Anda di halaman 1dari 20

KECERDASAN INTELEKTUAL

hakikat Inteligensi

Inteligensi berasal dari bahasa latin “Intelegensia”

Terdiri dari kata “inter” (diantara), “Lego” (memilih)

Dalam bahasa Inggris “Intelligence”

“ ‫” عـقـ‬
Dalam bahasa Arab ‫ل‬

Orang Indonesia mengartikan “Kecerdasan”


Teori-teori Inteligensi

Teori Inteligensi Spearman (1863-1945) : Mengenai analisa faktor dengan


menggunakan angka-angka (skor). Ia berkeyakinan bahwa apabila seseorang
memiliki skor yang tinggi pada satu bidang tertentu, maka ia akan memiliki
skor yg tinggi pula pada bidang yg lain. Ia juga meyakini bahwa kecerdasan
manusia hanya dikuasai oleh satu faktor (g) (General Intelligence) saja.

Teori Thurstone (1887-1955) : Mengenai tujuh kemampuan mental manusia,


yaitu : 1) Kemampuan dlm pemahaman bahasa, 2) Kemampuan berfikir logis,
3) Kemampuan dlm mendeteksi persamaan/perbedaan dlm gambar,
4) Kemampuan berhitung, 5) Kemampuan berfikir tentag kosakata secara
cepat, 6)Ingatan Asosiatif, 7) Kemampuan dlm menentukan bentuk benda dlm
posisi yg berbeda.
Teori Howard Gardner (1983)
 Menurutnya bahwa Inteligensi tidak hanya di tentukan oleh satu
faktor (g) saja akan tetapi bisa terdiri dari banyak faktor. Sehingga
muncul teorinya mengenai Multiple Intelligence.
 Teori yg dikembangkannya lebih cenderung kepada basis

kemampuan (life skill). Beliau membagi kecerdasan menjadi 8


bagian :
1. Kecerdasan Visual-Spasial 5. Kecerdasan Musikal
2. Kecerdasan Verbal linguistik 6. Kecerdasan Intrapersonal
3. Kecerdasan koordinasi 7. Kecerdasan Interpersonal
gerak tubuh (kinestetik) 8. Kecerdasan Naturalistik
4. Kecerdasan Matematika-
Logis
A. KONSEP LAMA
(Kecerdasan Intelektual)

 Konsepsi mengenai kecerdasan intelektual,


yang dulu hanya disebut dengan istilah
kecerdasan, telah lama ada.
 Kecerdasan ini dahulu dipandang sebagai
kemampuan yang paling istimewa bagi
manusia, yang menentukan keberhasilan
hidup.
 Tidak mengherankan bila paparan-paparan
mengenai kecerdasan ini jumlahnya
demikian banyak.
 Istilah kecerdasan atau intelligensi
(intelligence), secara etimologis
bersasal dari bahasa Latin intelligere,
yang artinya menghubungkan atau
menyatukan satu sama lain (Bimo
Walgito, 2000 : 151).
 Untuk memperoleh pemahaman yang
lebih jelas mengenai pengertian
inteligensi, berikut dikutip pendapat
beberapa ahli.
Kecerdasan terletak di otak bagian
Corteks (kulit otak). Kecerdasan ini
adalah sebuah kecerdasan yang
diberikan kemampuan untuk
berhitung, beranalogi, berimaginasi
dan memiliki kreasi serta inovasi,
atau lebih tepatnya diungkapkan
oleh pakar psikologis dengan
“ What I Think”
DEFINISI
Bagi Branca, kecerdasan merupakan
kemampuan untuk menyesuaikan diri
secara tepat terhadap lingkungan atau
untuk berhubungan dengan hal tersebut
secara efektif.
Menurut C.P. chaplin, inteligensi sebagai
kemampuan menghadapi dan
menyesuaiakn diri terhadap situasi baru
secara cepat dan efektif
IQ (INTELLEGENCE QUOTIENT)
• Intellegensi adalah keseluruhan
kemampuan individu untuk berfikir dan
bertindak secara logis, terarah, serta
mengelola dan menguasai lingkungan
secara efektif (Marten Pali, 1993)
Kecerdasan Intelektual:
kemampuan intelektual,
analisa, logika dan rasio. Ia
merupakan kecerdasan untuk
menerima, menyimpan dan
mengolah infomasi menjadi
fakta
Faktor yang mempengaruhi
Kecerdasan (Intellegen)
1. Pembawaan ; Kapasitas/ batas
kesanggupan.
2. Kematangan; telah mencapai
kesanggupan menjalankan fungsinya,
erat kaitan dengan umur.
3. Pembentukan ; pengaruh dari luar.
4. Minat
5. Kebebasan ; terutama dalam
memecahkan masalah.
TES KECERDASAN INTELEKTUAL

a.Tes Binet Simon


Alat ukur kecerdasan kognitif pertama kali
dibuat oleh Alfred Binet dan Theodore
Simon pada tahun 1905 atas permintaan
pemerintah Perancis, berkenaan dengan
kasus kegagalan belajar murid-murid
sekolah. Tes yang mereka buat
diperuntukkan anak usia 2 sampai dengan
15 tahun.
Cara yang mereka tempuh untuk
mengukur kemampuan tersebut adalah
dengan membandingkan usia mental
(mental age) dengan usia kronologis
(chronological age).
b.Konsep Intelligence Quotient ( IQ )
Telah disebutkan bahwa dalam
mengukur taraf kecerdasan kognitif,
Binet dan Simon membandingkan usia
mental dengan usia kronologis. Rumus
ini dipakai dengan asumsi bahwa
seorang anak dinyatakan normal
kemampuannya bila dirinya mampu
melakukan tugas-tugas atau pekerjaan-
pekerjaan seperti yang dilakukan oleh
kebanyakan anak seusianya.
Selanjutnya untuk menghindari
adanya angka pecahan, hasil bagi
tersebut dikali seratus.
Dengan demikian rumus tersebut
dapat ditulis sebagai berikut :

MENTAL AGE
IQ = X 100
CHRONOLOGICAL AGE
Pengukuran / Klasifikasi IQ
• 70 – 79 : Tingkat IQ rendah atau
keterbelakangan mental.
• 80 – 90 : Tingkat IQ rendah yang masih
dalam kategori normal (Dull Normal)
• 91 – 110 : Tingkat IQ normal atau rata-rata
• 111 – 120 : Tingkat IQ tinggi dalam
kategori normal (Bright Normal)
• 120 – 130 : Tingkat IQ superior
• 131 atau lebih : Tingkat IQ sangat superior
atau jenius.
Ciri-ciri Perilaku Intellegen (Cerdas)
1. Masalah yang dihadapi merupakan masalah
baru bagi yang bersangkutan.
2. Serasi tujuan dan ekonomis (efisien).
3. Masalah mengandung tingkat kesulitan.
4. Keterangan pemecahannya dapat diterima.
5. Sering menggunakan abstraksi.
6. Bercirikan kecepatan.
7. Memerlukan pemusatan perhatian.
Sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai