Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK 14

Widya Khrisanti Montoliang (01122210009)

Hanna Maria (01122210025)

DISKUSI CHAPTER 4

1. Jelaskan arti konsep Inteligensi dan Teori Inteligensi yang anda ketahui ! (5 Kelompok))

Beberapa ahli menggambarkan kecerdasan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah.


Yang lain menggambarkannya sebagai kapasitas untuk beradaptasi dan belajar dari pengalaman.
Yang lain lagi berpendapat bahwa kecerdasan mencakup karakteristik seperti kreativitas dan
keterampilan interpersonal.

Berbeda dengan hal lain yang bisa diukur, kecerdasan itu—tidak seperti tinggi, berat, dan
usia—itu tidak mungkin diukur secara langsung. Kita tidak bisa mengupas kulit kepala seseorang
dan melihat seberapa besar kecerdasannya dia punya. Tapi kita dapat mengevaluasi kecerdasan
hanya secara tidak langsung. Itulah yang membuat para psikolog menciptakan teori dan
pengukuran kecerdasan.

Antara lain 4 teori umum yang biasa kita ketahui:

- GENERAL INTELLIGENCE
Teori ini dicetuskan oleh Charles Spearman tahun 1904. Ia mengatakan bahwa kecerdasan
umum, yang dikenal sebagai faktor g (g factor), mengacu pada adanya kapasitas mental yang luas
yang mempengaruhi kinerja pada ukuran kemampuan kognitif. Menurut Spearman, faktor g
bertanggung jawab atas kinerja keseluruhan pada tes kemampuan mental. Karena menurut dia
kalo orang memang bisa berhasil unggul di bidang tertentu, orang yang berhasil baik di satu
bidang cenderung juga berhasil di bidang lain.

- PRIMARY MENTAL ABILITIES


Berbeda dengan Spearman, Louis J. Thurstone pada buku psikologi yang ditulisnya pada tahun
1938 mengatakan bahwa kecerdasan tidak bisa digeneralisasi. Menurutnya, kecerdasan terdiri
dari berbagai macam kemampuan mental, yakni:
o Associative memory (memori asosiatif): Kemampuan menghafal dan mengingat
o Numerical ability (kemampuan numerik): Kemampuan memecahkan masalah aritmatika
o Perceptual speed (kecepatan persepsi): Kemampuan untuk melihat perbedaan dan
persamaan antar objek
o Reasoning (penalaran): Kemampuan untuk menemukan aturan
o Spatial visualization (visualisasi spasial): Kemampuan untuk memvisualisasikan
hubungan
o Verbal comprehension (pemahaman verbal): Kemampuan untuk mendefinisikan dan
memahami kata-kata
o Word fluency (kefasihan kata): Kemampuan menghasilkan kata dengan cepat
- THEORY OF MULTIPLE INTELLIGENCE
Howard Gardner, yang pada tahun 1993 mencetuskan theory of multiple intelligence,
merumuskan bahwa macam-macam kecerdasan bisa dibagi menjadi delapan jenis, yaitu:
o Kecerdasan kinestetik: Kemampuan untuk mengontrol gerakan tubuh Anda dan
menangani objek dengan terampil
o Kecerdasan interpersonal: Kapasitas untuk mendeteksi dan merespon dengan tepat
suasana hati, motivasi, dan keinginan orang lain
o Kecerdasan intrapersonal: Kapasitas untuk menjadi sadar diri dan selaras dengan
perasaan, nilai, kepercayaan, dan proses berpikir batin.
o Kecerdasan logis-matematis: Kemampuan untuk berpikir secara konseptual dan abstrak,
dan kemampuan untuk membedakan pola logis atau numerik
o Kecerdasan musikal: Kemampuan untuk menghasilkan dan menghargai ritme, nada, dan
timbre
o Kecerdasan naturalistik: Kemampuan untuk mengenali dan mengkategorikan hewan,
tumbuhan, dan benda lain di alam
o Kecerdasan verbal-linguistik: Keterampilan verbal yang berkembang baik dan kepekaan
terhadap bunyi, makna, dan ritme kata
o Kecerdasan visual-spasial: Kapasitas untuk berpikir dalam gambar dan gambar, untuk
memvisualisasikan secara akurat dan abstrak
- TRIARCHIC THEORY OF INTELLIGENCE
Teori kecerdasan terakhir datang dari Robert Sternberg tahun 1985. Sternberg mendefinisikan
kecerdasan sebagai aktivitas mental yang diarahkan pada adaptasi yang bertujuan, seleksi, dan
pembentukan lingkungan dunia nyata yang relevan dengan kehidupan seseorang. Sternberg
setuju dengan Gardner bahwa kecerdasan jauh lebih luas daripada satu kemampuan umum.
Sternberg mengajukan tiga komponen yang mempengaruhi kecerdasan dalam teorinya, yaitu:
o Kecerdasan praktis: kemampuan untuk beradaptasi dalam lingkungan yang selalu
berubah.
o Kecerdasan kreatif: kemampuan untuk memunculkan ide-ide baru.
o Kecerdasan analitis: kemampuan untuk mengevaluasi informasi dan memecahkan
masalah.
- Selain 4 teori yang umum ini, sebenarnya ada banyak lagi teori kecerdasan lainnya seperti
Thorndike’s Multifactor Theory, Vernon’s Hierarchical Theory, Guilford’s Theory (Model of
Intellect), dll.

