Roma 12:2 LAI TB, Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia
ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu
dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang
berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
1
panjang', 'masa hidup dunia'; dari situ 'dunia', bandingkan misalnya 1
Korintus 1:20 dan 2:6.
Tetapi dalam Alkitab kita menemukan pula pandangan yang berakar
dalam apokaliptik Yahudi, yaitu bahwa ada dua 'eon'.
Eon yang satu sedang berlangsung sekarang, yang lain akan datang.
Yang satu dikuasai dosa, kerusakan, kematian; yang lain ditandai
oleh kesempurnaan, kehidupan.
Dalam Roma 12:2 ini tambahan ini menunjukkan bahwa 'eon' dipakai
dengan arti tersebut terakhir. Maka kita dapat saja memakai
terjemahan 'dunia', asal istilah 'dunia' mengandung arti 'dunia yang
dikuasai dosa dan ketidaksempurnaan'. Di sini kita hadapi
pertentangan yang sama seperti dalam Roma 5:12-21, yaitu antara
zaman dosa berkuasa den.gan zaman kasih karunia berkuasa.
Jadi, kata-kata janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini tidak
boleh ditafsirkan seakan-akan orang percaya diajak menjauhi dunia.
dalam arti kenyataan jasmani. Yang dimaksud di sini bukanlah
anjuran beraskese (bertapa). Sekali lagi, tafsiran semacam itu dicegah
oleh dekatnya perkataan 'tubuh' dalam ayat 1.
2
juga dalam Roma 1:28, dalam 7:23 dan 25, dan dalam 11:34. Di situ
LAI memakai terjemahan 'pikiran' atau 'akal budi'.
Agaknya di sini 'budi' dipilih karena dalam hubungan ini artinya
memang perubahan kelakuan manusia. bukan perubahan pikirannya
saja, Yang dimaksud ialah pusat kemauan kita, yang mengambil
keputusan-keputusan yang menentukan tindakan kita (bandingkan
Amsal 4:23). Pusat itu perlu dibarui. Telah kita lihat bahwa
pembaruan hidup dikerjakan oleh Roh Kudus (7:6; 8:4). Namun, di
sini manusia sendiri juga diajak membarui diri.
3
Kita mencatat lagi bahwa anjuran ini diarahkan oleh Paulus kepada
setiap anggota jemaat di Roma (bandingkan ayat 3). Jadi, kita boleh
menganggapnya diarahkan kepada setiap orang Kristen. Bukan
pendeta, atau penatua, atau sinode, atau uskup, yang harus
menentukan 'manakah kehendak Allah', lalu menurunkan
keputusannya ke jemaat. Anggota-anggota jemaat tidak boleh malas
menunggu petunjuk 'dari atas'. Setiap orang percaya dipanggil dan
diperbolehkan mempertimbangkan sendiri kehendak Allah.
Dari Galatia 6:10 dan I Tesalonika 5: 15 kita tahu bahwa 'yang baik '
itu ialah perbuatan yang sederhana dan sangat konkret: menolong
orang yang berkebutuhan, mengampuni mereka yang bersalah kepada
kita. Dalam ayat 9 dyb. Paulus merinci lagi apa 'yang baik' itu.
4
Dengan menambahkan yang berkenan kepada Allah, Paulus
menjelaskan sekali lagi apa itu 'yang baik'. Yang baik itu bukanlah
asas abstrak, tetapi menyatakan diri dalam pergaulan antara seorang
percaya dengan Allah. Pergaulan itu menuntut pengabdian
sepenuhnya. Itulah makna kata-kata yang sempurna. Sebagaimana
dikatakan dalam Markus 12:30-31 "Kasihilah Tuhan, Allahmu,
dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu .... Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri...." Perkataan 'sempurna' ini
menentukan arti 'yang baik' dan juga arti 'yang berkenan'. Yang baik
dan berkenan itu bukanlah sesuatu yang dapat kita jangkau, yang
dapat kita anggap telah terlaksana (bandingkan Matius 5:48).
Sebaliknya kesempurnaanNya merupakan tujuan yang selalu harus
kita kerjar.
