Anda di halaman 1dari 5

Nama : Zakiyah Tri Mustika

Nim : 220404119

Kelas : PGSD- C PAGI

Matkul : Psikologi pendidikan

- MATERI KECERDASAN

- Pengertian kecerdasan
Kecerdasan atau dalam bahasa Inggris disebut dengan intelligence berarti
kesempurnaan dalam perkembangan akal budi seperti kepan- daian atau ketajaman
pikiran. Dalam konteks psikologi, kecerdasan berarti kemampuan atau keterampilan
untuk memahami serta kemampuan untuk merasakan dan menganalisis suatu hal yang di
tumbuh kembangkan untuk belajar

- Jenis kecerdasan
Ada 3 jenis kecerdasan yaitu, IQ, EQ, dan SQ adalah 3 buah gabungan yang tidak bisa
dipisahkan. Dalam hidup manusia, kecerdasan intelektual tidak akan sempurna tanpa
kecerdasan emsional, dan tidak akan sempurna jika tidak dibarengi dengan kecerdasan
spiritual.
1) kecerdasan intelektual (IQ),
Binet membuat tingkatan kecerdasan anak sebagai berikut:
1. Skor IQ 0-29 disebut Idiot
2. Skor IQ 30-40 disebut Embicile
3. Skor IQ 50-69 Moron atau Mentally Retarted
4. Skor IQ 70-79 disebut Dull atau Borderline
5. Skor IQ 80-119 disebut Normal
6. Skor IQ 120-129 disebut Cerdas atau Superior
7. Skor IQ 130-139 disebut Sangat Cerdas atau Very Superior
8. Skor IQ 140 ke atas disebut Genius

2) Kecerdasan emosiomal (EQ)


Kecerdasan emosional dapat diukur dari kemampuan seseorang untuk
mengendalikan emosi dan menahan diri dari amarah.
3) kecerdasan spiritual (SQ)
Menurut Danah Zohar dan Ian Marshall mendefinisikan kecerdasan spiritual adalah
kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value, yaitu kondisi untuk
menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya,
kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan/ jalan hidup seseoranglebih bermakna
dibandingkan dengan yang lainnya. Kecerdasan spiritual adalah landasan yang
diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif. Bahkan SQ adalah
kecerdasan tertinggi kita. Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan yang bertumpu
pada bagian dalam diri kita sendiri yang berhubungan dengan kearifan di luar ego, atau
jiwa sadar.

-pengukuran kecerdasan

metode mengukur kecerdasan akan dipaparkan secara rinci sbb :

• rintisan cattel pencetus James McKeen Cattel pada tahun 1860-1944. tes rangkaian cattel
untuk mengukur intelegensi yang sarat dengan ukuran aspek sensorimotori (indera gerak) dan
fisiologis.
• skala binet-simon pencetus Alfred Binet pada tahun 1904.mampu membedakan anak yang
lemah mental dan anak yang normal.

• skala wechsler pencetus Wechsler tahun 1939 yang digunakan untuk orang dewasa yang
merupakan perluasan dari tes intelegensi anak anak dengan menambahkan soal sejenis dan lebih
sukar.

• tes intelegensi kelompok pencetus Robert M. Yerkes & Arthur S. Otis tahun 1917. bentuk
tes pertama, dirancang untuk pengetesan intelegensi secara rutin yang bernama Army Alpha.
bentuk tes kedua, dirancang bagi individu yang buta huruf dan wajib bagi militer yang dinamai
skala nonverbal. keduanya dianggap sebagai awal dari gerakan pengembangan tes kelompok

- KECERDASAN JAMAK

- Pengertian

Teori kecerdasan majemuk ditemukan dan dikembangkan oleh Gardner, seorang


psikolog perkembangan dan professor pendidikan dari Graduate School of Education,
Harvard University Amerika Serikat pada tahun 1983.

