Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nurrizky Muharisma Purwandari

Kelas : BK B

NIM : 20104241026

Dosen Pengampu: Dr. Budi Astuti, M.

REVIEW KONSEP INTELEGENSI

Mata Kuliah Psikologi Umum

A. TEORI INTELEGENSI
1. Lewis Terman (1900)
Menurut Terman, intelegensi merupakan satu kemampuan tunggal yang
disebut usia mental (mental age). Usia mental adalah kemampuan yang
seharusnya dimiliki rata-rata anak pada usia tertentu.
2. Charles Spearman (1927)
Menurut Sprearman, intelegensi bukanlah kemampuan tunggal, melainkan
terdiri dari dua faktor. Sehingga teorinya dikenal sebagai intelegensi dwifaktor
atau bifaktor. Dua faktor itu adalah faktor yang bersifat umum (general factor) dan
yang bersifat khusus (spesific factor). Faktor umum tersebut mendasari semua
tingkah laku, sedangkan faktor khusus hanya mendasari tingkah laku tertentu.
Menurut Spearman, semua individu memilki faktor intelegensi umum dalam
jumlah bervariasi. Seseorang dapat dikatakan cerdas atau bodoh tergantung pada
jumlah faktor intelegensi umum yang ia miliki.
3. Sternberg (1931)
Menurut Sternbegr, intelegensi mempunyai tiga bagian sehingga teorinya
dikenal dengan teori intelegensi triarkhis. Tiga bagian intelegensi itu adalah
konseptual, kreatif, dan konstektual. Konseptual adalah komponen pemrosesan
informasi yang digunakan dalam intelegensi. Bagian konseptual mempunyai tiga
fungsi yaitu komponen pengatur dan pengontrol (metacomponent atau
metacognition), komponen pelaksana (performance), dan komponen untuk
memperoleh informasi baru (knowledge acquisition). Kedua, kreatif merupakan
kemampuan seseorang untuk menghadapi tantangan baru secara efektif dan
mencapai taraf kemahiran dalam berpikir sehingga mudah berhasil mengatasi
segala permasalahan yang muncul. Konstektual adalah kemampuan unutk
menempatkan diri dalam lingkungan yang memungkinkan akan berhasil
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
4. Loius Thurstone (1938 thurstone memandang intelegensi bersifat
multifaktor. Faktor-faktor yang membentuk intelegensi adalah faktor umum dan
faktor khusus. Dimana faktor umum terdiri dari tujuh faktor yang membentuk
perilaku tertentu yang bersifat umum, dan faktor khusus adalah faktor-faktor yang
mendasari perilaku yang bersifat khusus.

B. JENIS-JENIS INTELEGENSI
1. Intelegensi Analitik yang meliputi analisis, menilai, mengevaluasi,
membandingkan, dan membedakan.
2. Intelegensi Kreatif, yang meliputi kemampuan berkreasi, merancang, menemukan,
menilai sesuatu, dan membayangkan.
3. Intelegensi Praktis, yang meliputi kemampuan untuk menggunakan,
mengaplikasikan, mengimplementasikan, dan menerapkan gagasan dalam praktik.

C. MACAM-MACAM INTELEGENSI
1. Intelegensi kemampuan verbal
2. Intelegensi keterampilan matematis
3. Intelegensi kemampuan ruang
4. Intelegensi kemampuan musical
5. Intelegensi keterampilan kinestetik tubuh
6. Intelegensi keterampilan intrapersonal
7. Intelegensi keterampilan interpersonal
8. Intelegensi keterampilan naturalis
9. Intelegensi emosional

D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTELEGENSI


1. Hereditas, yaitu faktor bawaan yang dapat mempengaruhi intelegensi seseorang.
2. Lingkungan
3. Ras
4. Emosional
5. Kondisi-kondisi patologi, yaitu faktor biologis dari berfungsinya intelegensi yang
teletak pada otak, maka apabila terjadi perubahan-perubahan cukup besar pada
struktur atau fungsi otak akan sangat mempengaruhi kapasitas dari tingkah laku
intelegen.

E. PENGUKURAN INTELEGENSI
1. Tes dari Francis Galton
Francis Galton mengukur intelegensi untuk tujuan pembiakan keturunan
manusia secara selektif. Francis Galton menyatakan bahwa orang yang cerdas
dibedakan dari energi/kemampuan bekerja dan kepekaan terhadap stimulus.
2. Tes Binet Simon
Binet Simon merupakan perintis tes IQ pertama kali di Perancis tahun 1905.
Tujuan tes ini adalah untuk memprediksi performa di sekolah bagi mereka yang
ingin menentukan manan anak yang berkebutuhan khusus atau tidak, agar anak-
anak tersebut dapat berkembang optimal.
3. Skala Wechsler
Fungsi dari tes ini ialah untuk mengetahui perkembangan kecerdasan kognitif
anak. Dimana tes ini mencakup pengetahuan umum, aritmatik, kosa kata,
melengkapi gambar yang belum lengkap, menyusun balok dan gambar, serta
menyusun objek.
4. Tes Kelompok
5. Tes intelegensi utuk anak kecil dan bayi

F. PERBEDAAN ANTARA INTELEGENSI CAIR DAN INTELEGENSI KRISTAL


1. Intelegensi cair adalah kemampuan untuk belajar an kemampuan untuk
melakukan sesuatu. Kemampuan ini diukur dengan tes kecepatan, energi, dan
kecepatan beradaptasi pada situasi baru. Cotnrohnya yaitu tes tentang ingatan,
kemampuan mencontoh gambar dan pola, dan kemampuan memecahkan masalah.
2. Intelegensi kristal memerlukan pemerolehan pengetahuan, diukur dengan tes
pembedaharaan kata, penalaran sosial, dan pemecahan masalah.

G. KLASIFIKASI INTELEGENSI
KLASIFIKASI IQ

Genius 140 ke atas

Sangat cerdas 130-139

Cerdas (superior) 120-129

Di atas rata-rata 110-119

Rata-rata 90-109

Di bawah rata-rata 80-89

Garis batas (bodoh) 70-79

Moron (lemah pikir) 50-69

Idiot 49 ke bawah

Anda mungkin juga menyukai