Anda di halaman 1dari 8

RESUME

KETERAMPILAN DASAR ILMU SOSIAL


Disusun untuk memenuhi tugas 3

Mata Kuliah : Pengantar IPS SD

Dosen Pengampu : Arwin, S.Pd, M.Pd

DISUSUN OLEH :

NADIA OKTAVIANI (20129174)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
PEMBAHASAN

KETERAMPILAN DASAR ILMU SOSIAL


A.Pengertian Keterampilan-Keterampilan Dasar Ilmu-Ilmu Sosial

Keterampilan-keterampilan dasar ilmu-ilmu social dapat diartikan sebagari kemampuan


dasar atau konsep dasar (Basic consepts) dari cara-cara berkehidupan social yang dijadikan
sebagai tolak ukur dalam bersosialisasi yang dipelajari dalam IPS.

Keterampilan IPS adalah keterampilan yang erat kaitannya dengan tujuan dan materi
pendidikan IPS. Karena pendidikan IPS SD geografi, ekonomi, sejarah, maka keterampilan yang
dikembangkan tentu erat hubungannya dengan materi konsep dan sarana yang diperlukan
dalam pembelajaran tersebut. Keterampilan yang erat hubungannya dengan konsep sejarah
antara lain keterampilan penelitian sejarah dengan berbagai pendekatan metode, keterampilan
menganalisa data sejarah,

1.Keterampilan Intelektual

Keterampilan intelektual adalah kemampuan menggunakan pengetahuan untuk


memecahkan masalah. Dalam proses pembelajaran , pengetahuan bersumber dari materi
subyek. Elaborasi terhadap materi subyek dilakukan menurut aturan intelektual yang
elemennya adalah keterampilan intelektual (Siregar, 1998 dalam Farida, 2009).Kemampuan
intelektual memungkinkan seseorang berinteraksi dengan lingkungannya dengan penggunaan
simbol-simbol atau gagasan-gagasan. Aktivitas belajar keterampilan intelektual ini sudah
dimulai sejak tingkat pertama sekolah dasar (sekolah taman kanak-kanak) dan dilanjutkan
sesuai dengan perhatian dan kemampuan intelektual seseorang.

Berikut ini klasifikasi keterampilan intelektual menurut D’Angelo (dalam Farida, 2009) sebagai
berikut.

1). Deskripsi, Cara untuk menyampaikan atau menggambarkan obyek secara keseluruhan
dengan kata-kata yang akurat dari umum ke khusus (spsifikasi dan karakterisasi). Kata-kata
yang digunakan menyusun gambaran obyek tersebut dalam kesatuan logika yang utuh meliputi
ukuran, bentuk dan elemen pembentuk.

2). Definisi, Definisi merupakan suatu deskripsi abstrak atau penggambaran secara konseptual
suatu istilah atau obyek. Definisi adalah suatu cara dalam berpikir batasan-batasan tertentu.
Mendifinisikan berarti membuat batasan terhadap suatu obyek dan menyatakan inti sifat
alaminya.
3). Klasifikasi, Kemampuan dasar aktifitas mental untuk mengelompokkan gagasan-gagasan dan
obyek-obyek sejenis.

4). Komparasi, Komparasi adalah kemampuan melihat adanya persamaan-perbedaan.

5). Analogi,yaitu kesimpulan logika yang didasarkan pada alasan adanya kesamaan pada
beberapa obyek.

6). Eksemplifikasi, suatu usaha untuk menggambarjan suatu prinsip umum, pernyataan atau
hokum dengan menyebutkan suatu contoh yang lebih pesifik.

7). Sebab akibat, merupakan dua kata yang saling berhubungan, dimana salah satu akan sekaku
menerangkan yang lain. Sebab adalah sesuatu yang akan menimbulkan akibat dan bertanggung
jawab terhadap timbulnya suatu tindakan, kejadian, kondisi atau hasil. Akibat adalah hasul dari
suatu sebab yang dapat berupa kerja atau tindakan.

8). Proses, merupakan rangkaian dari tingkah laku, perubahan langkah atau operasi yang
menghasilkan suatu fakta akhir atau hasil.