# Jenis-jenis Kecerdasan Majemuk


Menurut Gardner kecerdasan dengan bukunya yang berjudul Frames of Mind: the
Theory of Multiple Intelligens, majemuk dibagi menjadi 9 kategori:

1) Kecerdasan Bahasa (linguistic intelligence).


2) Kecerdasan Matematika (logic-mathematical intelligence).
3) Kecerdasan Ruang Visual (spatial intelligence).
4) Kecerdasan Gerak Badani (bodily-kinesthetic intelligence).
5) Kecerdasan Musikal (musical intelligence).
6) Kecerdasan Interpersonal (interpersonal intelligence).
7) Kecerdasan Intrapersonal (intrapersonal intelligence).
8) Kecerdasan Lingkungan/ Natural (natural intelligence).
9) Kecerdasan Eksistensial (existential intelligence).
10) Kecerdasan Spritual (Spritual Intelligence).

- BAKAT
Dalam Kamus Besar Bahasa Indo nesia (KBBI), kata bakat diartikan sebagai
kepandaian, sifat dan pembawaan yang dibawa sejak lahir.
Sedangkan dalam bahasa Inggris, Bakat sering digambarkan dengan kata
"talent", yang berarti kemampuan alami seseorang yang luar biasa akan sesuatu
hal atau kemampuan seseorang yang di atas rata-rata kemampuan orang lain akan
sesuatu hal.

Menurut Gagne, ada lima hirarki hasil belajar, antara lain:


1. Informasi Verbal atau Verbal Information
Informasi verbal ini terdiri dari pernyataan seorang siswa tentang informasi
yang mereka inginkan.

2. Keterampilan Intelektual atau Intellectual Skills


Keterampilan intelektual ini merupakan suatu tindakan tertentu dengan
persyaratan yang dimilikinya.
3. Strategi Kognitif atau Cognitive Strategies
Strategi kognitif ini adalah semacam keterampilan intelektual khusus yang
berkenaan dengan tingkah laku seseorang tanpa menghiraukan apa yang sudah
mereka pelajari dan kemampuan yang diorganisir dari dalam. Sehingga
seseorang akan mendapatkan proses yang menentukan kesediaan belajar,
berpikir, dan mengingat. Menurut Gagne, ada 5 macam strategi kognitif, yakni
strategi menghafal, elaborasi, pengaturan, metakognitif, dan afektif.
4. Sikap atau Attitude
Sikap merupakan pernyataan internal dari seseorang yang mempengaruhi
tindakan menuju tingkatan tertentu dalam hal objek orang ataupun kejadian.
5. Keterampilan Motorik
Keterampilan yang digunakan oleh seseorang dalam aktivitas motorik seperti
mengemudi mobil, mengetik, memainkan alat musik, menari, dan lain
sebagainya.

- Faktor yang mempengaruhi bakat


Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan bakat anak berhasil
ditampilkan:

1) Faktor Genetis dan Biologis

Bakat dan IQ yang dimiliki oleh orang tua tidak diwariskan pada anak. Gen yang
dimiliki oleh orang tua diwariskan pada anak yang dimaksudkan untuk menentukan
kapasitas kecerdasan dan kemampuan lain yang dimiliki. namun, faktor nutrisi dan
neurologis penting juga untuk diperhatikan sehingga anak menjadi anak yang cerdas
dan berbakat.

2) Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan berpengaruh terhadap keberhasilan bakat anak. Peran orang tua,
guru, dan lainnya berpengaruh pada proses belajar anak. Guru dan orang tua harus
memberikan stimulus yang baik pada anak, kesempatan yang luas, harapan yang baik,
dan tuntutan yang mendorong anak untuk menjadi lebih baik.

3) Karakteristik

Anak biasanya menunjukkan karakteristik tertentu ketika dia tertarik pada suatu hal.
Karakteristik seperti dia memiliki rasa ingin tahu lebih pada hal tersebut, percaya diri
ketika menunjukkan dan memperagakan hal yang membuatnya tertarik.

Anda mungkin juga menyukai