Anda di halaman 1dari 23

TES INTELIGENSI

Awal Perkembangan intelegensi

– Awal mulanya James McKeen Cattell


mengembangkan skala bentuk intelegensi yg
banyak mengukur kemampuan fisik (misal
kekuatan tangan menekan dinamometer,
kecepatan reaksi, dll)
– Galton menyatakan bahwa 2 karakteristik yg
dimiliki orang-orang berintelegensi tinggi &
membedakan dengan orang-orang yang bodoh
adalah energi/kemampuan untuk bekerja dan
kepekaan terhadap stimulus fisik. 2
– Clark L. Wissler (1901) meneliti 21 macam tes
psikofisik dg maksud memperlihatkan bahwa
berbagai tes tsb berkorelasi tinggi satu sama lain
sehingga didapat sifat umum yg mendasari
kesemua tes tersebut. Sifat umum yg dimaksud
adalah intelegensi
– Hasilnya : studinya tdk menghasilkan adanya
interkorelasi sebagaimana diharapkan.

3
Definisi Intelegensi

A. Alfred Binet (1857-1911) bersama


Theodore Simon

Inteligensi terdiri atas 3 komponen, yakni:


1. Kemampuan untuk mengarahkan fikiran
atau mengarahkan tindakan
2. Kemampuan untuk mengubah arah
tindakan bila tindakan tersebut telah
dilaksanakan
3. Kemampuan untuk mengkritik diri sendiri
....lanjutan definis intelegensi

– Lewis Madison Terman (1916) mendefinisikan


intelegensi sebagai kemampuan seseorang untuk
berfikir secara abstrak

5
...lanjutan definisi intelegensi

B. H.H Goddard (1946)


Inteligensi sebagai tingkat kemampuan
pengalaman seseorang untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang
langsung dihadapi dan untuk
mengantisipasi masalah-masalah yang
akan datang.

6
C. V.A.C Henmon
Inteligensi terdiri atas 2 faktor yakni:
1. Kemampuan untuk memperoleh pengetahuan
2. Pegetahuan yang telah diperoleh
Definisi ini sesuai dengan Baldwin (1901) yg
mengatakan intelegensi sebagai daya atau
kemampuan untuk memahami
C. E. Thordike (1913)
Inteligensi adalah kemampuan dalam
memberikan respon yang baik dari
pandangan kebenaran atau fakta
D. George D. Stoddard (1941)
Inteligensi sebagai bentuk kemampuan untuk
memahami masalah-masalah yang bercirikan:
1. Mengandung kesukaran
3. Abstrak, yaitu yang mengandung simbol-
simbol yang memerlukan analisis dan
interpretasi
4. Kompleks, yaitu mengandung bermacam
jenis tugas yang harus diatasi dengan baik
dalam arti bahwa individu yang inteligen
mampu menyerap kemampuan baru dan
memadukannya dengan kemampuan yang
sudah dimiliki untuk kemudian digunakan
dalam menghadapi masalah.
10

3. Ekonomis, yaitu dapat diselesaikan dengan


menggunakan proses mental yang efisiensi dari segi
penggunaan waktu.
4. Diarahkan pada suatu tujuan, yaitu bukan dilakukan
tanpa maksud melainkan mengikuti suatu arah atau
target yang jelas.
5. Mempunyai nilai sosial, yaitu cara dan hasil pemecahan
masalah dapat diterima oleh nilai dan norma social.
6. Berasal dari sumbernya, yaitu pola pikir yang
membangkitkan kreativitas untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan lain.
DEFINISI INTELIGENSI…

F. David Wechler
inteligensi sebagai suatu kumpulan atau
totalitas kemampuan seseorang atau
bertindak dengan tujuan tertentu, berpikir
secara rasional, serta menghadapi
lingkungannya dengan efektif.
12

G. Walters & Gardner (1986)


inteligensi sebagai suatu kumpulan atau serangkaian
kemampuan-kemampuan yang memungkinkan
individu memecahkan masalah atau produk sebagai
konsekuensi eksistensi suatu budaya tertentu.

H. Flynn (1987)
inteligensi sebagai kemampuan untuk berpikir
secara abstrak dan kesiapan untuk belajar dari
pengalaman.
13 Konsepsi Orang Awam

– Robert J. Stenberg meneliti deifinisi intelegensi


menurut orang awam. Sampelnya 61 orang
mahasiswa , 63 org yg ada di stasiun KA, 62 org
yg sedang berbelanja

10
Hasil Peneltian Sternberg

Konsepsi orang awam


inteligensi mencakup 3 hal, yakni :
1. kemampuan memecahkan masalah masalah praktis yang berciri
utama adanya kemampuan berfikir logis.
2. kemampuan verbal (lisan) yang berciri utama adanya kecakapan
berbicara dengan jelas dan lancar.
3. kompetensi sosial yang berciri utama adanya kemampuan
untuk menerima orang lain sebagaimana adanya.
Kesimpulan dari penelitan...

