Anda di halaman 1dari 12

Penatalaksanaan Eklampsia

Segera rawat

Lakukan anamnesa dan tidak lupa sambil


menanyakan riwayat penyakit
sekarang dan terdahulu dari pasien atau
keluarganya

Pasien tidak bernafas Pasien kehilangan kesadaran

• Bebaskan jalan nafas • Bebaskan jalan nafas


• Berikan O2 dengan sungkup • Baringkan pada satu sisi
• Lakukan intubasi jika • Ukur suhu
diperlukan • Periksa apakah ada kaku
kuduk
Jika pasien kejang
(Eklampsia)

• Baringkan pada satu sisi, tempat tidur arah kepala ditinggikan


sedikit untuk mengurangi kemungkinan aspirasi sekret,
1 muntahan atau darah

• Bebaskan jalan nafas


2

• Pasang spatel lidah untuk menghindari tergigitnya lidah


3

• Fiksasi untuk menghindari pasien jatuh dari tempat


4 tidur
Penatalaksanaan Kejang pada Eklampsia
Beri obat anti kejang (anti konvulsan)

Perlengkapan untuk penanganan kejang (jalan


nafas, penghisap lendir, masker oksigen, oksigen)

Lindungi pasien dari kemungkinan trauma

Aspirasi mulut dan tenggorokan

Baringkan pasien pada sisi kiri, posisi


Trendelenburg untuk mengurangi risiko aspirasi

Berikan O2 4-6 liter/menit


Beri antihipertensi sampai
Jika tekanan diastolik > tekanan diastolik antara 90-100
110 mmHg mmHg

Pasang infus Ringer Ukur keseimbangan cairan,


Laktat dengan jarum jangan sampai terjadi
besar no.16 atau lebih overload

Kateterisasi urin untuk


pengukuran volume dan Infus cairan
pemeriksaan dipertahankan 1,5 - 2
proteinuria liter/24 jam
Auskultasi paru
untuk mencari
tanda edema
Jangan paru. Adanya
krepitasi Nilai pembekuan
tinggalkan Observasi darah dengan uji
merupakan
pasien tanda vital, tanda adanya pembekuan. Jika
sendirian. edema paru. Jika pembekuan
refleks dan
Kejang disertai ada edema paru, tidak terjadi
aspirasi dapat
denyut setelah 7 menit,
jantung janin hentikan
mengakibatkan pemberian kemungkinan
kematian ibu setiap 1 jam cairan dan terdapat
dan janin berikan diuretik koagulopati
(mis.
Furosemide
40 mg IV)
Anti Konvulsan

• Magnesium sulfat merupakan obat pilihan


untuk mencegah dan mengatasi kejang pada
preeklampsia dan eklampsia. Alternatif lain
adalah Diasepam, dengan risiko terjadinya
depresi neonatal.
MAGNESIUM SULFAT UNTUK PREEKLAMPSIA
DAN EKLAMPSIA
Dosis awal MgSO4 4 g IV sebagai larutan 40% selama 5 menit

• Diikuti dengan MgSO4 (40%) 5 g IM dengan 1 ml Lignokain


dalam semprit yang sama)
Dosis
• Pasien akan merasa agak panas pada saat pemberian MgSO4
pemeliharaan
• Frekuensi pernafasan minimal 16 kali/menit
• Refleks patella (+)
• Urin minimal 30 ml/jam dalam 4 jam terakhir

• Frekuensi pernafasan < 16 kali/menit


Hentikan • Setelah pemberian dosis awal, diberikan 12 gram dalam 500
pemberian ml
MgSO4, jika: • RL dengan tetesan 15/menit (2 gram/jam)
• Refleks patella (-), bradipnea (<16 kali/menit)
• Urin < 30 ml/jam pada hari ke 2
• Jika terjadi henti nafas:
1. Bantu pernafasan dengan ventilator
2. Berikan Kalsium glukonas 2 g (20 ml dalam larutan 10%) IV
3. perlahan-lahan sampai pernafasan mulai lagi
DIASEPAM UNTUK PREEKLAMPSIA
DAN EKLAMPSIA
Dosis awal Diasepam 10 mg IV pelan-pelan selama 2 menit

• Jika kejang berulang, ulangi pemberian sesuai dosis


Dosis awal
pemeliharaan • Diasepam 40 mg dalam 500 ml larutan Ringer laktat
melalui infus
• Depresi pernafasan ibu baru mungkin akan terjadi
bila dosis > 30 mg/jam
• Jangan berikan melebihi 100 mg/jam
Anti hipertensi

• Obat pilihan adalah Nifedipin, yang diberikan


5-10 mg oral yang dapat diulang sampai 8
kali/24 jam
• Jika respons tidak membaik setelah 10 menit,
berikan tambahan 5 mg sublingual Nifedipin
10 mg sublingual.
• Labetolol 10 mg oral. Jika respons tidak
membaik setelah 10 menit, berikan lagi
Labetolol 20 mg oral.
Persalinan

• Pada eklampsia lakukan persalinan dalam 6 jam sejak


gejala eklampsia timbul
• Jika terjadi gawat janin atau persalinan tidak dapat terjadi
dalam 12 jam (pada eklampsia), lakukan bedah Caesar
• Jika bedah Caesar akan dilakukan, perhatikan bahwa:
a. Tidak terdapat koagulopati. Koagulopati kontra indikasi
anestesi spinal.
b. Anestesia yang aman/terpilih adalah anestesia umum
untuk eklampsia dan spinal untuk PEB. Dilakukan
anestesia lokal, bila risiko anestesi terlalu tinggi.
• Jika serviks telah mengalami pematangan, lakukan induksi
dengan Oksitosin 2-5 IU dalam 500 ml Dekstrose 10
tetes/menit atau dengan cara pemberian
prostaglandin/misoprostol
Perawatan post partum

• Anti konvulsan diteruskan sampai 24 jam


postpartum atau kejang yang terakhir
• Teruskan terapi hipertensi jika tekanan
diastolik masih > 90 mmHg
• Lakukan pemantauan jumlah urin
RUJUK

• Rujuk ke fasilitas yang lebih lengkap, jika:


1. Terdapat oliguria (< 400 ml/24 jam)
2. Terdapat sindroma HELLP
3. Koma berlanjut lebih dari 24 jam setelah
kejang

Anda mungkin juga menyukai