9). Analisis, suatu proses untuk membagi sesuatu yang kompleks menjadi unit-unit yang lebih
sederhana yang dilakukan secara sistematis.

10. pemecahan masalah, pemberian solusi terhadap persoalan yang dihadapi dengan
menggunakan dasar pengetahuan yang telah dimiliki.

Muslich (2007) mengatakan, “bahwa sebagaimana tubuh kita mempunyai struktur


tertentu agar dapat berfungsi, pikiran kita juga mempunyai struktur yang disebut skema atau
skemata. Skema adalah struktur mental atau kognitif yang dengannya seseorang secara
intelektual beradaptasi dan berorganisasi dengan lingkungan sekitarnya. Skema juga biasa
disebut sebagai konsep, gambaran atau kategori dalam diri manusia yang terjadi ketika manusia
menggunakan panca inderanya. Gambaran tersebut akan semakin berkembang dan lengkap
sesuai dengan tingkat kedewasaan manusia”.

Gagne mengatakan (dalam Slameto,2003), “kemampuan intelektual adalah manusia


mengdakan interaksi dengan dunia luar dengan menggunakan symbol-simbol”. Keterampilan
intelektual adalah kecakapan yang berfungsi untuk berhubungan dengan lingkungan hidup
serta mempresentasikan konsep dan lambang yang meliputi deskripsi, klasifikasi, definisi,
komparasi, analogi, eksemplifikasi, sebab akibat, proses dan analisis, serta pemecahan masalah.
Keterampilan untuk memperoleh pengetahuan dan informasi melalui pengumpulan fakta,
bacaan, mendengarkan penjelasan dari narasumber (guru dan lain-lain) melalui antisipasi aktif
dalam diskusi,kunjungan ke lapangan dan sebagainya.
Adapun keterampilan intelektual menurut Gagne dikelompokkan menjadi 8 tipe belajar
yaitu belajar isyarat, belajar stimulus respom, belajar rangkaian gerak, belajar rangkaian verbal,
belajar memperbedakan, belajar pembentukan konsep, belajar pembentukan aturan, dan
belajar pemecahan masalah.

Contoh keterampilan intelektual sebagai berikut.

a). keterampilan dalam berfikir,

b). menafsirkan dan menganalisis informasi dari sumber informasi misalnya buku

c). keterampilan dalam menggunakan media misalnya computer

d) keterampilan dalam mengambil keputusan secara professional

e) keterampilan dalam memecahkan sebuah masalah

f) keterampilan dalam mengkritik suatu informasi, dapat membedakan fakta dan opini dengan
baik.

Keterampilan intelektual yang dikembangkan dalam IPS bertujuan untuk melatih siswa
berpikir logis dan sistematis dalam memecahkan persoalan yang nyata dalam kehidupan
masyarakat. Aktivitas yang Nampak dalam proses belajar adalah mengumpulkan, menunjukan,
memahami, menerapkan, menganalisa dan menilai (Saidiharjo dan Sumadi HS, 1996:97-98).
Untuk dapat meningkatkan dan memantapkan keterampilan intelektual, guru dapat
melaksanakannya dengan metode Tanya jawab dan diskusi.

2. Keterampilan Personal

Keterampilan personal adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang individu (diri
sendiri) untuk melakukan atau menghasilkan suatu barang atau kegiatan, sedangkan
keterampilan social merupakan kemampuan kelompok individu (banyak orang) untuk mencapai
suatu tujuan bersama. Manusia sebagai individu mempunyai potensi untuk berkembang. Dan
untuk berkembang melalui proses pendidikan (nilai, moral, social budaya), sehingga
membentuk person atau pribadi yang memiliki kepribadian.

a. keterampilan fisik, keterampilan ini ada bersifat praktis disebut juga keterampilan
psikomotor, seperti keterampilan berbuat, berlatih serta mengkoordinasi indera dengan
anggota badan. Keterampilan praktis ini Nampak dalam hal kemampuan siswa
menggambar, membuat peta, membuat model dan sebagainya.
b. Keterampilan studi dan kebiasaan kerja. Misalnya keterampilan menentukan lokasi
kerja, mengumpulkan data, menggunakan reference material, membuat kesimpulan dan
lain-lain.

c. Keterampilan bekerja dalam kelompok. Keterampilan ini berkenaan dengan


kemampuan seseorang didalam kelompok seprti: menyusun rencana, memimpin
diskusi, menilai pekerjaan secara bersama.

d. Keterampilan akademik atau Keterampilan belajar (Continuing Learning Skills).


