. Sesuai
namanya, mekanisme obat golongan ini adalah mengantagonis reseptor
histamin dan kolinergik yang ada pada CTZ. Efek samping dari
penggunaan obat obat ini meliputi mengantuk, penglihatan kabur,
mulut kering, retensi urin ataupun takikardi. Efek samping tersebut
memangkhas akibat penggunaan obat antikolinergik. Obat yang dapat
dibeli tanpa resep dokter adalah yang mengandung difenhidramin
ataupun dimenhidrinat. Dosis dimenhidrinat yang dipakai adalah 50-
100 mg setiap 4-6 jam jika perlu. Sedangkan dosis difenhidramin
adalah 25-50 mg setiap 4-6 jam jika perlu.
 Fenotiazin
Obat -obat golongan ini paling banyak digunakan, meliputi
klorpromazin, proklorperazin, prometazin. Golongan obat ini bekerja
dengan menghambat reseptor dopamin di CTZ. Efek samping yang
muncul dari obat ini adalah reaksi ekstrapiramidal ataupun reaksi
hipersensitivitas.
 Butirofenon
Obat-obat golongan ini adalah haloperidol dan droperidol yang
keduanya bekerja dengan cara menghambat reseptor dopamin di CTZ.
 Kortikosteroid
Dexametason merupakan contoh golongan ini yang sering digunakan
untuk mual muntah dikarenakan kemoterapi ataupun pasca operasi.
Deksametason dapatdigunakan sendiri ataupun dikombinasikan
bersama golongan SSRI.
 Metoklopramid
Obat ini bekerja dengan menghambat reseptor dopamin di CTZ. Obat
ini bersama kombinasi dengan deksametason digunakan untuk
terapi profilaksis/pencegahan pada mual muntah yang diinduksi
kemoterapi.
 Antagonis Reseptor Substansi P/ Neurokinin 1
Mual muntah karena induksi kemoterapi dapat terjadi langsung
ataupun tertunda. Substansi P merupakan neurotransmiter yang
dipercaya merupakan mediator utama pada mual muntah yang tertunda
tersebut.Aprepitan merupakan contoh obat golongan ini, dan
penggunaannyadikombinasikan dengan deksametason dan golongan
SSRI untuk mencegah mual muntah fase akut dari pemberian obat
sitotoksik yang berdaya emetogenik tinggi.
 Antagonis Reseptor Serotonin.
Contoh obat golongan ini meliputi ondansetron, granisetron,
palonosetron, dan dolasetron. Golongan ini biasa digunakan untuk
mencegah mual muntah akibat kemoterapi ataupun pasca operasi. Efek
samping utama dari obat tersebut adalah sakitkepala dan
konstipasi.Sebagai pilihan utama terapi yang aman bagi ibu hamil
adalah menggunakan piridoksin (vitamin B6) baik digunakan sendiri
ataupun bersama dengan doksilamin. Dosis piridoksin adalah 10-25
mg 1-4 x sehari, sedangkan doksilamin menggunakan dosis 12,5-20
mg 1-4 x sehari. Jika gejala belum teratasi, maka dapat ditambah
dengan difenhidramin atau dimenhidrinat, atau meklizin. Kemudian
untuk mual muntah akibat adanya gangguan keseimbangan, missal
dalam kasus naik kapal, dapat menggunakan golongan antihistamin-
antikolinergik.

Anda mungkin juga menyukai