– orang awam menekankan pada aspek


kemampuan intelektual (kognitif) dan juga aspek
kemampuan sosial yg bersifat non kognitif.
– Orang cenderung lebih mengutamakan faktor
kognitif daripada nonkognitif dalam menilai
intelegensi seseorang dan dirinya

12
Tabel faktor-faktor dasar dalam konsepsi awam dan
konsepsi ahli mengenai inteligensi

Awam Ahli
Kemampuan praktis untuk Kemampuan memecahkan
memecahkan masalah; masalah ;

Nalar yang baik,melihat Mampu menunjukkan


hubungan diantara berbagai pengetahuan mengenai
hal, melihat aspek masalah yang dihadapi.
permasalahan secara Mengambil keputusan tepat.
menyeluruh, fikiran terbuka Menyelesaikan masalah secara
optimal menunjukkan fikiran
jernih.
Kemampuan Verbal : Inteligensi Verbal :
Berbicara dengan artikulasi Kosakata baik. Membaca
yang baik dan fasih, dengan penuh pemahaman.
berbicara lancar, punya Ingin tahu secara
pengetahuan dibidang intelektual. Menunjukkan
tertentu keingintahuan.

Kompetensi Sosial : Inteligensi Praktis:


Menerima orang lain Tahu situasi cara mencapai
seperti adanya. Mengakui tujuan. Sadar terhadap
kesalahan. Tertarik pada dunia sekeliling.
masalah sosial. Tepat Menunjukkan minat
waktu bila berjanji. terhadap dunia luar.
BEBERAPA PENDEKATAN
INTELIGENSI

– Pendekatan Teori Belajar


Ahli teori belajar suatu perilaku inteligen adalah
perilaku yang berisi proses belajar pada level
fungsional tingkat tinggi dan merupakan respon
khusus terhadap tuntutan dari luar. Hal ini berarti
adanya interaksi antar individu dengan
lingkungannya dimana inteligensi dinilai dari
kelayakan perilakunya
....pendekatan belajar

– Dalam pendekatan ini perlu ditekankan bahwa


hampir menurut semua ahli teori belajar,
intelegensi bukannya sifat kepribadian, akan tetapi
merupakan kualitas hasil belajar yang telah terjadi.
– Lingkungan belajar sendiri menentukan kualitas
dan keluasaan perilaku seseorang & karenanya
dianggap menentukan intelegensi individu

10
Pendekatan Neurobiologis

Perilaku intelegen menurut pendekatan ini dapat


ditelusuri dasar-dasar neuroanatomis dan proses
neurofisiologis-nya, oleh karena itu dalam berbagai
riset selalu dipentingkan untuk melihat korelasi-
korelasi inteligensi pada aspek-aspek anatomi, atau
fisiologis.
Pendekatan Psikometris

Inteligensi merupakan trait atau sifat psikologis


yang berbeda-beda kadarnya bagi setiap orang,
namun dikarenakan ahli psikometri tertarik pada
masalah pengukuran, maka mereka lebih
mengutamakan perhatian mereka pada cara
praktis untuk melakukan klasifikasi dan prediksi
berdasarkan hasil pengukuran inteligensi daripada
hakikat inteligensi itu sendiri. Sehingga
pendekatan inilah yang melahirkan skala-skala
yang kita pakai sekarang.
Pendekatan Teori Perkembangan

Studi inteligensi dipusatkan pada masalah


perkembangan inteligensi secara kualitatif dalam
kaitannya dengan tahap-tahap perkembangan
biologis individu.
Contoh : Jean Piaget melihat adanya respon-respon
yang salah pada anak-anak dalam tes intelegensi.
Pola respon tertentu ada kaitannya dengan usia
tertentu. Studi lebih lanjut : ada perbedaan kualitatif
dalam cara berfikir anak pada masing-masing
kelompok usia.
Tugas Individu

– Carilah Jurnal Penelitian (Psikologi, Bimbingan Konseling,


Pendidikan) berbahasa Indonesia mengenai Intelegensi
- D ibaca dan dibawa pertemuan berikutnya

Anda mungkin juga menyukai