Keterampilan ini memungkinkan seseorang terampil belajar sepanjang hayat. Yang
terpenting adalah bahwa dalam diri siswa tertanam semangat untuk belajar terus
sepanjang hayatnya.

e. Keterampilan lainnya, antara lain : keterampilan fisik. Keterampilan politik agar melek
politik sesuai dengan perkembangan usia dan kemampuan berpikirnya. Keterampilan
pengembangan emosional (emotional growth) sebagai saran utama dalam rangka
kemampuan untuk mengendalikan diri.

Contoh keterampilan personal adalah sebagai berikut.

a). mampu berkomunikasi dengan efektif serta memiliki kreativitas.

b). mempunyai percaya diri yang tinggi

c). keterampilan motoric dan fisik yang baik

d). memiliki kreativitas yang tinggi

e). keterampilan dalam memotivasi diri dan lingkungan

3. Keterampilan Sosial

Menurut Cartledge dan Milburn dalam Naryani (2011:17) menyatakan bahwa


keterampilan social merupakan perilaku yang perlu dipelajari, karena memungkinkan individu
dapat berinteraksi, memperoleh respon positif atau negataif.

Sedangkan menurut Hargie,Saunders & Dickson dalam Gimpel & Merrel (1988)
Ketrampilan social adalah kemampuan individu untuk berkomunikasi efektif dengan orang lain
baik secara verbal maupun nonverbal sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada pada saat itu,
dimana keterampilan ini merupakan perilaku yang dipelajari. Remaja dengan keterampilan
social akan mampu mengungkapkan perasaaan baik positif maupun negativemdalam hubungan
interpersonal, tanpa harus melukai orang lain.
Keterampilan ini meliputi kehidupan dan kerjasama, belajar memberi dan menerima tanggung
jawabb, menghormati hak-hak orang lain, membina kesadaran social.

Berikut ini latihan dan pembinaan yang tampak dalam proses belajar-mengajar antara lain
mampu melaksanakan dengan baik:

 Berdiskusi dengan teman-teman


 Bertanya kepada siapapum
 Menjawab pertanyaan orang lain
 Menjelaskan pada orang lain
 Membuat laporan
 Memerankan sesuatu

Keterampilan social sangat diperlukan ketika siswa memasuki kelompok sebaya.


Keterampilan social dapat membawa anak untuk lebih berani menyatakan diri, mengungkapkan
setiap perasaan atau permasalahan yang dihadapi dan sekaligus menemukan penyelesaian
yang adaptif, sehingga mereka tidak mencari pelarian ke hal lain yang merugikan diri sendiri.

Dapat disimpulkan bahwa keterampilan social adalah suatu kemampuan hidup manusia
dalam segala aktifitas yang dilakukan dapat diterima secara baik dilingkungan social mereka.
Keterampilan social perlu didasari oleh kecerdasan personal berupa kemampuan mengontrol
diri, percaya diri, disiplin dan tanggung jawab. Keterampilan social harus dimiliki oleh setiap
individu karena keterampilan social akan membantu setiap individu dalam mengkomunikasikan
informasi yang akan disampaikan, keterampilan social akan membantu individu bekerja sama
dengan kelompoknya

Menurut Maryani (2011:20) keterampilan social dapat dikelompokkan atas empat bagian,
namun salin berkaitan yaitu:

1). Keterampilan berinteraksi: berusaha untuk saling mengenal, ada kontak mata, berbagi
informasi atau material;

2). Keterampilan komunikasi: mendengar dan berbicara secara bergiliran, melembutkan suara
(tidak membentak), meyakinkan orang untuk dapat mengemukakan pendapat, mendengarkan
sampai orang tersebut menyelesaikan pembicaraannya.

