Anda di halaman 1dari 16

KEPRIBADIAN

Fasilitator:
Moh. Saifudin, S.Kep.,Ns.,S.Psi.,M.Kes

STiKes Hang Tuah
Surabaya
INTELEGENSI, BAKAT
DAN KREATIVITAS
Intelegensi atau dalam bahasa Inggris
Intelegence, berasal dari kata Inteligere yang
artinya menghubungkan atau menyatukan satu
sama lain.

Pengertian dari Intelegensi:
1. kemampuan untuk berpikir abstrak
(Sukardi, 1997).
2. Kemampuan untuk membuat kombinasi
(Notoadmodjo, 1997)
3. kemampuan untuk menetapkan dan
mempertahankan suatu tujuan, untuk
mengadakan penyesuaian dalam rangka
mencapai tujuan itu dan untuk bersikap kritis
terhadap diri sendiri (Binet dikutip Winkel
1987 dalam Sukardi, 1997)

4. kemampuan individu untuk berpikir
dan bertindak secara terarah, serta
mengolah dan menguasai lingkungan
secara efektif (David Wechler, dikutip
Sarlito Wirawan Sarwono, 2000).
dll.

Faktor yang menentukan Intelegensi:
1. Herediter
2. Kematangan
3. Pembentukan
Teori Intelegensi:
1. Daya (Faculty Theories) dari Thorndike:
Intelegensi adalah integrasi daya-daya jiwa
yang khusus.
2. Teori Pragmatis oleh Boring:
Intelegensi adalah hal yang diuji oleh tes
intelegensi.
3. Teori Faktor:
a. Two Factor Theoris oleh Sperman,
saling terkait antara faktor g (umum,
yang lebih dipengaruhi herediter) dan
faktor s (khusus) yang dipengaruhi
lingkungan (pengalaman dan pendidikan).
b. Multiple factor Theories oleh Thorndike
Intelegensi ada pertalian aktual dan
potensial yang khusus antara stimulus
dan respons.
ada 4 atribut: tingkatan, rentang, daerah
dan kecepatan.

4.Primary mental ability theory oleh Thurston:
Intelegensi tidak terdiri dari dua faktor maupun
multifaktor, tetapi terdiri dari sejumlah
kecakapan mental yang primer, yaitu:
kemampuan verbal, kefasihan kata-kata, faktor
bilangan, relasi ruang, faktor ingatan, kecepatan
persepsi dan faktor induksi.

5.Teori struktur intelek (Structure of intelellect
model), oleh Guilford:
Intelegensi memiliki tiga dimensi, yang masing-
masing terdiri dari kecakapan intelek, yaitu:
operasi (kognitif, memori dll), isi (figural,
simbolik dll), dan produk (transformasi dll).
6.Teori Hirarkis oleh Vernon:
memadukan faktor umum (g) dan khusus (s)
dan faktor yang terletak diantaranya (c).

Pengukuran Intelegensi:
Prinsip pengukuran adalah membandingkan individu
yang dites dengan norma tertentu. Secara umum, yang
dipakai adalah intelegensi kelompok sebaya.

Caranya menurut Binet adalah:
dengan membandingkan antara umur kecerdasan
(Mental Age = MA) dengan umur calender (cronological
age=CA).

Rumus :
IQ = MA x 100
CA
MA = Mental Age diperoleh dari hasil tes
intelegensi
CA = Chronological Age diperoleh dari
menghitung umur berdasarkan
tanggal kelahiran atau umum kalender
Contoh:
Adi berumur 10 tahun (umur kalender).
Setelah dites dengan tes
intelegensi,ternyata ia dapat mengerjakan
soal-soal untuk anak berusia 12 tahun.

IQ Adi = 12 x 100 = 120
10

Contoh Lainya di MS Word
Jenis Tes Intelegensi ( ada 3):
1. individual:
Stanford-Binet Intelligence Scale, Wechsler
Bellevue Intelligence Scale (WBIS),
Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS),
Wechsler Preschool and Primary Scale of
Intelligence (WPPSI).
2. Kelompok:
Pintner Cunningham Primary Test, The
California Test of Mental Maturity, The
Henmon Nelson Test Mental Ability, Otis
Lennon Mental Ability Test dan Proggressive
Matrices.
3. Test Intelligence dengan tindakan/perbuatan

Tingkat Kecerdasan:

lebih dari 140 Jenius
130-140 sangat superior
120-129 superior
110-119 cerdas
100-109 normal tinggi
90 99 normal rendah
80 89 bodoh
70 79 inferior
60 69 feebleminded
50 59 moron
20 - 49 imbecile
kurang dari 20 Idiot

Individu yang memiliki taraf kecerdasan
feebleminded (perbatasan) cirinya bodoh
dan bebal.
Individu yang taraf kecerdasanya moron
atau debil, cirinya tolol.
Individu yang taraf kecerdasanya imbecile,
cirinya dungu.
Individu yang taraf kecerdasanya idiot,
cirinya pandir.
Gangguan Intelegensi:
1. Retardasi mental
keadaan dengan intelegensi kurang
(abnormal) sejak masa perkembangan (sejak
lahir atau sejak masa anak-anak).
disebabkan faktor keturunan (RM primer),
faktor luar (lingk.) disebut RM sekunder.
2. Demensia
kemunduran intelegensi karena kerusakan
otak yang sudah tidak dapat diperbaiki lagi
(irreversible).








Faktor penyebab gangguan intelegensi:
1. Kerusakan otak
2. Psikosis (fungsional atau sindrom otak
organik)
3. Sosio budaya (kurang proten sebelum
usia 5 tahun)

IQ relatif tidak berubah seiring
bertambahnya usia.
Bakat:
kemampuan individu untuk melakukan
sesuatu yang sedikit sekali bergantung
pada latihan mengenai hal tersebut.

Menurut Guilford, 3 dimensi faktor bakat:
1. Dimensi perseptual (kepekaan indra dll)
2. Dimensi psikomotor (koordinasi, impul
dll)
3. Dimensi intelektual (ingatan dll).

Kreativitas:
ketrampilan untuk menentukan pertalian baru,
melihat subjek dari perspektif baru, dan
membentuk kombinasi-kombinasi baru dari
dua atau lebih konsep yang telah tercetak
dalam pikiran (James R. Evans, 1994).

Cara memotivasi kreativitas:
1. Menguasai teori problem solving
2. Memancing agar seseorang menjadi ingintahu
3. Intropeksi diri
4. Tanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai