DISUSUN OLEH :
2020
PEMBAHASAN
Keterampilan IPS adalah keterampilan yang erat kaitannya dengan tujuan dan materi
pendidikan IPS. Karena pendidikan IPS SD geografi, ekonomi, sejarah, maka keterampilan yang
dikembangkan tentu erat hubungannya dengan materi konsep dan sarana yang diperlukan
dalam pembelajaran tersebut. Keterampilan yang erat hubungannya dengan konsep sejarah
antara lain keterampilan penelitian sejarah dengan berbagai pendekatan metode, keterampilan
menganalisa data sejarah,
1.Keterampilan Intelektual
Berikut ini klasifikasi keterampilan intelektual menurut D’Angelo (dalam Farida, 2009) sebagai
berikut.
1). Deskripsi, Cara untuk menyampaikan atau menggambarkan obyek secara keseluruhan
dengan kata-kata yang akurat dari umum ke khusus (spsifikasi dan karakterisasi). Kata-kata
yang digunakan menyusun gambaran obyek tersebut dalam kesatuan logika yang utuh meliputi
ukuran, bentuk dan elemen pembentuk.
2). Definisi, Definisi merupakan suatu deskripsi abstrak atau penggambaran secara konseptual
suatu istilah atau obyek. Definisi adalah suatu cara dalam berpikir batasan-batasan tertentu.
Mendifinisikan berarti membuat batasan terhadap suatu obyek dan menyatakan inti sifat
alaminya.
3). Klasifikasi, Kemampuan dasar aktifitas mental untuk mengelompokkan gagasan-gagasan dan
obyek-obyek sejenis.
5). Analogi,yaitu kesimpulan logika yang didasarkan pada alasan adanya kesamaan pada
beberapa obyek.
6). Eksemplifikasi, suatu usaha untuk menggambarjan suatu prinsip umum, pernyataan atau
hokum dengan menyebutkan suatu contoh yang lebih pesifik.
7). Sebab akibat, merupakan dua kata yang saling berhubungan, dimana salah satu akan sekaku
menerangkan yang lain. Sebab adalah sesuatu yang akan menimbulkan akibat dan bertanggung
jawab terhadap timbulnya suatu tindakan, kejadian, kondisi atau hasil. Akibat adalah hasul dari
suatu sebab yang dapat berupa kerja atau tindakan.
8). Proses, merupakan rangkaian dari tingkah laku, perubahan langkah atau operasi yang
menghasilkan suatu fakta akhir atau hasil.
9). Analisis, suatu proses untuk membagi sesuatu yang kompleks menjadi unit-unit yang lebih
sederhana yang dilakukan secara sistematis.
10. pemecahan masalah, pemberian solusi terhadap persoalan yang dihadapi dengan
menggunakan dasar pengetahuan yang telah dimiliki.
b). menafsirkan dan menganalisis informasi dari sumber informasi misalnya buku
f) keterampilan dalam mengkritik suatu informasi, dapat membedakan fakta dan opini dengan
baik.
Keterampilan intelektual yang dikembangkan dalam IPS bertujuan untuk melatih siswa
berpikir logis dan sistematis dalam memecahkan persoalan yang nyata dalam kehidupan
masyarakat. Aktivitas yang Nampak dalam proses belajar adalah mengumpulkan, menunjukan,
memahami, menerapkan, menganalisa dan menilai (Saidiharjo dan Sumadi HS, 1996:97-98).
Untuk dapat meningkatkan dan memantapkan keterampilan intelektual, guru dapat
melaksanakannya dengan metode Tanya jawab dan diskusi.
2. Keterampilan Personal
Keterampilan personal adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang individu (diri
sendiri) untuk melakukan atau menghasilkan suatu barang atau kegiatan, sedangkan
keterampilan social merupakan kemampuan kelompok individu (banyak orang) untuk mencapai
suatu tujuan bersama. Manusia sebagai individu mempunyai potensi untuk berkembang. Dan
untuk berkembang melalui proses pendidikan (nilai, moral, social budaya), sehingga
membentuk person atau pribadi yang memiliki kepribadian.
a. keterampilan fisik, keterampilan ini ada bersifat praktis disebut juga keterampilan
psikomotor, seperti keterampilan berbuat, berlatih serta mengkoordinasi indera dengan
anggota badan. Keterampilan praktis ini Nampak dalam hal kemampuan siswa
menggambar, membuat peta, membuat model dan sebagainya.
b. Keterampilan studi dan kebiasaan kerja. Misalnya keterampilan menentukan lokasi
kerja, mengumpulkan data, menggunakan reference material, membuat kesimpulan dan
lain-lain.
e. Keterampilan lainnya, antara lain : keterampilan fisik. Keterampilan politik agar melek
politik sesuai dengan perkembangan usia dan kemampuan berpikirnya. Keterampilan
pengembangan emosional (emotional growth) sebagai saran utama dalam rangka
kemampuan untuk mengendalikan diri.