3). Keterampilan membangun tim/kelompok : mengakomodasi pendapat orang, bekerja sama,


saling menolong dan saling memperhatikan

4). Keterampilan menyelesaikan masalah: mengendalikan diri, empati, memikirkan orang lain,
taat terhadap kesepakatan, mencari jalan keluar dengan berdiskusi, respek terhadap pendapat
yang berbeda.
Aspek-aspek Keterampilan Sosial

Menurut John Jarolimek (1993:9) keterampilan social yang perlu dimiliki oleh siswa antara lain:

1) Bekerjasama, toleransi, menghormati hak-hak orang lain dan memiliki kepekaan social
2) Memiliki control diri
3) Berbagi pendapat dan pengalaman orang lain.

Menurut Caldarella dan Marrel dalam Gimperl dan Marrel (1998) mengemukakan lima aspek
yang paling umum dalam keterampilan social yaitu:

1) Hubungan dengan teman sebaya (Peer Relation)


2) Menajemen diri (Self-Management)
3) Kemampuan akademis (Academic)
4) Kepatuhan(Compliance)
5) Perilaku Assertive (Assertivation)

Pernyataan John Jarolimen tersebut menunjukkan bahwa keterampilan social itu terdiri dari
aspek-aspek keterampilan untuk hidup dan bekerjasama, keterampilan untuk mengontrol diri
dan orang lain, keterampilan untuk saling berinteraksi antara satu sama lainnya, saling bertukar
pikiran dan pengalaman sehingga tercipta suasana yang menyenangkan bagi setiap anggota
kelompok tersebut.

Ciri-ciri keterampilan Sosial

a. Perilaku interpersonal
Yaitu perilaku yang menyangkut keterampilan yang digunakan selama melakukan
interaksi social, perilaku social yang berlangsung antara dua orang atau lebih yang
mencirikan proses-proses yang timbul sebagai satu hasil dari interaksi secara positif.
Misalnya menerima pujian, menawarkan bantuan dan memperkenalkan diri.
b. Perilaku berhubungan dengan diri sendiri
Yaitu perilaku seseorang yang dapat mengatur dirinya sendiri dalam situasi social,
perilaku social yang dimunculkan karena adanya pertimbangan dan penghayatan dalam
diri. Misalnya keterampilan menghadapi stress
c. Perilaku yang berhubungan dengan kesuksesan akademik
Merupakan perilaku social yang dimunculkan karena adanya tuntutan dan kewajiban
yang harus dilakukan untuk mendapatkan penghargaan social. Misalnya mendengarkan
dengan tenang saat guru menerangkan pelajaran
d. Penerimaan teman sebaya
Merupakan perilaku yang berhubungan dengan penerimaan sebaya misalnya memberi
salam, mengajak teman terlibat dalam suatu aktivitas.
e. Keterampilan komunikasi

Merupakan keterampilan yang diperlukan untuk menjalin hubungan social yang baik.
Misalnya menjadi pendengar yang responsive.

Factor-faktor Mempengaruhi Keterampilan Sosial

a. Kondisi, seperti temperamen siswa, regulasi emosi serta kemampuan social kognitif
b. Interaksis siswa dengan lingkungan, keterampilan social siswa dipengaruhi oleh proses
sosialisasinya dengan orang tua yang terjalin sejak awal kelahiran.

Keterkaitan antara keterampilan personal dan keterampilan social dalam pembelajaran IPS

Keterampilan personal (keterampilan pribadi dalam diri tiap-tiap individu) dapat


membantu keterampilan social dalam pembelajaran IPS SD. Misalnya, dengan adanya sikap
disiplim, tertib dan tanggung jawab bisa mendukung kelancaran atau bahkan kesuksesan
keterampilan social (keterampilan dalam berinteraksi social) seperti toleran, supel dan ramah
dalam pembelajaran bersama misalnya saat mengerjakan sebuah tugas sekolah dalam sebuah
kelompok.

DAFTAR PUSTAKA

http://mardiana-safitri.blogspot.com/2012/02/keterampilan-intelektual-metode-
diskusi.html?m=1

http://sc.syekhnurhajati.ac.id/keterampilansosial/pdf

https://lmsspada.kemdikbud.go.id/mod/page/view.php?id=37372

Anda mungkin juga menyukai