Oleh:
1. Idqysha Misfalah
2. Amanda Salsabilah
3. Cinta Anggraini
4. Rahmanda Kalizha
6. Dimas Syahputra
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat-Nya
makalah in dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangsih baik dalam bentuk
materi maupun pikiran. Harapan penulis, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca agar di lain kesempatan dapat memperbaiki makalah ini agar menjadi
lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca untuk perbaikan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………..
BAB I PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………………..
3.2 Saran…………………………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………….
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
dan interpersonal intelligence. Interpersonal intelligence atau kecerdasan interpersonal adalah
kemampuan seseorang berkomunikasi dan memandang diri sendiri (self image), serta
kemampuan seseorang mengendalikan dirinya (self control). Orang yang cerdas dalam
interpersonal, mendapat julukan orang yang dewasa atau matang. Interpersonal intelligence
atau kecerdasan interpersonal adalah kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan
orang lain, bersosialisasi, mengerti orang lain (empati) dan memberikan respon (simpati)
kepada orang lain.
6
kurang baik pada saat proses belajar menggunakan pola tradisional (menekankan
bahasa dan logika), jika aktivitas ini dilakukan akan memunculkan semangat mereka
untuk belajar.
2. Dengan menggunakan kecerdasan jamak. Guru menyediakan kesempatan bagi
siswa untuk belajar sesuai dengan kebutuhan, minat, dan talentanya.
3. Peran serta orang tua dan masyarakat akan semakin meningkat di dalam
mendukung proses belajar mengajar. Hal ini bisa terjadi karena setiap aktivitas siswa
di dalam proses belajar akan melibatkan anggota masyarakat.
4. Siswa akan mampu menunjukkan dan berbagi tentang kelebihan yang dimilikinya.
Membangun kelebihan yang dimiliki akan memberikan suatu motivasi untuk
menjadikan siswa sebagai seorang ‘spesialis’.
5. Pada saat guru ‘mengajar untuk memahami’, siswa akan mendapatkan pengalaman
belajar yang positif dan meningkatkan kemampuan untuk mencari solusi dalam
memecahkan persoalan yang dihadapinya. Pemanfaatan kecerdasan yang tepat dalam
proses pembelajaran akan sangat meningkatkan kekuatan belajar. Dengan kekuatan
belajar tersebut maka hasil yang didapatkan akan lebih tampak. Dengan pembelajaran
yang disesuaikan dengan kecerdasan yang dimiliki oleh siswa maka mereka akan
lebih termotivasi untuk belajar sehingga aktivitas belajar berjalan, siswa ikut terlibat
aktif dalam proses di dalamnya dan hasil akhir yang diperoleh akan tercapai dengan
adanya peningkatan.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori Multiple Intelligences tidak saja dapat diukur oleh kemampuan matematika, logika,
dan bahasa sebagaimana konsep kecerdasan klasik, melainkan setidaknya ada delapan
kecerdasan manusia yang dapat dikembangkan, Ke delapan jenis kecerdasan tersebut adalah
kecerdasan linguistik, kecerdasan matematis-logis, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan
kinestetik, kecerdasan musik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal dan
kecerdasan naturalis. Teori Multiple Intelligences pada perkembangannya tidak saja merubah
paradigma berfikir tentang kecerdasan tetapi juga menjelma menjadi metode pembelajaran
yang inovatif dan kreatif sehingga proses pembelajaran dapat menyenangkan dan tidak
monoton.
3.2 Saran
Penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kesalahan dan jauh dan
kesempurnaan. Penyusun akan memperbaiki makalah ini dengan berpedoman pada banyak
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu, penyusun mengharapkan kritik
dan saran mengenai penyajian makalah ini.
8
DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, T. 2002. Sekolah Para juara: Menerapkan Multiple Intelligences di Dunia
Pendidikan, Bandung: Kaifa.
Budiningsih, C. Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Campbell, L, et al. 1996. Teaching and Learning through Multiple intelligences,
Massachusetts: Allyn and Bacon.
Dalton, J. 1990. Creative Thinking and Cooperative Talk in Small Group, Australia: Thomas
Nelson.
Dryden,G.S. 1999. Revolusi Cara Belajar: Keajaiban Pikiran. Bandung: Kaifa,
Fadli. 2010. Teori Kecerdasan Ganda.
Dalam http://fadlibae.wordpress.com/2010/03/24/teori-kecerdasan-ganda, diakses pada 1
November 2019.
Meier, Dave. 2000. The Accelerated Learning Handbook: A Creative Guide to Designing and
Delivering Faster, More Effective Training Programs. Massachusetts: Allyn and Bacon.