3. Keterampilan Sosial
Sedangkan menurut Hargie,Saunders & Dickson dalam Gimpel & Merrel (1988)
Ketrampilan social adalah kemampuan individu untuk berkomunikasi efektif dengan orang lain
baik secara verbal maupun nonverbal sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada pada saat itu,
dimana keterampilan ini merupakan perilaku yang dipelajari. Remaja dengan keterampilan
social akan mampu mengungkapkan perasaaan baik positif maupun negativemdalam hubungan
interpersonal, tanpa harus melukai orang lain.
Keterampilan ini meliputi kehidupan dan kerjasama, belajar memberi dan menerima tanggung
jawabb, menghormati hak-hak orang lain, membina kesadaran social.
Berikut ini latihan dan pembinaan yang tampak dalam proses belajar-mengajar antara lain
mampu melaksanakan dengan baik:
Dapat disimpulkan bahwa keterampilan social adalah suatu kemampuan hidup manusia
dalam segala aktifitas yang dilakukan dapat diterima secara baik dilingkungan social mereka.
Keterampilan social perlu didasari oleh kecerdasan personal berupa kemampuan mengontrol
diri, percaya diri, disiplin dan tanggung jawab. Keterampilan social harus dimiliki oleh setiap
individu karena keterampilan social akan membantu setiap individu dalam mengkomunikasikan
informasi yang akan disampaikan, keterampilan social akan membantu individu bekerja sama
dengan kelompoknya
Menurut Maryani (2011:20) keterampilan social dapat dikelompokkan atas empat bagian,
namun salin berkaitan yaitu:
1). Keterampilan berinteraksi: berusaha untuk saling mengenal, ada kontak mata, berbagi
informasi atau material;
2). Keterampilan komunikasi: mendengar dan berbicara secara bergiliran, melembutkan suara
(tidak membentak), meyakinkan orang untuk dapat mengemukakan pendapat, mendengarkan
sampai orang tersebut menyelesaikan pembicaraannya.
4). Keterampilan menyelesaikan masalah: mengendalikan diri, empati, memikirkan orang lain,
taat terhadap kesepakatan, mencari jalan keluar dengan berdiskusi, respek terhadap pendapat
yang berbeda.
Aspek-aspek Keterampilan Sosial
Menurut John Jarolimek (1993:9) keterampilan social yang perlu dimiliki oleh siswa antara lain:
1) Bekerjasama, toleransi, menghormati hak-hak orang lain dan memiliki kepekaan social
2) Memiliki control diri
3) Berbagi pendapat dan pengalaman orang lain.
Menurut Caldarella dan Marrel dalam Gimperl dan Marrel (1998) mengemukakan lima aspek
yang paling umum dalam keterampilan social yaitu:
Pernyataan John Jarolimen tersebut menunjukkan bahwa keterampilan social itu terdiri dari
aspek-aspek keterampilan untuk hidup dan bekerjasama, keterampilan untuk mengontrol diri
dan orang lain, keterampilan untuk saling berinteraksi antara satu sama lainnya, saling bertukar
pikiran dan pengalaman sehingga tercipta suasana yang menyenangkan bagi setiap anggota
kelompok tersebut.
a. Perilaku interpersonal
Yaitu perilaku yang menyangkut keterampilan yang digunakan selama melakukan
interaksi social, perilaku social yang berlangsung antara dua orang atau lebih yang
mencirikan proses-proses yang timbul sebagai satu hasil dari interaksi secara positif.
Misalnya menerima pujian, menawarkan bantuan dan memperkenalkan diri.
b. Perilaku berhubungan dengan diri sendiri
Yaitu perilaku seseorang yang dapat mengatur dirinya sendiri dalam situasi social,
perilaku social yang dimunculkan karena adanya pertimbangan dan penghayatan dalam
diri. Misalnya keterampilan menghadapi stress
c. Perilaku yang berhubungan dengan kesuksesan akademik
Merupakan perilaku social yang dimunculkan karena adanya tuntutan dan kewajiban
yang harus dilakukan untuk mendapatkan penghargaan social. Misalnya mendengarkan
dengan tenang saat guru menerangkan pelajaran
d. Penerimaan teman sebaya
Merupakan perilaku yang berhubungan dengan penerimaan sebaya misalnya memberi
salam, mengajak teman terlibat dalam suatu aktivitas.
e. Keterampilan komunikasi
Merupakan keterampilan yang diperlukan untuk menjalin hubungan social yang baik.
Misalnya menjadi pendengar yang responsive.
a. Kondisi, seperti temperamen siswa, regulasi emosi serta kemampuan social kognitif
b. Interaksis siswa dengan lingkungan, keterampilan social siswa dipengaruhi oleh proses
sosialisasinya dengan orang tua yang terjalin sejak awal kelahiran.
Keterkaitan antara keterampilan personal dan keterampilan social dalam pembelajaran IPS
DAFTAR PUSTAKA
http://mardiana-safitri.blogspot.com/2012/02/keterampilan-intelektual-metode-
diskusi.html?m=1
http://sc.syekhnurhajati.ac.id/keterampilansosial/pdf
https://lmsspada.kemdikbud.go.id/mod/page/view.php?id=37372