5
Remaja Pemuda Generasi Milenial
Apa itu Generasi Milenial, Baby Boomers, Gen X, Gen Z, dan Gen Alpha
Mengutip laman resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, memang
terdapat penggolongan generasi.
1. Pertama, ada generasi Baby Boomer yang lahir pada tahun 1946-1964.
2. Kedua, generasi X yang lahir pada tahun 1965 hingga 1980.
3. Ketiga, generasi Y atau Milenial mereka yang lahir pada tahun 1981
hingga 1996.
4. Keempat, generasi Z adalah mereka yang lahir pada tahun 1997 hingga
2012.
5. Kelima, generasi Post Gen Z atau Alpha yakni mereka yang lahir pada
2013.
Bila diperhatikan, mereka yang termasuk ke dalam milenial adalah para
anggota generasi Y, bukan generasi Z apalagi Alpha.
Sementara itu, selain usia, sebenarnya terdapat perbedaan besar antara
generasi milenial dengan Gen Z.
Hal tersebut terkait dengan bagaimana mereka mengenal dan berinteraksi
dengan teknologi. Generasi Y memang disebut telah memiliki keakraban
tersendiri dengan internet. Karena itu, generasi milenial sebenarnya juga
dikenal dengan sebutan ‘digital native’. Sedari kecil, mereka tumbuh
dengan teknologi dan internet.
Terlebih lagi, pada tahun 1980, generasi ini berkenalan dengan komputer
pribadi pertama. Namun, generasi Z bukan hanya telah mengenal teknologi
sedari kecil, melainkan juga internet.
Generasi inilah yang memprakarsai era hidup bersama internet, ponsel,
hingga komputer. Karena itu, jangan salah lagi, tidak semua anak muda kini
bisa dikategorikan sebagai generasi milenial, melainkan ada pula yang
merupakan gen Z.
6
Umumnya, banyak orang menginginkan terjadi perubahan di segala
lini kehidupan. Tapi, ketika arus perubahan dan pembaharuan terjadi,
tidak sedikit yang memberi penolakan. Ketika ada yang mengajak
berubah dan melakukan hal-hal baru, tidak banyak yang mau ikut
serta. Bahkan, saking semangatnya, seorang muda bercita-cita untuk
mengubah dan memperbaharui dunia. Alih-alih hendak mengubah
dan memperbaiki dunia, malahan si pemuda lupa mengubah dan
memperbaiki diri sendiri; dan ketika sudah tua tak berdaya, ia baru
sadar: tak mengubah dan memperbaharui apa-apa, termasuk dirinya
sendiri. Saudara-saudari yang dikasihi oleh Tuhan kita Yesus Kristus.
Firman Tuhan pada hari ini, mengajak kita untuk tidak serupa dengan
dunia; bukan berarti bahwa kita harus membenci atau meninggalkan
dunia. Laut yang asin, tidak pernah berhasil membuat ikan menjadi
asin. Sebab, ikan mempunyai kemampuan untuk menyaring air laut
dan mencegah masuknya kandungan “asin” itu masuk ke tubuhnya.
Demikianlah hendaknya orang percaya. Kalaupun lingkungan
sekitarnya tidak mengandalkan Tuhan, dan banyak orang yang
berlaku curang dan tidak adil; seharusnya orang percaya tetap mampu
setia kepada Tuhan, melakukan yang baik dan adil. Itu bisa terjadi
karena kemampuan orang percaya untuk menyaring dan mencegah
pengaruh lingkungan, melalui semangat berubah oleh pembaharuan
budi. Berubah dan pembaharuan itu tidak berlangsung di luar diri dan
tidak berlangsung sementara. Ia berlangsung di dalam diri dan budi,
serta berlangsung terus menerus, dan tidak kembali ke sikap awal.
7
Allah dan yang sempurna. Mari kita ingat Khotbah Yesus di Bukit:
“kamu adalah garam dan terang dunia”. Ini artinya, jangan salahkan
dunia yang hambar dan gelap, jangan-jangan garammu tawar dan
pelitamu telah redup. Mau berubah? Mau jadi baru dan terus
diperbaharui? Mulailah perubahan dan pembaharuan itu dari diri
sendiri, dimulai dari hati dan budi, dengan terus memohon bimbingan
Tuhan.