Anda di halaman 1dari 21

REFRESHING

“DEMAM TIFOID”
Pembimbing :
dr. Jauhari Triwasisto, Sp. A

Oleh :
Nurul Dwi Hudatullah (2013730080)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak


RSUD CIANJUR
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2017
Demam Tifoid
• Demam tifoid adalah suatu penyakit
infeksi sistemik bersifat akut yang
disebabkan oleh Salmonella typhi.

• Ditandai dengan gejala demam yang lebih


dari 7 hari, gangguan pada saluran
pencernaan dengan atau tanpa gangguan
kesadaran
Epidemiologi
Prevalensi demam tifoid terjadi pada usia 3-
19 tahun, kejadian meningkat setelah usia 5
tahun.

Pada tahun 2008, angka kesakitan tifoid di


Indonesia dilaporkan sebesar 81,7 per
100.000 penduduk. kelompok umur :
0–1 tahun 0,0/100.000 penduduk ,
2–4 tahun 148,7/100.000 penduduk,
5-15 tahun 180,3/100.000,
≥16 tahun 51,2/100.000 ().
Program Pengendalian Demam Tifoid di Indonesia: Tantangan dan Peluang (PDF Download Available). Available from:
https://www.researchgate.net/publication/313680646_Program_Pengendalian_Demam_Tifoid_di_Indonesia_Tantangan_dan_Peluang [accessed Jan 05 2018].
Etiologi
• Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi dari
Genus Salmonella.
1. Basil gram (-)
2. Bergerak dengan rambut getar,
3. Tidak berspora
4. Memiliki flagel
5. Mempunyai 3 macam antigen :
Antigen O
Antigen H
Antigen VI
Patofisiologi
Manifestasi klinis
• Demam (>38ºC) lebih dari 3 hari,
• Malaise,mual,muntah, nyeri abdomen,
diare,konstipasi.
• Demam muncul di sore hari, lalu menetap
hingga malam hari dan menurun di pagi hari.
• Didapatkan adanya rose spot
Pemeriksaan penunjang
• Kultur darah
• Widal
• Tubex
• typhidot
Kultur

• Sampel yang digunakan adalah darah,


sumsum tulang, cairan empedu yang
didapatkan pada saat 7 hingga 10 hari
pertama. Hasil kultur positif mengindikasikan
typhoid fever +
Widal

• Deteksi titer antibodi terhadap s.typhi,


s.paratyphi yaitu aglutinin O , aglutinin H dan
aglutinin Vi.
• Hanya aglutinin O dan H yang ditentukan
titernya untuk diagnosis.
• Diagnosis demam tifoid dapat ditegakkan
apabila ditemukan titer antibodi O mencapai ≥
1/200, titer antibodi H 1/640
Tubex

• Merupakan tes aglutinasi kompetitif semi


kuantitatif
• Spesifisitas ditingkatkan dengan menggunakan
antigen O9 yang benar-benar spesifik yang
ditemukan pada Salmonella serogrup D.
• Sensitivitas sebesar 78% dan spesifisitas
sebesar 89%
Typhidot

• Uji serologi ini didasarkan pada metode untuk


melacak antibodi spesifik IgM dan IgG
terhadap antigen S. typhi
Penatalaksanaan
Pengobatan
Non-Medikamentosa

Istirahat dan perawatan

Diet dan Terapi Penunjang

• Makanan yang cukup cairan, kalori, vitamin


& protein.
• Tidak mengandung banyak serat.
• Tidak merangsang dan tidak menimbulkan
banyak gas.
• Makanan lunak
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi VI jilid I
Medikamentosa

Kloramfenikol.
Pengobatan

• Dosis 50-100 mg/kgbb/hari, oral atau iv, dibagi


dalam 4 dosis selama 10-14 hari

Amoksisilin dan Ampisillin

• Dosis 100 mg/kgbb/hari, oral atau iv dan


digunakan selama 10 hari.

Kotrimoksazol.

• Dosis 6 mg/kgbb/hari, oral, diberikan selama 10


hari
Golongan Chepalosporin
generasi ke III

• Ceftriaxone 80 mg/kgbb/hari, iv atau im,


1x/hari, selama 5 hari.
Komplikasi
Komplikasi Iintestinal:
• Perdarahan usus, perforasi, peritonitis

Komplikasi ekstra-intestinal.
• Bronkhitis dan bronkopneumonia
• Kolesistitis
• Tyfoid encefalopati
• Meningitis
• Miokarditis
• ISK
• Carrier kronik
PENCEGAHAN
• Pencegahan infeksi Salmonella typhi juga
dapat dilakukan dengan :
1. Perbaikan sanitasi lingkungan
2. Peningkatan higiene makanan dan
minuman
3. Peningkatan higiene perorangan
4. Pencegahan dengan imunisasi
Daftar pustaka
• Alan R. Tumbelaka. Diagnosis dan Tata laksana Demam Tifoid. Dalam Pediatrics Update.
Cetakan pertama; Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta : 2003. h. 2-20.
• Mohamad, Fatmawati. Efektifitas kompres hangat dalam menurunkan demam pada pasien
Thypoid Abdominalis di ruang G1 Lt.2 RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo. 2012.
• Richard E. Behrman, Robert M. Kliegman, Ann M. Arvin; edisi bahasa Indonesia: A Samik
Wahab; Ilmu Kesehatan Anak Nelson, ed.15. Jakarta: EGC ; 2000.
• Rezeki, Sri. Demam tifoid. 2008. Diunduh dari
http://medicastore.com/artikel/238/Demam_Tifoid_pada_Anak_Apa_yang_Perlu_Diketahui.h
tml.
• Badan Litbang Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar 2007. Jakarta; 2008. Diunduh di: https://
www.k4health.org/sites/defa ult/files/laporan Nasional Riskesdas 2007. pdf. (Diakses 03
Januari 2018).
• Soedarmo, Sumarmo S., dkk. Demam tifoid. Dalam : Buku ajar infeksi & pediatri tropis. Ed. 2.
Jakarta : Badan Penerbit IDAI ; 2008.
• Guidelines for the Management of Typhoid Fever (WHO 2003)
• Buku Ajar IlmuPenyakit Dalam FKUI jilid III
Thank you
• Indikasi vaksinasi
• hendak mengunjungi daerah endemik, risiko terserang demam tifoid
semakin tinggi untuk daerah berkembang,
• orang yang terpapar dengan penderita karier tifoid Petugas laboratorium.

• Jenis Vaksin
• Vaksin parenteral : -ViCPS (Typhim Vi/Pasteur Merieux), vaksin kapsul
polisakarida.
• Vaksin oral : Ty21a

• Efek Samping Vaksinasi


• yaitu demam 6,7-24%, nyeri kepala 9-10% dan reaksi lokal nyeri, dan
edema 3-35% bahkan reaksi berat termasuk hipotensi , nyeri dada, dan
syok

Anda mungkin juga menyukai