2. Jelaskan pro dan kontra antara individual test dan group test ! (2 Kelompok)
- Pro Individual Test: memahami perbedaan individual, pengamatan mendalam pada
individu(observasi),dan mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif.
Kontra Individual Test: kurang efisien(waktu,biaya,tenaga), hasil tes tidak bisa digeneralisasikan
pada kelompok.
- Pro group Test: Dapat dilakukan sekaligus kepada sejumlah orang /testee, peran dan tugas
penguji/tester lebih efektif dan efisien, dan memungkinkan proses komputerisasi dalam skorin
Kontra group Test: Membatasi kesempatan tester dalam membangun Rapport/ kerjasama dan
menjaga minat testee, pada orang-orang tertentu yang sulit menyesuaikan diri, group test akan
menambah kecemasan, dan pelaksanaan tes secara group akan menurunkan hasil bagi
anak-anak yang mengalami gangguan emosi.
3. Jelaskan konsep Goleman tentang ‘Emotional Intelligence ‘! (2 Kelompok)
Goleman menggambarkan Emotional Intelligence sebagai kemampuan seseorang untuk
mengelola perasaannya sehingga perasaan tersebut diungkapkan secara tepat dan efektif.
Menurut Goleman, Emotional Intelligence adalah prediktor tunggal terbesar kesuksesan di
tempat kerja. Teori Emotional Intelligence Daniel Goleman menguraikan lima komponen EQ:
self-awareness, self-regulation, motivation, empathy, and social skills

4. Jelaskan beberapa cara meningkatkan ‘multicultural education’ ! (4 Kelompok)


Cara untuk meningkatkan ‘multicultural education’ diantaranya:
- Mencoba untuk memberdayakan siswa yang ada
- Pengajaran yang relevan sesuai dengan budaya
- Mencoba untuk berfokus pada pendidikan yang berpusat pada masalah
- Meningkatkan hubungan antar anak-anak dari kelompok etnis yang berbeda

5. Diskusikan ‘WORKSHOPS’ (P. 137 ‘Connecting with the Classroom : Crack the Case’) !
- Apa masalah dalam kasus ini? Dalam kasus khusus ini, tampaknya para guru tidak
memahami bagaimana kepribadian siswa dapat berdampak signifikan pada
pembelajaran mereka. Mereka tampaknya tidak mengerti mengapa satu siswa suka
kuliah dan yang lain suka bekerja sendiri. Menyesuaikan cara seseorang mengajar, dapat
membantu mereka mempertahankan pelajaran. Joe, seorang siswa yang belajar lebih
banyak dengan mendengar. Martha, seorang siswa yang belajar dengan melakukan
- Sejauh mana guru harus menyesuaikan pengajaran mereka dengan strengths, learning
styles, and personalities siswa mereka? Mengapa? Penting bagi guru untuk memahami
bahwa siswa memiliki kekuatan, kelemahan, gaya belajar, dan kepribadian yang berbeda
yang semuanya berkontribusi pada seberapa baik mereka belajar atau tidak belajar. Jika
membuat penyesuaian yang diperlukan untuk membantu siswa dalam memahami
materi yang diajarkan membantu, maka saya pikir guru harus melakukan upaya terus
menerus untuk melakukannya.
- Apa yang akan Anda lakukan di kelas Anda untuk mengakomodasi perbedaan individu
seperti strengths, learning styles, and personalities?
- Libatkan siswa dalam percakapan tentang materi pelajaran.
- Menanyakan kepada siswa tentang materi tersebut.
- Mintalah ringkasan materi secara lisan.
- Mintalah mereka merekam materi dan mengulasnya bersama kita.
- Mintalah mereka merekam sendiri bahan ulasan dan mendengarkannya
bersama-sama.
- Bacakan materi dengan keras kepada mereka.
- Apa perbedaan individu lain yang menurut Anda mungkin harus Anda akomodasi?
Bagaimana Anda akan melakukan ini? Time management yang berbeda pada setiap
individu. Dengan membuat priority scale yang baik.
- Sternberg’s triarchic theory of intelligence
- Between-class ability grouping

Anda mungkin juga menyukai